Friday, October 17, 2025

BIDADARI BERAMBUT EMAS


BIDADARI BERAMBUT EMAS

SUSAN MORGAN telah menyandang gelar juara karate dunia enam kali berturut-turut. Ia adalah seorang wanita muda yang memiliki segalanya, cantik, berambut pirang keemasan, kaya dan kehidupan rumah tangganya bahagia. 

Suaminya tercinta, Sonny seorang bintang sepak bola yang menjadi pujaan masyarakat luas. Sayangnya kebahagiaan pasangan ini akhirnya diguncang prahara. Malapetaka datang ketika Sonny kembali dari Amerika, setelah mempertahankan mahkota kejuaraan. Sekelompok bandit internasional dengan licik menaruh tas berisi berlian diantara tas-tas milik Susan dan Sonny. 

Malamnya, bandit-bandit itu mendatangi rumah Susan untuk mengambil berlian tersebut. Karena tidak menemukan, bandit-bandit itu menyiksa Susan dan Sonny. Kaki Sonny yang selalu mencetak gol dihancurkan. dan bandit itu datang berulang kali secara misterius dan selalu menteror keluarga Susan  sampai suatu saat Sonny terbunuh. 

Sebenarnya, tanpa sepengetahuan Susan, Sonny telah menyembunyikan permata tersebut, dengan maksud untuk membantu warga desanya yang miskin, Malang baginya, Ia harus membayar teramat mahal, dengan nyawanya sendiri. Dengan terbunuhnya Sonny, penderitaan Susan makin lengkap. 

Dengan memendam dendam dan amarah, Susan memburu bandit-bandit tersebut dengan caranya sendiri. Bersamaan dengan upaya Susan, polisipun melacak membantunya. Dan akhirnya, bandit-bandit internasional itu berhasil di tumpasnya. 

Sekelumit cerita tersebut dalam film Bidadari Berambut Emas yang dibintangi Cindy Rothrock sebagai Susan Morgan, bintang bule yang tidak asing lagi bagi penggemar film Indonesia, Produksi PT. Rapi Film dengan produser Gope T Samtani. Selain CIndy, ada 4 pemain bule lain yang juga jago main film laga, Billy Drago, lalu bintang Indonesia seperti Frans Tumbuan, George Rudy dan Bella Esperance. Sutradara Ackyl Anwari. 

Sebagai film laga, film ini memang begitu banyak menampilkan adegan berbahaya, namun yang diandalkan bukan adegan-adegan perkelahiannya yang membabibuta atau sekedar kebut-kebutan di jalan raya, yang bisa saja dinilai mempunyai dampak negatif. Melainkan tetap mengandalkan suguhan nilai seni.


#bidadariberambutemas

#filmIndonesia, #filmjadul 

Wednesday, October 15, 2025

SUTING : TERANG BULAN DI TENGAH HARI, SKENARIO TERAKHIR SYUMANDJAYA, FILM BERTEMA KEHIDUPAN PERAGAWATI


TERANG BULAN DI TENGAH HARI, SKENARIO TERAKHIR SYUMANDJAYA, FILM BERTEMA KEHIDUPAN PERAGAWATI

 Oh... Peragawati... ada yang tahu penggalan lagu dari Bill & Brod yang berjudul Peragawati? Sosok Peragawati kini sudah tidak populer lagi di jaman sekarang. Lebih simpel di gunakan kata 'Model' mengikuti perkembangaan jaman. 

Sebuah Hall dalam gedung Patra jasa malam itu menjadi sebuah ruang 'fashion show'. Pada salah satu sisi ruang itu, dibangun 'stage' dengan bentuk huruf T yang dihiasi dengan lampu-lampu kelap-kelip yang ratusan jumlahnya. Baik pada dinding 'stage' maupun dinding pada sisi-sisi lain ruang itu, di penuhi dengan nama-nama perusahaan yang mensponsori acara 'fashion show' itu. Di depan maupun id kanan kiri stage dipenuhi dengan berpuluh pasang meja kursi yang semuanya diisi oleh tamu-tamu dengan pakaian lengkap menyaksikan acara itu. 

