Monday, November 12, 2018

SADE, DESA ADAT SUKU SASAK DENGAN KAIN TENUNNYA

Berpose Sejenak

Pintu Masuk Sade

Lombok terkenal dengan wisata pantainya yang indah dan perawan. Lombok itu tidak hanya Senggigi, Gili Trawangan, pantai kuta namun juga wilayah-wilayah lain seperti Air terjun Tiu Kelep, atau juga Selong Belanak. Banyak spot-spot indah di Lombok yang patut dikunjungi oleh para wisatawan.

Namun ke Lombok rasanya belum lengkap jika belum berkunjung ke desa Sasak , Sade. Sade yang terletak di desa Rimbitan kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Sade merupakan salah satu desa adat suku sasak yang sampai saat ini masih di mempertahankan kearifan lokalnya.Tradisi dan Budaya yang ada di Sade masih terjaga hingga sekarang. Meski masih menjunjung tinggi adat dan tradisi leluhurnya, untuk mencapai Sade tidaklah sulit karena terletak di samping jalan aspal yang halus. Tersedia parkiran yang cukup luas sebelum memasuki desa adat tersebut.
Atap dari Rumah adat di Sade

Rumah Adat Suku Sasak di Sade

Melintasi Lorong

Sade boleh dibilang menjadi cerminan suku Sasak karena mereka masih tetap mempertahankan budayanya. Rumah-rumah di Sade terbuat dari kuda-kuda bambu dan beratapkan ijuk dan kebanyakan berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah. Meskipun ada beberapa rumah yang menggunakan lantai Semen. Uniknya di Sade lantai mereka diolesi dengan kotoran kerbau dengan tujuan agar lantai lebih mengkilap dan terhindar dari nyamuk dan rumah lebih hangat. Memang jaman dahulu belum banyak yang berlantai semen hingga mereka menggunakan kotoran kerbau untuk di oleskan ke tanah sebagai lantai, namun setelah ada semen mereka mengoleskannya setelah di semen.

Saya sendiri masuk ke sebuah mushola yang terletak di Sade dengan lantai yang sangat mengkilap sehingga kalau kita memotretnya akan terlihat refleksi/bayangannya. Namun saya sendiri kurang tahu apakah mushola tersebut  lantainya juga di olesi dengan kotoran kerbau.

Oh iya penduduk Sade memeluk agama Islam. Dulu penduduku Sade memeluk agama Islam dengan waktu telu (3 waktu) artinya mereka menunaikan ibadah sholatnya dalam 3 waktu. Namun saat ini penduduk Sade sudah memeluk agama Islam sepenuhnya artinya sekarang mereka sudah melaksanakan ibadah Sholat 5 waktu sesuai yang diajarkan dalam Islam.
Bersama tenun Suku Sasak

Seorang Penenun

Penduduk Lokal Sade

Tenun Sasak

Di Sade sebagian besar masyarakatnya berpenghasilan dari kerajinan tenun yang mereka buat. Harga tenunnya bervariatif tertagantung dari bahan dan coraknya. Dari 100-350rb rupiah bahkan mungkin ada yang jutaan harganya. Berada di dalam komplek Sade menjadikan kita lebih dekat dan sangat penasaran dengan tenun-tenun yang di hasilkan, dari yang di pajang hingga latar belakang orang yang menenunnya.

Beberapa jepretan saya mungkin sudah familiar dengan orang-orangnya karena memang itulah yang menarik dari wisatawan untuk mengabadikan mereka. Seorang nenek yang sedang menenun misalnya, ini merupakan salah satu orang yang banyak sekali di abadikan oleh fotografer wisatawan yang berkunjung ke desa Sade. Sehingga jangan heran apabila menemukan masyarakat suku Sasak dari Sade yang banyak di punyai oleh fotografer maupun instagramer.
Kerajinan tenun menjadi oleh-oleh yang patut di beli oleh para wisatawan.

Berkunjung ke lombok, pastikan agendakan ke Sade agar lebih lengkap.

Tertarik dengan foto-foto saya dan ingin membelinya? email saya yah.

Follow IG @totoandromeda dan @totoandromeda.id
Daily Activity

Nenek Hits

Pasti Sering lihat sosok nenek ini kan? ya beliau sering di abadikan oleh fotografer, orangnya ramah dan mau diajak foto

My Skuad

Penduduk Sade

No comments:

Post a Comment