Showing posts with label kecelaan kereta. Show all posts
Showing posts with label kecelaan kereta. Show all posts

Tuesday, October 17, 2023

TRAGEDI BINTARO DAN KISAH DI BALIKNYA

Apa kabar kereta yang terkapar di Senin pagi?
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
, Sepenggal bait 1910 yang dari Iwan Fals mengingatkan kita akan sebuah peristiwa besar, tabrakan kereta api di Bintaro. 

 Tragedi Bintaro, Masih ingat akan peristiwa ini? Perisitiwa tabrakan kereta api yang menggemparkan pemberitaan di  Indonesia bahkan juga pemberitaan dunia? Ya peristiwa tabrakan kereta api yang terjadi di daerah Pondok Betung, Bintaro antara angkaian kereta api Patas Merak jurusan Tanah Abang–Merak yang berangkat dari Stasiun Kebayoran (KA 220) bertabrakan dengan kereta api Lokal  jurusan Rangkasbitung–Jakarta Kota (KA 225) yang berangkat dari Stasiun Sudimara. 

Peristiwa Tabrakan maut di bintaro ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia dengan mencatatkan 139 tewas dan 254 orang lainnya luka berat. Proses evakuasi penumpang kereta api yang cukup banyak mengingat kerasnya tabrakan yang terjadi. 

Hari itu, Senin pagi tanggal 19 Oktober tahun 1987, Kereta yang tengah berjalan harus bertabrakan. Kereta yang   syarat penumpang karena kejadiannya terjadi pagi hari sekitar pukul 06.45 di stasiun sudimara - Bintaro Km 18.75.Duka Menyelimuti di Senin pagi, tangisan dan teriakan kesakitan serta darah yang tececer dimana-mana. 

Peristiwa tersebut banyak menyisakan cerita sedih termasuk nasib Masinis Slamet yang kini harus hidup susah akibat peristiwa tersebut. Karena ia dianggap lalai. Hingga kini  Slamet hidup dengan keterbatasan ekonomi di kampung halamanya. Kisah hidup Slamet yang kini lebih di kenal dengan mbah Slamet menjadi salah satu kisah yang terjadi setelah peristiwa Tragedi Bintaro. Mbah Slamet menjadi salah satu orang yang harus bertanggungjawab atas peristiwa ini dan harus menerima hukuman dan di pecat dari Kereta Api.

Kemudian untuk mengabadikan peristiwa tersebut, Iwan Fals membuat album 1910 sebagai peringatan akan peristiwa tersebut. Iwan Fals di kenal sebagai penyanyi yang sering membuat lirik lagunya untuk kritik-kritik sosial. 

Dalam Album 1910 terdapat 10 lagu  yaitu : 

SIDE A

BUKU INI AKU PINJAM - Cipt. Iwan Fals

ADA LAGI YANG MATI - Cipt. Iwan Fals

IBU - Cipt. Iwan Fals

MIMPI YANG TERBELI - Cipt. Iwan Fals

BALADA ORANG2 PEDALAMAN - Cipt. Iwan Fals/Ian Antono


SIDE B

NAK - Cipt. Iwan Fals

SEMOGA SAJA KAU BENAR - Cipt. Iwan Fals

ENGKAU TETAP SAHABATKU - Cipt. Iwan Fals/Makmun

PESAWAT TEMPURKU - Cipt. Iwan Fals

1910 - Cipt. Iwan Fals


Dari ke 10 lagu tersebut, 1910 merupakan lagu yang menggambarkan tanggal 19 bulan 10 tahun 1987 dimana terjadi tabrakan kereta api maut. 

