Saturday, February 2, 2019

Keris Kalamujeng

Keris Kalamujeng

Judul Film            : Keris Kalamujeng
Produser             : NY Leonita Sutopo
Produksi              : Inem Film
Tahun Produksi                 : 1984
Sutradara            : L Sudjio
Pemain                 : Johan Saimima, Avent Christie, Tuti Wasiat, Lina Budiarti, Zaitun, Tanaka, Benny Gaok, Adang Mansyur, Djuhari Effendi, Zulmainy

Sinopsis Film : 

Raden Said (Johan Saimima) adalah putra Bupati Tuban, karena tidak tahan melihat kebatilan yang terjadi di muka bumi, akhirnya Raden Said mencari sebuah padepokan untuk berguru. Ditengah perjalanan mencari padepokan, Raden said bertemu dengan seorang kakek yang sedang diejek oleh anak-anak kecil yang segera di tolongnya. Raden said menceritakan keadaanya, hingga kakek yang telah ditolongnya akhirnya mengajaknya kesebuah padepokannya di lereng gunung. Raden Said diperkenalkan dengan Citra cucunya yang langsung mengujinya dengan beradu ilmu olah kanuragan. Akan tetapi menghadapi seoang wanita saja, Raden said tidak mampu dan kalah. Sehingga akhirnya Raden said diterima sebagai muridnya dan sering berlatih dengan Citra. 

Ilmu Raden Said meningkat tajam, hingga pada suatu hari ketika sehabis berburu Raden Said dan Citra di hadang oleh gerombolan yang akan memperkosa Citra, namun berkat ilmu yang sudah di galinya, Raden Said berhasil menumpas para pemerkosa tersebut. Raden Said dan Citra yang diam-diam saling mencintai akhirnya berhasil melewatinya. Setelah ilmu sudah di dapatkan dari padepokan dimana Citra dan Kakeknya tinggal, akhirnya Raden Said dipersilahkan oleh Kakek gurunya untuk meninggalkan padepokan dan meneruskan perantauan untuk menumpas kejahatan. Raden Said berubah namanya menjadi Ibro, nama yang diberikan oleh kakek gurunya.

Dalam perjalanan mengembaranya, ditengah perjalanan Ibro mendapati seorang bangsawan sedang dirampok, dan akhirnya Ibro berhasil menumpas para perampok. Melihat kehebatan Ibro bangsawan tersebut yang ternyata seorang Bupati akhirnya mengambil Ibro sebagai pengawal pribadinya. Istri bupati tersebut mempunyai seorang selingkuhan seorang perawat kuda bernama Gambang Sangkan, akan tetapi terhadap Ibro ternyata juga menaruh hati. Hingga suatu hari ketika Ibro sedang diajak oleh Bupati untuk untuk berburu badak, akan tetapi keris pusaka yang biasa menyertai kanjeng bupati tertinggal di kabupaten. Akhirnya Ibrolah yang disuruh mengambil. Sesampai di kamar istri Bupati, Ibro mendapati suara-suara mendesah antara istri kanjeng bupati dengan selingkuhannya Gambang Sangkan. Akan tetapi Ibro akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Melihat Ibro yang datang, Istri sang bupati yang memang sedang bernafsu akhirnya meminta Ibro untuk melayaninya, akan tetapi Ibro menolaknya. Penolakan Ibro membuat Istrinya marah besar, dan kalung yang dipake Ibro di rebutnya. Akhirnya Ibro dipersilahkan mengambil keris dan menyerahkannnya pada kanjeng Bupati. 

*****
Selepas berburu, kanjeng Bupati pulang dan menemui istrinya. Akan tetapi mendapati istrinya uring-uringan akhirnya kanjeng bupati menanyakan perihal yang sedang melanda istrinya. Akhirnya istrinya memfitnah Ibro, kalau ia telah mengganggunya. Hukuman pun diberikan kepada Ibro dengan hukuman penggal yang akan dilakukan oleh Algojo. Dan Ibrolah orang yang mengantarkan langsung surat yang ditujukan kepada algojo untuk memenggal orang yang membawa surat tersebut.
Ditengah perjalanan Ibro dihadang oleh Gambang Sangkan dan surat tersebut berhasil di rebut olehnya dan di serahkan pada algojo yang juga ayahnya. Apadaya, maksud hati membunuh Ibro tapi ternyata Gambang Sangkan yang terbunuh duluan. Mengetahui Gambang Sangkan mati dipenggal, akhirnya perselingkuhan istri bupati terbongkar setelah ia mengakui sendiri, dan kanjeng bupati marah besar karena telah dibohongi dan ia tidak lagi mengetahui keadaan Ibro. Ibro melanjutkan perjalanan.

