Showing posts with label totoandromeda_friends. Show all posts
Showing posts with label totoandromeda_friends. Show all posts

Monday, September 24, 2018

Dewi Mandapa, Keindahan Pantai yang Instagramable di Lampung





Spot Idaman bagi Landscaper




In Action lah minta tolong teman fotoin hehe
Kali ini saya mau melanjutkan tulisan edisi Lampung yang sebelumnya di tulis di https://totoandromeda.blogspot.com/2018/04/gigi-hiu-surga-eksotis-para-landscaper.html . Setelah sore itu kita sunset di pantai Gigi Hiu perjalanan di lanjutkan kembali pulang menuju Bandar Lampung. Agak sedikit capai di jalan sebenarnya namun karena kala itu kita mengikuti teman-teman di Lalamper akhirnya kita mengikuti jadwal mereka. Sempat kejadian ban bocor di tengah jalan setelah perjalanan sekitar 1 jam dari Gigi hiu hingga akhirnya sampai Bandar Lampung sudah larut malam jelang pagi. Setengah satu baru sampai penginapan. Bergegas menuju kamar masing-masing, mandi tengah malam, istirahat dan paginya jadwal selanjutnya adalah Sunrise di Pantai Dewi Mandapa.

Sesuai kesepakatan pagi kita sudah berkumpul di lobi menunggu jemputan yang agak sedikit terlambat. Sekitar 45 menit dari hotel kita menginap sampailah kita di Pantai Dewi Mandapa, langit pagi itu hanya sedikit memerah namun lumayan untuk diambil. Selanjutnya sesampai di sana saya menyempatkan diri untuk sholat subuh di mushola yang tersedia. Setelah sholat bergegas saya menyiapkan peralatan, tripod, filter dan camera dan menyusul teman-teman lain yang sudah terlebih dahulu memasang tripod. Selanjutnya mengambil posisi masing-masing.

Berbeda dengan pantai lainnya, Dewi Mandapa memang lebih di kenal sebagai pantai dengan menikmati alam di sekitarnya tanpa harus mandi-mandi pada umumnya.  Terdapat jalan menuju ketengah sekitar 1 meter lebarnya. Disini pengunjung dapat menikmati suasana pantai sambil tentu saja selfi atau memotret keindahannya.Untuk mencapai tempat ini, sebenarnya cukup mudah tapi harus berhati-hati karena plangnya kecil. Dewi Mandapa terletak di Kabupaten Pesawaran tepatnya di Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan.

Gak usah lama-lama ya yuk nikmati keindahannya.
Kali ini saya tetap menggunakan filternya merek NISI supporting dari Nisi Filter Indonesia.
Cek fotonya, instagramable bukan? yuk yang belum pernah kesana di jadwalkan.
Sisi Lain

Di Samping pohon Bakau

View dari jauh

menuju daratan

Tiga 'Bujang heeh

Selamat pagi dari Dewi mandapa



Sunday, September 23, 2018

AN EXTRAORDINARY PLACE, YOGA YANG TIDAK BIASA

Ini yang saya maksud, berada di area pemakaman yang cukup lengang, yoga pun dapat dilakukan dimana saja
Judulnya mengundang ya? Yoga yang tidak biasa? an Extraordinary Yoga? terlalu hiperbola ya hehe, tapi gak juga. Extraordinary yang di maksud penulis disini adalah Yoga yang di lakukan secara luar biasa di tempat yang tidak biasa. Apapula itu tempat yang tidak biasa? Ya kali ini bersama salah Instruktur Yoga di Indonesia yang berdomisili di Jakarta  Paramitha Hioe mengunjungi suatu tempat pemakaman di Menteng Atas. Kali ini saya sih tidak akan membahas tentang yoga karena dalam tulisan sebelumnya https://totoandromeda.blogspot.com/2018/04/yoga-dalam-bidikan-kamera.html sudah di bahas apa itu Yoga, kali ini hanya berbagi cerita lewat sebuah lembaran foto.

