Monday, October 9, 2023

KASET SOUNDTRACK FILM JOHNY INDO - KISAH NYATA SEORANG NARAPIDANA


 

Kaset Soundtrack Johny Indo

Johny Indo, kisah nyata seorang narapidana. Film tahun 1987 ini di bintangi oleh Johny Indo yang merupakan seorang mantan narapidana. Film ini di buat berdasarkan kisah nyata Johny Indo yang melarikan diri ketika berada dipenjara di Lapas Nusakambangan Jawa Tengah. Johny Indo adalah penjahat kelas kakap yang sering melakukan tindak pidana perampokan. Hingga kemudian tertangkap dan di penjara di Nusakambangan. Kisah Pelarian Johny Indo dari Lapas Nusakambangan ini kemudian diangkat ke layar lebar. 

Kisah Johny Indo seorang perampok yang sering keluar masuk penjara yang kemudian melarikan diri namun ditengah persembunyianya dan setelah rekan-rekannya tertangkap iapun akhirnya menyerahkan diri.  Film di buat dengan beberapa adegan flashback sebagai pelengkap cerita. 

Film ini di bintangi Oleh Johny Indo sebagai Johny Indo, juga ada Minati Atmanagara, Dian Nitami, Dicky Zulkarnaen, Mathias Mutchus 

Belakang Kaset Soundtrack Johny Indo

Johny Indo adalah Narapidana Nusakambangan yang di vonis 14 tahun Pada April 1979 kemudian melarikan diri tanggal 20 Mei 1982 berasama 34 Narapidana. Dan Kembali tertangkap tanggal 1Juni 1982. Kisah ini menarik untuk di filmkan. 

Film ini di Produksi PT. Tobali Indah Film dengan Sutradara Jimmy Atmaja. Namun kali ini saya akan berbagi cerita tentang Kaset Soundtrack dari Johny Indo  . Seperti biasa Soundtrack film menjadi sebuah sarana promosi dari film yang sedang tayang. Dan Film Johny indo juga rilis dalam bentuk kaset pita . Berbeda dengan soundtrack film pada umumnya yang berasal dari sebuah lagu namun di film ini berisi tentang audio dari film Johny Indo. Kaset ini enak di dengan dengan narator Nenny Sumardy.

Dan uniknya lagi dalam cover soundtrack ini terdapat potongan adegan film yang banyak sehingga memuaskan untuk di lihat. Untuk harga Kaset Soundtrack Johny Indo sendiri saya termasuk mendapatkan cukup mahal pada saat itu sekitar tahun 2013 dengan harga Rp. 100rb. dan kalau di konversi sekarang sebagai kolektor mungkin harganya akan jauh lebih tinggi lagi. 

Cuplikan-cuplikan dari isi kaset yang ada potongan adegan filmnya pun dapat di lihat sebagai berikut. 






















Friday, October 6, 2023

KASET SOUNDTRACK LAGU UNTUK SERUNI - 1991


 Original Soundtrack dalam sebuah film menjadi sebuah nyawa yang satu kesatuan tidak dapat terpisahkan dengan sebuah film. Soundtrack film terbit bersamaan dengan film yang ditayangkan di bioskop atau sebelum tayang soundtrack filmnya biasanya sudah beredar dengan media promosinya adalah radio, kemudian dalam bentuk kaset pita dan CD untuk saat ini meskipun saat ini Original Soundtrack sudah jarang di buat dalam kepingan CD. 

Namun kita kali ini menyelami film-film lawas seperti Lagu Untuk Seruni yang di bintangi oleh Tio Pakusadewo dan Nia Zulkarnaen sebagai pemeran utamanya dengan di dukung oleh pemain-pemain lain seperti Asteria Dania Mangi, Cok Simbara, Yasni Aziz dengan Sutradara Labbes Widar. Film tahun 1991 ini merupakan film dengan genre drama. 

Soundtrack Lagu Untuk Seruni ini dibuat di bawah label Loggis Record dengan pendukung seperti Hilda Ridwan Mas, Alukard, Nia Zulkarnain dan Didi Bofa, nama-nama yang sudah tidak asing lagi dalam blantika musik Indonesia. Suara yang khas dari Didi Bofa dan Alukard tentu saja menjadi sebuah daya tarik tersendiri kemudian Nia Zulkarnain , gadis yang tengah naik daun meski biasanya bergenre pop namun di kaset Soundtrack ini, ia mampu menjadi rocker seperti halnya Hilda Ridwan Mas yang suaranya.

