Saturday, July 12, 2025

SINETRON ASMARA, CINTA PRAMUGARI PADA DOKTER MUDA, YANG PERNAH TAYANG DI RCTI


 ZARA ZETTIRA ZR, penulis skenario yang punya produktivitas mengagumkan, makin melaju setelah sukses besar lewat sinetron Janjiku (direncanakan membuat kelanjutannya , Janjiku 2), lalu Istri Pilihan kini diluncurkan sebuah drama serial karya tulisnya, Asmara. Produser Raam Punjabi dan mempercayakan pengarahannya pada Agus Elias. 

Di bintangi oleh Tamara Bleszynski, Dicky Wahyudi, Marini Zumarnis, Reynold Surbakti, Sarah Azhari, dan Primus Yustisio, dipertemukan dengan pemain kawakan seperti Deddy Sutomo, Titi Qodarsih, serta Fanny Bauty, yang kian memperkuat kubu Multivision Plus.

Tokoh utama kisah ini, Lila sang pramugari, diperankan oleh Tamara Bleszynski. Pasangannya si dokter muda Alvin oleh Dicky Wahyudi. Dua adik Lila, Mila dan Lisa di perankan oleh Sarah Azhari dan Marini Zumarnis. 

Perkenalan antara Lila dengan Alvin terjadi ketika si dokter muda terbang dari Surabaya ke Jakarta. Justru pramugari cantik mendadak pingsan karena kelelahan dan tekanan darahnya turun. Cekatan Alvin memberikan pertolongan. Dan sejak pandangan pertama mereka sudah saling tertarik. 

Kedatangan Alvin untuk memberikan kejutan pada sepupunya Abi, yang berulang tahun. Abi, remaja bermasalah, yang tinggal bersama ibunya, Shinta dan kakeknya, Pak Darmo. Di klab malam, Abi bertemu Mila yang jadi karyawati. Mengira Abi mencintainya, Mila menolak jodoh yang di anjurkan ibunya, Sundari. Bahkan ia menyebut dirinya hamil. Saking kesal Sundari mengusirnya. 

Mila minta pertolongan Abi. Di luar dugaan si pemuda menganggap mereka cuma berteman biasa saja. Di landa malu dan kecewa, Mila malah kena musibah berat. Ia disekap dan di perkosa. Putus asa, gadis muda ini nekad bu nuh diri. 

Peristiwa ini membuat keluarga Sundari Shock berat. Sementara Lila berduka, si bungsu Lisa, diam-diam bertekad membalas dendam atas kematian Mia. Satu-satunya bukti yang di temukan Lisa cuma sobekan potret wajah lelaki yang dibawa Mila. 

Takdir kemudian mempertemukan Lisa yang bekerja sebagai karyawati toserba, dengan Abi. Di balik sikap jinak-jinak merpati, Lisa hakekatnya ia tengah menyelidiki Abi yang di curigainya. 

Dalam pada itu kemesraan Lila dengan Alvin mendapat kendala dari orangtua si dokter. Demi cintanya, Alvin rela meninggalkan keluarganya. Padahal Lila sangat mendambakan kehidupan mewah. Daripada mesti hidup susah, lebih baik putus hubungan saja. Apalagi ada produser muda meniupkan angin sorga yang membuai angan angan muluk Lila.

Asmara merupakan sinetron yang tayang di RCTI sepanjang 15 episode menggantikan sinetron Bunga Sutra, mulai tayang pada 12 Oktober 1997

Friday, July 11, 2025

SUSAN YANG SEXY, Pretty Woman Indonesia?

 


Pada awal dekade 1980an film-film drama erotis produksi Italia pernah berjaya di bioskop-bioskop Indonesia. Bintang seksi Edwige Fenech meratui dengan Private Teacher dan serangkaian film komedi s e k s  sejenis, menyusul Gloria Guide lewat Sexy Susan sempat juga menjadi film laris masa itu. 

Judul itulah yang mengilhami Sally Marcellina, yang bukan cuma bermain dan menjadi produser, tapi juga menulis sendiri cerita skenario film ini. Meskipun begitu kemungkinan besar sudah lupa pada alur kisa Sexy Susan, maka SUSAN YANG S E X Y  ini lebih cenderung mengadaptasi ide Pretty Women-nya Julia Roberts. 