Tempatnya dimana? Masih di Jakarta dan sengaja dibuat black and white agar kedalaman dalam meresapi sebuah foto dapat di rasakan. Moodnya, tastenya, dan kedalaman spiritual yang dirasakan. Kali ini saya ingin mengajak pembaca untuk jalan-jalan di area pemakaman di Menteng atas dengan background gedung bertingkat tapi dibaliknya terdapat makam dari korban-korban perang yang berasal dari para pendatang, ada kuburan Belanda, Inggris , Pakistan, Australia dan Juga India selain juga Indonesia sendiri di tempat yang terpisah.

Makam ini di kelola dan dirawat secara baik oleh pengelola makam baik rumputnya yang selalu hijau maupun batu batu nisan yang ada disana.
Yuk intip foto-fotonya.

Berada di tengah gedung bertingkat pemakaman ini berada, bersih dan rapi

Pemakaman ini juga di kelilingi oleh Masjid disampaing juga ada gereja, di belakang yang sedang yoga terdapat nama-nama yang sudah meninggal yang disimpan dalam lemari masing-masing setelah di perabukan

Mystic, erotic but not black magic

Sebuah Penghormatan

Area Pekuburan yang tertata rapi

Backgroundnya adalah gereja yang ada di areal pemakaman

Relaksasi

Wednesday, April 25, 2018

GIGI HIU SURGA EKSOTIS PARA LANDSCAPER

Pantai Gigi Hiu
Halo apa kabar ? Sebelumnya saya pernah nulis tentang Pantai Gigi Hiu juga ya di link ini Gigi Hiu Surga Tersembunyi yang di buru Landscaper
Mejeng dulu ah

Nah kali ini saya akan menulis kembali cerita perjalanan ke Gigi Hiu kembali pada tanggal 13-15 April 2018 bersama teman teman dari @lalamper_basecamp, karena sebelumnya saya pernah menuliskan tentang gigi hiu di blog ini. Perjalanan kali ini bersama 10 orang terdiri 9 dari Bekasi dan Jakarta dan 1 orang dari Jogyakarta.  Lalamper artinya Landscape Lampung Photographer

Tepat tanggal 13 April 2018 dinihari, persiapan menuju pool damri menuju Airport terminal 3 Soekarno Hatta karena sudah janjian akan berangkat bersama rekan-rekan lainnya Alwani dan Sigit Merdian. Setengah 4 berangkat dari rumah lumayan ngebut dan hampir ketinggalan Damri karena saya adalah penumpang kedua terakhir sebelum damri berangkat. Sebenarnya menggunakan Damri berikutnya pun bisa namun otomatis tidak sebus bareng rekan lainnya. Selama dalam perjalanan menuju Bandara, kayaknya ada sesuatu yang kurang, dan betul saja ternyata saya ketinggalan Filter ND yang sebelumnya sudah dipisahkan . Rasanya badan lemas untuk kembali lagi jelas tidak mungkin, untung saja masih membawa filter lainnya seperti GND dan reverse dari sebuah merek ternama. Akhirnya terbersit ide untuk meminjam filter ke teman-teman di Lampung. Beres?  ya begitu kira kira.
Foto Bersama dulu
Sebelum prosesi motret foto bersama dengan kaos lalamper

Sampai bandara, cek in counter, sholat Subuh berjamaah untuk kemudian menuju ruang tunggu. Singkat cerita naik pesawat dan sampailah di lampung. Sekitar jam 09.00 WIB teman-teman dari Lalamper datang menjemput. Bersama Lukman, Novren dan kawan-kawan perjalanan di mulai menuju ke Gigi Hiu. Karena hari Jumat maka rombongan singgah untuk makan siang di sebuah warung Padang di daerah Hanura dan di Lanjutkan sholat Jumat . Setelah Sholat Jumat perjalanan di teruskan menuju Gigi Hiu yang terletak di Kelumbayan kabupaten Tanggamus. Untuk menuju ke lokasi, perjalanan kali ini lumayan mendapati jalan-jalan yang mulus dan beraspal hanya di beberapa bagian saja yang jalanannya masih jelek dan rusak.  Perjalanan kali ini ditempuh sekitar 4 jam perjalanan hingga ke spot yang kami tuju yaitu spot bagi Landscaper untuk memotret keindahan alam di Gigi Hiu.