Dalam pengembaraan kali ini Ibro bertemu dengan seorang Kyai yang resah dengan sepak terjang warga sekitar yang telah melupakan ajaran Tuhan, sehingga bencana kerap melanda desa tersebut yang berdekatan dengan pantai. Beberapa kali warganya jatuh dan mati di pantai. Seorang janda kembang bernama Harni menjadi rebutan warga sekitar, dan berhasil memikat laki-laki yang melihatnya. Melihat sepak terjang Harni yang mempunyai pesona luar biasa, akhirnya membuat marah Ratu Pantai Selatan (Tuti Wasiat) karena merasa Harni telah menjadi saingannya. Akhirnya Ratu pantai selatan merasuk ketubuh Harni dan membunuh setiap laki-laki yang telah menidurinya di pantai selatan. Sehingga beberapa kali terlihat mayat terdampar di pantai selatan. Orang-orang desa mengira Harnilah pembunuhnya karena setiap laki-laki yang bersama Harni pasti akan menemui nasib yang sama, sehingga warga desa bermaksud member hukuman dengan membakar Harni.
Harni diselamatkan oleh pak Kyai dan meluruskan kalau pembunuhnya bukanlah Harni.  Hal ini menyebabkan marah Ratus Pantai Selatan dan mengutus anak buahnya untuk membawa Ibro ke Ratu Pantai Selatan dengan menyamar sebagai Harni. Penduduk yang melihat Harni membawa Ibro ke dasar laut, akhirnya melaporkannya pada pak Kyai, akan tetapi mereka kaget karena Harni sedang berada di rumah pak Kyai. Sementara Ibro sesampai di istana Ratu Pantai Selatan ia diterima oleh Ratu Pantai Selatan dan mengajak Ibro untuk membangun kerajaan Samudra dengan menjadi suaminya. Ratu Pantai Selatan pun tahu asal usul Ibro yang bernama Raden Said tersebut. Ajakan untuk membangun kerajaan Samudra disetujui Ibro dengan syarat tidak melakukan hubungan suami istri selama 40 hari. 

Sementara itu di daratan sang Kyai memberikan bisikan ke Ibro melalui tenaga dalamnya untuk mengambil pusaka milik ratu pantai selatan yang berwujud ular. Akhirnya diambillah ular tersebut yang kemudian berubah menjadi sebuah keris bernama kalamujeng. Pusaka  itulah yang digunakan oleh Ibro untuk menghabisi Ratu Pantai Selatan.

******
Film produksi 1984 ini cukup membawa kita bernostalgia, setidaknya karena jika disbanding dengan jaman sekarang, film-film silat klasik sudah tidak ada lagi. Bagus untuk ditonton dan berusaha mencintai negeri sendiri karena ciri khas Indonesia salah satunya adalah ilmu silat.

Thursday, January 31, 2019

BARRY PRIMA DAN DEVI PERMATASARI DALAM FILM "WALET MERAH"



JUDUL FILM        : WALET MERAH
SUTRADARA       : SA KARIM
PRODUSER          : HERMAN DIAL
PRODUKSI           : ELANG PERKASA FILM
TAHUN PROD    : 1993
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEVI PERMATASARI, YOSEPH HUNGAN, KEN KEN, WINGKY HARUN, ANIKA HAKIM, 

SINOPSIS : 

Genjo membawa peta harta karun yang diperebutkan oleh dunia persilatan.  Keberadaan Genjo tidak diketahui, sehingga hampir setiap malam para perempuan diculik oleh anak buah tangan besi untuk mebuat takut dan mengatakan keberadaan Genjo. Walet Merah (Devi Permatasari) terdampar di sebuah pulau yang sedang dilanda kemelut tersebut. Walet merah bertemu dengan Ambar yang sedang bertarung dengan anak buah tangan besi untuk menyelamatkan Sri(Baby Ayu).  Akan tetapi Ambar kalah dan Sri dibawa oleh anak buah tangan besi. 