Cerita berawal di sebuah desa, Pak Gondo mengabaikan istrinya, marsinah dan kedua putrinya yang mulai remaja. Mirah dan sekar, berasyik masyuk dengan wanita-wanita penghibur. tak tahan oleh perlakuan suaminya, Marsinah minta cerai, lalu membawa kedua putrinya mengadu nasib ker Jakarta. Malang tanpa bekal ilmu, membuat mereka terlunta lunta. 

Mirah Nekad mengambil jalan pintas dengan mengandalkan wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang seksi, ia merelakan dirinya menjadi wanita penghibur demi menghidupi ibu dan adiknya. Mirah mejeng i tepi jalan dengan nama samaran Susan. Berkenalan dengan Rudy, usahawan muda ganteng. Walau sebetulnya Rudy sudah bertunangan dengan Gladis, namun pesona Susan dan keluguannya membuat ia tergiur habis habisan. 

Dalam pada itu, Sekar menjalin hubungan intim dengan seorang pemuda yang ternyata gembong pengedar narkotika. Bukan saja di peralat, bahkan ia pun menjadi kecanduan heroin. Kedunguannya membuat Sekar over dosis dan menemui ajal mengenaskan 

Gladis mengendus perselingkuhan tunangannya dan melaporkan pada orang tua Rudy. Karuan Rudy di ultimatum agar segera memutuskan hubungan dengan Susan. 

Pak Gondo menyusul ke ibukota, Niatnya mengajak anak istrinya rujuk dan pulang ke desa. Namun kenyataan yang dihadapi membuat ia merasa sangat malu. Tak Kuasa menanggung beban aib melihat putrinya menjadi wanita tuna susila, orang tua ini malah b u n u h diri. 

Susan alias Mirah terpana. Shock beruntun oleh kematian adiknya, Sekar disusul ayahnya. Tumbuh kesadaran, jangan ikutan ngedan (menggila) di zaman edan ini, karena jauh lebih beruntung siapa yang sadar dan waspada. Beruntung baginya, Rudy ternyata mencintainya dengan setulus hati, hingga tegas membatalkan pertunangan dengan Gladis untuk memperistrinya. 

Permainan Sally marcellina sebagai Mirah alias Susan, diarahkan oleh suaminya sendiri Henry Farel Tobing. Lawan mainnya Rudy di perankan oleh Chairil JM, didukung Cut Memey, Reddy Santos, Linda Latif, Agatha, lestari jayus, Johan Lubis dan Chuck Noor. Produksi PT. Cancer Mas Film, Produser Tien Ali dan Sally Marcellina, Sutradara Henry Farel Tobing.


Sumber : MF 



Wednesday, July 2, 2025

FILM MENUMPAS AJARAN SESAT, SUTINGNYA BEKELILING

 


Udara pantai Parangtritis begitu panasnya. Angin membawa uap panas menerpa nerpa tubuh membuat orang tak bergairah. Namun suting harus berjalan. Mau tidak mau semua kru berarak berjalan menelusuri pantai. Beberapa orang artis kelihatan lesu. Sebelum tiba di Yogya, film Menumpas Ajaran Sesat telah suting di berbagai tempat sehingga gairah bekerja telah menurun. 

"Sebenarnya adegan di pantai bisa saja di curi ditempat lain. Namun tidak sama dengan pantai Parangtritis. Alam Parangtritis yang tandus sangat mendukung cerita,"kata Syarifuddin selaku sutradara. Untuk saja Johan Saimima dan Mayang Rianti cukup memaklumi kerja film. Terkadang ide bisa lahir di lokasi. "Kalau di pikir adegan saya cuma dua shot doang. " ujar Mayang. Namun kaena sudah kebutuhan maka artis tidak ada yang beranjak dari terik matahari. 

Film Produksi PT. Dipa Jaya Film ini bukanlah film kolosal. Boleh di katakan biasa-biasa saja. Namun karena ingin variasi sehingga suting berpindah-pindah tempat. 

Karena kebutuhan shot Johan Saimima harus berguling-guling dari bukit pasir. Dan matanya kena pasir, pandangan Johan kabur. Namun suting tertap berjalan lancar. "Saya bukan gila-gilaan mau terjun dari bukit berpasir. Karena sudah tututan skenario, saya tak bisa membantah, kata artis ini. 

Entah karena apa, hanya kru kecil saja yang berangkat ke lokasi suting. Namun tidak menghambat jalan suting. Malah sebaliknya, kru semakin bergairah. "Masalahnya tiga hari lagi selesai suting," ujar kameramen. 