Sebelum sampai ke spot, sekitar setengah hingga satukilometer dari lokasi, singgahlah dulu kerumah Kardi, salah satu personil dari teman-teman @lalamper_basecamp. Perjalanan dilanjutkan menuju spot. Hari masih sekitar setengah 5 waktu setempat, masih agak terang. Dari Lokasi Parkir mobil rombongan di jemput oleh porter yang sudah di persiapkan oleh teman2 Lalamper untuk mendampingi selama memotret.

Gak afdol rasanya kalau jauh-jauh memotret tanpa ada dokumentasi foto bersama, akhirnya jepret, sebelum memulai ritual memotret foto bersama untuk kemudian dilanjutkan motret dengan angle dan ide masing-masing. Tercatat ada 10 orang selain saya, ada Agus, Radix, Andri, Sigit, Alwani, Yuda, Tedy, Deny, dan Jerry serta dari lampung ada Novren, Lukman dll.

Bagaimana keindahan hari pertama? Lumayan cetar. Oh ya cerita mengenai pinjaman Filter ND akhirnya tidak bisa digunakan karena ternyata sulit untuk masuk di slot holder Filter yang saya miliki. Al hasil motret kali ini hanya mengandalkan filter Reverse saja. Bagaimana hasilnya? tidak mengecewakan kok hehe....liat saja hasilnya.
Inframe Andri

Angle lain dari Gigi Hiu

Menghadap arah Matahari

Dokumentasi diri

Spot Idaman

Bocor tempatnya oleh landscaper tapi tetap asik


Selesai motret perjalanan pulang setelah sebelumnya makan malam di rumah Kardi. Selepas Isya rombongan kembali menuju lampung karena kita nginepnya di hotel di tengah kota. Jauh? betuuul banget jauh namun mengingat dan mempertimbangkan banyak hal akhirnya diputuskan nginep di kota. Rombongan mobil yang saya tumpangi kali ini berada paling belakang, ketika berada pada sebuah tempat yang sepi naas ban depan pecah. Qodarullah, sementara rombongan lain sudah di depan, namun Alhamdulillah pas banget ada sinyal , iseng nelpon rekan yang lain untuk meminta bantuan. Ban terpasang kembali sekitar jam 22.00, sudah larut. Dan sampai di hotel sudah sekitar 00.30. Bersih-bersih, mandi berkemas tidur sesaat untuk kemudian melanjutkan sunrise di tempat lain.

Yang mau trip bareng yuk inbox saya

Bersambung..............

Sunday, October 9, 2016

Berburu Foto di Tanjung Kait

Inilah salah satu spot buruan fotografer
Tanjung Kait bagi kalangan fotografer Landscape menjadi populer karena spot fotonya yang banyak dan di buru banyak fotografer, khususnya instagramer. Tanjung Kait terletak di Tangerang yang berada pada posisi paling utara di Kabupaten Tangerang.  Spot yang di buru oleh para fotografer biasanya adalah spot bagan, spot cincin maupun spot gubuk dan lainnya.

Kali ini saya akan menyajikan hasil buruan ke Tanjung kait tepatnya di daerah radar, Mauk. Perjalanan di mulai dengan keluar tol dadap untuk selanjutnya perjalanan di mulai dengan menyusuri sepanjang pinggiran Bandara Soekarno Hatta. Perjalanan menuju spot foto di bantu dengan aplikasi Waze untuk menuju Radar, Mauk.  Jarak tempuh dari pintu keluar dadap hingga lokasi membutuhkan waktu sekitar 1 sampai dengan satu setengah jam tergantung kondisi jalanan yang cukup sempit dan dilalui banyak kendaraan. Hingga akhirnya sampai ke daerah Radar disambut dengan hamparan empang-empang sebelum masuk kedalam pantai. Sedikit kesulitan untuk mencari spot foto yang akan di ambil, namun sebelum masuk pantai biasanya ada penjaga yang meminta parkir sebesar 15rb. Nah dari situ bisa nanya ke mereka untuk motret,

Pilihan kali ini saya akan memotret empang dengan sebuah gubuk dan 3 alat perangkap ikan. Melewati pematang hingga akhirnya menemukan spot yang pas, agar lebih afdol kali ini membawa penduduk lokal untuk sekedar memberi sentuhan konsep motret dengan nelayan ala kadarnya. Alhasil sesuai dengan arahan dan kondisi alam yang cukup mendukung akhirnya jadilah foto-foto yang cukup menggoda Iman. hehe

Penulis menggunakan kamera Fuji XT10 yang cukup setia menemani dengan dukungan filter yang digunakan. Inilah hasil yang saya dapatkan. Satu hal sebelum masuk ke empang biasakan untuk minta ijin kepada pemiliknya.

