|
Dua Pepadu |
|
Saling Pukul dan saling mempertahankan diri |
|
Peresean |
Sade yang terletak di Desa Rimbitan kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah memang unik dan memiliki berbagai kearifan lokal. Lihat https://totoandromeda.blogspot.com/2018/11/sade-desa-adat-suku-sasak-dengan-kain.html tulisan sebelumnya mengenai Sade.
Nah kali ini saya akan mengajak pembaca untuk mengenal Peresean. Peresean merupakan salah satu seni tari tradisi Suku sasak tentang pertarungan dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan sebagai pemukul dan Kulit kerbau yang tebal sebagai tamengnya. Peresean layak di lakukan oleh suku sasak. Dalam peresean, seorang petarung di sebut dengan pepadu dan ada wasitnya yang di sebut dengan pakembar.
Biasanya Peresean di iringi dengan gamelan, namun kali ini penulis mengajak warga lokal untuk memperagakan Peresean tanpa iringan gamelan. Memang kurang afdol namun mengingat kala itu tidak ada peresean yang di pertontonkan maka alhasil tetap jadilah. Apalagi saya sendiri kan baru pertama ke lombok sehingga sangat sayang untuk di lewatkan.Bagian mana saja yang boleh di pukul dalam Peresean ini? Yang boleh di pukul adalah bagian atas seperti pundak, kepala dan punggung sedangkan bagian paha dan kaki tidak boleh di pukul. Para pepadu akan saling serang untuk memukul karena itulah yang akan di nilai, wasit akan mengibarkan bendera putih kalau salah satu dari pepadu ada yang berdarah.
Setelah memasuki ronde yang di tentukan dan berakhir, maka pepadu akan berpelukan yang menandakan tidak ada dendam diantara mereka.
Ingin ke lombok? jangan lewatkan tempat ini ya dan jangan lupa ada peresean juga.
Yuk kita cek foto-fotonya. Yang ingin memiliki fotonya dapat membelinya hehe. DM saya yaa.
Kunjungi Instagram saya di @totoandromeda dan @totoandromeda.id
|
Persiapan menunggu lawan |
|
Mulai Pertarungan |
|
Berlatar rumah adat suku sasak |
|
mempertahankan diri |
|
Peresean di alam terbuka |
|
Ciaaat |
|
buk kena deh |
No comments:
Post a Comment