Thursday, September 18, 2025

SINETRON SEBUAH PERMINTAN

 


SEBUH PERMINTAAN adalah sinetron produksi Multivision plus yang dibintangi oleh Onky Alexander, Devi Permatasari, Dona Harun, Pangky Suwito, Henidar Amroe dan lain-lain yang pernah di tayangkan di SCTV pada tahun 1997 yang tayang perdana pada 27 Agustus 1997 setiap Rabu jam 19.30.

Sinetron garapan Christi Maharsi sebanyak 15 episode, menurut produser Raam Punjabi di persiapkan untuk tayangan SCTV. Bagi Devi Permatasari pemeran Silvia, bermain di Sinetron Sebuah Permintaan punya tantangan tersendiri, karena harus bermain sebagai wartawati peran yang belum pernah diterimanya selama ini. "Tapi pada dasarnya peran yang berkarakter sudah langganan saya. Paling tidak saya sudah punya pengalaman dalam memerankan tokoh-tokoh yang berkarakter, " tutur Devi. "Saya tidak sempat observasi tentang sosok wartawati. Saya cukup melihat penampilan teman-teman wartawan dan skenario aja, " lanjutnya. 

Lain lagi dengan Henidar Amroe. Wanita cantik berkulit putih mulus ini harus rela menerima nasib karena mendapat peran Saraswati , Sosok wanita yang lebih tua ketimbang usia sebenarnya. "Semula saya agak ragu sih, Apa ia pantas jadi orangtua. Tapi kata Christi, sutradaranya, itu hal yang mudah. Maka wajah saya penuh tempelan make up sana sini. Ternyata sifat saya keseharian yang agak kalem sangat mendukung karakter Saraswati," kata Henidar Amroe. 

Sebuah Permintaan skenarionya di tulis oleh Deddy Armand didukung pemain-pemain top lainnya seperti Raynold Surbakti, Roy Karyadi, Cynthia Maramis, Pong Harjatmo, Aldona, Jamil Reza, Dana Christina, CHrist Michael, Sony Dewantara, Fanny Bauty dan Aldisar Syafar. 

Sebuah Permintaan bertutur tentang usaha Teddy untuk mendapatkan cinta Silvia, gadis yang selalu agu akan kesungguhan rasa cintanya. Juga upaya Silvia mencari keberadaan ayahnya, Harry yang meninggalkan dia dan ibunya saat berusia lima tahun. Dengan sengaja macam intrik khas produk Multivision, memperebutkan cinta, harta serta percobaan pembu nuhan menjadi kisah melodrama menarik, intrik selalu sukses mengaduk aduk emosi pemirsa. 


~sumber : MF 

Saturday, September 13, 2025

SUARA HATI PELAKU ADEGAN PANAS "SAYA TAKUT DAN CEMAS"


SUARA HATI PELAKU ADEGAN PANAS "SAYA TAKUT DAN CEMAS"
Pro dan Kontra terhadap adegan hot dalam sebuah film tampanya tak akan pudar. Ada yang setuju jika adegan birahi tersebut dibuat dengan simbolik, namun tak kalah banyak yang menghendaki agar adegan-adegan mesum seperti itu di tayangkan secara nyata dan transparan. Bagaimana perasaan artis film yang melakukan adegan birahi tersebut? dikutip dari MF No. 195/161/THX 18-31 Desember 1993, berikut beberapa  pengakuannya. 

Rio Thamrin, langganan untuk film-film laga serta sinetron anak-anak ini memang sering kebagian peran-peran sebagai pemuda berandalan. Tak luput tentunya, pria berwajah angker namun berhati lembut ini sering mendapat peran-peran vulgar. Adegan kekerasan yang di sertai perko saan sudah menjadi langganannya. 

"Saya selalu berdiskusi dulu dengan calon lawan main saya sebelum adegan dimulai. Biasanya saya gambarkan adegannya. Walaupun menggunakan trik, namun ada beberapa bagian adegan yang dilakukan sungguh-sungguh seperti meraba atau berciuman. Pokoknya saya gambarkan dulu adegan yang akan kami lakukan. Kalau bersedia, ya...." papar Rio Thamrin. 