Cerita film ini menggambarkan munculnya ajaran sesat yagn di bawa oleh seorang gadis bernama Angun. Sang gadis datang dari luar planet bumi. Angin datang ke bumi untuk mengajarkan ajaran sesat. Imam datang dari bulan. Dia tidak ingin bumi di kotori ilmu sesat Angun.  maka terjadilah pertikaian antara Imam dan Angun. 

Film ini bertemakan action modern dengan tema rada khayalan. Dibintangi oleh Johan Saimima (Imam), Mayang Rianti (Angun), Anika Hakim (Ayu), Simon Pita (Nurly) Muni Cader (Komandan Polisi) dan Melati Tanjung. 

~mf 129/96 tahun VII, 8 - 21 Juni 1991~

#menumpasajaransesat~

Wednesday, June 25, 2025

LEGENDA RAKYAT CIREBON , MISTERI NINI PELET

 


Misteri Nini Pelet di karang oleh Ari Hidayat. Ia berhasil menulis cerita Legenda Rakyat Cirebon, dan diangkat ke permukaan sandiwara radio yang sudah merakyat. Bersama PT. Dankos Laboratories hasil karya Ari Hidayat memasuki ruang pendengar sandiwara radio. Seperti yang diputar di radio-radio di seluruh Indonesia. 

Hasil penulisan cerita di kemas apik dan di paparkan dengan jelas, di sajikan dengan teknis tersendiri. Judul Misteri Nini Pelet semula berjudul Misteri Gunung Ceremai, karena kemauan produser untuk mencari judul komersil akhirnya tokoh Nini Pelet yang di perankan oleh Asriati di jadikan judulnya. Ari Hidayat milai tertarik dengan cerita legenda rakyat sejak tahun 85 dan saat itulah daerah cirebon menjadi inspirasinya. 

Tertariknya Ari menulis cerita di daerah itu mengingat legenda rakyat yang ada di kaki Gunung Ciremai sangat menarik dan layak di gambarkan lewat cerita yang sesungguhnya. Ia berusaha memberikan cerita sesuai dengan kisahnya yang di dapat dari beberapa tokoh daerah yang mengetahui sejarah cerita itu. 

Nini Pelet adalah nenek tua berusia 200 tahun yang hidup di jaman kesultanan Cirebon. Ia tokoh jahat yang telah mati ratusan tahun yang silam, muncul kembali dalam wujud ular berkepala manusia. Nini Pelet membangkitkan rohnya kembali dengan cara menghisap darah gadis sebagai permintaannya di sekitar penduduk di kaki gunung Ciremai. Munculnya Dewi Sumbi, seorang perempuan desa di gunakan Nini Pelet sebagai ujud ular berkepala manusia yang datangnya setiap bulan purnama. 

Restu Singgih (Bambang Djeger) dan Nilam Cahya (Hanna Pertiwi), dua muda mudi yang sedang menjalin cinta kasih di goda oleh Nini Pelet. Karena kemunculan ular berkepala manusia belum terungkap, sementara itu penduduk desa hanya bisa mengaitkan bahwa semua itu adalah kemarahan penghuni gunung Ciremai yang menyimpan berbagai misteri. 

Menurut pengakuannya bahwa ia hanya ingin memberikan hiburan pada masyarakat lewat sandiwara radio, tapi jika diangkat ke layar lebar Ari juga telah mempersiapkan. 

~sumber MF~


Ps. Pada akhirnya Misteri Nini Pelet tidak sampai diangkat ke layar lebar, akan tetapi pernah diangkat ke layar kaca.


Sunday, June 22, 2025

LOKASI SUTING TAPAK TAPAK BERDARAH DI RERUNTUHAN HOTEL JANSEN


Hotel Jansen, peninggalan yang cukup menarik sebagai objek wisata di bumi Semarang merupakan sisa-sisa peninggalan Belanda. Boleh jadi sebuah sejarah. Di hotel ini pembesar Belanda menginap, tentu hotel berbintang di masa itu. Seperti Hotel Debur (Sekarang Dharma Deli) di Medan. Di hotel Jansen ini Matahari, seorang spionase wanita Belanda berdarah Indonesia pernah menginap. 

