KISAH FITRIA ANWAR MASUK DUNIA FILM. Fitria Anwar mengaku tidak tahu apa-apa tentang film, namun justru pada usia 17 tahun ia menjadi bintang film. Padahal menurut anak ketiga dari empat bersaudara putra putri pasangan M. Andwar dan Sutini ini, disuruh tampil di depan kelas saja malunya bukan main. "Tapi memang, sejak kecil Fitri suka ngomong sendiri, enggak cuma di kamar, di WCpun ia suka berakting." kata sang ibu yang rajin mendampingi kemana saja.
Fitri sendiri memang merasa bisa ikut main film sebagai suatu yang istimewa. "Bayangkan saja, keputusan apakah saya bisa ikut main atau tidak hanya dalam waktu setengah jam setelah sebelumnya dinyatakan bisa" kata Fitria Anwar yang pada waktu itu berada di kelas II SMEA jurusan Manajemen Pemasaran. Dan itulah yangdialaminya dalam film "SAUR SEPUH II - Kembang Gunung Lawu" , yang digarap Imam Tantowi.
"Saya di film itu kebagian peran Paramitha, isterinya Brama. Bisa main di film itu juga atas ajakan teman. Dulunya sih saya sering juga diajak ikut suting, tapi cuma untuk jadi figuran. "Saya pikir untuk apa kalau cuma jadi figuran, sudah nunggunya lama belum tentu gambar kita ada di film," katanya lugu.
Dan kenapa ia mau di "Saur Sepuh" menurutnya, selain perannya cukup berarti, ia pun yakin Imam Tantowi bukan sutradara sembarangan. Malah saya enggak pakai tes segala langsung saja diterima, " ujarnya.
Padahal menurut Fitria, sebelum ikut "Saur Sepuh" ia juga ditawari untuk ikut dalam film "Anak-Anak jalanan ", dengan Budiana Film.
"Perannya cukup besar juga sih. Tapi saya tolak. Soalnya ada adegan buka-bukaannya," kata Fitri tegas. Dan tentang adeganbuka-buka ini, Fitri memang sudah bertekad untuk menolaknya. "Mudah-mudahan sikap ini bisa saya pertahankan," katanya. Soalnya film Saur sepuh ini toh banyak artis ternama yang cukup berbobot meski tak buka-uka. "Saya mau seperti mbak Christine Hakim, " ujarnya
Fitri agaknya memang tak berlebihan dengan keinginannya itu. Apalagi ia toh pernah jadi model kalender dengan pose yang tentu saja sopan. "Soalnya bukan cuma karena papa streng orangnya, tapi saya sendiri memang enggak suka. Malu dan risih rasanya untuk memamerkan anggota tubuh, " kilahnya. Dengan sikap seperti itu, ia tok tak merasa karirinya di film bakal terhalang meskipun ia sendiri mengaku di film hanya pengin nyoba saja.
"Saya memang belum memutuskan untuk terjun penuh ke dunia film penuh. Soalnya takut sih, mungkin karena saya belum kenal betul dengan dunia ini, " tuturnya. Untuk itulah ia ingin bekerja saja dulu. "Memang saya pernah minta papa untuk masuk IKJ. Tapi papa melarang. ia takut saya jadi seniman. Biasakan orang tua cuma akan masa depan anaknya", cerita fitri.
Dan kalau kemudian si pemalu ini jadi bintang film beneran, nampaknya itu bukan hanya karena ia memang punya bakat alam yang baik, tapi juga karena keinginannya untuk mencoba. "Padahal saya ini orangnya ogah ogahan lho. Di film saja saya belum pernah ikut kecuali dulu ikut film " Bunga Bunga tersayang", tapi itu di Video dan untuk Malaysia, ujarnya. "Lagi pula kalau sekarang saya ingin betul-betul di film, wah repot. Sebabnya karena sekolah saya terlalu ketat. Kita tidak bisa di beri ijin sembarangan. Kan repot juga kalau saya harus suting keluar kota. " tambahnya.
~MF 88/56/Tahun VI, 11 - 24 Nov 1989







