Friday, August 9, 2019

Film Indonesia Jadul " KODRAT"


Kodrat
JUDUL FILM        : KODRAT
SUTRADARA       : SLAMET RAHADJO
PRODUKSI           : PT. MULTI PERMAI FILM
PRODUSER          : ARIFIN YACOB
TAHUN PROD    : 1986
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : PIET PAGAU, SLAMET RAHARDJO, FRANS TUMBUAN, ANNA TAIRAS, IDA IASHA, DARUSSALAM, BAMBANG SULISTOMO, DJOKO WINARKO

SINOPSIS : 

Solikhin (Piet Pagau) mati setelah di tembak oleh polisi di Semarang. Solikhin adalah seorang penjahat yang berkomplot dengan Bosnya Marwoto (Frans Tumbuan) di Jakarta. Kodrat (Slamet Rahardjo) sahabat Solikhin berniat balas dendam. Solikhin dan Kodrat adalah bersahabat semenjak mereka tinggal sama-sama di suatu panti asuhan yang di ketuai pak Mustakim (Darussalam). Setelah mengetahui kematian Solikhin, Kodrat berangkat kerumah Susy  pacar solikhin(Anna Tairas) seorang penghibur professional dan memberitahu kalau Solikhin telah mati tertembak. Susy yang sedang bermesraan dengan seorang pria kaget atas kedatangan Kodrat. Kodrat merampas uang milik lelaki itu dan Kodrat mencari foto solikhin dengan dirinya  agar polisi tidak mengendusnya. Sementara itu polisi mencari-cari data Solikhin yang masih gelap dan hanya menemukan foto perempuan yang dibelakannya diberi nama susi. 

Kodrat semakin dibuat gelisah, sementara itu Susi disuruh tutup mulut oleh Kodrat. Namun semakin tutup mulut semakin membuat Susy tidak tenang. 

Sementara itu ditembaknya Solikhin membuat Marwoto menjadi marah dan menganggap kalau kematiannya merupakan ketololan. Apalagi setelah mereka mengetahui kalau polisi sudah mengetahui ada foto Susy bersama Solikhin. Akhirnya Kodrat disuruh menyingkirkan Susy oleh Marwoto. Kodrat sendiri adalah pacar dari anak bosnya bernama Ratna (Ida Iasha). Namun ketika Kodrat sedang missinya dengan  membawa Susy untuk di bunuh, Kodrat tidak tega dan akhirnya membiarkan Susy untuk tetap hidup.  Kodrat tidak tega kalau harus membunuh pacar sahabatnya.

****
Sementara itu di panti asuhan pak Mustakim kedatangan seorang polisi bernama Sofyan (Bambang Sulistomo), yang ternyata adalah bekas penghuni panti yang besar bersama-sama dengan Kodrat dan Solikhin. Sofyan mengingat-ingat tentang Solikhin dimasa lalu. 

Di lain tempat Susy merasa di kuntit oleh seseorang dan melaporkannya pada Kodrat melalui telpon  yang saat itu sedang bersama Ratna di kamar hotel. Kodrat mengaku kalau telpon itu adalah berasal dari Marwoto ayahnya, namun karena kemesraan di telpon akhirnya Ratna tahu kalau yang menelpon bukanlah Marwoto akan tetapi orang lain. Akhirnya terkuaklah siapa kodrat sebenarnya dan apa pekerjaan ayahnya. Ratna syok setelah mengetahui kalau Marwoto adalah kepala perampok.
Sedangkan Susy akhirnya di datangi oleh polisi di rumahnya untuk memintai keterangan, dan orang yang selama ini menguntit Susy adalah seorang polisi yang tujuannya untuk melindunginya. Kedatangan polisi kerumah Susy akhirnya diketahui oleh Kodrat yang tidak sengaja melihatnya. Namun kodrat merasa senang karena berarti Susy di lindungi oleh polisi dan tidak dibunuh oleh Marwoto. Kodratpun lega.

Kodrat akhirnya pulang ke panti asuhan untuk menyerahkan sumbanganya bersama solikhin kepada pak Mustakim. Pak Mustakim pun bertanya kepada Kodrat kenapa tidak bersama Solikhin, namun Kodrat membuat alas an. Akhirnya Pak Mustakim memberitahu pada Kodrat kalau ia sudah mengetahui kabar Solikhin yang tewas tertembak setelah diberitahu oleh Solihin, polisi yang ternyata besar dari panti asuhan tersebut. Setelah mengetahui kalau yang menembak Solikhin adalah Sofyan, kodratpun tetap dengan tujuan utamanya yaitu menuntut balas pada Sofyan, polisi yang telah membunuh sahabatnya. 