Kemudian dari balik dinding stage muncullah Sora seorang peragawati yang di perankan oleh Zoraya Perucha diiringi 2 peragawati lainnya, sedang berlenggak lenggok mengikuti irama musik move kearah kamera, memperagakan pakaian yang dikenakan mereka sampai menengok kiri-kanan dan melempar senyum ke arah tamu-tamu didalam ruang itu. 

'Okey ganti kostum" teriak Chaerul Umam yang menyutradarai film ini, setelah 'take' untuk adegan diatas. Maka Ucha dan 2 pengiringnya segera ke ruang ganti untuk meyiapkan kostum 'scene' yang lain. 

Pada saat sebelumnya, masih pada ruang yang sama api stage dengan dekorasi yang lain, ada sepuluh peragawati yang memperagakan pakaian yang direkam oleh pita selluloid untuk keperluan film "Terang Bulan Di Tengah Hari". Dengan penata fotografi atau juru kamera Tantra Suryadi. Satu diantara 10 Peragawati itu diperankan oleh Yatty Surachman. 

Setelah dilaksanakan 'master shot' suting diatas, segera diambil beberapa 'cover shot' dari beberapa sudut pandang kamera sebagai 'point of view' para tamu. Kemudian diambil pula beberapa 'inset' dari tamu-tamu sebagai reaksi dari adegan-adegan diatas. 

"Film ini memang menceritakan tentang kehidupan peragawati dengan skenario dibuat Syumanjaya", tutur Chaerul Umam, sutradara yang memimpin suting pembuatan film ini. 

"Mas Syuman menulis cerita film ini setelah menulis "Opera Jakarta", namun baru Opera Jakarta yang di filmkan oleh beliau (sebelum meninggal saat proses Opera Jakarta). Cerita Terang Bulan di Tengah Hari ini skenarionya beberapa perubahan oleh Chaerul Umam sebelum mulai suting. Skenario ini merupakan haril kerjasama Syumanjaya dan Chaerul Umam", tutur Zoraya Perucha mantan istri Syumanjaya, sekaligus sebagai pemeran utama wanita dalam film tersebut sekaligus sebagai produser PT Rembulan Semesta Film yang memproduksi film ini. 

Selanjutnya, Perucha mengatakan bahwa film yang menceritakan tentang  kehidupan peragawati sepenuhnya, yang baik maupun yang buruk sebagaimana kehidupan manusia lain pada umumnya ini, menghabiska budget diatas budget pembuatan biasa pada umumnya. Dengan memakan waktu suting lebih dari empat bulan serta memakan waktu lebih dari 70 lokasi suting. Standar pembuatan film pada umumnya memakai antara 20-30 lokasi. Lokasi-lokasi tersebut diantaranya Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Pemalang. Pemain-pemain yang mendukung film ini selain Zoraya Perucha sendiri sebagai pemeran utama wanita, Slamet Rahardjo, Yatty Surachman, Cok Simbara, Sys NS, juga didukung oleh Bob Sadino dan Herman Sarens Sudiro sebagai pengusaha yang ikut berpartisipasi mendukung film ini. 

Biaya keperluan artistik film ini memang glamour menghabiskan hampir Rp. 100 juta, namun sebagian dibantu oleh para sponsor yang ikut berpartisipasi, kata Berthy Ibrahim Lindya penata artistik atau Art Director film ini. Setelah suting, film ini disunting oleh editor Elfenfy Dhoytha, kemudian musiknya diisi oleh Dodo Zakaria dan selain Sutradara Chaerul Umam juga dibantu asisten sutradara Ucik Supra. 

Tuesday, October 14, 2025

MBAK PUR, SEKSI REPOTNYA LOSMEN SRIKANDI


 MBAK PUR, SEKSI REPOTNYA LOSMEN SRIKANDI, NASIBNYA PALING MEMELAS!

Itulah Mbak Pur Seksi 'repot' Losmen Srikandi. Dialah sosok gadis jawa yang sabar, rajin, suka mengalah dan selalu nrimo. Semua tugasnya dilakukannya dengan baik, tanpa banyak mulut dari soal cuci sayuran, memasak sampai menghidangkannya sudah jadi urusannya. Rasa kasihan kita bisa bertambah lagi manakala mbak Pur ternyata perawan tua. Begitulah kesan yang sering tercuat kala kita nonton drama seri Losmen di TVRI. 