Kaset OST Lagu untuk seruni ini berisi  10 track yaitu : 

Side A

1. Syair Kehidupan - Hilda Ridwan Mas

2. Kandas - Alukard

3. Tergoda - Nia Zulkarnain

4. Ikrar - Nia Zulkarnain

5. Ambisi/Emosi - Nia Zulkarnain. 


Side B

1. Belenggu Cinta - Alukard

2. Air Surgawi - Alukard

3. Sinar Terang - Alukard

4. Menanti Hadirmu - Didi Bofa

5. Syair Kehidupan - Minus One

 

Dari 10 trak diatas, ada perbedaan antar yang di dalam film dengan dalam bentuk kaset OSTnya. . Film dibuka dengan alunan lagu yang di bawakan oleh Nia Zulkarnain dengan Ambisi Emosinya, kemudian di akhir film Syair Kehidupan mengalun dengan syahdu. Namun sayang sekali Syair kehidupan yang ada dalam film tidak masuk dalam list kaset OST Filmnya. 



Dalam Film Syair kehidupan dinyanyikan oleh Adolf Wemay, Kemudian lagu Doa Seruni yang di ciptakan oleh Areng Widodo dan dinyanyikan oleh pemeran kecil Asteria Dania Mangi juga tidak terdapat dalam kaset OSTnya, Kemudian Lagu Tergodan dan Ikrar dalam film dinyanyikan oleh Hilda Ridwan Mas sedangkan dalam kaset dinyanyikan oleh Nia Zulkarnain. 

Namun demikian isi keseluruhan kaset OST ini saya kasih bintang lima sih, karena bagus bagus.


Berikut Lirik dari Syair Kehidupan 

Syair Kehidupan

Di saat ini ingin kuterlena lagiTerbang tinggi di awanTinggalkan bumi di sini
Di saat ini ingin kumencipta lagiKan kutuliskan laguSambil kukenang wajahmu
Reff:Malam panjang, remang-remangdi dalam gelap aku dengarkanSyair lagu kehidupan

Tuesday, October 3, 2023

SINETRON "NOKTAH MERAH PERKAWINAN" DRAMA RUMAH TANGGA DI LAYAR KACA

Iklan Noktah Merah Perkawinan 

"Noktah merah perkawinan telah menghancurkan mahligai cinta dan juga buah hati kita..............

Masih ingat penggalan bait diatas? sebuah lagu soundtrack dari Sinetron Noktah merah Perkawinan. Sinetron yang tayang di salah satu stasiun Swasta Indosiar di tahun 1996an?. Noktah merah perkawinan cukup melekat di hati penonton karena jalan ceritanya yang cukup realistis dengan konflik keluarga yang di bangun. Kata-kata “Kepala Rumah tangganya aja yang gak becus” atau “puas mas tampar saya?, tampar lagi, tampar….!” Adalah kata-kata yang diingat oleh pemirsa karena berada dalam opening sinetron ini.



Noktah merah perkawinan tayang di Indosiar setiap senin sd Jumat setiap jam 18.00, merupakan salah satu sinetron yang selalu di tunggu-tunggu oleh pemirsanya. Betapa tidak, sinetron ini mampu menghipnotis dengan gaya dan konflik keluarga. Ada campur tangan dari mertua yang ikut memperkeruh suasana.  Noktah Merah Perkawinan dibintangi oleh Priambodo atau biasa dipanggil mas Pri (Cok Simbara), Ambar (Ayu Azhari) istrinya dan juga Bagas (Perdana Batang Taris) dan Ayu (Niken Ayu) yang memerankan sebagai anak Pri dan Ambar. Selain itu juga hadir Teddy Syah sebagai Pupung adik dari Ambar, kemudian ada Dina Lorenza sebagai pacar Pupung.  Sinetron ini dibintangi oleh Mien Brodjo yang berperan sebagai pembantu di rumah Ambar dan juga Yulinar (Berliana Febrianti) sebagai anaknya. Mang Udel atau Drs. Poernomo juga berperan sebagai ayah dari Ambar sedangkan sebagai ibunya Essy H Sebo.

