Monday, March 11, 2019

BOY TIRAYOH DALAM FILM TONGKAT SAKTI

Tongkat Sakti

JUDUL FILM        : TONGKAT SAKTI
SUTRADARA       : WILLY WILYANTO
PRODUSER          : NY LEONITA SUTOPO
PRODUKSI           : PT INEM FILM
TAHUN PROD    : 1982
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : BOY TIRAYOH, ANNA TAIRAS, PONG HARYATMO, URIP ARPAN, RUSLAN BASRI, TRISNO WIDJAYA, FATIMA MARIA, SAMSUL GANDRJAYA, WILLY WILYANTO, HADISYAM TAHAX

SINOPSIS :

Marsan (Boy Tirayoh) adalah anak dari Sabur yang telah mati dibunuh oleh Kompeni. Sabur mati ketika membela istrinya untuk dilepaskan dari Kompeni karena sedang mencari Sabur yang mempunyai ilmu kebal. Namun Sabur akhirnya mati tertembak oleh Kompeni dan istrinya di bawa ke markas kompeni. Sementara Marsan akhirnya di ambil murid oleh seorang guru di pesisir pantai. Setelah ia berhasil menguasai ilmu yang telah diberikan, maka saatnya Marsan untuk turun mencari Ibunya dan membela kebenaran. Sebelum pergi, Marsan dibekali tongkat sakti oleh gurunya.
Marsan langsung menuju ke tempat dimana Ibunya di sekap. Namun tempat tersebut dijaga oleh begundal-begundal kompeni yang notabene adalah penduduk pribumi yang berkhianat. Namun usaha Marsan sia-sia karena penjagaannya yang begitu ketat. Akhirnya Marsan pergi kedesa ke tempat Pak Dadang (Hadisyam Tahax) tetangganya. Namun gerak gerik Marsan di ikuti oleh anak buah kompeni yang dipimpin oleh Somad (Samsul Gandrajaya) dan Safei (Urip Arphan). Namun atas saran Istri Dadang, Siti (Fatima Maria), Marsan disuruh pergi untuk meninggalkan desa tersebut karena takut keluarganya mendapat kesusahan dari kompeni. Namun Marsan untuk sementara waktu menolak pergi. Marsan pun akhirnya jatuh hati pada anak Pak Dadang, Yusniar (Anna Tairas) yang juga merupakan teman sepermainan waktu kecil.  Keduanya melangsungkan pernikahan. Namun disaat upacara pernikahan baru selesai dilaksanakan, Somad dan kawan-kawannya datang mengacaukannya. Tindakan tersebut berhasil dir edam oleh Marsan. Kompeni pun marah pada Somad  karena tidak berhasil menangkap Marsan yang dianggap pemberontak. 

Kompeni akhirnya menyuruh anak buahnya untuk menangkap Dadang dan Keluarganya. Dadang berhasil ditangkap ketika Marsan sedang berada disawah, sedangkan Yusniar berhasil di perkosa oleh Somad dan Safei. Ketika mengetahui kalau istrinya Yusniar diperkosa dan menyusul ke sawah, akhirnya Marsanpun marah. Dengan Tongkat saktinya Marsan pun akhirnya berangkat untuk menuntut balas atas kehormatan istrinya yang telah dinodai. 

Sementara itu Kompeni berhasil menangkap seorang pendekar bernama Jarus yang kemudian menjadi antek-antek kompeni untuk menangkap Marsan.  Marsan yang sedang dalam perjalanan untuk menuntut balas berhasil dihadang olehnya. Perkelahianpun terjadi.  Namun setelah mengeluarkan ilmu masing-masing ternyata keduanya adalah merupakan satu perguruan dengan Marsan. Akhirnya keduanya pun menghentikan perkelahian. Somad dan Safei yang mengetahui keadaan tersebut akhirnya lari terbirit-birit dan melaporkannya pada kompeni. 

Marsan dan kakak seperguruan Jarus akhirnya berhasil masuk kesarang kompeni dan membebaskan ayah Yusniar . Somad dan Safei berhasil di bunuh oleh Marsan.  Dalam usaha keluar dari Sarang Kompeni, Marsan akhirnya mati tertembak, sementara kakak seperguruannya Jarus yang mengetahui rahasia keris dari tongkat sakti pun akhirnya tertembak.


