Showing posts with label Photography. Show all posts
Showing posts with label Photography. Show all posts

Friday, June 21, 2019

TAUKAH ANDA RADIO DAN TELEVISI DULU DI KENAKAN PAJAK DAN IURAN?

Penampakan Pajak Radio milik orangtua pada tahun 1988

Kartu Iuran TVRI 1991
Bagi generasi milenial, radio dan televisi sudah menjadi barang biasa karena saat ini kapanpun dan dimanapun dapat mendengarkan radio maupun televisi dengan menontonnya atau mendengarkannya melalui streaming di internet. Pesawat Radio dan Televisi tidak lagi berbentuk sebuah benda namun sudah dalam bentuk genggaman di handphone. Dalam kehidupan sehari-hari boleh jadi anak-anak generasi sekarang tidak lagi mengenal yang namanya pesawat radio dalam bentuk sebuah radio meski untuk pesawat televisi saat ini hampir semua rumah memilikinya, namun untuk pesawat radio saat ini sudah tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus di punya oleh orang orang maupun sebuah keluarga.  Dalam kehidupan sehari-hari radio kian ditinggalkan khususnya bagi masyarakat perkotaan dan lebih fokus ke televisi, meskipun demikian bagi pemilik kendaraan roda empat radio masih menjadi salah satu sarana untuk mencari informasi yang dapat di dengarkan saat berkendara.

Seperti apakah pesawat radio dan televisi itu? era 80/90an radio masih menjadi salah satu sarana hiburan yang murah meriah bagi masyarakat Indonesia. Namun demikian tidak semua rumah dapat memiliki radio sehingga untuk mendengarkannyapun dapat mengikuti atau mendengarkan di tetangga yang sudah memilikinya. Acara-acara seperti sandiwara radio, acara olahraga yang disiarkan secara luas melalui radio menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tanpa gambar namun dapat merasakan dengan imaginasi masing-masing. Bagaimana dengan televisi? Pesawat televisi di era tersebut menjadi sebuah barang atau benda yang cukup mewah karena dalam satu kelurahan boleh di hitung orang yang memiliki televisi. Dan untuk menonton televisi tak jarang orang-orang harus menontonnya di pusat desa meski harus menempuh perjalanan hingga berkilau-kilau. Malam minggu menjadi malam panjang bagi penduduk yang tidak memiliki televisi.

Pesawat radio dan televisi menjadi sebuah barang mewah pada jamannya karena tidak semua warga dapat memiliki kedua barang tersebut, memiliki sebuah radio saja merupakan hal yang mewah. jauh berbeda dengan jaman sekarang ketika semakin luasnya kepemilikan radio dan televisi, bahkan tiap rumah dapat memiliki lebih dari satu pesawat televisi.

Namun demikian, tahukah kamu bahwa Pesawat Radio dan televisi pernah menjadi barang mewah? dan dikenakan iuran maupun pajak daerah? Ya pada era orde baru pada khususnya Radio merupakan barang mewah dan dikenakan pajak radio yang merupakan pajak daerah yang harus di bayarkan oleh pemilik radio.Bagaimana dengan televisi? Televisi yang saat itu masih memiliki satu stasiun tivi yaitu TVRI juga menerapkan Iuran TVRi yang harus di bayarkan oleh para pemilik pesawat TVRI. Biasanya petugas akan mendatangi rumah rumah penduduk yang memiliki tivi. Biasanya pemilik rumah akan kucing-kucingan dengan petugas TVRi yang akan menarik iuran. Menjadi barang mahal dan untuk mendengarkan serta menontonpun harus 'berbayar'.

Kemarin saat mudik lebaran, saya sempat bongkar bongkar lemari dan meneukan Pajak Radio dan Iuran Televisi pada jama dahulu.

Sehingga bagi generasi jaman sekarang sangat beruntung karena untuk dapat menikmati radio dan televisi tidak perlu di kenakan iuran maupun pajak.