Sinetron bertabur bintang yang juga di dukung oleh Hengky Tornando, Fendy Sukowati, Ajeng Triani Sardi, Kiki Fatmala, Alba Fuad, Abizar, Mang Diman, Dian Anggraini, Indah Gita Cahyani, Robert syarief, Arswendy dll.


Bagi yang pernah menyaksikan sinetron ini tentu masih ingat bagaimana konflik di bangun tanpa intrik-intrik ‘menjijikan’ seperti sekarang ini.  Dalam Rumah tangga tersebut Ambar dan Pri seringkali cekcok, apalagi kehadiran Pupung adik Ambar yang tinggal di keluarga tersebut turut menambah permasalahan keluarga tersebut. Belum lagi hasutan mertua Mas Pri yang turut memperkeruh konflik antara Ambar dan Priambodo. Pekerjaan sampingan Ambar sebagai foto model juga turut menambah permasalahan keluarga. Percekcokan demi percekcokan pun terjadi. Akhirnya Ambar dan Priambodo pun bercerai, tentu saja yang menjadi korban adalah anak-anaknya, Bagas dan Ayu.

Iklan Noktah Merah Perkawinan 2

Pasca perceraian, untuk menggantikan peran Ambar, Priambodo menikahi Yulinar, namun sayangnya meski anak-anak sudah mengenal Yulinar, namun ia tidak menerima kalau Yulinar sebagai mamanya. Konflik antara anak tiri dan Ibu tiri yang terjadi berulang, meski Yulinar selalu sabar.


Uniknya lagi, sinetron ini, meski Ambar dan Priambodo sudah bercerai, namun sejatinya mereka masih saling mencintai satu sama lain. Perceraian bukanlah dikarenakan sudah tidak mencintai lagi, namun karena keadaanlah yang mengharuskan mereka bercerai. Sehingga meskipun bercerai, Ambar kerapkali datang dan kadang-kadang turut campur dalam pendidikan anak-anaknya, Ambar sering menyalahkan Yulinar kalau ia tidak becus mengurus anak-anaknya, seolah-olah Ambar ingin mendapatkan simpati kembali dari Priambodo, disisi lain Priambodo juga tidak bisa bersikap tegas. Yulinar selalu merasa kalah duluan dari Ambar..

Kalau kita perhatikan, soundtrack yang dibuat untuk sinetron ini juga mampu membius pemirsanya, dengan lirik-lirik yang memang sengaja dibuat khusus untuk sinetron tersebut, bukan karena lagu yang sudah jadi lantas dijadikan soundtrack.  Noktah Merah perkawinan hadir ketika sinetron-sinetron di TV swasta sedang mulai booming , namun dengan cerita yang belum membosankan seperti sekarang ini memang layak untuk di kenang dan di ingat. Ayo… tampar lagi mas….. tampar…….!!

Noktah Merah Perkawinan di buat hingga 3 session. Cukup panjang namun Session 1 masih terbaik sih. 
VCD Noktah Merah Perkawinan


lirik lengkap noktah merah perkawinan itu :

Ada noda dalam hidupku
Melukai relung hatiku
Telah aku ingkari buah hati sendiri
Ku tak tahu lagi
Semuanya telanjur terjadi
Semuanya tak bisa kuhindari lagi

Dulu cinta kupersembahkan
Untukmu sampai akhir zaman
Tapi kau telah ingkar
Semua jadi pudar
Cinta kita hancur
Tinggal puing terpendam terkubur
Dalam hati yang kini telah hancur
Karena...

Noktah merah perkawinan
Telah menghancurkan mahligai cinta
Dan juga buah hati kita

Kini hanya bisa menangis sendiri
Hanya bisa bercanda dalam sepi
Berat hati kita terdiam di sini
Hanya bisa bercanda dalam mimpi

Selamat Bernostalgia!

Berikut Screencapt dari Noktah Merah Perkawinan , semoga dapat mengobati rasa rindu yah.



