|
Api Biru Kawah Ijen |
Kawah Ijen. Kalau mendengar kata-kata ini
bayangan pertama terlintas adalah sebuah gunung, ya gunung Ijen yang terletak
di Bondowoso Jawa Timur. Kawah Ijen merupakan salah satu daya tarik bagi
wisatawan karena memiliki keindahan danau dan fenomena api biru yang Cuma ada
dua di dunia. Seperti pada kebanyakan, api alam itu biasanya adalah berwarna
merah/kuning kemerahan namun di kawah Ijen terdapat sumber api biru (blue fire)
yang begitu menarik untuk di kunjungi. Sebagai seorang yang dilahirkan di
Indonesia, kita harus bangga karena fenomena api biru Cuma ada 2 di dunia, satu
fenomena api biru berada di Islandia dan satu lagi di Indonesia yaitu di kawah
Ijen. Fenomena api biru dan keindahan alamnya telah memukau banyak wisatawan
baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
|
Api Biru dan Penambang Belerang |
|
Api Biru Kawah Ijen |
Sedikit tentang Gunung Ijen. Gunung Ijen berada
di kawasan Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kecamatan
Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Kabupaten
Bondowoso. Gunung ini berada 2.368 meter di atas permukaan
laut dimana puncaknya merupakan rentetan gunung api di Jawa Timur seperti
Bromo, Semeru dan Merapi.
Kawah Ijen juga dikenal sebagai tempat penambangan belerang terbesar di Jawa
Timur yang masih menggunakan cara tradisional. Ijen memiliki sumber sublimat
belerang yang seakan tidak pernah habis dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan industri kimia dan penjernih gula. Kawah Ijen merupakan salah
satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi
300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di
tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20
km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter. Kawah tersebut
terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
|
Tantangan fotografer ditengah bau belerang |
Berwisata ke kawah Ijen merupakan wisata yang
membutuhkan fisik yang kuat karena harus melakukan pendakian. Fenomena api
biru/blue fire memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Namun
untuk melihat api biru sendiri dibutuhkan fisik yang kuat. Untuk melihat api
biru dapat dilakukan dengan menggunakan jalan darat. Bagi wisatawan luar Bondowoso biasanya
menggunakan jalur kereta api/pesawat menuju Surabaya. Dari Surabaya perjalanan
dilanjutkan menuju ke Banyuwangi. Dari Banyuwangi perjalana dilanjutkan menuju ke
Kawah Ijen dari dua arah yaitu, dari arah utara atau dari selatan. Dari arah
utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat
Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93
Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam.
Sedangkan dari arah selatan dapat dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang
berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan
menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding.
Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak. Daerah ini bisa dicapai
dengan menggunakan kendaraan umum dari Banyuwangi menuju Jambu.Dari Jambu, anda
bisa melanjutkan perjalanan menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen yang
terletak di Paltuding dengan menggunakan ojek dan kemudian dilanjutkan dengan
jalan kaki. Namun ada baiknya bagi yang awam mencarter kendaraan sendiri untuk
langsung menuju lereng kawah ijen di pos Paltuding. Tiba di pos Paltuding
diharapkan sudah sampai sekitar magrib atau jam 7 malam. Wisatawan dapat
beristirahat sejenak dengan meminum kopi di kedai-kedai yang ada atau dapat
memanfaatkan waktu sebelum melanjutkan pendakian untuk tidur agar badan lebih
fit.
Meski jalan untuk menuju kawah cukup bagus untuk
dilalui namun bagi yang belum pernah disarankan untuk menggunakan jasa guide
dari penduduk local disana dengan harga yang cukup murah, karena guide
sekaligus bisa meminta membawakan barang bawaan.
|
Penambang Belerang |
|
Penambang Belerang Kawah Ijen |
Perjalanan menuju kawah Ijen biasanya dimulai
tengah malam atau sekitar pukul 00.00 atau 01.00 dini hari setelah istirahat
cukup. Udara yang dingin harus diantisipasi dengan menggunakan jaket yang
tebal, menggunakan sepatu gunung akan lebih nyaman, penutup kepala dan jangan
lupa bawa masker. Pada musim kemarau debu-debu akan berterbangan sehingga harus
diantisipasi juga dinginnya malam. Dengan masker maka dapat membantu untuk
dengan leluasa bernafas. Perjalanan panjang dimulai menanjak sedikit demi
sedikit, memerlukan waktu 3 jaman atau bisa lebih untuk bisa sampai ke kawah
ijen. Sampai di puncak kawah, istirahat sejenak dan melihat ke kawah sebuah
fenomena api biru yang menyambar-nyambar. Namun bagi yang ingin mendekat maka
harus menuruni kawah dengan di kawal oleh guide yang menunjukkan jalan yang
cukup terjal untuk turun hingga dekat sekali dengan api biru. Harus hati-hati
karena bisa saja terjatuh ke jurang ketika sedang turun.
Ketika keadaan sudah dekat dengan api biru, kita
akan dibuat kagum. Satu hal lagi, di sekitar api biru terdapat belerang yang di
gali oleh penduduk setempat untuk dijual. Sebuah keberanian karena bau belarang
yang sangat menyengat namun bagi penduduk setempat bukan halangan untuk menambangnya.
Angin yang bertiup juga selalu kencang membawa asap belerang sehingga kadang
menutupi sekitar kita. Bagi yang punya sesak nafas tidak di sarankan untuk
mendekat karena bau belerang yang sangat kuat, membuat kita sesak nafas.
Disinilah gunanya masker, karena dapat mengurangai bau belerang yang tertiup
angin.
Api biru menyala-nyala kesana kemari dengan
tiupan angin membuat pemandangan kian takjub. Sesekali terlihat para penambang
belerang yang membawa barang bawaannya dengan dipikul ditengah kegelapan malam
naik turun gunung dengan jarak tempuh yang jauh menjadi daya tarik tersendiri.
Mereka adalah orang-orang kuat dan hebat. Sekali menambang mereka memikulnya
dengan berat sekitar 100kg sekali jalan, dengan upah yang tidak seberapa karena
di hargain murah. Puas dengan melihat
fenomena api biru, segera naik ke atas kawah lagi untuk menunggu sunrise. Meski
sunrise di kawah ijen tidak dapat terlihat namun matahari yang datang
perlahan-lahan membuat dunia terang disitulah kita dapat melihat danau kawah
Ijen yang bagus sekali dilihat dari atas.
Pemandangan Kawah Ijen begitu menakjubkan ketika
disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Ketika sudah puas , maka perjalanan
dilanjutkan untuk turun kebawah menuju pos paltuding.
|
Kawah Ijen |
|
Danau Kawah Ijen |
|
Sejenak berpose |
|
Danau Kawah Ijen |
|
Pemandangan sekitar Kawah Ijen |
|
Pengunjung di puncak kawah Ijen |
|
just intermezo |
|
Pemandangan nan cantik |
No comments:
Post a Comment