Thursday, June 20, 2019

MUDIK 2019, LANCAR TAK SEPERTI MUDIK TAHUN SEBELUMNYA

Jalan Tol Lancar jaya
Lebaran 2019 baru saja berlalu. Namun ada yang berbeda dari mudik tahun ini, sepanjang arus mudik maupun arus balik minim sekali pemberitaan tentang kepadatan yang padat padat dan padat seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya. Namun Lebaran tahun 2019 di dominasi dengan lancarnya pemberitaan tentang perjalanan mudik. Mudik bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi semacam ritual yang di lakukan oleh para perantau saat lebaran tiba. Seperti halnya tahun ini masyarakat juga berbondong-bondong untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing.

Sempat terjadi kekuatiran akan macetnya perjalanan mudik tahun 2019 ini karena para pemudik banyak yang beralih ke perjalanan darat setelah mahalnya biaya transportasi pesawat udara. Namun kekuatiran itu tidak terbukti. Hal ini tidak serta merta karena ketersediaan infrastruktur yang ada namun juga perencanaan yang baik dari pihak-pihak terkait menyebabkan perjalanan mudik tahun ini pun lancar jaya.

Seperti halnya saya yang pulang ke Bandung dan Jawa Tengah tidak mengalami hambatan yang berarti bahkan cenderung normal dan lebih cepat sampainya. Saat pulang ke Bandung jalan tol juga lancar jaya sehingga berasa aneh dan seru saja mudik kali ini.

Semoga sih next mudik juga makin lancar yaa...

Bagaimana dengan pengalamanmu>

LEBARAN, SILAHTURAHMI DAN TEMU KANGEN ALUMNI AKUTANSI SMEA (SMK) NEGERI 1 BANYUMAS ANGKATAN 96

Alumni Akutansi 96
Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah
Nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta..................
Sepenggal bait lagu Nostalgia SMA dari Paramitha Rusady ini memang mengingatkan kita pada keindahan masa-masa sekolah di SMA. Ah SMA ? gw bukan SMA tapi SMEA hehe....... apapun itu setingkat lah dengan SMA, STM juga setingkat dengan SMA.  Memang masa-masa indah itu masa SMA sih kalau mau kita review. Masa TK, masih ingusan, kemudian menginjak SD ingusnya awal awal sih masih ada tapi bisa lah gede dikit gak ingusan lagi. Masa SMP kayaknya masa mulai puber nih yang cowok suaranya udah berubah, mulai mimpi basah, nah kalau yang cewek mulai haid. Masa SMA hmm yang ini masa pacar-pacaranan gak ya..... ah gak semua dong apalagi anak rohis ya gak hehe. Tapi masa SMA masa yang cukup indah itu memang betul Kalau masa Kuliah beda lagi, ini masa dewasa kita, bebas menentukan pilihan tapi tetap indahnya ya di SMA itu. 
Bagaimana dengan masa setelah SMA? masing-masing mabur, mulai mikirin masa depan, kalau yang cewek mikirin nikah nih kayaknya, kalau yang cowok udah mikirin cari uang. Bagi yang meneruskan kuliah itu beda soal, tapi disinilah mulai menentukan siapa kita atau mau jadi apa kita. Selepas SMA bukan masa yang indah karena disitulah letak masa depan di mulai. Masa minta uang ke orang tuapun tidak semudah dulu, sudah berpikir untuk kebutuhan. sehingga masa inilah masa-masa dimana mulai kehilangan teman, karena bagi yang kuliah maka akan menemukan teman-teman baru di kampus, bagi yang nikah mulai dong ngurusin suami/istrinya dan bagi yang kerja mulai juga nih bagaimana untuk tetap eksis. 
Nah kali ini saya mau sharing nih selepas sekolah mau ngapain. Saat lulus sekolah hal pertama yang aku pikirin adalah nyari uang, pergi ke Jakarta (metropolitan gaess...........) dan pulang membawa uang yang banyak, itu pikiran yang terlintas saat itu. Ya akhirnya kesampaian juga tuh ke Jakarta, kerja kerja kerja boro boro mikirin kuliah, kagak banget haha yang penting cari duit. Ini Jakarta Bung!! apalagi bagi orang kampung biasanya akan menganggap sukses orang-orang yang dari Jakarta. Ah masa iya......... iya banget kali,,,,

