Showing posts with label Tips Fotografi. Show all posts
Showing posts with label Tips Fotografi. Show all posts

Friday, April 22, 2016

MEMOTRET CITYSCAPE DARI ROOFTOP WISMA BNI '46


Pemandanan dari atas gedung
Sisi lain kota Jakarta yang pantas di abadikan adalah dengan memotret pemandangan kota Jakarta atau istilah kerennya Cityscape Jakarta. Bagi kalangan pecinta fotografi biasanya hal yang diburu adalah rooftop dari sebuah gedung yang akan di gunakan untuk memotret cityscape. Kali ini penulis akan membagi pengalaman memotret Cityscape dari Gedung Wisma BNI 46 Jakarta yang terletak di Jalan Jendral Sudirman. Untuk memotret Cityscape biasanya tidak bisa di lakukan sendiri mengingat harus ada ijin yang di perlukan dari pihak pengelola gedung, namun bisa saja sih yang punya chanel orang dalam bisa kapan saja memotret pemandangan kota Jakarta dari atas gedung, namun untuk keamanan dan kenyamanan alangkah baiknya dikoordinir atau dengan mengikuti EO yang sudah biasa mengadakan foto di rooftop gedung

Kali ini penulis bersama teman-teman ikut rombongan yang sudah dikoordinir. Meeting point di Starbucks Wisma BNI 46 yang terletak tidak jauh dari parkiran, untuk kemudian setelah kumpul dipandu untuk naik melalui lift menuju lantai 33 . Sesampai disana langkah yang harus di perhatikan tentu saja adalah mempersiapkan segala peralatan motret yang di perlukan.

Tips untuk persiapan motret Cityscape dari penulis :

1.       Siapkan Tripod, ini penting dan wajib deh karena kalau gak wah biasanya Cityscape kan dilakukan malam hari pasti gambar akan goyang tanpa bantuan tripod.
2.       Cek Batre kamera jangan sampai kosong, charge dahulu.
3.       Cek ketersediaan Memory Card. Kenapa demikian karena penulis pernah hunting foto jauh ke Bogor dan sampai sana ternyata Memory Card tidak bawa, alhasil harus beli lagi yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus naik ojek lagi, dan harus mencari memory card yang cocok karena tidak semua toko ada.
4.       Shutter release, atau remote shutter biar gak capek pencet tombol shutter
5.       Peralatan lain seperti filter jika dibutuhkan.

Nah tips diatas wajib tuh untuk di persiapkan sebelum akhirnya harus kecewa karena salah satu peralatan tidak dibawa.

Setelah persiapan semua selesai, pasang Camera ke tripod maka carilah spot yang nyaman untuk membidikkan lensa. Kali ini penulis juga mencoba untuk memotret, namun bosan kalau memotret hanya angle ini itu saja akhirnya penulis coba untuk menggunakan tekhnik zooming. Yuk intip hasil dari memotret cityscape dari gedung wisma BNI 46 bidikan penulis.
Masih sore dari atas gedung

Pemandangan dari Wisma BNI 46

meski ngerooftop, magriban jangan di lewatkan 

Pemandangan dari atas gedung

Bedakan saat siang dan malam

menggunakan tekhnik zooming ini hasilnya

menggunakan tekhnik zooming

Pemandangan dari rooftop wisma BNI 46 menggunakan tekhnik zooming

latar belakang gedung menara BNI 46



Thursday, November 27, 2014

TIPS MEMOTRET KONSER MUSIK INDOOR


Betharia Sonata, gelap tapi menarik
Pertunjukan musik merupakan salah satu pertunjukan yang sering diadakan baik di indoor maupun di outdoor. Anda pecinta musik dan suka nonton konser musik? anda suka fotografi juga? Jika iya maka momen tersebut dapat di jadikan ajang untuk memotret pertunjukan yang sedang berlangsung. Konser musik jaman sekarang dan jaman dulu memang memiliki perbedaan. Perbedaannya justru terletak di penonton. Kalau jaman dulu konser musik dinikmati benar oleh penikmat musik dalam hal ini penonton, namun kalau jaman sekarang konser musik sudah berubah. Penonton lebih sibuk dengan gadgetnya sendiri entah itu merekam pertunjukan ataupun memotretnya tanpa memperhatikan dan menikmati lagi yang sedang di nyanyikan. Konser musik sekarang sudah menjadi ajang rekam merekam video kalau boleh dibilang.
Nah kembali dengan hal tersebut, bagi pecinta musik dan pecinta fotografi tentu ingin dong menghasilkan foto yang bagus tidak sekedar memotret dari HP namun juga dengan kamera DSLR.
momen yang tepat dengan lighting yang jadi menarik..

Berikut ini saya akan berbagi tips untuk memotret pertunjukan musik di dalam alias Indoor. Tips yang saya berikan tentu berdasarkan pengalaman saya juga.