Nasib 'sulit ketemu jodoh' buat mbak Pur rasanya nyaris tak pernah berakhir, Setiap kali laki-laki mendekat untuk meminang setiap kali pula gagal. Paling-paling cuma kepedihan yang tinggal. Begitulah nasib mbak Pur. Kasihan memang. Itulah sebabnya ia cuma bisa menangis manakala menyaksikan anak di bawah usianya tengah bercinta. Inilah pukulan batin buat perawan tua seperti mbak Pur yang datang bertubi-tubi nyaris tak pernah terhenti. 

Dan begitu pulalah yang tercuat dalam film "Penginapan Bu Broto". Di film itulah teror batin mbak Pur seperti tak habis-habisnya. Setiap laki-laki entah itu jaka atau duda tak pernah kesampaian meminang mbak Pur. Kendati sebelumnya mereka naksir berat. 

Lucunya pula, tak sedikit fans mbak Pur yang tetap memperlakukannya sebagai perawan tua. Beberapa kali ia di goda, di suitin malah ada om-om yang berani nekat naksir terang-terangan. Tapi kita kelira, Nasib Mbak Pur yang asli alias Ida Leman tak sejelek itu. Karena mbak Pur sudah bersuamikan Irwinsyah, seksi pengarah acara TVRI Pusat Jakarta. Jikapun mbak pur sering menjadi tumpahan rasa kasihan banyak orang, ini lantara keberhasilannya dalam berakting dibawah arahan Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing. 


~Ria Film~ 

Monday, October 13, 2025

ABHIE CANCER, PEMERAN WIRO SABLENG PENGGANTI KEN KEN


ABHIE CANCER, PEMERAN WIRO SABLENG PENGGANTI KEN KEN

Serial Wiro Sableng part II yang di bintangi Abhie Cancer menggantikan Ken Sukendro alias Ken-ken. Abhie mengaku telah berupaya keras untuk menyatukan roh Wiro Sableng ke dalam dirinya agar bisa merubah imej masyarakat tentang sosok Wiro yang semula melekat pada Ken Ken berganti pada Abhie. 

Pria kelahiran Jakarta, 7 Juli 1972 menggantikan posisi Ken Ken bukan persoalan mudah, karena masyarakat sudah sempat mengenal Ken Ken sebagai Wiro Sableng. Untuk itu, Abhie mengaku berupaya maksimal bermain lebih baik dengan menuruti semua anjural Ackyl Anwari selaku sutradara dan Suyitno sebagai penata kelahi. "Jika ada yang bilang akting saya kurang cepat menyatu dengan karakter Wiro, saya terima saja. Itu sebagai cambuk bagi saya untuk bermain lebih maksimal lagi," kata Abhie. 

Sebelum menjadi tokoh Wiro Abhie sudah banyak bermain di sinetron laga lainnya, seperti Kaca Benggala sebagai sahabat Mondosiyo dan Jalan Makin Membara menggantikan peran Ari Sihasale. Dia juga ikut main sinetron Jampang tayangan ANTeve. "Saya memang ingin khusus jenis eksyen saja, karena saya merasa disitulah kemampuan saya, " ujar pemegan DAN II Tae Kwon Do yang sempat mengikuti beberapa kali turnamen . Bahkan dia pernah meraih medali emas di Pra PON XIII . Namun menurutnya sekarang sudah tidak aktif lagi mengikuti kejuaraan, karena kesibukan suting, " jadi atlet itu tidak gampang, harus banyak latihan keras. Saya sudah menjadi orang film yang juga menuntut banyak waktu di lokasi. Tapi saya masih latihan bahkan saya ingin punya Dojo sendiri, tutur pengagum bintang laga Van Damme ini. 