Nasib berkata lain, akhirnya kerja.....mulai tuh nyambi kursus Bahasa Inggris di LIA lembaga bahasa asing yang hits banget deh.. teman temannya campur rata-rata anak SMA dan kuliah. hiii minder juga sih..... gw kan gak kuliah haha secara penampilan juga kampung banget. Medok haha.... nah dari sini mulai deh mikir, kuliah. singkat cerita Kuliah dong sambil kerja. Bisa? bisa banget dengan perjuangan yang luar biasa, karena kuliahnya kan reguler bukan kuliah yang kelas pekerja. Kuliahnya mengikuti jadwal yang sudah di tentukan, kalau pas apes dapet jadwal yang bentrok dengan jam kerja, alhasil banyak banget bolosnya buat kuliah, hadeh pernah tuh gara-gara macet akhirnya telat gak dapet kelas . Digeber waktunya untuk kuliah, masa ini masa yang menyebalkan hampir gak punya waktu untuk bermain. tiap hari cuma kerja dan kuliah. Ada sedihnya ada sukanya, sedihnya ya waktunya terenggut untuk cari ilmu dan kerja, hampir gak pernah punya waktu main, lebih sedih lagi saat puasa tiba hampir seluruh waktu full buka puasa di jalan, berasa gak diakui sih hehe.... Singkat cerita lulus lah...... predikat Sarjana. Alhamdulillah...

******
Banyak Suguhan
Nah ceritanya selese dulu ya, kita Cut ke inti masalah yang ingin diangkat nih,  mulai deh dengan media sosial. Hm Facebook ya dari sinilah mulai lagi nih menemukan teman-teman sekolah. Mulai ada Ikatan ikatan alumnian di FB awal-awal ramai namun akhirnya melempem. Beberapa kali kopi darat lintas generasi, namun karena masing-masing sibuk dan tidak ada yang bertanggungjawab ya akhirnya bubar juga tuh teman sekolah di SMEA negeri banyumas. Sempat kenal kakak kakak kelas yang hadir saat reuni di sekolah juga adik-adik kelas tapi gak ada yang tahan lama sih kenal spik spik dikit ya udah, inilah lintas generasi. Namun ya karena pengurus groupnya juga gak aktif akhirnya ya cuma menguap.

Namun dari FB inilah kita mulai menjalin lagi komunikasi. AKhirnya mulai tuh tukar nomor hp dan akhirnya singkat cerita terbentuklah Grup WA Alumni Galak 96 inisiasi pertama dari sdr Roni Taufan Bayu Sungkowo.... intinya makasih lah sudah terbentuk grup WA walau kadang jarang baca isi grup. 

Awal-awal mulai pernah sih kopdar di SMK Banyumas waktu itu di hadiri oleh Saya, Wasito, Sri Sabarti, Roni, Khusnul, Utami, Widianto, Suryono, Nanik, dan sapa lagi ya kayaknya ini doang. Tahun berikutnya 2017 ternyata di adain kali ini di rumah, yang menjadi tuan Rumah adalah Ika Yuli, Untuk pertama kali kopdar di adain di rumah Ika dalam rangka silahturahmi lebaran. Disinilah cikal bakal dari silahturahmi ini. Terbentuk mini pengurus minimal bagian keuangannya ada. Waktu itu sih saya malah gak bisa hadir di rumah ika.

Kemudian Lebaran tahun 2018 sebagai tuan rumah Sri Sabarti, nah kali ni yng datang lumayan banyak juga nih, kalau mau diabsen seingatku ada Saya, Roni, Sudiyono, Surati, Khusnul, Wahyuningsih, Nanik, Eni, Nislam, Ika Yuli, Iwan,  Wasikhah, Sriyani, Irna, Purwito dan juga ada Sri Utami yang datang terlambat.kalau ada yang gak kesebut, sebutin ya.... Ini pertama kali aku datang ke acara Galak 96 , cukup excited dengan ketemu mereka sih, dengan anak-anak mereka dan tentu saja dengan suasana kekeluargaan yang terjaga , tidak ada senior junior, tidak ada tua muda semua sama rasanya, ya inilah sesuatu yang di harapkan.