Sedangkan Marwoto tetap berpendirian akan membunuh Susy tanpa menghiraukan lagi pada Kodrat yang pertama kali mendapat perintah darinya. Dengan menyusun rencana akhirnya Marwoto menyuruh anak buahnya untuk membunuh Susy.  Susy berhasil di tusuk oleh anak buah Marwoto, Kodrat pun mengejar pelakunya. Namun sayang sekali Kodratpun ikut tertusuk.  Dengan tertatih-tatih Kodrat naik taksi menuju rumah Marwoto dan berhasil menembaknya, selanjutnya Kodrat menuju tempat dimana Sofyan menunggunya. Namun sayang sekali ketika Kodrat hendak menembak Sofyan, justru yang tertembak adalah pak Mustakim, ayah angkatnya sendiri di panti asuhan.
Kodrat akhirnya di tangkap dan di penjara. Ratna pun akhirnya hamil dan melahirkan anak dari buah percintaannya dengan Kodrat. Ratna ke penjara dengan membawa anaknya dan meminta Kodrat untuk memberinya nama. 
****
Kodrat adalah salah satu film Slamet Rahardjo yang dikemas dengan acting-akting yang bagus. Film berdurasi 91 menit ini juga dimeriahkan oleh penyanyi rock Sylvia Sarce yang terkenal pada masanya.

Saturday, July 20, 2019

FILM INDONESIA JADUL " PRIMADONA DI BALIK TERALI "

Primadona di balik Terali

JUDUL FILM        : PRIMADONA DIBALIK TERALI
SUTRADARA       : SUSILO SWD
PRODUSER          : NY. LEONITA SUTOPO
TAHUN PROD    : 1984
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : LIA WAROKA, CHERRY IVONE, YAN BASTIAN, ERNA SANTOSO, ENNY BEATRICE, ZAITUN, KAMSUL, CHITRA WIHARDJA, NIZAR ZULMY, SHERLY SARITA, ANWAR FUADY

SINOPSIS : 

Intan (Enny Beatrice)  tinggal di rumah Lilis (Lia Waroka) sebagai seorang anak kost. Lilis  adalah seorang guru di suatu sekolah dasar yang di karuniai seorang anak bernama Ayu(diperankan oleh Ayu)  yang di asuh oleh Intan. Lilis mempunyai seorang suami pengangguran yang kerjaannya hanya mengurusi burung di rumah. Sementara itu suami Lilis akhirnya merasa kasihan dan jatuh hati  kepada Intan dan membayari uang kost dengan diam-diam . Suatu malam Lilis memergoki suaminya sedang bermesraan dengan Intan di kamarnya. Lilis marah dan tanpa sengaja ia mengambil gunting yang akhirnya membuat suaminya tewas. Akhirnya Ia di penjara.

Selama di penjara ia berkenalan dengan banyak orang dari berbagai karakter. Lusi (Erna Santoso) misalnya, adalah mantan penjahat yang sering bekerja sama dengan Johan (Anwar Fuadi) dan Tahar  hingga akhirnya Lusi di tangkap dan di penjara satu sel dengan Lilis. Lilis menjadikan Penjara sebagai tempat untuk belajar dan membantu sesamanya meski kadang juga sering mendapat tentangan dari teman-teman se selnya. Lilis sangat peduli terhadap teman sesama tahanan, bahkan ia juga mau menolong temannya yang sedang sakit, dan juga menyelamatkan Lusi ketika mau bunuh diri, walau akhirnya Lusi bukannya berterima kasih namun malah marah dibuatnya. Hingga suatu hari terjadi keributan antara sesama tahanan yang di mulai dari Lusi. Lilis melerainya, namun alih-alih lebih aman, justru Lilis dan Lusi akhirnya dihukum oleh kepala penjara untuk menjalani pengasingan. 

Akhirnya Lusi meminta maaf pada Lilis.  Selama di pengasingan akhirnya tercetus ide agar sesama tahanan harus salung mendukung dan memberdayakan kemampuan agar lebih positif. Kegiatan-kegiatan positif selama di Lembaga Pemasyarakatan di berdayakan dan diikuti oleh para tahanan.
****
Suatu malam ketika Lilis sedang solat, tiba-tiba ia pingsan. Akhirnya Lilis di bawa kerumah sakit dan dirawat oleh Dokter Arifin (Yan bastian) dan Riana susternya. Setelah ditelusuri, Riana adalah bekas dari murid Lilis. Sementara itu Dokter Arifin yang merawat Lilis merasa tertarik padanya dan menyuruh Riana untuk memindahkan Lilis ke tempat yang lebih baik. Dokter Arifin yang seorang duda akhirnya menjadi lebih perhatian pada Lilis dan sering mengunjunginya. Sementara itu Lilis akhirnya mengetahui kalau Dokter Arifin menyukainya setelah di beritahu oleh Riana.  Setelah sembuh dari penyakitnya akhirnya Lilis di jemput kembali untuk masuk kedalam sel penjara. Namun akibat perilaku yang baik yang dilakukan oleh lilies, maka dalam rangka 17 agustus akhirnya Lilis mendapat remisi dan di bebaskan. 