1. PERLENGKAPAN KAMERA/LENSA
    Tips pertama yang harus di lakukan adalah mempersiapkan perlengkapan tempur, dalam hal ini Kamera, jangan lupa sebelum berangkat baterai di charge sampai penuh, sukur-sukur punya baterai cadangan, karena bukan tidak mungkin baterai yang kita bawa mati saat memotret karena habis. dengan membawa cadangan batre maka cukup amanlah. Kemudian pilihlah Lensa yang akan dibawa. Bawalah Lensa yang bisa memiliki jangkauan yang cukup. Tidak perlu membawa lensa banyak-banyak karena cukup merepotkan ketika mau mengganti lensa. Untuk Lensa saya biasanya membawa Cannon 70-200mm, atau 24-70 mm dengan lenza zoom kita dapat memotret terutama memotret close up dengan lebih baik tanpa harus kedepan panggung. intinya gunakan lensa yang kita punya untuk dimanfaatkan, jangan dianggurin.

Host Jose & Ratu Tria

2. SETTING KAMERA
    Kalau sudah di lokasi, langkat terpenting adalah mensetting kamera kita, Biasanya sebuah konser memiliki ruangan yang cukup gelap sebelum lampu dimainkan, maka langkah pertama adalah memainkan ISO tinggi misal diangka 800 atau 1000 mengikuti keadaan konser. Kemudian pakailah bukaan paling besar agar hasilnya lebih baik dan tidak terlalu noise. untuk lensa tertentu bukaan bisa di f/1.8, atau f/2.0 dst. Namun jika Lensanya mentok di f/4.0 maka mainkan selalu ISO.
Sebuah konser identik dengan gerakan sang penyanyi, maka settinglah di AI SERVO untuk mempermudah mencari fokus gambar yang bergerak.
Dalam sebuah konser, menggunakan flash saat memotret adalah sebuah larangan karena mengganggu konsentrasi penyanyi. Jadi baik-baik dalam menentukan ISO dan bukaan/diafragma.

3. IJIN KE PANITIA (JIKA MEMUNGKINKAN)
    Jika memungkinkan kita bisa meminta ijin ke panitia untuk memotret konser tersebut, sehingga kita dikasih posisi yang bagus. Namun apabila tidak bisa karena memang tidak semua panitia memberikan ijin untuk memotret.


4. KENALI CAHAYA
    Saat konser dimulai, hal terpenting adalah memperhatikan pergerakan cahaya/ligthing saat konser. ketika konser dimulai dengan tata lampu yang lengkap maka cahaya-cahaya akan bertebaran, sekali dua kali jepret mungkin belum dapat menemukan arah cahaya, namun selanjutnya harus bisa mengenali pergerakan cahaya.
Pilih momen yang pas dengan pergerakan cahaya sehingga menjadi lebih menarik. Gelap tidak berarti jelek, namun kadang secercah cahaya justru akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri dalam sebuah hasil foto.

5. POSISI MEMOTRET
   Posisi memotret juga menjadi bagian terpenting karena dimana kita duduk/berdiri maka disitulah angle foto yang akan kita ambil. Carilah posisi yang enak untuk mengambil semua angle sehingga menghasilkan foto yang berbicara.

6. ATTITUDE/SIKAP
     Fotografer juga di tuntut untuk memiliki sikap yang baik dalam sebuah konser, jangan sampai karena ingin menghasilkan foto yang bagus maka harus mengorbankan penonton yang lain dengan cara menghalangi pandangan penonton lain. Namun jika itu terpaksa dilakukan jalan-satu satunya adalah meminta ijin ke penonton yang bersangkutan namun jangan terlalu lama dalam mengambil foto didepan penonton sehingga tidak membuat emosi penonton  yang merasa terhalangi.

Bersikap baik dan sopan menjadi modal utama agar selama pertunjukkan berlangsung kita dapat merekam momen-momen yang bagus tanpa harus menyakiti penonton yang lain.

Demikian sekelumit tips dari saya, semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
Berikut foto-foto yang pernah saya jepret.
Sebelum lampu di mainkan, Obbie Mesakh menjadi tokoh sentral di potret ini

Penampilan Maya Angela, penyanyi lawas yang kini masih eksis.

Kalau lightinnya terlihat berantakan, namun justru menjadi menarik..

Lighting dipadu dengan efek asap yang membuat sebuah pertunjukan makin hidup

Interaksi antara penonton dengan penyanyi dilatar belakangi efek cahaya yang bagus

Cahaya yang pas

Betharia Sonata

Obbie Mesakh dan Betharia sonata

Betharia Sonata

Monday, June 9, 2014

KAWAH PUTIH, PESONA DANAU HIJAU DI JAWA BARAT


Kawah Putih

Kawah Putih merupakan salah satu objek wisata di Jawa Barat tepatnya di Ciwidey . Merupakan sebuah danau hasil dari letusan Gunung Patuha, kawah Putih dengan pasirnya yang terlihat putih dari jauh dan airnya yang kehijauan merupakan salah satu tujuan wisata yang layak untuk dijadikan alternative. Wisata alam dengan pemandangan yang luar biasa indah. Terletak di ketinggian, kawah putih menawarkan kesejukan udara, namun demikian untuk menjangkau dan mendekat wisatawan disarankan untuk memakai masker karena bau belerang yang cukup menyengat. Dan disarankan untuk tidak berlama-lama di lokasi kawah, apalagi bagi penderita asma karena dapat menyebabkan sesak nafas.
 