Berikut ini adalah lirik dari 1910


1910

Cipt. Iwan Fals

Apa kabar kereta yang terkapar di Senin pagi?
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata
Air mata
Belum usai peluit, belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata
Air mata
Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja?
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa?
Aku bosan
Lalu terangkat semua beban di pundak
Semudah itukah luka-luka terobati?
Nusantara
Tangismu terdengar lagi
Nusantara
Derita bila terhenti
Bilakah?
Bilakah?
19 Oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata
Air mata
Nusantara
Langitmu saksi kelabu
Nusantara
Terdengar lagi tangismu
Nusantara
Kau simpan kisah kereta
Nusantara
Kabarkan marah sang duka
Saudaraku, pergilah dengan tenang
Sebab duka sudah tak lagi panjang
Saudaraku, pergilah dengan tenang
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara

Saudaraku, pergilah dengan tenang
Sebab duka sudah tak lagi panjang
Saudaraku ...



Selain Iwan Fals yang membuat lagu khusus, ada  kisah Juned, salah seorang korban tabrakan kereta api yang selamat namun harus cacad seumur hidup karena salah satu kakinya harus di amputasi. Kisah Juned menarik untuk diangkat ke dalam sebuah Cerita dalam Kisah Juned Tabrakan KA Bintaro yang di buat dalam bentuk kaset Pita. 


Kisah yang menarik tentang juned ini juga diangkat ke layar lebar dengan Bintangi oleh Ferry Octora sebagai Juned.  Film Ini di sutradarai oleh Buce Malawau dengan cerita filmnya sebagai berikut :

Adalah Juned (Fery Octora) yang tinggal bersama dengan Minah (Roldiah Matulessy) neneknya dan keempat saudaranya di perkampungan padat Jakarta. Kedua orang tua Juned sudah pisah rumah akibat ketidak cocokan keduannya.  Nenek Minah mengasuh lima orang cucu sekaligus sehingga nenek minah bekerja apa saja untuk menyambung hidup dari menjadi tukang pijat hingga tukang cuci pakaian meski kadang tidak bersih hasil cuciannya. Kedua orang tuanya meski belum bercerai akan tetapi sudah pisah. Mamanya Juned (Lia Chaidir) bekerja di konveksi yang sesekali datang kerumah nenek, sedangkan Bapaknya Efendy(Asrul Zulmy) bekerja di bengkel. Akibat keegoan kedua orangtuanya sehingga anak-anaknya menjadi korban. Selengkapnya KLIK DI SINI


Selain itu , seperti pada umumnya di Indonesia ketika terjadi kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa, maka kisah selanjutnya adalah peristiwa di balik kecelakaan tersebut, yaitu kisah kisah 
mistis yang terjadi disekitar lokasi kejadian. Kismis alias kisah Misteri yang pernah tayang di sebuah stasiun TV swasta dengan pembawa acara Carolina Zahrie ikut mengulas tentang kejadian-kejadian di seputar lokasi kejadian kecelakaan. 

Muncul cerita yang berkembang di sekitar lokasi kecelakaan , karena masih banyak arwah korban gentayangan. Mereka sering muncul dan berteriak minta tolong, kalau malam membuat bulu kuduk berdiri. Dari VCD yang beredar ketika Jarwo Kwat di wawancara katanya ada hantu kuping, dimana kupingnya gentayangan mencari badannya, konon ketika meninggal, kupingnya di pakai untuk nyelipin rokok. Kalau menurut Harry De Fretes sempat dengar juga kalau malam suka ada kereta lewat padahal tidak ada jadwal kereta lewat dan yang paling sering di dengar adalah suara anak kecil nangis. 

Kemudian Sarwana bercerita juga kalau di sekitar lokasi pernah ada tukang sate keliling yang beli perempuan berbaju putih, kemudian ketika membayar, paginya uang itu berubah menjadi daun. 

Kemudian ada juga Pak Odi Wijaya petugas pintu perlintasan kereta api Bintaro kalau ia bercerita palang pintu perlintasan kereta api suka naik turun sendiri kalau malam dan tidak ada siapa siapa. Kemudian juga ada tukang becak yang membawa penumpang dan ternyata penumpangnya tiba-tiba hilang dan tinggal kepala, setelah ditanya badannya kemana, ia menjawab kalau badannya berantakan setelah tabrakan kereta api.

Dari semua cerita berkembang apakah ada yang percaya? 
Kalau saya sendiri sih gak percaya hehe...