Jeda Noktah Merah Perkawinan

Adegan saat mau di tampar

Ayu Azhari

Cok Simbara

Berliana Febriyanti

Niken Ayu

Perdana Batangtaris

Dina Lorenza

Mien Brodjo


Teddy Syah

Sunday, October 1, 2023

TEMU KANGEN ALUMNI AKUNTANSI SMEA (SMK) BANYUMAS ANGKATAN 96 TAHUN 2023


 Temu kangen alias reunian tahun 2023 untuk Gabungan Alumni Akutansi 96 SMEA Negeri Banyumas bertempat di kediaman orang tua saya rahimahullah tepatnya di Desa Plana. Sebelumnya terakhir tahun 2019 ada di kediaman orang tua Sriyani di desa Sokawera Kec. Patikraja. Untuk melihat reuni 2019 KLIK DI SINI

Menjadi tuan rumah untuk pertemuan kali ini sebenarnya sempat tertunda hingga 3x karena sedianya akan diadakan pada lebaran tahun 2020 namun pada tahun tersebut terjadi pageblug internasional adanya wabah Corona yang melanda negeri dan luar negeri sehingga saat itu aktivitas di batasi. Hingga tahun 2021 dan 2022 pun siatuasi masih belum kembali normal sepenuhnya. Dan baru tahun 2023 terlaksana kembali pertemuan yang sudah lama tidak terlaksana khususnya di suasana lebaran. Meskipun di luar waktu tersebut masih ada yang menyempatkan untuk ngumpul bersama, namun skalanya tidak menyeluruh. Temu kangen ini menjadi agenda tahunan tidak tertulis yang insya allah akan diadakan minimal setahun sekali tiap suasana idul fitri. di luar itu tetap diadakan dengan skala kecil.

Menjadi tuan rumah di tahun 2023 merupakan kehormatan tersendiri karena bagi saya yang memiliki rumah jauh dari jangkauan transportasi dan sinyal hpnya pun masih kembang kempis tentu saja menjadi kehormatan yang luar biasa karena mereka mau datang untuk berukuwah antar sesama teman-teman yang sudah lama tidak bertemu. Hal ini tentu saja menjadi istimewa meskipun awalnya terdapat keraguan karena sarana transportasi untuk menuju desa plana memang agak sulit dan bagi sebagian mereka, nama Plana yang terletak di pelosok pastinya ada yang merasa asing dan mungkin baru mendengar nama ini. 

Desa Plana terletak di perbatasan Kabupaten Banjarnegara di sebelah timur dan kabupaten Purbalingga di sebelah utara. Di sebelah timur di batasi dengan sungai dari pegunungan yang mengalir hingga bertemu dengan sungai serayu. Sedangkan di sebelah utara terbentang sungai Serayu sebagai perbatasan dengan kabupaten Purbalingga. bisa di bayangkan kalau Desa Plana itu memang salah satu pelosok , paling ujung dengan di batasi oleh 2 Desa lainnya yaitu Desa Piasa Kulon dan Desa Somakaton. Untuk memasuki Desa harus melalui salah satu desa tersebut. Sehingga boleh dibilang ini desa terpencil yang hingga sekitar tahun 2000an lebih sedikit listrik baru menjangkau hingga pelosok desa Plana. menyedihkan ya hehe. Beruntungnya kini jalan menuju desa sudah beraspal dan listrik sudah masuk hingga pelosok desa secara merata. Malah boleh dibilang Desanya kian berbenah dan sebagian kita dapati kalau bahasa daerah (Jawa) kini juga sudah mulai menghilang pelan khususnya bagi generasi baru karena beberapa kali berkomunikasi mereka lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dibanding bahasa Jawa. Menyedihkan bukan? tapi ternyata ini nggak hanya berlaku di desa tersebut sih tapi wilayah lainpun demikian. 

Kembali ke Temu Kangen Galak 2023 ya, bagi saya cukup excited sih atas kedatangan teman-teman kali ini dan akhirnya pecah telor juga nih ada 4 orang yang selama ini saya ketahui belum bisa nimbrung namun Tahun 2023 ikut hadir. Alhamdulillah. Siapakah mereka?

Yuli Iriyanti, Sulastri, Watimah dan Kuswanto. Suatu kehormatan akhirnya mereka bisa hadir tahun 2023, dan Insyaallah Ukuwah ini akan terus terjalin hingga nanti menua bersama walaupun sekarang sudah tua juga sih. 