Menuruni tangga menuju kawah putih
Pagi itu berangkat dari Jakarta dengan udara yang cerah , keluar gerbang tol  Kopo perjalanan dilanjutkan menuju arah ciwidey yang cukup memakan waktu. Namun sayang dalam perjalanan udara mendung turun, tak ayal sebelum sampai lokasi hujan turun dalam perjalanan. Sungguh ini perjalanan yang diluar scenario karena alam. Sesampai di lokasi kita masuk gerbang tiket dengan tariff
Rp. 15.000,- tiap orang, harga tiket ini hanya berlaku untuk wisatawan domestik / lokal. Sedangkan harga tiket untuk wisatawan mancanegara adalah Rp 30.000,-
Namun ternyata disini tidak lalu keburu senang karena setelah melewati tiket, ternyata perjalanan belumlah sampai.
Levitasi - sekedar iseng ketika hujan

Perjalanan dari pintu gerbang Kawah Putih menuju lokasi puncak berjarak sekitar 5 Km, dengan jalan yang menanjak naik ke atas. Untuk mencapai ke atas di sini disediakan alat transportasi bagi yang tidak membawa kendaraan yang dinamakan ontang anting  dengan tarif Rp 10.000,- tiap orang Pulang Pergi sebagai salah satu sarana pendukung untuk sampai ke lokasi. Namun demikian bagi yang membawa kendaraan pribadi, ternyata harus berpikir ulang jika harus membawa mobil hingga keatas, ternyata tariff parkirnya mahaaaal.

Di areal kawah putih disediakan area parkir selain di pintu masuk kawah putih, juga diatas di dekat kawah putih pun tersedia areal parkir. Namun sayangnya perbedaan tariff parkirnya begitu mencolok. Jika kita parkir di bawah (pintu masuk) maka tariff mobil dikenakan sebesar Rp. 6.000, namun jika kita membawa mobil keatas maka kendaraan roda empat dikenakan tariff parkir yang mahal. Satu mobil Rp. 150.000,- . mungkin ini dimaksudkan agar parkir mobil diatas tidak membludak karena terbatasnya lahan parkir, sehingga untuk membatasi dikenakan tariff parkir yang mahal.

Untuk itulah disediakan sarana penunjang berupa kendaraan Ontang anting untuk mengantar wisatawan ke area tempat wisata.  Jangan kuatir bagi pengunjung karena diarea Kawah putih sudah tersedia toilet, masjid dan juga kantin. Serta ketika hujan turun terdapat ojek payung.

 
Kawah Putih dari sisi lain
Memasuki area tempat wisata, meski ketika saya datang dalam kondisi hujan begitu turun disambut dengan ojek payung yang menawarkan jasanya dengan tariff Rp. 10.000,-. Per payung. Dalam kondisi gerimis setelah hujan, segera perjalanan di lanjutkan menuju area kawah putih dengan sambutan bau belerang yang sedikit berkurang karena udara hujang yang baru saja turun. Dari jauh terlihat pemandangan danau hijau, namun sayang sekali kondisi hujan menjadikan kenyamanan berwisata berkurang.  Meski terbayar dengan keindahan alam sekitarnya. Pesona Danau dengan air yang kehijauan.

Meski tujuan utama adalah ingin memotret alam sekitar kawah putih, namun saya hanya menjepret beberapa bagian untuk melindungi kamera dari cipratan air hujan yang ikut membasahi.

Puas berlama-lama di kawah putih, kemudian istirahat sebentar di area parkir untuk selanjutnya istirahat sholat . Diatas langit matahari mulai menampakan cahayanya setelah turuh hujan, namun ini tidak berlangsung lama karena cuaca kembali meredup. Akhirnya kondisi ini memaksa kami untuk pulang lebih awal, dan Sayonara…………!

Oh iya untuk mencapai kawah putih selain menggunakan kendaraan pribadi, ternyata kita dapat menggunakan jasa angkutan umum juga lho. Dari informasi yang saya dapatkan perjalanan dapat dimulai dari Bandung di terminal Leuwi Panjang.

Kita dapat menggunakan bus atau mobil Colt L300. Kendaraan ini akan mengantarkan penumpang dari Leuwi Panjang sampai ke Terminal Ciwidey dengan tarif Rp7000,-. Mobil ini biasanya mangkal di sebelah kanan ketika Anda memasuki terminal Lewi Panjang, atau jika Anda masih ragu dapat bertanya pada orang lain yang ada di sekitar terminal untuk lebih jelasnya. Anda dapat naik Bus atau Mobil Colt / L 300, namun untuk bus sangat terbatas, kebnyakan adalah L300. Namun untuk mobil colt kayaknya perlu di pertimbangin deh dengan keselamatannya.



Dari terminal Ciwidey naik Angkot kuning jurusan Ciwidey - Situ Patengang dan minta berhenti di pintu Gerbang kawah Putih letaknya sebelah kiri Jalan. Tarif / ongkos  Rp. 5000 - 6000.