Sebagai lelaki yang mengaku normal, Rio berterus terang bahwa ia sering tergoda pkiran jika melakukan adegan berbau syur. "Terangsang itu pasti dong... Tapi tidak sampai berlarut-larut seperti kebanyakan teman-teman. Kadang malah ada timbul rasa kasihan terhadap lawan main saya," tambah aktor yang mengaku tidak pernah belajar dalamhal adegan bergumul itu. 

Sedikit berbeda dengan apa yang di rasakan Rio, seorang aktor muda yang minta namanya di rahasiakan menyatakan bahwa ketika dia bermain dalam sebuah film horor (masih beredar di bioskop) (saat wawancara) sempat muncul birahinya yang begitu besar . "Saya sempat heran sama lawan main aya yang cantik itu. Dia begitu berani dan menantang. Saya terus terang sempat terangsang dan akhirnya...." ungkap pemain muda itu sambil menambahkan akhirnya berlanjut di luar lokasi .

Sri Agustin, sempat pula menolehkan perhatian penonton film karena adegannya dalam film Ajian Ratu Laut Kidul cukup mengandung resiko. Selain harus di per kosa oleh beberapa lelaki bertubuh tegap, wanita asal Jawa Timur ini juga harus merelakan rambutnya di plontos massa. 

Lebih dari itu, almarhum Sisworo Gautama sang Sutradara memvisualkan adegan Sri diperko sa dengan menyelipkan beberapa simbol di dalamnya. Penonton Ajian Ratu Laut Kidul harus membaangkan bahwa sakitnya Sri diper kosa dalam film tersebut adalah seperti kayu yang di gergaji, rel kereta yang digilas roda lokomotif serta "paku beton" yang sedang ditumbuk menghunjam bumi. 

Lalu bagaimana adegan perkosaan itu sendiri? "saya benar-benar merasa takut dan sedih waktu melakukan adegan itu. Bayangkan, sebelum di per kosa saya smpat di pimpong oleh tiga orang itu. Waktu saya teriak dan menangis ketika di per kosa itu saya lakukan dengan sendirinya. Bukan mengaada-ada. Saya benar-benar takut dan merasa cemas", tutur Sri yang main dalam film Masuk Kena Keluar Kena menggunakan kostum primitif ini. "Waktu itu saya belum berpengalaman di film," katanya beralasan mengapa ia sempat trauma setelah melakukan adegan tersebut. 

Dalam film yang sama, Ajian Ratu Laut Kidul, Yudhia Kartika salah satu pemainmuda turut kebagian  peran yang mengundang syur. Dalam cerita itu, tokoh Darmi yang di perankannya ini ditidurkan di sebuah altar sesaji dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun, benarkah itu tubuh Yudhia asli? 

"Sebenarnya sewaktu kontrak saya sudah diberi gambaran. Dan adegan itu memang benar ada di dalam skenario. Saya sempat mikir masak masak, tapi saya akui, saya tidak memikirkan dampaknya," ceritanya. 

Mulanya Yudhia mengaku cuek di lokasi suting. Tapi setelah adegan dimulai ia mengaku merasa takut, bimbang dan ada pula perasaan ingin memberontak. "Saya jadi serba salah. Mau mundur, sudah terlanjur teken kontrak. Bisa saja saya nekat membatalkan, tapi dampaknya 'kan saya bisa dibilang munafik," tambah cewek yang beraksi dalam film Issabella, Bukan Main, Babad Tanah Leluhur Bibir Mer, Gadis Metropolis serta sinetron Merapi dan Si Manis Jembatan Ancol. 

Suting akhirnya berjalan mulus. Tapi tahukah sang sutradara, kru serta penonton film Ajian Ratu Laut Kidul bagaimana sebenarnya gejolak yang terjadi dalam diri Yudhia kala itu? Bayangkan saja kalau gadis muda, cantik ini harus berakting tanpa busana kecuali selembar tisu yang menutupi bagian paling vitalnya serta stocking tipis yang sewarna kulit tubuhnya. 

"Saya mengaku bahwa akhirnya saya harus menyesal. Saya akui juga bahwa saya wkatu itu terlalu cepat dan bernafsu mengambil keputusan. Akhirnya saya harus tahan menghadapi teror keluarga serta teman-teman yang kebetulan menyaksikan film tersebut. Tapi semua itu akan saya ambil hikmahnya," ucap Yudhia dengan mimik penyesalan . 