Selanjutnya Lebaran 2019 Sebagai tuan rumah adalah Sriyani, yang hadir juga lumayan banyak, selain saya ada Wasito, Surati, khusnul, Sudiyono, Nanik, Paryatiningsih, Irna, Wasikhah, Suryono, Ika, Pariyah, Roni, dan lain-lain saja ya biar cepet.  Disini ada pecel dari Surati yang enake poool, tambah lagi ada Onde Onde spesial dari Semarang yang di buat Pariyah hmm makin nyamleng belum lagi suguhan tuan rumah yang enak-enak dan tentu saja Baso dari Wasito yang makin mantap. Disini bukan makanannya yang di cari tapi rasa kebersamaannya itulah, ada saja cerita-cerita mengenang masa lalu yang terjadi, belum lagi ada yang membawa foto jadul, haduh aku aja sampai lupa ada pose yang aneh hehe.....

Intinya sih dari semuanya semoga silahturahmi tetap terjaga, mini reuni lebaran ini memang perlu di lestarikan karena semua sudah menyebar dan harapannya sih semoga tahun mendatang akan lebih banyak lagi yang datang dan dapat terus bertambah agar silahturahmi ini tetap terjaga. Tiap tahun pasti selalu ada cerita meski mungkin saja cerita yang sama dari tahun sebelumnya tapi nostalgia itu tak akan terlupa. Jangan pernah minder kita siapa, atau kamu siapa, kerja dimana atau gak kerja, semua sama karena harapan utama di reuni Galak 96 bagi saya pribadi sih bukan menunjukkan jati diri kita ini siapa, tapi tunjukkanlah bahwa kita pernah bersama, kita satu sekolah. Tua boleh tapi jiwanya tetep lah jiwa anak sekolah saat ketemu ya gak.......So buat yang belum gabung jangan lupa gabung. rugi lho kalau gak gabung, bagi wanita yang memang sudah bersuami ada baiknya ijin lah barang sekali dua kali untuk datang sekedar bertemu, bernostalgia karena apa? karena tidak ada yang sia sia di pertemuan ini.

Dengan adanya Alumni Galak 96 ini semoga makin memupuk rasa persaudaraan dan ayo yang gak tau informasinya barangkal sedang googling dan menemukan tulisan ini segera gabung ya , semoga kita bisa membuka lagi kisah lama yang hampir lupa...........
Irna

Wasikhah

Paling Banyak ngabisin makanan, coba tebak siapa ini

Say helo dari Pariyah

Onde2 vs Anggur merah

Onde Onde


PANTAI WIDARA PAYUNG CILACAP, PILIHAN LIBURAN SAAT LEBARAN

Pantai Widara Payung
Berwisata ke Pantai merupakan salah satu alternatif liburan yang di idamkan oleh banyak orang, selain karena menikmati alamnya juga bermain ombak dan menikmati deburan ombaknya yang tentu saja menjadi hal yang jarang untuk di temui bagi penduduk yang jauh dari pantai. Nah kali ini saya akan mengajak ke Pantai Widara Payung yang terletak di Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah.

Momen Lebaran menjadi salah satu momen penting bagi umat muslim wabil khusus yang berada di luar kampung halaman. Sebuah tradisi lebaran adalah mudik, tradisi yang sudah dilakukan turun temurun bagi warga yang bekerja di luar kota. Dan seperti biasanya momen lebaran menjadi momen penting bagi saya pribadi karena ada satu momen yang di tunggu yaitu mudik ke kampung halaman. Lebaran kali inipun saya mudik ke kampung halaman di daerah Banyumas Jawa Tengah.

Dan salah satu momen mudik yang biasanya saya lakukan bersama keluarga adalah ke pantai. Kali inipun saya ke Pantai seperti biasa Pantai Widara Payung yang terletak di selatan Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Perjalanan di mulai dari rumah sekitar setengah dua siang. Menuju Buntu untuk kemudian mengambil jalan melalui Kemranjen hingga menemukan pertigaan di ujung, belok kanan sedikit sekitar 10 meter langsung belok kiri di wilayah Kroya tepatnya setelah melewati rel kereta api tidak jauh dari situ akan di temukan pertigaannya. Setelah belok kanan kemudian langsung kiri perjalanan cukup mudah karena dari sini perjalanan tinggal lurus terus tanpa belok belok hingga menemui pantai widara Payung.
Suasana cukup sepi