Dengan postur tinggi 180 cm dan berat 74 kg, Abhie sudah mantap menetapkan dunia sinetron sebagai karir utamanya. Padahal sebelum itu, dia ingin masuk AKABRI. "Cita-cita saya untuk jadi Perwira ABRI hanya bertahan ketika masih SMA. Tamat SMA saya justru kuliah. Tapi kuliah pun tersendat sendat karena sibuk suting, " kata anak ke tiga dari empat bersaudara pasangan Rudy Malian dan Tridamilani (Jawa - Palembang).

Sejak membintangi serial Wiro Sableng Abhie mengaku banyak mendapat tawaran dari beberapa rumah produksi. Padahal sebelumnya Abhie mengaku selalu kesulitan untuk mendapatkan peran utama. "Tapi sekarang asal ada ajakanmain sinetron, selalu ditawarkan peran utama. Sayang untuk sementara saya nggak bisa karena sedang konsen di serial Wiro Sableng, " cerita penyukan nasi goreng kambing ini. 

Abhie di kontrak Herry Topan Intercine sebanyak 26 episode. Saat berita ini di turunkan sudah selesai 16 episode. Sisanya menurut Ackyl Anwari akan di selesaikan akhir Agustus 1997. Aapakah akan si perpanjang atau tidak. Tapi kalau tidak, saya akan main di sinetron laga lainnya. Saat ini sudah ada beberapa sinetron rumah produksi yang ingin merekrut saya, " aku Abhie. 

Dalam menokohkan sosok Wiro, Abhie sebelumnya banyak berkomunikasi dengan Suyitno (Penata kelahi aliran silat ketoprak) dan sutradara Ackyl Anwari, mengingat jarak waktu yang diberikan sangat singkat, dimana ketika Abhie di gaet untuk menggantikan Ken Ken, hanya di beri waktu beberapa hari untuk memahami skenario yang di buat Bastian Tito "Karena memang harus langsung suting. Saya juga sempat kaget, " cerita Abhie yang juga pernah belajar silat selama dua tahun. " Saya bilang sama mas Yitno, bahwa gerakan tangan saya lebih cenderung ke gerakan silat, sedangkan tendangan kaki saya lebih cenderung ke gerakan Tae Kwon Do. Antara saya dan mas Yitno sudah saling memahami. Salah satu lokasi suting Wiro Sableng adalah di daerah Jati Luruh Purwakarta Jawa Barat. 

Menurut Abhie, kemahiran dalam ilmu Tae Kwon Do terhadap peran di Wiro Sableng cukup membantu meski jurus-jurus yang di tata oleh Mas Yitno terasa agak aneh. Tapi yang jelas banyak menggunakan jurus-jurus silat. Kalau di teliti, banyak perbedaan gerakan-gerakan Wiro dahulu dengan yang diperankan Abhie. Kalau dulu tampak murni gerakan silat, sedangkan sekarang di warnai dengan tendangan-tendangan panjang jurus Tae Kwon Do. 

Hal kecil yang dialami Abhie saat suting adalah kecelakaan-kecelakaan kecil seperti jatuh dari tali sling ketika meluncur dan tali slingnya putus, atau ketika adegan fight terkena pukulan keras. Tapi hal ini sudah biasa karena sebelumnya sering ikut turnamen Tae Kwon Do. 

Abhie memiliki kenangan berkesan ketika bertemu bule memanggil-manggil nama Wiro ketika ia jalan-jalan. Dia ngajak kenalan. Saat itu saya sempat bengong, karena nggak nyangka ada orang bule yang suka nonton Wiro Sableng.


~ sumber : MF 

Saturday, October 11, 2025

OBITUARI SUTOPO HS


 SUTOPO HARJO DWIRYO SALAT atau lebih di kenal dengan Sutopo HS. Sutopo HS meninggal di RS Darmais  dalam usia 63 tahun  dan di makamkan di Jonggol Cileungsi Bogor .  Tidak banyak yang tahu akan kepergian Sutopo yang melejit lewat serial Losmen ini, terutama dari kalangan pers. Di rumah duka, Jalan Percetakan Negara Gg. G No. 22 Rt 001/07 Rawasari Jakarta Pusat penuh sesak di hadiri keluarga dan rekan artis almarhum. Sebelum meninggal , Sutopo sempat di rawat di Rumah Sakit Siaga dan Rumah Sakit Tebet sejak bulan Desember 1996, kemudian dipindahkan ke rumah sakit Darmais. Sutopo HS memang mengidap kanker tulang dan stroke. Tapi beliau selalu tegar dalam bekerja an berkarir. Bahkan sedang sakitpun dia ikut suting. Sejak akhir tahun 1996, Sutopo HS sudah duduk di kursi roda. Ketika itu dia harus rela membatalkan kontrak untuk suting di Yogyakarta, demikian diungkapkan Budi Santoso putranya. 