Sebenarnya spot-spot lain pun tak kalah indahnya namun akan saya sajikan tersendiri, tunggu tulisan saya berikutnya.
Bidikan dengan nelayan lokal

Nelayan Lokal pun turut membantu

Terbantu denan kondisi alam yang indah, ROL yang keluar cukup membuat suasana dramatis

Dari Sisi yang berbeda

Tuesday, September 20, 2016

HIDDEN PARADISE ; GOA LALAY KEINDAHAN TERSEMBUNYI DI MAJALENGKA

Goa Lalay - Majalengka
Majalengka kini sedang berbenah dengan pariwisatanya yang mulai di kenal hingga pelosok negeri bahkan dunia. Adalah Panyawean - Argapura yang sudah mencuri hati para traveler untuk datang melihat dan mengunjungi Majalengka untuk memotret keindahannya. Namun sebelum penulis menyajikan potret Panyawean - Argapura, terlebih dahulu penulis akan memberikan sedikit oleh-oleh yang berhasil di dapatkan ketika berkunjung ke Majalengka.

Adalah Goa lalay atau ada juga yang menyebutnya green canyon. Goa Lalay terletak di desa Sukadana Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Letaknya sekitar 16km dari kota Majalengka. Untuk mencapai Goa Lalay dapat di tempuh dengan menggunakan roda 4 maupun roda 2, namun akses menuju kesana bagi yang tidak memiliki kendaraan harus pandai-pandai dan seringlah bertanya tentang tujuan tersebut agar tidak nyasar. Lebih mudahnya dapat menaiki ojek dari terminal Maja. Selain itu ada baiknya agar membawa guide dari penduduk setempat untuk menunjukkan letak Goa Lalay. Parkiran yang tersedia masih di halaman atau kebun penduduk sekitar. Dari Parkiran perjalanan dilanjutkan dengan melewati jalan setapak yang kalau pada musim hujan biasanya akan ditemani dengan sekerumunan nyamuk-nyamuk liar hitam putih yang akan setia mengikuti langkah kita hingga goa lalay, dan sebaliknya.

Melewati Jalan setapak sekitar 500 meter untuk kemudian sampai pada loket yang di buka oleh penduduk setempat, keadaan masih perawan karena belum banyak di kunjungi orang. Dengan memberikan uang tanda masuk sekedarnya dan mengisi buku tamu, kemudian dilanjutkan ke Goa lalay yang harus melewati jalan berbatu yang untuk menuruninya harus menggunakan bantuan tangga darurat dari bambu karena kontur batunya yang tidak mungkin di gali untuk dijadikan jalan. Turunnya cukup terjal jadi harus berhati-hati.

Seperti namanya, Goa Lalay , Goa ini tempat persembunyian kelelawar sehingga agar dapat lebih leluasa alangkah baiknya memakai masker sehingga bau kelelawar yang menyengat dapat terkurangi. Sesampai di goa lalay, biasanya yang di cari adalah ROL (Ray of Light) oleh para fotografer maupun landscaper, namun bagi pengunjung biasa dapat berfoto dan menikmati keindahannya. Begitu pentingnya arti seorang guide disini, karena mereka lebih tahu seluk beluk dari goa tersebut yang juga merupakan sebuah aliran sungai yang sewaktu-waktu dapat terjadi banjir bandang. untuk itu tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari guide.
Konon tempat tersebut sudah memakan banyak korban akibat air bah yang terjadi dan sangat sulit untuk menyelamatkan diri dari tempat tersebut karena letaknya yang diapit oleh dua tebing batu, sehingga meski indah namun janganlah terlalu berlama-lama apalagi kalau kondisi musim penghujan.