Setelah keluar dari penjara, Lilis di sambut kejutan dengan dijemput oleh Dokter Arifin dan anaknya Ayu.

BARRY PRIMA DALAM FILM " TARZAN PENUNGGU HARTA KARUN "

Tarzan Penunggu harta karun

JUDUL FILM        : TARZAN PENUNGGU HARTA KARUN
SUTRADARA       : DENY HW, ABNAR ROMLI
PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM
PRODUSER          : HANDI MULJONO
TAHUN PROD    : 1990
JENIS                     : FILM SILAT/LAGA
PEMAIN               : BARRY PRIMA, YOSEPH HUNGAN, RUDI WAHAB, WINGKY HARUN, LELY SAGITA, TANASE, MANAN DIPA

SINOPSIS : 

Barry Prima adalah actor laga pada jamannya yang sangat terkenal. Membintangi rata-rata film laga membuat Barry Prima tidak hanya di kenal di Indonesia akan tetapi juga luar negeri seperti Malaysia.
Tarzan penunggu Harta Karun adalah film kesekian Barry Prima yang ia bintangi.
Cerita dimulai dengan kedatangan tamu asing ke suku kulitpa yang diketuai oleh Remisa (Manan Dipa) yang bertujuan untuk melihat-lihat daerah tersebut. Namun sebelum mengijinkan tamu yang terdiri dari Bramastya (Rudi Wahab) dan anak buahnya (Yoseph Hungan), terlebih dahulu diadakan adu kekuatan dengan persyaratan jika anak buah Bramastya bisa menang maka diijinkan untuk tinggal di tempat tersebut. Pada akhirnya anak buah Bramastya menang sehingga mereka diijinkan untuk tinggal di tempat tersebut.

Suatu hari anak buah Remisa menemukan batu yang mengandung emas, hal ini diketahui juga oleh Bramastyo, namun untuk melancarkan aksinya ia bermaksud membunuh Remisa yang dianggap sebagai penghalang bagi Bramastyo untuk melancarkan keinginannya. Namun sebelum niatnya terwujud, Bramastyo di kejutkan oleh kemunculan seorang bocah rimba Sambo(Barry Prima) dan membuat marah Bramastyo untuk menangkapnya.
Sementara itu, Bramastyo merasa ada penghalang dari Remisa, akhirnya setelah bekerjasama dengan Prawira (Wingky Harun) anak buah Remisa yang berkhianat akhirnya Remisa berhasil ditangkap oleh Bramastyo dan kawan-kawan, sementara anak buah Remisa di jadikan budak untuk bekerja mendulang emas. Namun istri Remisa, Radita (Lelly Sagita) berhasil menyelamatkan diri bersama Rima. 

****
Ketika sedang mandi di sungai, Rima dikejutkan oleh buaya sehingga ia teriak minta tolong. Mendengar teriakan minta tolong, akhirnya Sambo muncul dan menolong Rima yang ternyata sudah dikenalnya ketika RIma sedang mengambil air namun diganggu oleh anak buah Bramastyo. Setelah berhasil menolong Rima, maka ia dan Ibunya menceritakan keadaan di sukunya dimana ayahnya Remisa ikut di tangkap oleh Bramastyo untuk di paksa menjadi penambang emas.  Akhirnya Remisa berhasil di tolong oleh Sambo, namun sayang sekali ia berhasil di tembak oleh anak buah Bramastyo dan juga Radyta istrinya juga ikut mati tertembak.  Sementara itu Prawira yang menuntut janji pada Bramastyo yang akan menempatkan sebagai kepala suku akhirnya juga mati ditembak.
Sementara itu Bramastyo masih penasaran untuk menangkap Sambo, maka d di buatlah rencana untuk menangkap Sambo dengan mengumpankan seorang perempuan yang berteriak minta tolong agar Sambo muncul. Usahanya berhasil dan Sambo terperangkap yang kemudian ditangkap untuk dijadikan budak menambang emas. Sambo alias Tarzan di kerangkeng agar tidak bisa keluar. Didalam kerangkeng ia di adu oleh tetua suku untuk adu kekuatan, hingga akhirnya Sambo mampu membunuhnya. 

Akhirnya Sambo berhasil meloloskan diri dari Bramastyo setelah di Bantu oleh monyet-monyet, sahabatnya.  Tak pelak lagi, Bramastyo marah dan menyuruh anak buahnya untuk menangkap kembali Sambo. Namun sayang, anak buah Bramastyo banyak yang mati termasuk Bramastyo Sendiri yang akhirnya mati ditangan Sambo alias Tarzan.