Kiki Fatmala pada akhirnya sempat dimasukkan pada daftar peman filmyang tergolong berani beradegan vulgar. Itu karena memang film-film yang di perankannya banyak yang berkonotasi "panas". Namun dengan tegas Kiki menolak kalau ia digolongkan pada deretan aktris 'panas'. Saya enggak mau di bilang sebagai bintang panas! katanya dalam kesempatan dubbing film terbarunya yang berjudul "Panas" yakni Gairah yang Nakal.

"Itu kan cuma trik saja", tangkisnya ketika di sodorkan pertanyaan bagaimana perasaannya ketika melakukan adegan vulgar dalam sebuah film. 
 
Kiki juga menambahkan bahwa vulgar tidaknya sebuah adegan terkadang dipengaruhi oleh bahasa gambar. Ia mengaku bahwa untuk adegan-adegan yang kelewat "panas" biasanya ia serahkan kepada stand-in atau pemain pengganti. Tapi kalau cuma adegan berciu man saya enggak munafik, saya lihat dulu siapa lawan main saja. Kalau pemainnya oke menurut saya ya enggak masalah," ujar Kiki yang selalu berdialog dulu dengan sang sutradara sebelum menyetujui sebuah adegan. 

Tapi bagaimana perasaan Kiki sewaktu melakukan adegan peluk cum yang ia anggap ringan itu? Terangsangkah dia? "Enggak ada itu yang namanya terangsang sewaktu beradegan dalam sorot mata kru film. Saya jujur enggak ada rangsangan!".

Pada kesempatanlain, Maman Firmansyah seorang sutradara yang juga pernah menelorkan film-film bertema drama, komedi atau horor yang juga menyelipkan adegan-adegan "panas" mengaku punya sedikit beban dalam menggarap adegan seperti itu. 

"Itu memang berat buat saya, apalagi sebagai muslim saya tahu bahwa dari kacamata agama itu tidak ada ampunnya. Tapi ketika saya ingin meninggalkan itu semua, lagi-lagi tawaran yang datang pada saya tak beda seperti itu itu juga. Sementara kalau saya terlalu lama tidak bekerja nanti dibilang saya sudah tenggelam, " kata sutradara senior yang pernah menelorkan film bertema cukup panas pada masanya, yakni film Rahasia Perkawinan yang dibintangi Yati Octavia. 

Warkop DKI : Bagi Bagi Dong, Dono Punya Tikus Sakti

 


WARKOP DKI : BAGI BAGI DONG, DONO PUNYA TIKUS SAKTI

Dono yang punya hobi nomor satu, gemar menjahili orang, datang ke rumah dukung beken. Tertarik bualan si dukun tetang tikus putih sakti, ia tak segan membelinya dengan harga mahal. 

"Wuah, pendeknya tikus ini sakti sekali, " cipoa si dukun dengan gayan meyakinkan. "Kalau di lepas bebas berkeliaran dalam rumahmu, maka kamu akan mendapat keberuntungan".

Dono percaya seratus persen . Tapi hal ini dirahasiakan dari dua sobatnya, Kasino dan Indro. Diam-diam dilepaskannya tikus putih 'sakti' itu dalam rumah kontrakan mereka. 

Padahal rumah itu di kontrak secara bergotong-royong antara mereka dengan dua gadis cantik, Yuke dan Kristine. Berkeliarannya si tikus, membuat kedua gadis berjingkrakan ketakutan. Mereka tak bisa tidur tenang, takut kalau malam-malam tikus naik ke ranjang.

Yuke meminta pacarnya, Indro , sedangkan Kristin memanggil Kasino  untuk mengusir binatang kecil itu dari kamar mereka. Celakanya, dua bujang kolot ini juga paling geli pada tikus. Dono berlagak pilon, pura-pura tak tahu menahu soal tersebut. Sikapnya ini membuat Kasino dan Indro curiga. Ketika di desak, Dono malah mengajukan syarat. "Baik, baik, nanti gue tangkep tikus itu, tapi kalian pergi dulu yangjauh. Pulangnya nanti, kalau sudah lewat jam sembilan,".

Apa boleh buat, Kasino dan Indro main setuju saja. Ini meman gyang diharapkan Dono, karena ia sudah mengundang pacar barunya, si cantik Donna untuk datang. 