Sebagai bangunan hotel Jansen sangat artistik. Tapi bukan karena keartistikannya pula film Tapak-tapak Berdarah, sutradara Imam Putra Piliang mengambil lokasi suting di Hotel itu. Sebab Hotel Jansen yang pernah perkasa ini akan di ratakan dengan tanah dan akan berdiri supermarket. Tentu bagi Imam Putra Piliang ini satu hal yang menguntungkan. Skenario Tapak-tapak Berdarah menghendaki setting gedung tua, untuk tempat para bandit-bandit bermarkas. Sebab untuk set bandit-bandit dalam film action sudah menjadi kebiasaan mengambil lokasi di gedung tua. Tentu dalam hal ini Imam tidak berpikir tentang sejarah, tapi membuat film, bukan untuk dokumentasi. 

Selama suting di Hotel Jansen ini nyali kru ciut. Sebab di gedung tua ini sewaktu-waktu muncul ular sendok (ular cobra), dan siap mematuk siapa saja. Namun tidak menghambat jalannya suting, walau terkadang suting sampai dinihari. 

Cerita film ini tidak meminta sesuatu yang luar biasa dalam memvisualkannya. Seperti film-film action kebanyakan. Ada perkelahian, ada dendam, dan akhirnya yang jahat akan kalah. Film ini hanya menjual orang-orang berlaga. Miskin dengan konflik. Kurang mendasar sebagai cerita utuh. Tapi boleh jadi cerita seperti ini bisa laku keras, sesuai dengan biasa murah meriah untuk memproduksinya.

Film produksi PT. Surya Arti Wibawa ini dibintangi oleh Clift Sangra sebagai Hendra, Leo Chandra sebagai Herman, Dewi Sabah sebagai lela, Baby Zelvia sebagai Anna, Anita Margareth sebagai Lisa dan benny Mukalu sebagai Jeffry. 

Anna telah memiliki seorang putri. Setelah melahirkan dia tidak bisa hamil lagi, karena peranakannya diangkat. Inilah yang membuat Anna gelisah. 

Hendra, suami Anna telah lama keluar dari kelompok ma fia pengedar obat bi us, tinggal di kota Semarang sebagai penjual mobil bekas. Melihat hal ini Lela menawarkan kerjasama dengan Hendra. Dengan senang hati Hendra menerima tawaran adik iparnya itu. Ketika usaha mobil bekas berjalan lancar muncul pula seorang bekas teman lama Hendra, bernama Herman dari Amerika. Sang teman baru ingin membangkitkan kelompok Srigala Hitam, sebuah kelompok yang pernah berjaya. Suasana menjadi panik ketika Pak Harry, ayah Lela di cu lik par abandit. Maka terjadilah perselisihan antara Herman dan Hendra.


~sumber : MF 113/81 Tahun VII , 27 Oktober - 9 November 1990

Thursday, May 29, 2025

SALLY MARCELLINA, BELUM PERNAH DAPAT PERAN SEBAGUS INI


 SALLY MARCELLINA, Banyak artis seangkatannya sudah berguguran bahkan cukup banyak yang tak tahu lagi di mana rimbanya. Tapi si Ai, panggilan akrabnya si kecil mungil Sally Marcellina yang masih mendesahkan suara-suara sensualitas, rintihan dan bergelut dengan lawan mainnya. Seorang sutradara senior berkata, "Sally bukanlah bertipe artis bomseks, tapi mengapa orang menciptakannya sebagai artis bomseks?

Sally sendiri menyatakan tak peduli malah suka katanya. Dia tak peduli apa kata orang. "Saya sudah terlalu sering di pojokkan,"katanya. Ia tak tahu lagi, selain tak peduli, mana pujian mana makian. 

Di saat empat produser nasional mengejar dan mencoba merangkulnya, ia lari dari cengkeraman itu. Diam-diam dia mengubah diri menjadi Mariamin, sosok yang ada dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar karya sastra yang dicetak perdana oleh Balai Pustaka tahun 1927 ini di sinetronkan Ciri Production House dan di garap oleh Edward Pesta Sirait dalam lima episode. 

Tidakkah Sally takut bila "tahtamu" di perfilman nasional di rampas bintang baru?

"Sepanjang karir saya sebagai artis belum pernah  saya dapat peran yang baik dan penuh penghayatan seperti sekarang. Mariamin menuntut melepaskan pribadi Sally Marcellina. Ini yang paling mahal dalam karir seorang artis, selain horor,"katanya. 

Katanya lagi, bertahun-tahun mendambakan peran seperti ini. Selama ini orang mengenal Sally hanyalah artis yang keartisannya disepelekan. Memang entah perannya tidak menantang atau kemampuannya memang pas pasan atau ia sendiri sudah merasa mapan hingga sosok Sally tak berubah dari 5 tahun hingga kini (Tahun 1994).

