Showing posts with label Wiro Sableng. Show all posts
Showing posts with label Wiro Sableng. Show all posts

Thursday, July 25, 2024

ASAL USUL WIRO SABLENG MURID SINTO GENDENG


Nama aslinya WIRO SAKSANA seorang pemuda remaja belia yang baru memasuki usia 17 tahun. Tubuhnya tegap dan bertampang gagah dengan kulitnya kuning bersih. Rambutnya gondrong dan agak acak-acakan sehingga tampangnya yang keren itu seperti kekanak-kanakan. 

Ayahnya menjadi kepala Kampung di Jatiwalu bernama Raden RANAWELENG dan ibunya bernama SUCI.  Sewaktu masih bayi, ayahnya di bunuh oleh laki-laki berkumis tebal bernama SURANYALI alias MAHESA BIRAWA yang pernah di tolak cintanya oleh SUCI sehingga memendam dendam kesumat untuk memiliki tubuh Suci yang sempat di perkosa sebelum bunuh diri. 

Seorang pendekar wanita yang berilmu tinggi menyelamatkan bayi Wiro dan membawanya ke Gunung Gede dan sejak itu menjadi muridnya. 

17 tahun berlalu, pendekar wanita itu kini telah menjadi Nenek-nenek dengan pakaian serba hitam dan sang bayi tumbuh menjadi pemuda yang gagak dan tampan. Berlainan dengan kulit dan pakaiannya yang serba hitam itu maka rambut dan alis mata sang nenek berwarna sangat putih dan jarang diatas batok kepalanya. Namun lucunya pada kepala yang berambut jarang ini, nenek-nenek itu memakai 5 Batang tusuk konde yang ditancapkan ke kulit kepalanya. 

Dialah yang bernama SINTO WENI alias eyang SINTO GENDENG, Guru Wiro Saksana, seorang perempuan sakti yang telah mengundurkan diri sejak 20 tahun lalu dari dunia persilatan. Selama itu pula dia telah menyapu dan membasmi habis semua manusia jahat. 

Karena sikapnya dan tingkah lakunya yang lucu serta aneh-aneh bahkan seringkali seperti orang yang kurang ingatan maka lambat laun dunia persilatan menjulikinya dengan nama SINTO GENDENG atau SINTO GILA. 

Bagaimana sikap tingkah laku sang guru, demikian pula sikap murid, selalu tertawa dan menjerit cengar cengir. Walaupun keduanya sedang berlatih ilmu silat, namun setiap jurus serta serangan yang mereka lancarkan adalah benar-benar serangan yang berbahaya dan mematikan. 

Oleh karena itu WIRO SAKSANA dijuluki gurunya "WIRO SABLENG" alias PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212.

Sinto Gendeng mewariskan sebuah senjata sakti berupa KAMPAK bermata dua berhulu satu kepala Naga bernama "KAPAK NAGA GENI 212" kepada Wiro Sableng. Dan sebelumnya tubuhnya diisi dengan ilmu tenaga dalam anti racun dengan melesatkan 36 jarum putih beracun yang keluar dari mulut kepala naga kearah dada kanannya dan telapak kanannya dan menancap dengan teratur membentuk susunan angka 212. 

Angka 212 memiliki makna bahwa dalam diri manusia terdapat unsur ingat DUNIAWI dan unsur ingat TUHAN. 

di kutip dari buku Informasi RCTI tahun 1997 (Sewindu RCTI)


Wednesday, March 6, 2019

WIRO SABLENG : SENGATAN SATRIA BERACUN

Sengatan Satria Beracun

JUDUL FILM        : SENGATAN SATRIA BERACUN (WIRO SABLENG)
SUTRADARA       : LILIEK SUDJIO
PRODUSER          : TIEN ALI
PRODUKSI           : CANCER MAS FILM
TAHUN PROD    : 1988
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : TONY HIDAYAT, PIET PAGAU, DEVI IVON, JOHAN SAIMIMA, TANKA GROUP, HERBI, ARTHUR TOBING, TANTI NURISTA, JAITUN, ROBERT SANTOSO

SINOPSIS :

Dewa Tuak (Piet Pagau) mengusir Pengging (Robert Santoso) muridnya karena Pengging berkhianat dan tidak mengikuti aturan gurunya akan tetapi berbuat sewenang-wenang dengan membunuh lawannya ketika taruhan sabung ayam. Sebelum pergi Pengging mengincar Buku Kitab Inti Ilmu Silat milik Dewa Tuak yang disimpan di pinggangnya. Di perjalanan Pengging berpapasan dengan Anggini (Devi Ivon) murid Dewa Tuak lainnya. Namun Anggini tidak menghiraukannnya.