Menyongsong ombak

Lebaran kali ini saya mengambil hari ke 5 setelah lebaran, dan seperti biasa mengambil waktu di sore hari. Setelah memasuki loket masuk yang di patok Rp. 7.500 untuk satu orang , maka perjalanan di lanjutkan ke parkiran. Parkir Mobil dikenakan tarif Rp. 10.000 untuk sekali parkir. Namun lebaran kali ini terasa sepi tidak seperti biasa, ini terlihat dari parkiran dan jumlah pengunjung yang tidak membludak seperti tahun sebelumnya.

Jauh sebelum di berlakukan loket masuk, Pantai widara payung merupakan pantai yang murah meriah dan tidak di pungut biaya untuk masuk kesini. Namun sekarang sudah sangat berbeda. Di pinggir pantai juga dipasang beton penahan air. Pantai Widara payung pernah mengalami bencana tsunami dan menelan banyak korban pada tahun 2006. Tentu ini menjadi peringatan bagi warga sekitar untuk selalu tetap waspada. Geliat pariwisata di Widara Payung juga terlihat dengan makin lengkapnya fasilitas pantai seperti toilet umum, mushola dan tentu saja warung-warung penduduk. Disekitar pantai juga terdapat penyewaan dokar/kuda yang bisa berkeliling dengan membayar sejumlah uang tertentu.

Karakter ombak di Pantai widara Payung adalah karakter pantai selatan yakni memiliki ombak yang besar sehingga harus berhati-hati saat harus main air laut dengan ombak yang besar. Pantai Widara Payung memiliki pasir yang berwarna hitam sehingga ketika deburan ombak datang akan terlihat air yang keruh dan coklat, namun hal ini tidak menyurutkan pengunjung untuk bermain-main.

Sepanjang pengamatan saya, meski ada penjaga pantai yang akan memperingatkan dari suara speaker untuk para pengunjung namun di sepanjang pantai tidak terdapat bendera peringatan atau batas peringatan untuk batas aman berenang sehingga ketika kita atau saya sendiri melepas anak untuk bermain-main di ombak akan terasa was-was, terlebih petugas pantainya tidak kelihatan sehingga memang setiap pengunjung harus selalu waspada pada diri sendiri. Dengan membayar tiket Rp. 7.500 seharusnya terdapat banyak petugas pantai yang bertugas mengawasi dan memperingatkan setiap pengunjung yang bermain-main ombak hingga ketengah karena tidak menutup kemungkinan akan terseret ombak. Penjaga pantai tidak saja cukup hanya melalui speaker tapi juga harus terjun ke pinggir pantai sehingga pengunjungpun merasa aman. '

Pantai widara payung bukanlah pantai berbatu namun pantai berpasir dari ujung ke ujung dengan ombak yang cukup besar menjadi salah satu pilihan untuk berlibur saat musim lebaran.
Tertarik mengunjungi tempat ini?


Friday, March 15, 2019

WIJAYA KUSUMA, ANTARA MITOS DAN FAKTA

Bunga wijaya kusuma
Masih tentang bunga wijaya kusuma nih, sebelumnya saya juga pernah menulis bunga wijaya kusuma di sini Pesona Wijaya Kusuma antara mitos dan kepercayaan
Bunga Wijaya kusuma sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah jenis yang kecil seperti dalam foto yang saya sajikan. 

Bunga Wijayakusuma dalam bahasa latin di sebut Epiphyllum anguliger termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae, dan dapat hidup pada daerah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis.
sesua dengan namanya, Wijaya kusuma mirip dengan nama Jawa, maka banyak orang yang mengira jika tanaman bunga Wijayakusuma adalah tanaman asli Indonesia. Padahal tanaman ini sejatinya berasal dari Venezuela, Amerika Selatan. Menurut sejarah, Wijayakusuma pada masa lalu dibawa oleh para pedagang China ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit.