PENDEKAR MATA SATU LAWAN SABUK BADAK

Add caption

JUDUL FILM        : PENDEKAR MATA SATU LAWAN SABUK BADAK
SUTRADARA       : KARIM SA
PRODUSER          : HANDI MULJONO
PRODUKSI           : PT KANTA INDAH FILM
TAHUN PROD    : 1989
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : ZIELA JALIL, MOCHAMAD SY, MALEK NOOR, ZAITUN SULAIMAN, ANTON CHANIAGO, JOOKING ANTONI, MUSLIM

SINOPSIS :

Gulandra adalah anak Datuk Alang yang dibunuh oleh Pendekar Mata Satu atau Galak. Ia berguru pada seorang guru hingga menguasai beberapa ilmu silatnya. Ketika Gurunya sedang belajar Ilmu Saka Wesi yang membutuhkan waktu 120 hari sampai 200 hari, Gulandra yang sudah berniat jahat pada gurunya akhirnya mengatur siasat untuk dapat menguasai ilmu Saka Wesi. Untuk menguasai Ilmu Saka Wesi diperlukan pengorbanan. Jika Siang badan akan terasa menggigil dan jika malam badan serasa terbakar.  Maka itu untuk menguasainya Gurunya di ikat agar lebih mudah menguasainya. Namun Gulandra yang mempunyai niat jahat, akhirnya berhasil membunuh gurunya. Selanjutnya Gulandra sendiri yang belajar Ilmu Saka Wesi dengan dibantu oleh murid-murid yang lain. 

Sementara itu di sebuah tempat Galak atau pendekar mata satu bersama istrinya Kenanga yang buta sedang menunggu kelahiran anak mereka. Ketika saatnya tiba Kenanga ditangani oleh Mak Naning seorang dukun yang bisa membantu kelahiran bayi. Namun ditunggu-tunggu Kenanga kesulitan untuk mengeluarkan bayinya. Maka disuruhlah Galak menjemput Paraji atau juga dukun beranak laki-laki yang biasa membantu kelahiran bayi. 

Setelah Kenanga di tangani oleh Mak Naning dan Bang Paraji, keduanya tidak dapat mengeluarkan bayi Kenanga karena ada sesuatu didalam perutnya yang menghambat proses kelahiran. Didalam perutnya ada Conde Emas yang menjadi rebutan dunia persilatan. Akhirnya atas saran Paraji, Galak akhirnya disuruh mencari sebuah bunga bernama bunga Kahuripan yang tumbuh diatas bebatuan di sebuah bukit. Bunga kahuripan hanya akan mekar setiap satu purnama. Dengan bersusah payah akhirnya Galak berhasil mendapatkan bunga Kahuripan. Namun perjalanan Galak diketahui oleh orang-orang suruhan Paraji yang disuruh untuk merampas bunga kahuripan dari tangan galak.
Dibalik pertolongan yagn diberikan ternyata mak Naning dan Bang Parji memiliki niat jahat untuk dapat merebut Conde Emas. Akhirnya Bunga Kahuripan yang sudah didapat Galak dapat dirampas oleh kaki tangan Paraji.  

Galak akhirnya mengendus ada yang tidak beres, apalagi setelah sampai dirumah tidak mendapati istrinya dan mak Naning. Kenanga dibawa oleh telaga air biru oleh Mak Naning untuk proses kelahirannya sedangkan Paraji menyusul kemudian.  Namun akhirnya Mak Naning dan Paraji dapat di bunuh oleh Galak karena telah berniat jahat terhadap istirnya untuk mendapatkan conde emas.
Sementara itu Gulandra telah berhasil menguasai ilmu Saka Wesi. Ia mencari Pendekar mata satu untuk bertarung, namun Gulandra yang telah memiliki ilmu kebal akhirnya berhasil di tumpas oleh Galak alias pendekar mata satu. Kenanga berhasil melahirkan bayinya namun ia meninggal.

***
Sebuah film laga Pendekar Mata Satu lawan Sabuk Badak, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu yang sedikit asing ditelinga sebagian besar rakyat Indonesia.