Ambar dan Walet Merah mencari tahu keberadaan Sri dan menyatroni markas tangan besi ketika Sri akan digantung. Maka terjadilah perkelahian antara wallet merah dan anak buah tangan besi. Ambar berhasil membawa Sri setelah anak buah tangan besi di hadang oleh Walet Merah. Akan tetapi Ambar terkena pukulan Tangan Besi (Yoseph Hungan) meski berhasil melarikan diri. Sedangkan Walet Merah berhasil ditangkap oleh Singa Hitam melalui pukulannya. 

Panji Tengkorak (Barry Prima) digoda oleh muridnya Nursiah untuk bercinta. Akan tetapi Panji Tengkorak menolaknya, sehingga Nursiah marah pada Panji Tengkorak. Mengetahui niatnya tidak tercapai, Nursiah mengadukan pada ayahnya seorang Mahesapati dengan memfitnah Panji Tengkorak kalau Nursiah telah diperkosa oleh Panji Tengkorak. Akhirnya Panji Tengkorak pun diserang oleh anak buah Mahesapati. Jagawarsa yang mengetahui kejadian sebenarnya akhirnya mengadukan kelakuan Nursiah pada Gema. Akan tetapi Jagawarsa disuruh agar dapat menjaga rahasia tersebut.

*****

Walet merah (Devi Permatasari) di sarang Tangan besi  menawarkan kerjasama dengan Singa Hitam(Ken Ken) untuk dapat mengatakan keberadaan Genjo, akan tetapi niat ini ditolak oleh Singa Hitam. Akhirnya Walet Merah  berhasil mengelabui salah seorang anak buah tangan besi, dukun Indajil dengan daya tariknya dan janji yang diberikan untuk mengatakan keberadaan Genjo. Akan tetapi Walet merah yang sedang terluka tidak berdaya menghadapinya. Panji Tengkorak yagng sedang berjalan disekitar sarang tangan besi, akhirnya melumpuhkan dukun Indrajil dan berhasil menyelamatkan Walet Merah. 

Sementara itu Panji Tengkorak melepaskan Genjo (Wingky Harun) untuk keluar dari persembunyiannya.  Sedangkan Walet Merah yang sedang di obati oleh Panji Tengkorak, akhirnya kembali ditinggalkan olehnya meski sudah sekian lama Walet Merah mencarinya. Akan tetapi sepasang kekasih ini harus kembali berpisah.  Sedangkan Genjo yang sudah keluar dari persembunyiannya, ditengah perjalanan dihadang oleh anak buah tangan besi yang bermaksud menangkapnya. Saat itulah muncul orang yang menyelamatkan Genjo.  Genjo akhirnya dibawa ke Mahesapati.  Sementara itu Walet Merah akhirnya bergabung dengan Mahesapati untuk melawan tangan besi. Sementara Mahesapati yang sudah mengetahui duduk persoalan antara Nursiah dengan Panji Tengkorak akhirnya menemui Panji Tengkorak untuk meminta maaf dan meminta bantuannya.
Nursiah yang kecewa akibat perbuatannya diketahui, akhirnya berusaha merayu Genjo untuk berbuat tidak senonoh, sedangkan Mahesapati akhirnya terbunuh setelah pulang dari menemui Genjo. Mahesapati terbunuh oleh anak buah tangan besi (Anika Hakim) dengan memfitnah Panji Tengkorak. Walet Merah yang sudah bergabung dengan Mahesapati akhirnya mencari keberadaan Panji Tengkorak untuk menuntut balas. Akan tetapi Panji Tengkorak berhasil meyakinkan Walet Merah bahwa bukan ia pelakunya. Bahkan Panji akhirnya membeberkan bahwa di bawah Maesapati ada seorang pengkhianat. Sedangkan untuk mengatasi Tangan Besi yang sudah mempunyai ilmu tapa brata yang tidak bisa dilawan dengan laki-laki akhirnya melatih wallet Merah untuk menguasai ilmu serap raga untuk menandingi tangan besi. 

Gema yang bermain di air keruh akhirnya berhasil mengambil hati Nursiah dan Genjo untuk mendapatkan harta karun. Mereka tidak peduli meski tangan besi sedang mengobrak abrik pulau mereka, akan tetapi Gema lebih mementingkan ambisinya untuk mendapatkan harta karun dengan membawa Genjo yagn ternyata sudah membakar peta harta karun tersebut. Genjolah satu-satunya orang yang telah menghafal peta dimana harta karun berada.  Ketika Genjo ingin meninggalkan Gema dan Nursiah yang sedang beristirahat, akhirnya mengurungkan niatnya ketika melihat Gema mengeluarkan sebuah petuah melalui tidurnya bahwa harta itu harus diambil berdua. Genjo menuruti perintah Gema dan berangkat berdua setelah meninggalkan Nursiah seorang diri. 