Kuncup  
Mulai Mekar
Wijaya Kusuma juga  di sebut juga dengan Ratu malam ini memiliki kelopak bunga putih yang cantik dan eksotis. Aroma bunga Wijaya kusuma ketika mekar juga seperti memiliki daya magis yang luar biasa menambah suasanya malam kian indah. Wijaya kusuma adalah bunga keberuntungan, demikian orang-orang bilang.

Wijayakusuma ini memiliki daun yang berwarna hijau, berbentuk pipih, pada bagian ujung disekitar daun terdapat lekukan-lekukan kecil. Umumnya di tanam di media Pot di rumah-rumah meski juga dapat di tanam langsung di media tanah. Bunga ini mudah tumbuh tapi harus sabar sekali untuk menantikan kehadiran bunganya. Di rumah yang saya miliki, wijaya kusuma saya tanam dengan  pot. Ada dua jenis Bunga wijaya kusuma yang ada di rumah yaitu wijaya kusuma besar dan wijaya kusuma kecil. Bagaimana cara membedakannya? dari segi daun sebenarnya sama hanya untuk wijaya kusuma akan lebih kecil. Bunganya bentuknya sama tapi perbedaan yang sangat mendasar adalah durasi mekarnya. Sama-sama mekar di malam hari hanya saja bunga wijaya kusuma yang besar biasanya akan langsung layu ketika sudah mekar secara penuh sedangkan wijaya kusuma versi kecil mekarnya bisa bertahan hingga jam 8 pagi.

Bunga wijaya kusuma memiliki mitos sebagai simbol bunga keberuntunga, karena memagn hanya orang-orang 'terpilih'lah yang dapat menyaksikan kecantikan bunga ini. Tidak semua orang  kesempatan untuk menyaksikan bunga ini mekar yang begitu langka.

Karena langkanya, sampai berkembang mitos bahwa siapa pun yang bisa mendapatkan bunga wijayakusuma mekar akan mendapat keberuntungan. Dalam pewayangan bunga ini disebut sebagai pusaka milik Bathara Kresna, titisan dewa Wisnu sang pemelihara alam semesta.
Di kalangan keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, bunga Wijayakusuma dipercaya memiliki hubungan erat dengan raja-raja Majapahit di masa silam. Dalam budaya keraton Yogyakarta dan Surakarta, calon raja yang baru diharuskan memetik bunga Wijayakusuma yang mekar sebelum naik tahta. Raja yang berhasil mendapatkan nya diyakini akan membawa kejayaan bagi kerajaan yang dipimpin kelak.

Mitos bunga wijaya kusuma adalah simbol dari bunga keberuntungan bagi saya memang benar adanya dan tidak terbantahkan. Kenapa demikian? karena memang hanya 'orang terpilihlah' yang dapat memnyaksikan bunga ini mekar, inilah yang di sebut seabgai simbol keberuntungan. Kenapa demikian? karena memang hanya orang tertentu saja yang mau melihat proses mekarnya bunga ini, nah inilah yang bagi saya sebagai simbol dari keberuntungan. Setuju gak? Ohya karena sangat menarik biasanya saya nongkrongin lho mekarnya wijaya kusuma, dari masih kuncup hingga mekar sempurna.

Namun Faktanya memang wijaya kusuma adalah merupakan bunga cantik yang hanya dapat di nikmati ketika malam hari hingga proses pemekaran full dan akan layu bunganya. Tertarik menanamnya?

jangan lupa add IG @totoandromeda

Mulai Mekar

Wijaya kusuma yang cantik

Indah menawan wijaya kusumanya

Sabar menanti mekarnya

wow cantiknya

Mekar sempurna

kecantikan wijaya kusuma

Thursday, February 28, 2019

PESONA WIJAYA KUSUMA, ANTARA MITOS DAN KEPERCAYAAN

Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma
Berawal dari sebuah foto di majalah Pelajar Jawa Tengah MOP ketika masih di SMP terdapat foto bunga Wijaya kusuma kiriman pembaca yang kala itu masih menggunakan kamera manual (belum jaman digital) saya langsung jatuh cinta dengan bunga tersebut, walau hanya lewat sebuah foto. Waktu pun berlalu tanpa mempedulikan, ketika kelas 3 sekolah kejuruan saat PSG/PKL dan tinggal dirumah kost, cerita wijaya kusuma pun berlanjut. Kebetulan yang punya kost memiliki pohon bunga wijaya kusuma dan bercerita kalau siapapun yang menyaksikan mekarnya Bunga Wijaya kusuma maka orang tersebut adalah orang yang beruntung.