Ini kesempatan bagus, sendirian dirumah tanpa di recoki, begitu pikirnya. Mendadak muncul Bella, pacar lama Dono, karuan disambut hangat. Selagi asyik ngobrol, pulanglah Yuke. Melihat munculnya gadis lain, karuan Bella curiga campur cemburu. Tapi bukan Dono kalau tak bisa bersandiwara, Dengan lagak marah-marah, ia mengusir Yuke. 

"Siapa Dia Don?" heran Bella. 

"Ah biasa, itu tukang minta sumbangan", kilah Dono. 

Yuke pergi, gantian muncul Kristine. Seperti biasa, terus saja nyelonong masuk ke kamarnya. Melihat sikap bebas gadis yang belum dikenalnya ini, Bella heran tak kepalang. Sikap plintat plintut Dono makin membuat Bella geram. Saking tersinggung, ia menampar pipi Dono, dan pergi meninggalkannya. 

Dono serba salah, marah-marah pada Yuke dan Kristine yang mengacaukan kemesraannya. Sebaliknya kedua gadis juga menuduh Dono melanggar perjanjian, karena berani menyembunyikan perempuan dalam kamar. 

Nyaris Dono frustasi, untung Indro dan Kasino bisa membujuk Bella untuk berbaikan lagi dengan Dono. Bukan main girangnya Dono. Tapi kemesraannya dengan Bella cuma sekejap karena munculnya Yuke dan kristine membuat Bella ngambek lagi. Susah payah Dono menjelaskan, bahwa mereka adalah pacar Indro dan Kasino. Eh muncul si Donna, Kali ini Dono kehabisan kilah, tak berdaya di siram mi kuah bawaan Donna, ditambah tamparan Bella. 

Masih tetap dengan motto trademarknya, "Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang", Warkop Dono Kasino Indro berbagi tawa dengan penggemarnya di penghujung tahun 1993. 

Sutradara Tjut Djalil memasang dua bintang remaja cantik Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati ditambah Yulieta Kulit, Diana Khan, Corrie Constantia serta si gundul plontos Ozy Syahputra dan si tonggos Diding Seta atau Diding Boneng. Warkop DKI selain mengumbar tingkah kocak juga dibumbui dengan adegan cewek-cewek berbikini ria yagn asyik bersenam Syur di pantai. 


#warkopdki

Tuesday, September 9, 2025

SI KABAYAN SABA KOTA


SI KABAYAN SABA KOTA

SI KABAYAN TURUN KOTA

Nama Perusahaan : PT. Kharisma Jabar Film

Penanggungjawab : Ir. Chand Parwez Servia

Penulis Cerita  :Eddy D Iskandar

Penulis Skenario : Eddy D Iskandar

Sutradara : H. Maman Firmansyah

Penaa Kamera : Lukman Hakim Naim

Penata Artistik : S. Parya

Penyunting :  E Muksin Hamzah

Penata Suara : Zakaria Rasyid

Pemeran Utama Wanita : Nurul Arifin, Paramitha Rusady

Pemeran Utama Pria : Didi Petet

Pemeran Pembantu Wanita : Taty Saleh, Tetty Rodiah

Pemeran Pembantu Pria : Rachmat Hidayat, Aom Kusman S.H, Usman Effendy


Cerita : 

Si Kabayan adalah figur manusia cerdik. Cintanya terhadap alam lingkungan sendiri tidak perlu di ragukan lagi. Hanya karena kena pengaruh temannya yang datang dari kota, dan situasi yang memaksa dia untuk meyakinkan calon mertuanya bahwa diapun serba tahu tentang kota, maka Si Kabayan turun ke kota. 

Dengan niat untuk mencari temannya Joni Kemod di kota dia menjadi bingung sendiri. Ternyata di kota yang begitu besar nama Joni tidak hanya satu. Puluhan , bahkan mungkin ratusan. 

Untunglah si Kabayan mendapat bantuan dari keluarga Pak Raksa yang pernah di tolong Si Kabayan ketika di hadang perampok. Sementara itu Saribanon, anak perempuan Pak Raksa  diam-diam jatuh hati pada Si Kabayan. Selama tinggal di rumahnya kemana saja pergi selalu minta di antar oleh Si Kabayan. Bahkan pakaiannya diatru sebagaimana layaknya orang kota. Namun Si Kabayan kurang menanggapi isi hati Saribanon, bahkan akhirnya gadis itu menyadari siapa sebenarnya si Kabayan. 