Sutopo HS Lahir di Tulung Buyut, 25 Maret 1934 (Cek di wikipedia beda tanggal, mana yang benar data ini atau data wiki?) , anak pertama dari 12 bersaudara pasangan M. Salat dan Rokiyah. Sutopo menkah dengan Nursinar (Padang) dikaruniai empat anak : Ciptawati, Sarwo Edie Kesatria, Dewi Fitriati utari  dan Budi Santoso. 

Sebelum terjun ke dunia film dan sinetron, Sutopo aktif mengikuti kursus seni drama di Himpunan Budaya Surakarta tahun 1953 hingga 1958. Kemudian sebagai aktivis ATNI Cabang Solo dan kuliah di ATNI (Akademi Teater Nasional) di Jakarta tahun 1963 selama 2 tahun. Almarhum juga sempat bekerja sebagai pegawai sipil di biro sarana Lembaga Pembinaan Mental dan Tradisi TNI AD selama 2 tahun. Dari tahun 1968 hingga 1985 almarhum bekerja sebagai karyawan Pusat Kesenian Jakarta dengan jabatan terakhir direktur artistik. Sutopo juga aktif di organisasi GAN dan GOLKAR DKI. 

Memulai karir sebagai pemain seperti dalam film Jakarta Jakarta, Penumpasan Pengkhianata G 30 S PKI, Pendekar Cabe Rawit dan lain-lain, juga bermain puluhan sinetron seperti serial Losmen, Keluarga Sakinah, Mentari Di Balik Awan, Gadis Penakluk, PAS (Perlu Ada Sandiwara) dan lain-lain. Terakhir main di sinetron Joni Gila produksi Sentra Vokus. 

Sutopo HS juga sempat menjadi Nominator Festival Sinetron Indonesia 1994 kategori Pemeran Pembantu Utama lewat sinetron Nusa Penida dan Festival sinetron Indonesia 1996 lewat sinetron PAS (Perlu Ada Sandiwara). 

Semasa hidupnya menurut Budi Santoso putranya, Almarhum sempat berpesan jika di ameninggal dunia harus dimakamkan di Jonggol, Cileungsi Bogor. Di daerah itu juga Sutopo mendirikan CV. Mina Atena yang terdiri dari studio alam dengan nama Griya Sinetron, Oven Teater, rumah makan dan kolam pemancingan. 

Dalam keluarga, almarhum Sutopo paling dekat dengan dua anaknya, Budi Santoso dan Dwi. "Bapak selalu ngajak kami tukar pikiran. Sepertinya dia lebih percaya pada kami. Mungkin karena saya dan Dewi paham mengenai manajemen, hingga bapak selalu ngajak ngomong mengenai pengelolaan usaha di Jonggol, " tutur Budi yang di benarkan ibunya Nursinar. 

Sementara itu diluaran, Sutopo dekat dengan TATIEK MALIYATI Sihombing, El Manik dan beberapa lainnya. Tatiek adalah orang yang mendirek almarhum di serial LOSMEN, menurut Tatiek, Sutopo selalu bercerita tentang keinginannya mengadakan pertemuan besar sesama insan film dan sinetron diatas areal tanah Jonggol tersebut "Kapan Bu Tatiek, kita bisa ngumpul rame-rame di sana. Saya pengin anah itu di pergunakan sebaik-baiknya terutama untuk keperluan suting dan latihan akting. Saya ingin tanah itu nantinya bermanfaat bagi para seniman," ucapnya. "Saya tidak menduga keinginannya itu terwjud dalam suasana lain", lanjutnya. 