Akupun makin penasaran, betapa tidak, bunga wijaya kusuma hanya mekar selepas magrib dan layu ketika menjelang pagi. Tentu saja ketika tidak memiliki pohonnya tidak mungkin untuk nongkrongin bunga tersebut di tetangga. Dan waktu pun berlanjut tanpa batas. Ketika saya sudah memiliki rumah dan keluarga sendiri, saya pun makin gandrung dengan yang namanya bunga wijaya kusuma. Kalau boleh dibilang bunga ini bunga yang sulit di temui dan tidak sembarang orang bisa menyaksikan mekarnya bunga ini. Dan kini dirumah setidaknya ada 4 pot yang ditanami bunga wijaya kusuma untuk sekedar menyaksikan ketika mekar, betapa indah karunia Illahi, subhanallah. Sungguh luar biasa ketika kita dapat menyaksikan mekarnya bunga ini dari mulai kuncup disiang hari kemudian pelan-pelan membesar hingga sore hari dan saat magrib kuncupnya mulai membuka.

Bunga wijaya kusuma mengeluarkan aroma wangi yang semerbak dan hanya bisa dinikmati ketika kita mampu mengosongkan pikiran untuk sekedar menikmati indahnya bunga Wijayakusuma, harum seharum bunga keraton yang selalu di kenang, mistis ketika kita harus merasakan sebuah keharuman dengan suasana malam yang sepi, nyaman ketika kita merasakan keharuman itu mampu menyejukkan kalbu, Indah ketika kita menyaksikan mekarnya sang bunga. Wijaya kusuma, bunga keberuntungan dan memang hanya orang-orang 'terpilih'lah yang mampu menyaksikannya.
tapi jangan di tanggapi secara serius, karena terpilih yang saya maksud adalah orang-orang yang mau menyaksikannya, sedangkan bunga keberuntungan bisa disikapi sebagai orang yang beruntung, iya beruntung karena dapat menyaksikan mekarnya bunga ini. Tidak semua lho dapat menyaksikan mekarnya bunga wijaya kusuma.

Dan Malam ini meski tidak sampai mekar dengan sempurna, tapi saya menunggu mekarnya bunga Wijaya kusuma dari pagi hingga jam 9 malam dan inilah hasilnya. untuk dapat mekar dengan sempurna, biasanya antara jam 10 malam hingga jam 12 malam, selepas itu biasanya langsung layu lagi. 
Kuncup Wijaya Kusuma

Selepas magrib wijaya kusuma mulai mekar

Sabar menanti mekarnya Wijaya kusuma

3 jam berlalu dan baru seperti ini hasilnya, belum mekar semua.

Penampakan wijaya kusuma menunggu mekar


Memang di beberapa daerah, Wijaya kusuma memiliki mitos tersendiri.
Dikutip dari Merdeka.com  mengenai bunga Wijaya kusuma merupakan salah satu Kepercayaan masyarakat di wilayah selatan Pulau Jawa terhadap penguasa laut selatan memiliki korelasi yang erat dengan kepercayaan ilmu gaib yang selama ini berkembang di tengah masyarakat. Paranormal asal Purwokerto, Mbah Kacer menyebut kepercayaan tersebut tumbuh berkembang dalam masyarakat dengan segala lelaku yang harus dilakukan.

"Masyarakat di wilayah selatan percaya, kekuatan laut selatan yang cukup besar. Bahkan, ada beberapa tempat yang wajib didatangi untuk bertapa guna menggenapkan syarat mencapai tujuan yang diinginkan," jelasnya kepada merdeka.com, saat mendatangi kediamannya beberapa waktu lalu.

Dia menyebut beberapa daerah di pantai selatan Jawa Tengah bagian barat yang kerap dikunjungi sebagai tempat pencari berkah, seperti Gunung Srandil, Gunung Selok dan pantai di daerah Nusawungu di Cilacap Jawa Tengah.

