Monday, March 10, 2014

AKU DAN KOLEKSIKU, TAPI AKU BUKAN KOLEKTOR SEJATI



koleksi pedang ulung dari VCD, LD dan VHS lengkap



Aku Cinta Indonesia…. Hehe ini slogan sudah lama banget sih, sederhana tapi memiliki makna yang dalam. Berkaitan dengan Aku Cinta Indonesia , saya akan bercerita tentang Film Indonesia.  Satu dari beberapa hoby saya adalah mencintai film Indonesia. Bagaimana bentuknya? Yang pasti harus menonton film itu sendiri. Baik itu film yang lama alias klasik maupun film yang baru.
Tiap-tiap tahun film Indonesia terus berkembang baik mengikuti trend maupun enggak. Wajar bila dalam decade tertentu, film Indonesia dianggap tidak berkualitas dengan tema yang itu-itu saja.

Bersama si kecil Alisha di sudut koleksi
Melalui media film juga kadangkala menimbulkan kontroversi, baik dari segi tema yang disajikan maupun dari sudut pandang yang lain. Sebut saja film-film jaman dahulu, seperti film bernafas dalam lumpur versi Suzanna, sempat dilarang tayang. Bahkan Film Yang Muda Yang Bercinta yang dibintangi oleh WS Rendra dan Yati Octavia harus cukup lama tidur di badan sensor sekitar 12 tahun. Film tahun 1979 tersebut baru bisa tayang pada tahun 1992, karena didalam film tersebut dianggap dapat memprovokasi penontonnya, terutama orasi WS Rendra.

Tidak hanya film lama, beberapa film baru pun ada yang dinilai cukup controversial di masyarakat.  Namun demikian, film merupakan salah satu bukti sejarah yang ada di Indonesia dan patut untuk dilestarikan.

Koleksi film

Koleksi film
Bagaimana dengan saya? Saya bukanlah seorang kolektor film, rasanya memang belum layak untuk dibilang sebagai kolektor meski  tetap saja saya berusaha untuk mengumpulkan satu persatu film-film Indonesia yang ditemui, tentu saja untuk di koleksi. Karena ini adalah bagian dari sejarah.
Saya dan koleksi  boleh dibilang tidak bisa dipisahkan, karena sesuatu yang unik kadang-kadang ditemui, baik ketika memulai perburuan sebuah film dan harus berakhir kecewa karena tidak mendapatkan film yang di cari, maupun ketika tanpa sengaja namun menemukan film-film yang langka, bagai menemukan harta karun hati ini girang tak kepalang.

Merawat dan menyimpan sebuah koleksi tidaklah mudah, karena meski kita sudah cukup berhati-hati untuk menyimpannya, namun sekali waktu kadang-kadang ada yang pinjam dan tidak kembali. Ini bagi saya merupakan bencana, karena banyak film-film yang tidak beredar lagi. Nilai sejarahnya tentu beda ketika kita mendapatkan film dengan susah, kemudian tiba-tiba hilang dan diganti dengan yang baru misalnya.

Saur sepuh sebuah film yang paling aku suka

Saur sepuh dari VCD dan VHS , masih mencari LD semoga ada yang mau ngasih
Memang kalau berbicara koleksi saya pribadi tidak hanya mengoleksi film, namun juga CD music, atau kaset. Namun yang paling memiliki banyak porsi adalah film, dan mengapa saya memilih film Indonesia?
Karena memang saya suka film Indonesia.  Tidak berarti tidak suka film asing ya… namun untuk koleksi memang saya menyukai film Indonesia, khususnya film klasik Indonesia alias film Jadul.

Kalau ditanya koleksi apa yang paling disuka, hampir semua suka, namun dari semuanya Saur sepuh merupakan film yang paling saya suka, terutama saur sepuh 3, kembang gunung lawu. Saur sepuh merupakan film yang diangkat dari sandiwara radio yang sangat terkenal seantero Indonesia di tahun 80an, buah karya dari Niki Kosasih Alm.

Makin kesini setelah koleksi bertumpuk-tumpuk rasanya tidak adil kalau hanya diri sendiri yang menikmati, hingga akhirnya mengambil keputusan untuk mengkoleksi film-film yang memang disuka saja dan tentu aja sisanya banyak di lepas ke kolektor tentu dengan di rupiahkan yang sesuai walau terkadang juga buat barter saja kok, semua gak melulu karena uang, tapi uang dibutuhkan untuk membeli koleksi, itu realistis. Dan hampir koleksi film2 panas yang pernah dimiliki sudah terkikis berpindah ke kolektor lain, karena memang berasa hampa aja hehe makin tua makin berasa tidak berguna kalau menyimpan barang seperti itu. karena memang saya bukanlah kolektor sejati hanya pecinta film saja.


No comments:

Post a Comment