Wednesday, May 15, 2019

FILM INDONESIA JADUL " DARAH DAGING"


JUDUL FILM        : DARAH DAGING
SUTRADARA       : INDRA WIJAYA
PRODUSER          : LAJU FATFANI
PRODUKSI           : PT. BALU JAYA FILM
PENULIS               : INDRA WIJAYA, ASMARAMAN
TAHUN PROD    : 1977
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : DRG FADLI, DORIS CALLEBOUT, CHERRY IVONE, DARUSSALAM, AMINAH CENDRAKASIH, HADISYAM TAHAK, FARIDA PASHA

SINOPSIS :

Film Darah Daging adalah produksi tahun 1977, dengan setengah alur mundur. Artinya setengahnya merupakan alur mundur atau kilas balik dari kejadian yang diceritakan. 

Keluarga Suroto (Drg Fadly) dan Istrinya (Farida Pasha ) adalah sebuah keluarg yang dingin. Semenjak kelahiran anak pertama mereka, Jono, komunikasi antara Suroto dengan istrinya berlangsung dingin.  Suroto dianggap terlalu lemah terhadap istrinya oleh anaknya. Kerjaannya hanya di rumah saja dan baca Koran, sementara itu istrinya justru sering bepergian dengan teman-teman komunitasnya. Bahkan suatu saat di ketahui oleh anaknya, kalau istrinya pergi dengan anak muda.
Kehidupan Suroto yang dingin, akhirnya berubah ketika ia mengenal seorang penyanyi night klub bernama Puspasari(Doris Callebout) asal Solo. Perkenalan dengan Puspasari membuat Suroto semakin bersemangat dalam menjalankan hidup. Ia sering pulang malam, dan berangkat pagi-pagi. Hingga akhirnya teman-teman Jono mengetahui kalau Pak Suroto sering ke night club dan juga pergi mengantar ke rumah penyanyi tersebut. Hal ini di adukan pada nyonya Suroto. Mendengar cerita tersebut, Nyonya Suroto menyuruh Puspasari untuk menjauhi suaminya, agar tidak mengganggu kebahagiaannya. Puspasari tersinggung, karenanya dan menyuruh Nyonya Suroto untuk meninggalkan rumahnya. 

Sementara itu Suroto yang mengenal Puspasari hanya sebetas cinta karena kasihan pada nasib Puspasari, pun akhirnya mengetahui siapa sebenarnya Puspasari. Ia adalah darah dagingnya sendiri.

***
Di ceritakan, pada jaman dulu hiduplah Darmi(Doris Callebout) yang merupakan pembantu rumah tangga di rumah tuan dan nyonya Danu, pemiliki kost-kostan. Adalah Dedi (Drg Fadli) salah seorang penghuni kost tersebut. Dedi adalah seorang mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Sementara itu tuan dan nyonya Danu juga masing-masing memiliki urusan sehingga komunikasi keduannya juga tidak baik. Seringkali tuan Danu pulang malam, sementara istrinya sudah tidur.

Pada suatu malam, tuan Danu yang merasa kesepian berusaha memperkosa Darmi, namun akibat teriakan Dedi yang memanggil Darmi akhirnya usaha tuan Danu pun gagal. Dedi memergoki perbuatan tuan Danu namun membiarkannya saja. Akhirnya Darmi menceritakan kejadian tersebut pada Dedi. Tanpa disadari keduanya pun akhirnya melakukan hubungan suami istri. 

Sementara itu Nyonya Danu yang juga kesepian akhirnya berusaha merayu Dedi untuk melayani nafsunya, namun Dedi menolaknya. Merasa jengah dengan hal tersebut akhirnya Dedi pergi dari kost tersebut tanpa pamit. Kejadian ini membuat heran tuan Danu, karena Dedi pergi tanpa pamit. Sepeninggal Dedi, Darmi akhirnya hamil akibat perbuatan Dedi. Singkat cerita Darmi akhirnya melahirkan seorang putri dan dibawanya pulang ke Solo. Sesampai di Solo ia disambut gembira oleh kakaknya Darmo. Namun tidak dengan istrinya (Aminah Cendrakasih). Istri Darmo tidak suka kehadiran Darmi, apalagi dengan membawa seorang anak tanpa ayah. Darmi akhirnya pergi dari rumah Darmo dalam keadaan hujan, menuju rumah nenek Ira. Akibat penderitaan tersebut, akhirnya Darmi melacurkan diri, iapun akhirnya di peristri oleh Lurah Suwarso (Hadisjam Tahak). Namun belum juga ia mereguk kebahagiaan, Darmi hampir di perkosa oleh teman suaminya. Karena membela Darmi, Lurah Suwarso akhirnya harus tewas. 

Pasca kematian Suwarso, Darmi kembali menjadi pelacur dan melayani lelaki hidung belang yang ternyata adalah teman dari Dedi. Darmi bertemu Dedi, namun Dedi menolak bertanggungjawab pada anaknya dan menganggap kalau Darmi adalah pelacur yang sudah ribuan orang dilayani. Dedi menolak kehadiran Darmi. Akibat kekecewaan tersebut, akhirnya Darmi bunuh diri dengan cara gantung diri. 

Di akhir kisah, akhirnya Keluarga Suroto yang ternyata juga adalah Dedi pergi kemakam Darmi bersama anak dan istrinya serta Puspasari.

No comments:

Post a Comment