Showing posts with label totoandromeda friend. Show all posts
Showing posts with label totoandromeda friend. Show all posts

Thursday, January 26, 2023

BERKUNJUNG KE MUSEUM BANK INDONESIA

Tampak Samping Museum BI

Kali ini saya akan berkunjung ke Museum Bank Indonesia. Berwisata ke museum memang tidak terlihat keren seperti sekedar duduk ngopi di cafe maupun ke mall, namun dapat menambah pengetahuan kita .

Di kutip dari Wikipedia,  Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum  yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat, berada di komplek Kota Tua Jakarta Barat, dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal..

Mengamati mata uang kertas
Pada tahun 1625, di tempat ini pernah dibangun sebuah gereja sederhana untuk umat Protestan.Pada tahun 1628, gereja ini dibongkar karena digunakan untuk tempat meriam besar ketika puluhan ribu tentara Sultan Agung menyerang Batavia untuk pertama kali.

Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia.

 Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.


Untuk mencapai Museum Bank Indonesia, transportasinya sudah sangat mudah dengan menggunakan KRL turun di stasiun Kota, atau juga dapat menggunakan sarana transportasi massal TransJakarta dengan tujuan akhir Kota Tua. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil juga disediakan parkir. 


Berikut liputannya dalam bentuk foto-foto dengan model Paramitha Hioe (@mimithjegeg)

















Friday, September 16, 2022

Batu Kuda, Wana Wisata dengan Sejuta Pesona di Bandung Timur

Wana Wisata Batu Kuda - Bandung

Berwisata menjadi salah satu kebutuhan yang masyarakat lakukan untuk menghilangkan penat. Wisata Alam merupakan salah satu pilihan cerdas karena kita dapat menghirup udara segar langsung dari sumbernya tanpa ada polusi. Salah satu wisata alam yang sedang berkembang di daerah Bandung khususnya wilayah timuar adalah Situs Batu Kuda. Wanawisata Batu Kuda terletak di lereng gunung Manglayang tepatnya di Kampung Cikoneng 1, Cibiru Wetan Kec. Cileunyi Kabupaten Bandung. Tempat wisata ini berada di bawah pengawasan Perhutani.

Untuk mencapai Situs Batu Kuda akses yang di tempuh cukuplah mudah. Kalau dari arah timur Cileunyi ketika menemui awal Jalan percobaan, maka sisi sebelah kanan ada jalan naik menuju SMP 1 Cileunyi maka masuk dari jalan tersebut. Atau dari arah Cibiru, setelah melewati jalan Percobaan maka terdapat pertigaan, kemudian belok kiri. Kita ikutin jalan tersebut hingga ujung. Cukup mudah karena ada plang jalan menuju Situs Batu Kuda. Kondisi jalan juga beraspal hingga gerbang masuk Situs Batu Kuda dan dapat dilalui baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Hutan Pinus Batu Kuda


Kenapa di sebut Situs Batu Kuda? Nama Batu Kuda diambil dari mitos sesepuh masyarakat setempat bahwa Gunung Manglayang dahulu merupakan tempat bertapanya seorang raja yang dikenal  Prabu Eyang Kusumah. Raja tersebut bersama istrinya Eyang Layang Sari usai berkelana dan berburu mencari tempat beristirahat hingga ke puncak gunung. Setelah menemukan tempat yang cocok keduanya  menetap dan melanjutkan pertapaan hingga tileum. Sebelumnya Prabu Eyang Kusumah mengubah kuda yang dikenal dengan nama kuda Semprani menjadi batu dengan posisi telungkup (depa). Panjang  situs batu tersebut sekira 15 meter, lebar 3 meter  dan tingginya 5 meter. Lokasi batu berada di sebelah utara sekira 700 meter dari pintu gerbang.

Wanawisata atau lebih di kenal situs batu kuda ini sangat cocok untuk liburan keluarga dengan membawa tikar sambil makan di bawah pohon pinus. Selain itu juga ada yang menyewakan tikar-tikar di sekitar tempat ini. Hutan pinus menjadi daya tarik tersendiri dengan pohonnya yang menjulang tinggi menambah indah suasana. Selain itu juga dapat mendirikan tenda sehingga anak-anak dapat bermain-main dengan leluasa sambil sesekali beristirahat kedalam tenda. 

Selain pemandangan hutan pinus yang dapat dinikmati tanpa harus bersusah payah mengeluarkan tenaga karena dekat sekali dengan area parkir, pengunjung juga dapat naik keatas ke gardu pandang untuk melihat pemandangan kota Bandung dan sekitarnya. Dibutuhkan ekstra tenaga untuk dapat sampai ke gardu pandang karena jalannya yang menanjak dan masih berupa jalan tanah. Sesekali di butuhkan waktu untuk beristirahat sambil mengumpulkan tenaga agar sampai ke atas. 
Menikmati pemandangan kota Bandung dari Gardu Pandang

Pemandangan kota Bandung, Jalan Tol, Stadion GBLA terlihat dari sini

Memandang ke sisi Timur, Jalan tol Cisumdawa, Gunung Geulis 


Setelah sampai ke gardu pandang maka segala penat dan capek hilang seketika dan terbayarkan karena keindahan pemandangannya. Kita dapat menikmati pemandangan kota Bandung dari ketinggian. Dari atas Stadion Gelora Bandung Lautan Api juga terlihat, juga jalan-jalan tol , dan hamparan sawah-sawah yang luas lengkap . Sejauh mata memandang hanya melihat keindahan alam disertai hembusan angin kecil menambah suasana makin asyik. Jangan lupa membawa bekal air agar tidak kehausan.Setelah puas menikmati pemandangan alam, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan turun kembali untuk ketitik awal di hutan pinus.