Lelaki lugu itu begitu mencintai Nyi Iteung gadis pujaanya di kampung yang dia temui sewaktu sama-sama nonton wayang Golek. Baginya kota terlalu menyiksa hidupnya. Sebaliknya didesa lebih terasa damai, nyaman dan bahagia bersama Nyi Iteung. 


~~

SINETRON KISAH TIGA DUDA


 LAKON TIGA DUDA merupakan sinetron yang pernah tayang di SCTV pada tahun 1994. 

Cerita ini gagasan murni dari Tio Pakusadewo yang inspirasinya didapat dari sebuah lukisan Cina yang dilihatnya ketika jalan-jalan di Hongkong. Lukisan tersebut kira-kira mempertanyakan, Apa jadinya bila satu turunan yang terdiri dari Bapak, Anak dan Cucu punya probel yang sama, yaitu menjadi duda. 

Cerita ini berawal dari kehidupan tiga orang duda di bawah satu atap. secara kebetulan tiga-tiganya ada hubungan darah. Mereka adalah Opa Ben (Benyamin S), Papa yo (Priyo S Winardi) dan Si Tong (Tio Pakusadewo).

Opa Ben karena usianya yang lebih tua dari dua duda lain, terpaksa di jadikan penasihat sekaligus sesepuh di cerita ini. Sementara Papa Yo sebagai anak tunggal dari Opa Ben, berdiri sebagai orang yang serba tanggung. Terutama juga lantaran, hubungan Papa Yo tidak sedekat dengan Si Tong. Karena si Tong tumbuh di lingkungan kota besar, membuatnya asyik dengan dirinya sendiri dan kurangbisa akrab dengan keluarganya. 

Keasyikan Opa Ben yang hobi nonton film Kasandra agak terganggu dengan kehadiran Papa Yo yang  tiba-tiba mencari sesuatu yang tidak jelas dan langsung ngomel-ngomel. Belum selesai permasalahan yang dihadapi Papa Yo, persoalan lain muncul dengan deringan telepon yang berulang kali. Dan ternyata yang menelpon adalah Arimbi (Rina Hassim) mantan istri Papa Yo yang menanyakan barangnya yang hilang. 

Cerita yang di tamilkan secara komedi ini semakin lucu ketika tiba-tiba Bunga (Titi Dwijayati) mantan istri si Tong berkeluh kesah tentang hubungannya dengan Si Tong yang dirasakannya tidak seharomonis dulu. Bunga mengadukan hal itu kepada Opa Ben dengan mengatakan bahwa Si Tong telah berbuat serong dengan wanita yang tidak lain adalah teman Bunga sendiri. 

Kemudian juga menceritakan sewaktu mereka ribut masalah penyelewengan itu, Si Tong dengan entengnya mengatakan Talak Satu. 

Disnilah pesan moral mulai masuk. Opa Ben tidak hanya menjadi pendengar yang baik tapi juga bertindak sebagai penasehat. Karena yang menyampaikan bertitel Haji macam Benyamin S dan Muchsin Alatas, maka pesan-pesan moral yang di selipkan tidak terasa sebagai nasehat yang memuakkan. 

Sinetron ini tayang di SCTV tahun 1994 tiap hari Minggu jam 20.30 - 21.00WIB, tak hanya sebagai hiburan segar dan ingin tertawa lebar tapi juga penting bagi mereka yang membutuhkan siraman rohani. Toh status duda dengan persoalannya memang dekat dengan masyarakat kita. 

Ada yang pernah mengikutinya dulu?

~ sumber : MF 

Sunday, September 7, 2025

ASAL MULA NAMA DARTO HELM


Darto Helm, yang nama aslinya Sudarto, Kelahiran Purwokerto anak pengusaha wayang orang, suka main jadi Bagong. Kemudian main band dan jadi penyanyi. Akhirnya pindah profesi jadi pelawak. Gara-gara operasi helm di jaman Pak HOEGENG sebagai kepala Polisi, namanya jadi Darto Helm. Ini juga nama kecil pemberian orang tua jadi pas. 