Nursiah didatangi oleh gurunya yang ternyata adalah anak buah tangan besi Nenek Nilam (Anika Hakim) dan menceritakan siapa pembunuh sebenarnya ayah Nursiah. Setelah mengetahui bahwa pembunuh sebenarnya adalah Gema, akhirnya Nursiah mencari Gema yang pada saat yang bersamaan sedang berusaha membunuh Genjo yang telah menemukan keberadaan harta karun. Sementara itu Nursiah akhirnya terbunuh oleh Gema. Keberadaan Harta Karun tesebut ternyata juga diketahui oleh tangan besi dan Nenek Nilam bersama dengan Singa Hitam. Akan tetapi ketiganya akhirnya beradu ilmu untuk mendapatkan harta tersebut.  Nenek Nilam dan Singa Hitam tewas ditangan si Tangan Besi. Saat itulah muncul Panji Tengkorak dan Walet Merah. Dengan ilmu Serap Raga yang telah di kuasainya akhirnya Walet Merah berhasil membunuh Tangan Besi.

Membakar Gairah

Membakar Gairah

JUDUL FILM        : MEMBAKAR GAIRAH
SUTRADARA       : PRAWOTO S RAHARJO
PRODUSER          : HANDI MULJONO
PRODUKSI           : DIWANGKARA CITRA SWARA FILM
TAHUN PROD    : 1996
JENIS                     : FILM LAGA
PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEBBY CAROL, MEGI MEGAWATI, GOLDEN KASMARA, ALEX DIRJOSAPUTRO, LUIS PALBO

SINOPSIS : 

Natasya (Deby Carol) datang ke San Fransisco Amerika untuk mengumpulkan harta warisan keluarganya yang telah dibantai karena memperebutkan sebuah akta. Akan tetapi sampai di Amerika bukannya dengan mudah mendapatkan hak-haknya akan tetapi terjadi perebutan antara mafia internasional. Penembakan dan penembakan untuk membunuh Natasya pun sering terjadi hingga Natasya ditolong oleh Alexander (Alex Dirjosaputro) yang ia panggil Dipo warga Negara Indonesia yang sudah menjadi warga Negara Amerika.  Perusahaan peninggalan ayahnya ternyanta melibatkan mafia internasional dengan dana yang illegal akan tetapi menghasilkan hasil yang legal. Dipo sebenarnya adalah bagian dari mafia tersebut yang mempunyai niat buruk dengan Natasya akan tetapi selalu berusaha baik untuk menutupi semua kebusukannya. Kemana langkah Natasya selalu dilaporkan ke bosnya di Jakarta. Akhirnya Natasya pun kembali ke Jakarta setelah diajak kembali oleh Dipo. 

Sementara itu Jack (Barry Prima) pacar dari Natasya di Indonesia hampir terbunuh oleh Tamara (Megi Megawati). Jack tidak habis pikir kenapa Tamara bisa begitu sakit hati pada Jack dan ingin membunuhnya. Jack berusaha mencari tahunya, akan tetapi Tamara tidak memberitahunya. Akhirnya Jack mencari tahu melalui ibu Tamara. Tapi ternyata Ibu Tamara sudah meninggal, dan Tamara menuduh Jacklah pembunuh Ibunya, maka itu Tamara sangat dendam pada Jack dan ingin membunuhnya.  

Ketika dalam perjalanan Jack mendapati sebuah bus yang dibajak oleh anak sekolah. Mengetahui ada ketidakberesan didalam bus, akhirnya Jack turun dan menyuruh anak-anak sekolah untuk tidak mudah di tunggangi oleh para mafia yang menyamar menjadi siswa sekolah. Melihat Jack datang, mereka tidak suka dan terjadilah perkelahian.  Mereka menyusupi siswa-siswa sekolah untuk merusak jiwa dengan obat-obat terlarang. Karena siswa sekolah lebih mudah untuk ditunggangi. 