Anggini heran karena berpapasan dengan Pengging di jalan dan mengira kalau Pengging telah selesai menuntut ilmu dengan Dewa Tuak. Namun setelah Dewa Tuak menjelaskan bahwa Pengging telah di usir dari perguruan, Anggini barulah tahu keadaan yang sebenarnya. Sebagai calon pewaris yang dipercaya dewa tuak, Anggini menjajal ilmunya, namun dikalahkan oleh Wiro Sableng (Tony Hidayat) yagn saat itu sedang mampir ke perguruannya. 

Suatu hari Pengging datang ke perguruan setelah sebelumnya melumpuhkan gurunya agar tertidur pulas. Masuk melalui atap, akhirnya Pengging berhasil mencuri kitab inti ilmu silat milik Dewa Tuak. Namun perbuatan Pengging diketahui oleh murid-murid lainnya hingga mereka mengepung Pengging. Pengging yang mempunyai ilmu lebih tinggi dengan gampang meloloskan diri. Dewa Tuak akhirnya mengetahui bahwa pengging telah berkhianat padanya. Akhirnya Iapun menyuruh Anggini muridnya untuk merebut kembali buku inti ilmu silat miliknya yang sebenarnya mau di wariskan pada Anggini. Namun anggini dengan mudah di kalahkan karena memang ia belum sepadan untuk mencari kita tersebut. Anggini dan kawan-kawannya akhirnya ditawan oleh Pengging. Pengging akhirnya menjadi Adipati dengan dibantu oleh perampok-perampok yang bersekutu padanya.
Akhirnya Dewa Tuak menyadari kekeliruannya dengan menyuruh Anggini yang masih hijau ilmu silatnya untuk mencari Bukunya yang hilang. Akhirnya Dewa Tuak pun turun tangan sendiri. Ditengah perjalanan ia kembali bertemu Wiro Sableng.  Wiro akhirnya bersedia membantu Dewa Tuak untuk mencari Anggini dan Pengging.
****
Tujuan Pengging menawan Anggini adalah untuk dijadikan istrinya. Namun Anggini menolak ajakan tersebut karena Pengging adalah seorang pengkhianat. Kecewa dengan sikap Anggini akhirnya Pengging bermaksud untuk menggantung Anggini dengan menyuruh nenek Jamilah.
Sementara itu dalam perjalanan , Wiro Sableng bertemu dengan seorang pemuda Mahesa Kelud(Johan Saimima) yang dirampas kuda dan senjata mustikanya oleh Kebo Pengiring alias Pengging. Akhirnya keduanya pun bersepakat untuk mencari Kebo Pengiring.  Dalam perjalanan, akhirnya Wiro Sableng menemukan nenek Jamilah dan mengetahui dimana keberadaan Anggini berada. 

Buku Inti Ilmu Silat yang Pengging curi ternyata dititipkan pada Setan Hitam yang juga merupakan guru Pengging. Ketika akan mengambil bukunya kembali, Pengging kaget karena ternyata yang ia panggil dan keluar adalah Dewa Tuak yang sebelumnya telah berhasil membunuh Setan Hitam. Akhirnya Pengging pun mati. Anggini pun berkumpul kembali dengan gurunya. Sementara Wiro Sableng pun berpamitan pada Dewa Tuak setelah tugasnya berhasil dilaksanakan. Namun janji Dewa Tuak untuk menjodohkan dengan Anggini akhirnya ditolak Wiro, dan Anggini akhirnya menjadi istri Mahesa Kelud.
***
Wiro Sableng diangkat dari Novel karya Bastian Tito, sesuai dengan novelnya, film ini juga menyebutkan bermacam-macam nama yang aneh, akan tetapi penulis hanya menuliskan yang inti-inti saja.

Wednesday, January 30, 2019

WIRO SABLENG : Satria Kapak Tutur Sepuh

Satria Kapak tutur Sepuh

Judul Film            : SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH (WIRO SABLENG)
Sutradara            : Bachroem Halilintar
Produser             : Leonita Sutopo
Produksi              : Inem Film
Tahun Produksi : 1996
Penulis                 : Bastian Tito
Pemain                 : Atin Martino, Kadaryono BZ, Arthur Tobing, Sulaiman AS, Chairil JM, Yan Bastian, Tanaka, Asmara M, Mocha Achyar, Zaitun Sulaiman, Jama Jentak, El Koesno, Eva Citra Rosalina

Sinopsis : 

Film Satria Kapak Tutur Sepuh adalah salah satu film serial Wiro Sableng yang terkenal seperti novelnya.  Pelukis Aneh sedang melukis seorang perempuan telanjang yang sangat menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya termasuk Bupati Pamekasan. Akan tetapi ketika Bupati Pamekasan ingin membelinya, akhirnya tidak di berikan karena tidak untuk dijual akan tetapi dipersiapkan untuk calon muridnya.  Selain Bupati Pamekasan, Dua Iblis Selatan juga tertarik untuk membeli lukisan tersebut, akan tetapi lagi-lagi tidak dikabulkan. Keduanya terlibat duel, dan dua iblis selatan pun kalah. Sementara Wiro Sableng (Atin Martino) yang dari tadi memperhatikan gerak gerik sang pelukis dan orang-orang yang menginginkannya dari balik batu akhirnya keluar setelah keberadaanya diketahui oleh Pelukis aneh.