"Dasarnya memang dari kecil suka melawak, walau hanya antara teman-teman. Pengagum Bob Hope, pelawak Amerika dan Norman Wisdom dari Inggris. Sudah gede ternyata jadi pelawak profesional bersama S. Bagio dan Diran. Awlnya saya diajak pak Bagio tahun 1973. Waktu itu kan saya suka jadi Bagong, Sutiah anggota wayang orang Bapak saya jadi Abimanyu. Yang kemana saja saya ikuti, sampai ke kamar tidur saya ikuti. Akhirnya jadilah bini saya, " ungkap Darto Helm yang main dalam film pertama "Buah Bibir". Lalu di susul Mawar Rimba, Putri Duyung, Tuyul, Tuyul Perempuan dll. Juga film Door to door atau Dari Pintu Ke Pintu dengan sutradara BZ Kadaryono. 

Sedangkan sinetron antara lain "Ada Ada Saja" dalam episode Pakde versus Om, main dalam dua episode. 

"Main film, bagi saya yang paling berkesan ketika main dalam film Tuyul dan Tuyul Perempuan, karena pertama kalinya saya main film sebagai pemeran utama dan lokasi sutingnya sebagian di Australia". Kalau melawak Darto biasanya bersama Pak Bagio dan S Diran. Darto mengaku mengagumi Tonny Curtis, Kirk Douglass, Sophia Loren, Elizabeth Tailor, Pat Bone dan Elvis Presley. Punya hobi nyanyi dan nonton film serta main sepakbola. Sehingga tak heran jika pernah melihat foto Darto bersama pelawak lain main bola. 



Saturday, September 6, 2025

GADIS METROPOLIS PRODUKSI KE 55 VIRGO PUTRA FILM

 


Gadis Metropolis di sutradarai oleh Slamet Riyadi , Produser dari Virgo  Putra Film Ferry Anggriawan. Gadis Metropolis mengambil lokasi suting di sekitar Jakarta dengan menelan biaya sekitar Rp. 300 Juta. Pada tahun 1992 PT Virgo Putra Film yang biasanya memproduksi 6 sd 8 film dalam setahun, hanya memproduksi 3 film yaitu Selembut Wajah Anggun, Three In One (3 Dalam 1) dan Gadis Metropolis.

Dalam film Gadis Metropolis, Virgo Pura Film memasang artis pendatang baru untuk mendampingi artis senior. Maksud produser supaya ada alih generasi di dunia keartisan. "Terkadang disiplin artis yang sudah beken suka ngaco. Di calling pukul 8 bisa datang pukul 12. Kenyataan ini sering terjadi, kilah sang produser. 

Untuk peran utama masih di percayakan kepada Sally Marcellina, serta didampingi Baby Zelvia, Piet Pagau, Pitrajaya Burnama, Artis mudanya Febby R Laurence, Inneke Koesherawati, Luthy Tambayong, James Sahertian dan Alex Kembar. Untuk kru dipercayakan kepada Partogi Simatupang (Kamerawan), Herman Suherman (Penata Artistik) dan Slemet Riyadi (sutradara).

Cerita dan Skenario yang di tulis Zara Zettira ZR ini diangkat dari novelnya sendiri. Kisahnya tentang Mitha, Seorang gadis yang hidup di Ibukota. Impiannya ingin menjadi penyanyi yang top. Tapi apa lacur, ketika ia ingin memasuki dunia tarik suara, namun oleh produsernya sendiri, ia di perkosa. Sejak itu Mitha dendam dengan sosok lelaki. 

Dalam keadaan kelimpungan seperti itu, Mitha berkenalan dengan Tante Mirna. Ternyata sang tante dendam pula pada lelaki. Melihat penampilan Mitha yang Seksi, tante Mirna jatuh hati. Keduanya terlibat cinta sejenis. Yan gmenjadi tantangan buat Mitha apakah bisa keluar dari dunia tersebut?

~ada yang nonton film ini di bioskop? yang tentunya lebih panjang dibanding versi VCDnya.

Thursday, September 4, 2025

PROSES SUTING SOERABAIA '45

 


Penginapan yang terletak di jalan Embong Kenongo Surabaya, pagi itu banyak di kerumuni orang, terutama pemuda pemudi Surabaya. Padahal waktu masih pagi betul. Ada puluhan orang sudah berkumpul di sana. Tiba-tiba ada aba-aba yang meminta mereka ngumpul jadi satu. Di teras penginapan itu sudah tersedia beberapa kursi. Kemudian satu persatu pemuda pemuda yang berumur sekitar 20 sampai 25 tahun itu harus melalui testing terlebih dahulu sebelum mereka dinyatakan ikut mendukung film Soerabaia '45 sebagai figuran. 