Setelah puas maka selanjutnya adalah pulang. Tersedia tempat parkir motor dan juga mobil tidak jauh dari pintu gerbang loket masuk.  Jangan lupa tetap jaga kebersihan dan buang sampah pada tempatnya ya. 


Tuesday, October 4, 2016

MASJID ISTIQLAL DALAM JEPRETAN DENGAN NISI FILTER

Istiqlal , meski cuaca tidak mendukung namun akhirnya inilah salah satu hasilnya. Diambil dengan menggunakan Filter GND 0,9 soft
Masjid Istiqlal merupakan salah satu mesjid terbesar di Asia tenggara yang terletak di jantung kota Jakarta, merupakan masjid nasional Indonesia. Terletak di pusat pemerintahan , Masjid Istiqlal selain sebagai tempat ibadah bagi umat Islam juga merupakan salah satu tujuan wisata bagi wisatawan asing maupun domestik. Wisatawan pun ada yang beragama Islam dan non Islam yang ikut berkunjung ke Istiqlal. Untuk non muslim pengunjung harus di dampingi oleh guide untuk memandu dan menunjukkan letak masjid serta sejarah dan cerita lainnya.
Mencoba Framing yang berbeda

Nah penulis kali ini hanya ingin menjajikan tetang Masjid Istiqlal dari jepretan kamera . Sebagai tujuan wisata, Masjid istiqlal juga kerap kali di datangi oleh para fotografer untuk mengabadikan moment indah baik itu konsep di mesjid maupun mengabadikan sunset di sekitar masjid. Kali ini penulis mencoba menyajikan hasil foto yang di dapatkan meski kondisi cuaca ternyata kurang mendukung dan hampir mengurungkan niat untuk pulang. Namun berkat kesabaran dan sambil menunggu waktu magrib, saya berhasil mengabadikan beberapa moment meski hasilnya tidak 'secetar' yang diharapkan.
Terlalu sibuk dengan memperhatikan satu arah yang terus mendung, tanpa sadar ternyata merahnya senja sempat keluar, meski akhirnya harus lari, namun moment tersebut begitu cepat. Ini saya juga jepret masih menggunakan bantuan filter NiSi GND 0,9 soft.



Saya menggunakan Kamera Fuji XT10 dengan Lensa Samyang 12mm ditambah dengan filter NiSi. Alasan utama menggunakan Filter merk Nisi tentu saja karena hasilnya yang low colorcast, low reflection, dengan menggunakan Holder Nisi V5 yang dapat menampung tiga filter square 100system selain juga kelebihan dari holder V5 ini adalah adanya CPL yang langsung dapat terpasang di holder dengan pemutarnya yang sudah disediakan di holder tentu saja ini sangat memudahkan bagi fotografer. Kalau dari saya sendiri sih recomended ya menggunakan holder dan filter NiSi.

Bagi fotografer Landscape, filter merupakan keharusan karena tanpa bantuan filter hasil fotonya kurang maksimal tentu saja. Sebagai contoh ketika pada siang hari kita melihat awan begitu indahnya di mata kita dan ingin sekali mengabadikan momen tersebut dengan memotretnya tanpa bantuan filter, hasilnya terkadang cukup mengecewakan karena di bagian awan terkadang hanya flat putih belaka. Pernah ngalamin kejadian seperti ini kan? nah itulah kenapa di perlukan filter, untuk kejadian seperti ini Filter GND menjadi solusinya. Kenapa bisa terjadi awan yang flat di hasil foto tidak seperti apa yang terekam di otak kita? Secara natural alam itu memiliki dynamic range yang lebih lebar dibandingkan dengan kemampuan dynamic range camera saat ini. Nah bagian ini nanti akan di bahas di tulisan lain mengenai berbagai macam filter.

Nah peralatan sudah siap, Camera sudah terpasang di tripod, pasang filter selesai. Kali ini karena kondisi cuaca alam yang memang kurang bersahabat, saya mencoba mengabadikan moment dengan menggunakan Filter GND 0,9 soft. enapa harus soft? karena untuk memotret gedung filter yang pas adalah menggunakan filter GND soft, tentu saja dengan memperhatikan kondisi alamnya apakah masih terang atau sudah gelap. Kalau sudah gelap tentu filter tidak digunakan lagi. Meski sempat berpatah arang karena cuaca mendung namun inilah hasilnya.




Saat blue hour pun tiba, tetap cantik kaan.