Mari kita absen teman-teman yang hadir tahun 2023, Ada Surati, Nanik dan si Kembar, Sri Sabarti, Yuli Iri, Sulastri dan putrinya, Ika dan Keluarga, Eni dan putrinya, Uut dan putrinya, Nislam dan putranya, Suryo, Kuswanto, Watimah. 


Reuni itu menanggalkan semua apa yang kita punya karena sejatinya ketika kita reuni adalah tempat untuk mengenang masa-masa sekolah dulu, dan reuni bukanlah ajang menonjolkan pekerjaan, jabatan maupun kekayaan yang sedang disandang saat ini karena itu akan merusak suasana , bisa jadi ada yang minder dan sebagainya. Bekaca dari beberapa pengalaman dan literatur reuni di media sosial tentu saja hal ini harus terus terjaga , pembicaraanpun gak jauh dari apa yang pernah di alami semasa lalu. Kita hidup bukan untuk masa lalu tapi kita boleh mengenang masa lalu. ya gak..

Dan semoga jalinan ukuwah antar sesama  teman-teman tetap terjaga dan ambil manfaat baiknya. 

Dan informasi untuk Reuni Tahun 2024 bertempat di kediaman Surati di Jetis. untuk info harinya kita tunggu berikutnya. 























Thursday, September 28, 2023

NONTON PENUMPASAN PENGKHIANATAN G 30 S PKI , SEBUAH NOSTALGIA

 


Masih ingat film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI? peristiwa penculikan para Jenderal oleh gerombolan PKI menjadi peristiwa kelam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi 58 tahun silam sampai sekarang masih menjadi perdebatan tentang siapa di balik peristiwa tersebut meski secara terang benderang PKI lah yang ada dibalik peristiwa tersebut dengan menghembuskan isyu dewan jendral yang ingin melakukan perebutan kekuasaan. 

Terlepas dari apapun kontroversinya, sejarah bisa saja di putar balikkan. Namun demikian hingga saat ini PKI masih menjadi ancaman dan bahaya laten yang kapanpun bisa tumbuh kembali. Kalau melihat kondisi saat ini tentu saja seolah mustahil PKI bisa bangkit, dan jualan "PKI" dalam masa politik saat ini menjadi sebuah jualan yang sudah tidak laku lagi. Namun sebagai warga negara dan pernah mendengarkan cerita dari tokoh masyarakat yang hidup di jaman 65 tentang kekejaman PKI itu nyata adanya. Para kiyai di tangkap oleh oknum-oknum PKI. Keadaan pun dibuat mencekam. hingga saat ini kita harus tetap waspada. 

Sebagai partai yang mendalangi sebuah penculikan yang keji, PKI akhirnya pun di larang tumbuh di Indonesia, hal yang miris tentu saja terjadi pada simpatisan PKI yang mereka hanyalah ikut-ikutan saja tanpa tahu apa yang terjadi. Di Era order baru, cap anak PKI menjadi sebuah rapor merah bagi warga meskipun mereka melakukan hanya dengan ikut-ikutan. Sehingga di era orde baru hak politik para tahanan politik PKI pun tidak mendapatkan haknya. 

Generasi Order baru sudah berganti dan kini setelah reformasi terjadi hak-hak politik anak PKI pun suah dapat di pergunakan. sebagai contoh hak politik eks anak PKI pun untuk jaman sekarang sudah bisa menjadi seorang wakil rakyat dari sebuah partai besar. Jadi di jaman sekarang hal ini sebenarnya sudah biasa dan tidak perlu di perdebatkan lagi. 

Oke , kembali ke peristiwa 58 tahun yang lalu, peristiwa tersebut pun akhirnya diangkat ke layar lebar oleh Arifin C Noor dengan musik pengiringnya di tangani oleh Embie C Noor. Sebuah ilustrasi musik yang bikin merinding hingga sekarang. Bagi generasi penonton TVRI sebelum film tersebut dilarang di putar oleh Menteri Penerangan era Habibie , Bapak Yunus Yosfiah maka tiap tanggal 30 September TVRI selalu memutar film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI dari selepas Berita Nasional jam 19.30 hingga tengah malam karena durasi film yang panjang. 