"Saya belum pernah menjadi gadis Batak Angkola, yang begitu lugu, pintar namun penuh penderitaan. Saya bangga dapat menjadi Mariamin. Inilah saya rasa impian semua artis, setelah dapat pupularitas,"paparnya.

Tidakkah Sally memikirkan pribadi sebagai Sally Marcellina akan merusak imej Mariamin ia seketika tertawa terbahak-bahak."Banyak orang belum dewasa. Belum bisa memaklumi kalau saya ini artis. Bukankah artis harus bisa menjadi siapapun? katanya memotong pembicaraan. 

"Lantas kalau saya bintang s e k s, yang saya pilih sebagai 'fak' saya, karena itu saya tidk boleh berlakon diluar tema s e k s? inilah tantangan saya, tidak karena saya harus jadi gadis 20an, karakter, sikap bahkan latar belakang kebudayaan antara saya dan Mariamin begitu bertolak belakang. Tapi, saya harus jadi Mariamin seutuhnya. 

"sampai kapanpun selagi laku dan layak saya akan tetap melakoni tema s e k s ," ujarnya sembari mendesah. 


Sumber : MF 2009/175/THX, 2-15 Juli 1994


ARIE WIBOWO, TAK MENYANGKA ILMU BELA DIRINYA BERMANFAAT


Ari Wibowo nama yang berkibar berkat lakonnya di drama eksyen bertajuk Perjalanan di SCTV tiap Rabu malam, terlihat lincah menggerakan tubuhnya setiap kali ia melakukan adegan perkela hian. Sinetron eksyen ternyata  makin mengukuhkan namanya sebagai aktor laga sukses, setelah kembalinya ke drama selepas dari jacky, tak sesukses yang di harapkan. 

Sukses Ari di Laga tentu tak lepas karena Ari dasar-dasar ilmu bela diri yang dimilikinya. Katanya sejak tinggal di Jerman ia sudah memperdalam ilmu karate bahkan Tae Kwon Donya sudah mencapai ban merah (di tahun 1998 tentu sekarang lebih)

"Dulu waktu masih SD, memang suka latihan karate untuk menyalurkan hobby dan sekaligus untuk jaga diri. Saya tidak nyangka kalau ilmu yang saya pelajari itu sekarang ada manfaatnya di dunia akting, khususnya yang bertema laga, "ujar adik kandung artis Ira Wibowo.

Walau sukses dengan adegan-adegan tarung dan tendangan, Ari khusus untuk adegan salto perannya terpaksa di gantikan orang lain. "Soalnya untuk melakukan salto saya memang nggak bisa, jadi terpaksa cari atlet yagn bisa melakukan adegan itu," tutur Ari jujur. Selain adegan tersebut beresiko cedera, yang bisa merusak skedul syuting bila ada "masalah" bila ia harus melakukannya sendiri. 

Ari juga mengaku ketika melakukan adegan tarung, ia sering tergebug sungguhan, hingga bengkak atau lecet-lecet karen alawan mainnya sering memukul yang betul-betul suah dihindarinya, "itulah resiko main eksyen", ujar Ari. 

Sebagai bintang eksyen, Ari menyatakan, tuntutan utamanya adalah kondisi fisik yang selalu prima. untuk itu ia selalu menjaga badannya dengan cara fitness dan joging di sekitar rumahnya. 

Disinggung soal permainannya yang terlihat mesra dengan pengantin baru Tamara Belszynski, Ari mengaku tak kikuk melakukannya. "Yang saya lakukan biasa saja dan tidak berlebihan , kenapa mesti takut main dengan mengantin baru ha..ha.hhaa

Baik resiko bengkak-bengkak, lecet, maupun resiko senang , bermesraan dengan Tamara, diambil dan dilakukan Ari tentulah untuk menyenangkan penonton dan penggemarnya. 


Sumber MF : 308/274/XIV, 4-17 April 1998

Thursday, May 22, 2025

SI RAWING 1 DAN SI RAWING 2


SI RAWING adalah julukan untuk tokoh pendekar berdaun telinga koyak dari kawasan Priangan yang cukup populer lewat sandiwara radio berbahasa Sunda. Serial Silat yang di bumbui banyak dialog dan adegan jenaka ini mencapai puncak kepopulerannya di daerah Jawa Barat pada awal tahun 1990.