Selain goa lalay masih banyak sekali daerah Majalengka yang belum di eksplor. Mau eksplor lebih jauh? yuk kita jelajah negeri ini

Akses Turun yang cukup terjal

Aliran sungai yang diapit dua tebing

Kanan kiri di apit dua tebing batu

Goa lalay yang memerah di bagian bawah

Saat ngeROL seperti inilah yang ditunggu tunggu

Aliran sungai dari Goa Lalay

Naik dan turun menggunakan tangga bambu

Wednesday, June 1, 2016

EDIT PHOTO MENGGUNAKAN SNAPSEED BERSAMA TEMAN ISTAGRAM



Foto asli sebelum di edit

Media sosial belakangan ini memang semakin ajib saja, media sosial tentang fotografi yang paling ngehits saat ini adalah Instagram, walaupun sekarang muncul steller stories namun Instagram masih mengisi hati para penggemarnya. Baik hanya sekedar eksis maupun ngiklan. Media Instagram pertama kali berbasis IOS hingga akhirnya pun di buka untuk Android yang semakin berkembang hingga saat ini. Tak hanya sekedar sebagai alat untuk berbagi foto, namun Instagram makin berkembang sebagai media iklan baik fashion, Camera, strap, tiketing , dan lain sebagainya, sehingga muncul kata 'endorse' bagi orang-orang yang mayoritas memiliki banyak follower untuk menjadi media iklan, ataupun hanya sekedar buzzer.

Nah kali ini saya sih gak akan mengulas tentang instagram, tapi kali ini saya ingin berbagi, awalnya iseng saja sih di sebuah grup fotografi (merk grupnya sensor dulu ya, takut ada yang gak berkenan hehe). Muncul ide untuk membuka foto saya dari berbagai versi orang untuk mengeditnya. Akhirnya ide tersebut terlontar , dari sekian banyak orang yang saya email, feedbacknya ada sekitar 7 orang yang ikut ngulik foto saya dari berbagai versi mereka, karena media edit kan bebas mau pakai Lightroom, photoshop, atau snapsheed misalnya. Dari feedback yang ikut berpartisipasi, berikut id IGnya, yuk kunjungi laman IG mereka dan follow ya : Foto saya ambil di waduk jatiluhur

1. @masdaenk
2. @ariefrahmawan
3. @anrseptiadi
4. @citrasenjayuliana
5. @Irfan_photo
6. @sayfiqbal
7. @dotdee_soft

Masing-masing orang tentu memiliki ciri khas edit yang berbeda-beda Nah kali ini saya ingin berbagi edit yang dilakukan oleh saudara Arief di id IG @ariefrahmawan. Arief mengedit foto menggunakan Snapseed.

1. Langkah Pertama buka snapseed, Pilih foto yang akan di edit. Pilih tune Image

2. PIlih Detail,

3. Sharpening +53

4. Hasilnya

Gambar diatas adalah contoh dari edit menggunakan snapseed, saya seganja tidak mengulas satu-satu, namun satu ini cukup mewakili. Untuk menggunakan Lightroom, @anrseptiadi atau sdr Anjar juga mengunakan Lightroom sebagai sarana edit. Untuk lebih lanjut menggunakan LR akan saya ulas di tulisan selanjutnya. Ditunggu ya.

Berikut adalah foto-foto hasil kontribusi dari teman-teman IG dari foto yang saya punya. Yuk kita intip

Hasil Edit dari sdr Anjar id IG @anrseptiadi

hasil edit Sdr Citra Id IG @citrasenjayuliana

Hasil Edit dari Doddy id IG @dotdee_soft

Hasil Edit dari Iqbal id IG @sayfiqbal

Hasil Edit dari Irfan, Id IG @irfan_photo

Hasil Edit dari Saifudin id IG @masdaenk





Mana yang kalian suka? semua bagus dan tentu memiliki ciri khas tersendiri. Disini saya tidak untuk menilai hasil edit namun lebih ke arah saling share sesama teman. Terima kasih buat kontribusi teman-teman semua, buat pengunjung blog jangan lupa kunjugi IG tersebut diatas dan jangan lupa follow.

Salam, 2016
@totoandromeda