Menonton film Penumpasan G 30 S PKI menjadi ajang kumpul keluarga sekaligus kumpul tetangga . Karena pada saat itu terutama di perkampungan tidak semua rumah beruntung memiliki televisi. Dalam satu Desa pemilik televisi masih bisa dihitung. Seolah terlempar pada masa lalu ketika nonton film ini, seluruh anggota keluarga dan para tetangga sudah berkumpul di depan televisi. Kebetulan rumah saya waktu itu sudah memiliki televisi hitam putih dengan tenaga Aki, karena tinggal di desa yang belum ada listriknya sehingga aki menjadi sumber listrik untuk dapat menonton televisi. 

Tentu saja yang nonton pun lintas RT dan kumpul jadi satu dengan penerangan hanya dari layar tivi sehingga matapun tertuju pada satu layar. Ketika film di mulai semua mata tertuju ke layar televisi. Adegan pembuka yang selalu di tunggu adalah adegan di mushola yang orang-orangnya menjadi korban keganasan PKI, kemudian antrian beras dan anak yang ada boroknya. itu yang menjadi pembicaraan bagi kami kalangan anak-anak SD yang belum cukup umur. 

Kemudian film berjalan seolah lambat mata sudah mulai mengantuk dan biasanya kami-kami yang anak-anak akan tertidur sejenak dan dibangunkan kembali ketika penculikan para jenderal mulai . Kami pun menontonnya dengan seksama hingga adegan paling memoris adalah adegan Christine putri dari DI Panjaitan yang membalurkan darah ayahnya ke muka. Ini menjadi perbincangan kami dari tahun ketahun hingga esok hari di sekolah pun biasanya masih di perbincangkan.

Kemudian ketika dari anggota PKI menyilet muka seorang jenderal, itu menjadi adegan yang sangat.  mengerikan, dan tentu saja ketika para jenderal di seret hingga di buang ke sumur tua menjadi adegan terakhir yang biasanya kami tonton sebelum sejenak tertidur kembali. Dan kami akan terbangun alias nglilir ketika pengangkatan jenazah para Jenderal sedang berlangsung. Hingga akhirnya film pun selesai sudah lewat tengah malam. Orang-orang pulang dan kembali sepi mencekam . Akhirnya malah tidak bisa tidur . Itulah sekelumit kisah nonton Film Pengkhinatan G 30 S PKI di layar kaca. Mencekam tapi ya tetap saja indah, mengalami masa-masa film non sensor meski tidak sepenuhnya nonton seluruh film. 

Lantas bagaimana dengan sekarang? sejak beberapa tahun ini sejak film tersebut di larang di putar tahun 1998,  kini film tersebut kembali di putar oleh stasiun-stasiun televisi. Meskipun tidak diputar pada tanggal 30 September karena bagi stasiun televisi tentu harus melihat momen agar tidak bentrok dengan stasiun lain agar dapat menarik perolehan iklan. Namun demikian dari film-film yang di putar kebanyakan sudah ada sensor atau adegan yang di potong. Adegan orang merokok sudah pasti di blur, kemudian ketika memperlihatkan darah maka akan di buat hitam putih. Dan antara stasiun tv satu sama lain biasanya ada perbedaan cara penyensoran. Contoh dari pengalaman yang saya tonton, di TVOne,, logo Palu Arit saat rapat di hapus, sementara di stasiun lain tidak. Di RCTI, RTV, tahun lalu ANTV ikut menayangkan namun tahun ini belum terlihat. Dari semua stasiun TV swasta yang memutar film G 30 S PKI menurut saya hanya di SCTV yang paling bagus dengan sensor yang wajar. Namun di tahun 2023 belum terlihat iklannya apakah akan menayangkan atau tidak. semoga di akhir bulan nanti juga tayang di SCTV.

Sebagai apresiasi walaupun sensor sana sini , selagi saya ada waktu pasti saya sempatin nonton karena kalau tidak diingatkan tentu sejarah ini akan hilang begitu saja. dan yang terpenting kali ini di putarnya siang hari sehingga suara musiknya yang ngiung ngiung bikin takut paling tidak akan merasa tidak takut. Dan tentu saja nonton jaman sekarang dengan nonton jaman dahulu sangat berbeda dari segi rasa dan suasana. 