Semasa Hidup Sifat Sutopo HS yang paling menonjol menurut Tatiek Maliyati adalah disiplin. "Seingat saya dia tidak pernah telat sampai di lokasi suting. Dia juga termasuk cerdas dan selalu siap. Jadi kalau udah di lokasi suting dia nggak bakalan lagi krasak krusuk ngafalin naskah atau tanya ini tanya itu, " tutur Tatiek. 


~sumber : MF 282/249/XIII/5-18 April 1997~~

Ada yang masih ingat film-filmnya apa saja?

PUTERI KEMBANG DADAR, CERITA RAKYAT SUMATERA SELATAN


 PUTERI KEMBANG DADAR, REBUTAN PUTERI DALAM GUCI

Puteri Kembang Dadar merupakan kerjasama ketiga antara PT. Inem Film dengan Pemda Sumatera Selatan, setelah Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat" serta Sumpah Si Pahit Lidah. Digarap oleh Dasri Yacob, Sutradara andalan Inem. 

Sang Puteri diperankan oleh Monica Oemardi yang baru dikenal lewat "Pendekar Cabe Rawit". Kekasihnya Pendekar Burhan diperankan oleh Harry Capri. Di dukung pemain-pemain Yan bastian, Arthur Tobing, Nizar Zulmi, Adek Irawan, Hendriana Telly dan lain-lain, dengan ilustrasi musik  digarap Nuskan Syarif yang menampilkan lagu-lagu daerah. 

Kamerawan Yan Mayar tak lupa menampilkan obyek wisata seperti Air Terjun Bedegung dan Gua Puteri di Batu Raja. 

Cerita ini digubah dari legenda yang di dongengkan dari mulut ke mulut. Konon, pada zaman bahari, tersohorlah kecantikan Puteri Kembang Dadar, sejak kecil ia akrab dengan Burhan, anak mendiang pahlawan Ismail. Namun karena Burhan cuma pemuda miskin yang hidup di pondok sederhana berdua dengan bundanya, Cik Fatimah, maka Demang lebar Daun tak menyukainya. Demang menugaskan Panglima Marta mengusirnya. Sebelum mengembara, Burhan sempat meberikan seekor burung tiung kepada Puteri. 

Demang Kampung Pandansari datang meminang. Demi tak terkabulkan perang pun berkobar. anglima Marta bisa mengusir mereka dengan mudah. Giliran Demang Kampung Telaga Sari menantang Demang Lebar Daun. Dulu ia kalah saat memperebutkan Puteri Mayangsari, kini pun ia tewas oleh pedang Lebar Daun. 

Dua Demang bisa diatasi namun Tua Kaharuddin meramaikan munculnya dua pendekar Maulana Maulani yang sangat berbahaya. Daripada konyol, lebih baik mengungsi. Sedangkan sang Puteri harus bersembunyi dalam Guci besar yang dipendam di tanah. 

Maulana Maulani memang sakti dan Kebal. Demang Lebar Daun pun mengumumkan barang siapa mampu mengatasi mereka akan di jadikan menantu. Siapa lagi kalau bukan Burhan yang menjadi penolong?. Ternyata dalam perantauan, ia bertemu kakek sakti yang mewariskan seluruh ilmunya. 

Kelemahan ilmu kebal Maulana Maulani tersembunyi di Jakun tenggorokannya. Burhan bisa melabrak mereka demi mengetahui hal ini. Namun sebagai pendekar, ia pantang menerima upah untuk jasa baktinya. 


Sumber : MF No. 131/99 tahun VII/ 20 Juli - 2 Agustus 1991


SAFARI ARTIS MEMPROMOSIKAN FILM


 Dalam sebuah produksi film, salah satu upaya untuk merebut perhatian masyarakat adalah memboyong para bintang pendukung film tersebut ke bioskop mengadakan jumpa penggemar dan nyanyi sebagai tambahan. Seperti halnya yang dilakukan oleh produser PT. Andalas Kencana Film saat mengedarkan film Cinta Anak Muda dan Olga dan Sepatu Roda yang membawa dua bintang andalannya yaitu Desy Ratnasari dan Nike Ardilla untuk keliling daerah. Dua kota besar yang di kunjunginya diantaranya adalah Kota Surabaya dan Padang. 