Saat ramai-ramainya PT. Kanta Indah film memindahkan serial sandiwara radio ke versi film yang diawali dengan Serial Saur Sepuh berlanjut ke Tutur Tinular, Babad Taluhur, nah Leluhur, Anglingdarma dan lain-lain, Si Rawing pun sempat di filmkan pada tahun 1991. Sutradaranya Denny HW dengan Bintang utamanya Eka (Alias Erick) Soemadinata, di dukung oleh Yoseph Hungan, Wenny Rosaline, Rita Sheba dan Yunus Takara.

Keistimewaan film silat itu dibuat dalam dua versi bahasa Indonesia(untuk peredaran nasonal) dan Bahasa Sunda (khusus pengedaran daerah Jawa Barat. Sebagai Si Rawing yang pintar bersuling, Eka cukup pas, sesekali kocak dan lugu serta rada be go, malah sempat nembang (menyanyi)sambil main klotekan dengan kentongan bambu yang biasa di gunakan peronda.


 


RAWING 2 PILIH TANDING, Lanjutan Postingan tanggal 19 April 2025

Setelah Rawing 1 dengan bintang utama Erick Soemadinata produksi PT. Kanta Indah Film selesai, kemudian PT Elang Perkasa Film melanjutkan memproduksi Rawing 2 dengan judul Pilih Tanding. Disutradarai oleh Tommy Burnama berdasarkan skenario rekaan Prawoto Soeboer Rahardjo.

Kemungkinan berhubung produser PT. Elang Perkasa Film sudah mengontrak bintang laga Barry Prima untuk Jangka Panjang, maka peranan si Rawing pun beralih dari Eka ke Barry (Itu sebabnya Barry memainkan hampir semua pendekar mulai dari Jaka Sembung, Mandala, Kamandaka, Mata Malaikat, Panji Tengkorak, Jampang sampai ke Anglingdarma dan Tarzan).

Musuh besar Si Rawing gembong perampok si Gempar, di perankan oleh Yoseph Hungan yang sudah belasan kali bertarung (dalam film) dengan Barry.

Dua tokoh penting lain, Si kakek konyol Ki Debleng dan Si nenek genit Nini Iswari, di mainkan oleh Wingky Harun dan Yurike Prastica. Dalam sandiwara radionya, muncul sepasang tokoh tua bebodoran ini selalu bikin greget, rada nyebelin tapi juga kocak banget. Lawan mereka si sesepuh perampok, Ki Uwag di perankan oleh S Naryo Hadi.

Ikut mendukung pemain-pemain muda seperti Christine Terry (Sebagai Kartika, kekasih Rawing), Sinta Naviri (merangkap dua peran, Sekarwangi dan Saraswati), serta bintang bocah Ferry Iskandar (Sebagai Juragan Pendek) dan pemain bertubuh tambung Fahmi Bo (jadi si tubuh besar).

Lokasi suting film ini memang tak jauh-jauh cukup di sebuah gerumbul belukar yang terpuruk di kawasan Kayu Putih, Pulo Mas Jakarta Timur. Namun dengan kepintaran sutradara dan kecermatan bidikan kamera Thomas Susanto dan Kreasi Penata artistik Delsy Syamsumar, bisa di rekayasa hingga mirip sebuah desa di telatah Pasundan 'tempoe doeloe'.

Cerita di awali ketika Si Rawing dan sahabatnya, Ki Debleng tengah meronda keliling kampung. Mereka berhasil memergoki kawanan perampok yang baru selesai operasi. Cukup beberapa gebrakan saja, kawanan perampok berilmu cetek itu sudah di bikin tunggang langgang. Sadar kalau tak bakal unggul melawan kakek dan pemuda gagah ini. Kawanan perampok langsung lari kocar kacir meninggalkan semua buntalan hasil rampokan.

Dengan penuh kebanggaan, merasa telah bejasa besar, Ki Debleng menggendong buntalan besar itu. Niatnya besok akan mencari dan memulangkan pada pemiliknya. Eh, jebul barang-barang dalam buntalan itu, bukan lain adalah milik istrinya dewek, Nini Iswari. Lho kok bisa begitu? Rupanya tadi kawanan perampok mencuri harta Nini Iswari dari dalam rumah yang ditinggal kosong.

Terjadi kesalah pahaman karena bukannya berterima kasih, Nini Iswari malah baik menuduh Ki Debleng Sebagai maling. Karuan si kakek tak terima, meskipun bukti-bukti sangat memberatkannya. Tuduhan cerewet si nenek membuat keduanya bercekcok dan ribut besar..