Bagaimana dengan pengalamanmu>

Friday, September 22, 2023

FERY OCTORA DALAM FILM "TRAGEDI BINTARO"




Judul Film            : Tragedi Bintaro

Sutradara            : Buce Malawau

Produser             : Bucuk Suharto

Produksi              : Sinar Safari Sakti  Film 1989

Pemain                 : Asrul Zulmi, Lia Haidir, Ferry Octora, Aspar Paturusi, Cyntia fransiska, Ferry Iskandar, Roldian Matulessy, Tino Karno

Adalah Juned (Fery Octora) yang tinggal bersama dengan Minah (Roldiah Matulessy) neneknya dan keempat saudaranya di perkampungan padat Jakarta. Kedua orang tua Juned sudah pisah rumah akibat ketidak cocokan keduannya.  Nenek Minah mengasuh lima orang cucu sekaligus sehingga nenek minah bekerja apa saja untuk menyambung hidup dari menjadi tukang pijat hingga tukang cuci pakaian meski kadang tidak bersih hasil cuciannya. Kedua orang tuanya meski belum bercerai akan tetapi sudah pisah. Mamanya Juned (Lia Chaidir) bekerja di konveksi yang sesekali datang kerumah nenek, sedangkan Bapaknya Efendy(Asrul Zulmy) bekerja di bengkel. Akibat keegoan kedua orangtuanya sehingga anak-anaknya menjadi korban.

Adegan dibuka dengan Juned bersama temannya menyusuri rel kereta api sambil membicarakan isu Koran Sinar Harapan yang akan di tutup. Seperti layaknya bocah, anak-anak Fendy biasa becanda dan berantem sesame saudaranya. Mulyadi kakak Juned misalnya sering bersalah paham dengan Juned. Sementara itu Juned, meski sebagai anak kedua akan tetapi mempunyai tanggungjawab yang tinggi. Ia berjualan Koran. Sedikit demi sedikit Juned menabung hasil penjualan korannya dalam celengan.

Sementara itu, dari sekolah Mulyadi tidak boleh masuk kelas karena nunggak uang sekolah selama 4 bulan, melihat itu Juned menyuruh Mulyadi untuk meminta uang sama Bapaknya, akan tetapi  Bapaknya tidak memberinya uang dengan alas an tidak punya uang, bahkan nyuruh Mulyadi untuk tidak datang-datang lagi. Juned yang cerdas akhirnya menemui Bapaknya di bengkel untuk meminta uang, akan tetapi dengan alas an belum gajihan akhirnya Juned ngambek dan lari meninggalkan Bapaknya. Bapaknya mengejarnya dan akhirnya memberinya uang, yang ternyata uang itu adalah untuk kakaknya Mulyadi yang belum membayar uang sekolah.  Mengetahui itu nenek Minah menjadi kesal ke Juned, karena dianggapnya itu atas suruhan neneknya.

Merasa hidupnya makin susah di Jakarta, Nenek Minah mengajak cucu-cucunya untuk pindah ke desa.  Nenek minah akan membawa cucu-cucunya berangkat dahulu sementara Mamanya Juned disuruh menyusul kemudian.

Sementara itu di perempatan tempat Juned menjual Koran, temennya memberi tahu kalau Bapaknya sedang makan di restoran bersama seorang perempuan. Juned yang bergaya kocak, menyamperin Bapak dan langsung meminta uang, melihat itu Juned mengira kalau itu pacar Bapaknya meski dengan gaya yang kocak, akan tetapi kata-kata yang Juned lontarkan mengena di Bapaknya. Begitu sampai kerumah nenek Minah, Juned langsung memberi tahu neneknya kalau habis ketemu Bapaknya dengan seorang cewek tanpa mengetahui kalau Mamanya berada di dalam sedang sakit. Mengetahui mamanya sakit, Juned membuka celengan dan menyuruh neneknya membawa mamanya berobat.

Malamnya Juned ke kontrakkan Bapaknya untuk memberitahu kalau ia dan neneknya akan pindah kedesa sehingga tidak merepotkan Bapaknya lagi. Juned juga meminta uang ganti pada Bapaknya karena uang Juned yang ditabungan habis dipakai buat berobat mamanya, akan tetapi tidak langsung diganti.

Juned berteman baik dengan Memet teman sesama penjual Koran, sehingga ia pun sering cerita tentang keadaan keluarganya.