Akhirnya Pelukis anehpun menceritakan tentang lukisannnya dan untuk siapa ia berikan. Ia akan memberikan pada bocah bernama Wira Perkasa calon muridnya. Setelah Wiro Sableng meninggalkan Pelukis aneh, tak lama kemudian ia kembali lagi dan mendapati Pelukis aneh sudah tidak bernyawa dan lukisannya juga hilang. Disamping jasad pelukis aneh telah bersimpuh calon muridnya Wira perkasa yang dibawa oleh dua orang yang berbaju kuning. Akhirnya wiro berjanji untuk mencari Lukisan telanjang dan berjanji akan mengembalikannya pada Wira Perkasa. 

Lukisan telanjang akhirnya menjadi rebutan bagi dunia persilatan. Didalam pengembaraan mencari Lukisan telanjang, Wiro Sableng berjumpa dengan tiga iblis wanita yang ikut memperebutkan Lukisan telanjang hingga akhirnya bentrok. Wiro Sableng yang saat itu dibantu oleh Dewa Tuak (Arthur Tobing) akhirnya berhasil mengatasi tiga iblis wanita. Dewa Tuak mengeluarkan pukulan Salju Kematian hingga perempuan-perempuan tersebut menemui ajalnya. Wiro sableng akhirnya meneruskan perjalanan mencari Lukisan Wanita Telanjang setelah berpisah dengan Dewa Tuak yang tiba-tiba menghilang. Dewa Tuak menuntun Wiro Sableng ke arah utara.

Sementara itu pencuri Lukisan telanjang sepasang lelaki berbaju kuning  simata picak dan kumis ublung , akhirnya harus bingung sendiri karena tidak mengetahui rahasia yang terkandung didalamnya. Untuk mencari tahu rahasia di dalam lukisan tersebut, akhirnya menyimpulkan bahwa mereka harus mencari calon murid pelukis aneh yang telah tewas tersebut.  Lukisan wanita telanjang terus menjadi rebutan dikalangan dunia persilatan dan terus memakan korban.  Sementara lukisan yang berada ditangan simata picak dan kumis ublung tiba-tiba lenyap. 

Wiro Sableng yang disuruh ke utara oleh Dewa Tuak akhirnya bertemu dengan Permani (Eva Chitra Rosalina ) didalam Perjalanan. Permani sebenarnya sedang di lilit masalah cinta segitiga.  Permani dijodohkan oleh ayahnya dengan anak buah Perguruan Merapi, sedangkan Permani sesungguhnyatelah mempunyai calon suami yang dicintainya bernama Panuluh. Ketika Permani berniat bunuh diri, Wiro Sableng menolongnya untuk tidak bertindak bodoh. Wiro Sableng akhirnya melarikan Permani dari Perguruan Garuda sakti karena ia disekap ayahnya. Permani berhasil menemukan calon suaminya yang ternyata telah tewas didalam tempat penyekapannya dan dibunuh oleh calon suami pilihan ayahnya..  Permani pun shok dibuatnya. Ketika memakamkan suaminya, tiba-tiba ayahnya  pimpinan dari Perguruan Garuda Sakti datang bersama dengan pimpinan Perguruan Merapi. 

Ayahnya menanyakan makam siapakah yang ada di hadapan Permani. Akhirnya Wiro Sableng menjelaskan tentang makam Panuluh yang sesungguhnya telah dibunuh calon menantu pilihannya. Akhirnya terjadilah pertarungan antara Perguruan Garuda Sakti dengan Perguruan Merapi, karena kekejamannya. Ditengah pertarungan kedua Perguruan ini, ternyata muncul pertarungan lain yang sedang memperebutkan lukisan telanjang yang selama ini dicari. 

Akhirnya Wiro Sableng berhasil merebut kembali Lukisan Wanita Telanjang, sedangkan pimpinan perguruan Merapi dan Garuda Sakti akhirnya pun tewas secara bersama-sama. Sedangkan Permani diambil murid oleh Jaka Tuak.  Akhirnya terkuaklah sudah bahwa di balik lukisan wanita telanjang tersebut terdapat ilmu silat.

*****
Serial Film Wiro Sableng sudah sering kali dibuat, dan Atin Martino adalah salah satu pemerannya. Selain sukses di novel, Wiro Sableng juga dibuat versi Sinetronnya yang ditayangkan di RCTI beberapa tahun silam. Pendekar kapak sakti 212 Wiro Sableng si murid Sinto Gendeng tersebut memang tetap menarik untuk di tonton.