Wednesday, March 6, 2019

WIRO SABLENG : SENGATAN SATRIA BERACUN

Sengatan Satria Beracun

JUDUL FILM        : SENGATAN SATRIA BERACUN (WIRO SABLENG)
SUTRADARA       : LILIEK SUDJIO
PRODUSER          : TIEN ALI
PRODUKSI           : CANCER MAS FILM
TAHUN PROD    : 1988
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : TONY HIDAYAT, PIET PAGAU, DEVI IVON, JOHAN SAIMIMA, TANKA GROUP, HERBI, ARTHUR TOBING, TANTI NURISTA, JAITUN, ROBERT SANTOSO

SINOPSIS :

Dewa Tuak (Piet Pagau) mengusir Pengging (Robert Santoso) muridnya karena Pengging berkhianat dan tidak mengikuti aturan gurunya akan tetapi berbuat sewenang-wenang dengan membunuh lawannya ketika taruhan sabung ayam. Sebelum pergi Pengging mengincar Buku Kitab Inti Ilmu Silat milik Dewa Tuak yang disimpan di pinggangnya. Di perjalanan Pengging berpapasan dengan Anggini (Devi Ivon) murid Dewa Tuak lainnya. Namun Anggini tidak menghiraukannnya.

Anggini heran karena berpapasan dengan Pengging di jalan dan mengira kalau Pengging telah selesai menuntut ilmu dengan Dewa Tuak. Namun setelah Dewa Tuak menjelaskan bahwa Pengging telah di usir dari perguruan, Anggini barulah tahu keadaan yang sebenarnya. Sebagai calon pewaris yang dipercaya dewa tuak, Anggini menjajal ilmunya, namun dikalahkan oleh Wiro Sableng (Tony Hidayat) yagn saat itu sedang mampir ke perguruannya. 

Suatu hari Pengging datang ke perguruan setelah sebelumnya melumpuhkan gurunya agar tertidur pulas. Masuk melalui atap, akhirnya Pengging berhasil mencuri kitab inti ilmu silat milik Dewa Tuak. Namun perbuatan Pengging diketahui oleh murid-murid lainnya hingga mereka mengepung Pengging. Pengging yang mempunyai ilmu lebih tinggi dengan gampang meloloskan diri. Dewa Tuak akhirnya mengetahui bahwa pengging telah berkhianat padanya. Akhirnya Iapun menyuruh Anggini muridnya untuk merebut kembali buku inti ilmu silat miliknya yang sebenarnya mau di wariskan pada Anggini. Namun anggini dengan mudah di kalahkan karena memang ia belum sepadan untuk mencari kita tersebut. Anggini dan kawan-kawannya akhirnya ditawan oleh Pengging. Pengging akhirnya menjadi Adipati dengan dibantu oleh perampok-perampok yang bersekutu padanya.
Akhirnya Dewa Tuak menyadari kekeliruannya dengan menyuruh Anggini yang masih hijau ilmu silatnya untuk mencari Bukunya yang hilang. Akhirnya Dewa Tuak pun turun tangan sendiri. Ditengah perjalanan ia kembali bertemu Wiro Sableng.  Wiro akhirnya bersedia membantu Dewa Tuak untuk mencari Anggini dan Pengging.
****
Tujuan Pengging menawan Anggini adalah untuk dijadikan istrinya. Namun Anggini menolak ajakan tersebut karena Pengging adalah seorang pengkhianat. Kecewa dengan sikap Anggini akhirnya Pengging bermaksud untuk menggantung Anggini dengan menyuruh nenek Jamilah.
Sementara itu dalam perjalanan , Wiro Sableng bertemu dengan seorang pemuda Mahesa Kelud(Johan Saimima) yang dirampas kuda dan senjata mustikanya oleh Kebo Pengiring alias Pengging. Akhirnya keduanya pun bersepakat untuk mencari Kebo Pengiring.  Dalam perjalanan, akhirnya Wiro Sableng menemukan nenek Jamilah dan mengetahui dimana keberadaan Anggini berada. 

Buku Inti Ilmu Silat yang Pengging curi ternyata dititipkan pada Setan Hitam yang juga merupakan guru Pengging. Ketika akan mengambil bukunya kembali, Pengging kaget karena ternyata yang ia panggil dan keluar adalah Dewa Tuak yang sebelumnya telah berhasil membunuh Setan Hitam. Akhirnya Pengging pun mati. Anggini pun berkumpul kembali dengan gurunya. Sementara Wiro Sableng pun berpamitan pada Dewa Tuak setelah tugasnya berhasil dilaksanakan. Namun janji Dewa Tuak untuk menjodohkan dengan Anggini akhirnya ditolak Wiro, dan Anggini akhirnya menjadi istri Mahesa Kelud.
***
Wiro Sableng diangkat dari Novel karya Bastian Tito, sesuai dengan novelnya, film ini juga menyebutkan bermacam-macam nama yang aneh, akan tetapi penulis hanya menuliskan yang inti-inti saja.