****



Sekali waktu Efendy mengajak anak-anak untuk berlibur ke Dunia Fantasi dan bermain-main, akan tetapi tanpa kehadiran Juned. Begitu pulang dari Jalan-jalan Efendy membagi-bagikan hadiah pada anak-anaknya juga uang untuk nenek. Hadiah Efendy untuk Juned tidak jadi diberikan karena Juned belum pulang sehingga hadiah itu dibawa pulang kembali oleh Efendi untuk disimpan dan diberikan langsung pada Juned.

Persiapan nenek Minah untuk pulang kedesa dari hari kehari selalu dipersiapkan. Demikian juga Juned yang selalu cerita pada Memet. Menurut rencana Mama akan pulang belakangan sedangkan nenek Minah pulang duluan membawa cucunya. Anak-anak memakai hadiah yang diberikan Bapaknya untuk pulang, kecuali Juned yang hadianya belum diberikan sehingga June during-uringan. Mulyadi berusaha menenangkannya.

Begitu Subuh tiba, nenek Minah bersiap-siap untuk ke stasiun setelah sebelumnya berpamitan pada pak Haji pemilik kontrakan.  Efendi menyusul kerumah kontrakan Nenek Minah dan hanya bertemu dengan Pak Haji karena nenek dan anak-anak sudah berangkat ke stasiun.  Akhirnya dengan memacu mobilnya, Efendi menyusul ke stasiun. Sementara di Gerbong Kereta Juned masih uring-uringan karena belum dikasih hadiah sama Bapaknya. Juned menunggu-nunggu Bapaknya yang tidak datang-datang hingga akhirnya dengan setengah terpaksa Juned naik kereta.

Begitu kereta berjalan pelan, Efendi telah sampai di stasiun dan langsung mengejar dimana anak-anaknya berada untuk memberikan hadiah Juned lewat jendela. Akan tetapi kereta yang telah berjalan dan besarnya bungkusan yang diberikan tidak bisa masuk kelewat jendela, akhirnya Junedpun tidak menerima hadiah tersebut. Juned menangis karena hadiah itu tidak bisa ia terima.

****



Ditengah perjalanan pada kilometer 18.75 dari arah yang berlawanan muncul kereta lain yang sarat dengan penumpang pada rel yang sama. Akhirnya Braaaaaaaaaaak........................terjadilah tabrakan maut antara dua kereta yang menyebabkan timbulnya korban Jiwa. Juned yang terjepit berteriak memanggil neneknya ....sedangkan Mulyadi berusaha memanggil-manggil Bapaknya. Seluruh keluarga nenek Minah tewas dalam kecelakaan maut tersebut, hanya tersisa Juned. Tangisan dan teriakan histeris mewarnai kecelakaan maut tersebut, darah dimana-mana.

Sementara itu Efendi akhirnya mengetahui kecelakaan itu setelah ditelepon dan langsung kerumah sakit untuk melihat jasad keluarganya. Keberadaan Juned yang terjepit akhirnya dapat dikeluarkan dan di rumah sakit kedua orang tua Juned akhirnya dipersatukan olehnya. Juned menyuruh kedua orangtuanya untuk berbaikan.

Di akhir kisah, muncullah Juned yang sebenarnya dir el kereta api dengan memakai penyangga kaki, karena kaki yang kiri harus diamputasi.  Juned adalah salah seorang korban musibah tabrakan kereta api di bintaro. "Sayalah Juned salah seorang korban musibah tabrakan kereta  api dibintaro, saya berterima kasih karena kisah kami sekeluarga diangkat kelayar putih lewat film ini, moga-moga ada hikmahnya bagi kita semua" demikian kata-kata Juned yang asli di akhir kisah.

Juned adalah satu dari sekian banyak korban kecelakaan kereta api Bintaro tahun 1987 silam.

Catatan

1.       Piala Kartini, FFI 1989, untuk Pemeran Anak-anak (Ferry Octora).
Unggulan, FFI 1989, untuk Film, Sutradara, Skenario, Cerita, Pemeran Pembantu Pria (Asrul Zulmi), Pemeran Pembantu Wanita (Lia Chaidir), Fotografi, Musik, Suara, Editing, Artistik.