*****
Mengetahui Natasya telah kembali ke Jakarta, Jack menyusul kerumahnya. Ketika sedang bermesraan dengan Natasya, tiba-tiba dari balik jendela kaca, Jack melihat Tamara yang sedang disandera dan diculik oleh sekelompok orang.  Jack mengejarnya, akan tetapi Jack tertipu, karena perempuan yang disangka Tamara ternyata adalah laki-laki yang menyamar menjadi Tamara untuk mengecoh Jack agar komplotan tersebut dapat menculik Natasya dirumahnya.  Natasya yang selalu waspada, mengetahui ada orang yang berniat tidak baik terhadap dirinya akhirnya pun meladeni serangan yang dilancarkanoleh anak buah Leo. Natasya berhasil mengatasi serangan-serangan yang ditujukan terhadap dirinya dengan dibantu oleh Jack. 

Setelah mengatasi bahwa banyak yang berniat buruk terhadap dirinya, akhirnya Natasya bertemu dengan Dipo. Akan tetapi Jack melihat Dipo seperti melihat Alex, akan tetapi ia tidak mengatakannya pada Dipo. 

Natasya menemui bos Leo, karena ia berhak atas 40% saham perusahaan yang dipimpin oleh Leo, akan tetapi Leo yang telah menguasai perusahaan tersebut tidak mau memberikannya, karena ia yang menguasai perusahaan tersebut. Sementara itu Jack yang telah mendapat surat kuasa dari Pak Nyo ayah dari Natasya juga tidak bisa bertindak apa-apa. Maka terjadilah baku tembak. Dalam kesempatan tersebut Tamara tewas tertembak ketika akan menembak Jack.  Tamara akhirnya di tolong oleh Jack dan Natasya. 

Setelah Tamara sembuh ia mendapati Dipo sudah dibelakangnya. Akan tetapi Tamara lebih mengenal Dipo sebagai Alex.  Sementara itu Tamara yang ingin membunuh Jack akhirnya tidak jadi menembaknya. Tamara lari dengan Dipo dan menganggap hutangnya telah impas dengan tidak membunuh Jack, karena Jacklah yang sebelumnya telah menyelamatkan Tamara. Sementara itu Alex sendiri sebenarnya dianggap telah mati terbunuh.

Leo yang mempunyai penyakit mematikan, akhirnya menyadari untuk dapat mati, ia juga akan menukar nyawanya dengan nyawa Jack. Leo terus memantau keberadaan Jack dan Natasya. Mereka terus berusaha membunuh Jack. Sementara Dipo tertembak. Jack akhirnya menganalisa mengenai penembakan yang dilakukan terhadap Dipo sebenarnya adalah dilakukan oleh pengkhianat.  Tamara akhirnya diculik oleh anak buah Leo. Dengan melakukan pengintaian dirumah Leo,  Jack dan Natasya akhirnya dapat menyelamatkan Tamara ketika sedang menjadi sandera Leo . Dan Leo yang merupakan penjahat kelas kakap akhirnya pun tertembak oleh Jack.

*****

Film Laga yang mengandalkan bintang Barry Prima ini sebelumnya berjudul Kolektor, akan tetapi karena tahun 1996 film Indonesia sedang mati suri, maka kemungkinan film ini diubah menjadi judul Membakar Gairah.  Jenis film laga yang syarat dengan tembakan-tembakan tidak hanya mengandalkan ilmu silat semata.

Wednesday, January 30, 2019

Menentang Maut

Menentang maut

Judul Film            : MENENTANG MAUT
Sutradara            : Helmud Ashley
Produser             : Gope T. Samptani
Produksi              : Rapi Film - Jakarta; Rapid Film & Lisa Film Munich German
Tahun Produksi : 1984
Pemain                 : Barry Prima, Jhon Philip Law, WD Mochtar, Zainal Abidin, Winfred Glateader, Dicky Zulkarnaen, Advent Bangun, Pitrajaya Burnama

Sinopsis : 

Seorang wartawati Judith Stover dari World News Agency dari New York berusaha mewawancarai Roger Clark dari Multi Indah Corp(MIC).  Stover mewawancarai  Roger Clark karena sedang meneliti Laser Cannon. Stover curiga mengapa penelitian Laser Cannon justru dilakukan di Indonesia. Akan tetapi Stover tidak mendapatkan apa-apa dari wawancara tersebut karena Roger Clark tidak memberikan keterangan apapun. Akan tetapi Stover tidak putus asa. Ia bertemu seorang expatriate yang kebetulan juga bekerja di MIC.  Laser Cannon akan di ujicobakan di tambang Kertawangi demikian tuan Clark meyakinkan kliennya tuan Saputra (Piet Burnama). Ratno Lesmana (Barry Prima) adalah salah satu pekerja di MIC.  MIC  akan menggunakan laser cannon untuk dapat digunakan untuk membelah batu di tambang Kertawangi, karena terdapat penambang yang terjebak di dalam terowongan.