Di dua kota tersebut sambutan masyarakat melimpah ruah. Ketika mereka bersafari ke Padang yang juga di kawal sutradara Olga, Achiel Nasrun, meski tiket dijual agak mahal, penonton tetap penuh. 

Pertunjukkan  pertama di Karya Theatre dan Presiden Theatre baik pada jam pertunjukkan pertama, 14.00 maupun pertunjukkan berikutnya, karcis selalu terjual habis. 

Hari berikutnya menurut Anton Indracaya, produser Pancaran Indra Cine yang menangani kegiatan safari tersebut, meski jumlah bioskop yang memutar Olga ditambah 3 gedung, masyarakat yang ingin menonton berlum tertampung. "Sebagian besar" kata Anton, memang kawula muda yang mengidolakan Desy dan Nike. Disamping itu, lanjutnya. AChiel Nasrun yang asal Sumatera Barat juga punya peranan. 

Selain menghibur penggemarnya di bioskop, kdua bintang yang juga penyanyi itu mengadakan pertunjukkan di Presiden Music Room ang di kelola Ferry Anggriawan, produser PT. Virgo Putra Film pemilik bioskop di Sumatera Barat, yang juga mengelola diskotek. Menurut Ferry, jumlah penonton Olga dua kali lipat penonton Kick Boxer, film impor yang di putar di sebelah bioskop yang memutar Olga. 

Kegiatan bersafari mengawal film semacam ini menurut Anton, sering dilakukan, tujuannya untuk merangsang dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap film nasional. 

PENGALAMAN NUNU DATAU SUTING FILM LUPUS


 NUNU DATAU, sejak umur 7 tahun peraih juara None Cilik Jakarta dua kali ini sudah cukup di kenal. Wajahnya sering muncul baik itu di drama serial keluarga Pak Is dan mak Wok, maupun di film yang di putar bioskop. Diantara semua film yang pernah di perankannya, Nunu Datau mengakui bahwa Film Lupus II, Makhluk Manis Dalam Bis lah yang paling berkesan dalam catatan artis ini. 

"Ya selain pran itu yang saya pilih sendiri, film Lupus II ini juga yang membuat saya tertimpa bencana terus," papar Nunu gadis bungsu pemeran Dewiyati, anak baru di kelas Lupus ini. 

Nunu lalu mempertontonkan noda hitam di kaki kanan dan juga jahitan di dekat mata kirinya. Gara-gara ya film Lupus II ini. Ketika pertama kali hendak berangkat ke lokasi suting dari rumahnya di seputar jalan Dr. Susilo, Nunu menyeberang jalan. Tiba-tiba dia tersendak dan jatuh lantaran sebuah motor menabraknya. Pengemudi motor itu kabur tanpa permisi. Tinggal Nunu yang merintih kesakitan akibat betis kanannya tersenggol knalpot panas. Karena luka bakar di kakinya ini, Nunu harus menambah kostum dengan mengenakan kaos kaki panjang untuk menutup lukanya. 

Di akhir suting film lupus II, Nunu merasa lega. Selain ia bisa istirahat, juga bisa mengejar pelajaran sekolahnya yang tertinggal lantaran kesibukan karirnya. Saat asyik berleha di tempat tidur sambil membuka buku-buku pelajaran tiba-tiba namanya dipanggil dari bawah (Kamar Nunu di loteng). Nunu merasa gembira sebab suara di bawah mengatakan yang datang itu teman sekolahnya. Nunu cepat beranjak terburu-buru untuk menemui temannya di bawah. Tapi tiba-tiba balok kayu besar yang bersender dekat kamarnya, menimpa kepala gadis ini. Kepala Nunu sakit matanya berbintang-bintang. Dan darahpun bersimbah di wajahnya yang putih. 

Tapi saya nggak nangis lho, cuman kaget. Habis gembira sekali jika teman sekolah yang datang. Eh tahu-tahunya yang datang itu cuma fans saja yang ngaku teman sekolah yang pengin ketemu" kata Nunu sambil memperlihatkan luka jahitan sepanjang 3 cm dialis kirinya.