Ternyata test itu tidak menyangkut masalah akting atau pengetahuan tentang film, tapi tetap ada hubungannya dengan pelepasan baju atau kaos yang mereka kenakan. "Rambutnya harus dipangkas," jelas juru make up yang sudah memegang gunting. Benar juga. Pemuda-pemuda itu memang harus dipotong rambutna. Tentu, supaya sesuai dengan keadaan tahun 1945, " Saya kira ada operasi rambut. Saya tadi nggak berani masuk," sergah seorang kru yang rambutnya sudah sebahu panjangnya. 

Yang cewek-cewek ternyata juga terkena syarat. Mereka harus mengatur rambutnya. Ada yang di kuncir, ada yang di kelabang dan ada yang di kepang dua. Mirip sekali gadis-gadis tahun 45an. Mereka pun terus diboyong ke lokasi suting yang jaraknya cukup jauh dari penginapan para kru film. 

Di kampung Kali Sari, para pemuda-pemudi yang lebih beken disebut Arek Arek Suroboyo, bermunculan. Mereka bergerombol-gerombol, berbaris sambil membawa bendera merah putih, bambu runcing dan meneriakkan kata-kata MERDEKA!. Mereka lalu bergabung. Tapi tiba-tiba sutradara yang sedang menangani (Gatot Kusumo) adegan itu memberi aba-aba "Cut" "Ayo mbak yang itu jangan cengengesan!" teriaknya sambil menunjuk salah satu pemain (figuran) yang saat di sut masih juga ketawa-ketawa. Padahal dialah yang paling dekat dengan kamera. 

Film Soerabaia '45 sudah dimulai sutingnya. Keseluruhan lokasi dilakukan di Surabaya, supaya kesan yang pernah ada dalam sejarah itu bisa divisualisasikan. Tak heran kalau kru film bagian artistik bekerja matimatian menyulap kembali gedung gedung, gang-gang, lorong-lorong, rumah-rumah dan lain-lain sehingga mengesankan waktu peristiwa itu terjadi. 

Soerabaia '45 mengisahkan perjuangan arek-arek Suroboyo merebut kembali kota Surabaya dari tangan penjajah. Film yang penuh dengan peristiwa sejarah ini juga diselipi adegan-adegan fiktif sebagai benang merah penyambung cerita. Bintang bintang pendukung antara lain Ade Irawan, Anneke Putri, S. Bono, Leo Kristi memegang peran sebagai Bung Tomo. 

Seperti film-film sejarah perjuangan yang telah beredar, tak lupa menampakkan tokoh proklamator kita. Film ini bahkan lebih lengkap memunculkan tokoh-tokoh perjuangan seperti Bung Karno Bung Hatta, Bung Tomo dan lain-lain. 

Selain bintang-bintang ibukota, film ini juga didukung oleh anggota Parfi Jawa Timur yang berjumlah sekitar 100 orang, pemuda pemudi dan masyarakat Surabayaberjumlah sekitar 3000 orang untuk adegan perangnya saat Jendral Malaby tewas di Gedung Internatio. Tak hanya itu film yang akan memakan waktu suting 6 sampai dengan 8 bulan ini mendapat dukungan dari Pemda setempat. Juga dari Angkatan Bersenjata wilayah jawa Timur. 

Sekitar 55 Kru Film diterjunkan ke Surabaya. Malah jauh-jauh sebelumnya untuk beberapa pemeran terpaksa dilombakan. Ini penting untuk mendapatkan tokoh-tokoh yang benar-benar mirip dengan tokoh asli yang terlibat dalam peristiwa bersejarah itu. Juga lomba kostum/pakaian yang di pakai para pejuang, tentara Belanda, tentara Jepang ikut dilombakan. 

Tak tanggung-tanggung penanganan film ini menggunakan dua orang sutradara dan empat kamerawan handal. Selain Gatot Kusumo sebagai sutradara juga sutradara spesial film-film akbar dan massal Imam Tantowi, sedangkan bertindak sebagai juru kamera adalah Max Pakasi yang berperan sebagai kamerawan utama yang akan di bantu oleh beberapa kamerawan yang lain. 


Sumber : MF No 100/68/Tahun VI, 28 April - 11 Mei 1990