Saingan MIC adalah perusahaan Protex Dallas. Perusahaan Protex di komandoi oleh Gals(John Philip Law) dan Purnomo (Dicky Zulkarnaen). Galls menyewa  Yan Fancliff untuk membajak truk beserta isinya milik MIC yang di kemudikan oleh Ted Burners yang akan menuju tambang kertawangi. Anak buah Gals (Advent Bangun) selalu memantau keberadaan barang yang akan di berangkatkan ke Kertawangi. Dari mulai turun pesawat hingga naik ke sebuah truk. Sementara itu Stover berhasil mengendus niat buruk Gals setelah ia berhasil mewawancarainya dan meninggalkan tape recorder yang sengaja ditinggalkannya. 

Akhirnya Stover berhasil mencari informasi dari orang sewaan Gals, Yan franscliff. Melalui Cliff, Stover berhasil memperoleh satu demi satu informasi yang diperoleh dengan memberikan sejumlah uang pada Cliff. Maka diketahuilah oleh Stover bahwa truk yang akan dibajak Cliff adalah truk yang dikendarai oleh Ted yang akan menuju Kertawangi. 

Dilain pihak, Ted bersama Ratno Lesmana dan tuan Peter mulai berangkat membawa muatan truknya. Selama dalam perjalanan, anak buah Gals dri Protex Dallas selalu membuntutinya. Setelah seorang anak buah Gals gagal, lainnya menyusul dibelakannya bersama dengan Cliff. Selama dalam perjalanan, rintangan demi rintangan banyak terjadi. 

Judith Stover yang sudah mengetahui niat busuk dari Cliff akhirnya menyusul truk yang dikemudikan oleh Ted dengan helicopter.  Akhirnya Stover ikut serta dalam truk yang dikemudikan Ted.  Jalan menuju Kertawangi bukanlah jalan mulus yang dengan mudah dilalui. Akan tetapi melalui medan yang berliku-liku. Jalannya pun seadanya, sehingga apapun yang ada didepan maka dengan terpaksa dilalui oleh truk meski dengan muatan yang besar. Ketika melewati sebuah jembatan kayu yang sudah rusak, terjadilah adu tembak dengan kelompok Cliff. Akan tetapi dengan berani, Ratno meladeni kelompok Cliff dan menghancurkan jembatan yang telah berhasil di lewatinya. Akan tetapi Ratno harus tertembak oleh Cliff, selanjutnya Ted, Stover dan Peter melanjutkan perjalanan ke Kertawangi.  Ketika sedang berhenti karena malam, Ted dan kawan-kawan di serang oleh kelompok Cliff. Akan tetapi Ted akhirnya berhasil menanggulanginya dan selanjutnya meneruskan perjalanan.
Kali ini rintangan kembali dihadapi, karena jalanan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akan tetapi berkat pengalamannya, akhirnya Ted berhasil mengetahui bahwa jalan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akhirnya satu persatu ranjau yang telah dipasang ditemukan, dan Ted kembali melanjutkan perjalanan menuju Kertawangi untuk menolong korban yang terjebak di terowongan.  Mengetahui korbannya berhasil selamat, Gals menyuruh anakbuahnya mengejar truk dengan helicopter. Akhirnya terjadilah baku tembak dari udara dengan helicopter dan dari darat oleh Cliff dan kawan-kawannya. Akan tetapi usahanya pun kembali gagal. Mengetahui kegagalan yang telah di lakukan anakbuahnya, di Jakarta Tuan Purnomo dan Tuan Gals terlibat adu pendapat hingga akhirnya Tuan Gals membunuh tuan purnomo. 

Akhirnya Ted berhasil membawa truk dengan muatan laser cannon hingga ke Kertawangi. Akhirnya korban yang terjebak di terowongan berhasil diselamatkan.
*****
Film Produksi tahun 1984 kerjasama antara Rapi Film dengan perusahaan film di Jerman ini memasang bintang-bintang asing dengan dubber Indonesia. Meski filmnya sudah beberapa tahun yang lalu akan tetapi film dengan ide yang masih original ini masih bagus untuk bisa dinikmati.