"Selain itu, pantai Karangbolong di Gombong Kebumen Jawa Tengah juga menjadi tempat yang dikunjungi untuk menjalani lelaku mencari kekayaan bagi yang mempercayainya," jelasnya.

Dia menyebut, untuk menjalani ritual itu, orang-orang harus menghubungi juru kunci untuk mendapatkan petunjuk. Selain itu, para pencari ilmu juga harus siap dalam mengorbankan anggota keluarganya.

"Itu kalau ada yang menggunakan jalan pintas mendapat kekayaan, tapi tetap ada tumbalnya yakni anggota keluarganya. Selain itu, setiap yang ingin melakukan ritual di sana harus memperhatikan juga keselamatan dirinya, karena mereka harus masuk gua dan cepat-cepat bergerak sebelum ombak datang. Kalau tidak bisa jadi orangnya akan terseret ombak," jelasnya.

Berbeda pula dengan cerita tentang bunga Wijayakusuma yang menjadi simbol bagi masyarakat Cilacap Jawa Tengah. Dari legenda yang diceritakan Mbah Kacer tentang bunga Wijayakusuma, menurutnya merupakan bunga gaib yang berasal dari legenda mistis.

"Diceritakan bunga ini secara fisik memang ada, tetapi banyak orang yang mencari bunga Wijayakusuma yang 'asli' dari alam gaib," ungkapnya.

Legenda ini bercerita tentang adanya seorang perempuan dari sebuah kerajaan yang lari mengasingkan diri ke pantai selatan. Sang putri lari karena tidak ingin dinikahkan. Pengasingan diri yang dilakukannya ini, kemudian membuatnya melakukan tapa dan meminta ketentraman kemudian menyeburkan diri ke laut.

"Menurut cerita, si putri ini mengandung dalam alam gaib dan anak yang dilahirkan cacat dan sosok anak ini digambarkan sebagai bunga wijayakusuma yang sewaktu-waktu berubah menjadi orang cacat," cerita Mbah Kacer.

Hingga saat ini, ia mempercayai banyaknya orang yang hilang atau tenggelam di pantai selatan karena banyak yang 'sembarangan' tidak menghormati penguasa gaibnya. "Sebenarnya ada syarat yang tidak banyak diketahui orang saat mandi di pantai daerah selatan seperti di Pantai Nusawungu. Di sana ada tempat air tawar yang menjadi syarat sebelum mandi di pantai. Banyak orang yang hilang karena tidak melakukan syarat tersebut," ujarnya.

****
Terlepas dari berbagai mitos yang berkembang, bunga wijaya kusuma bagi saya merupakan lambang sebuah keberuntungan. ya keberuntungan ketika saya dapat menyaksikan mekarnya bunga tersebut, dan terdapat penyesalan ketika saya tidak dapat menyaksikan mekarnya bunga tersebut. 

Sunday, February 17, 2019

Memotret dengan Gaya Vintage di Museum Transportasi TMII


Pacar Ketinggalan kereta - Model : Ira & husband

Janji Setia - Model Ira & husband
Jalan-jalan kali ini tidak perlu jauh-jauh, masih berada di Jakarta Tepatnya di Taman Mini Indonesia Indah. Seperti kita ketahui bersama sesuai namanya, Taman Mini Indonesia Indah berarti merupakan taman mininya Indonesia, disini ada berbagai anjungan provinsi dari Sabang Sampai Merauke. Selain daripada anjungan-anjungan propinsi yang ada di Indonesia juga terdapat museum, salah satunya yang di kunjungi adalah Museum Transportasi yang berada di dalam Taman Mini Indonesia Indah. Kali ini kita akan memotret di bagian kereta api yang tentu saja sangat cocok dengan tema kali ini yaitu tema vintage.

Foto Vintage memiliki kedalaman arti, seperti sebuah foto yang di pandang dengan aroma vintage black and white memiliki kedalaman arti saat memandang, ada kenangan, ada harapan untuk kembali atau apapun yang ada di benak orang yang melihatnya. Foto Vintage memang tidak melulu harus hitam putih namun demikian Hitam putihnya sebuah foto cukup mewakili arti vintage itu sendiri. Di jaman digital seperti ini memang foto pun bisa di rubah warna, dari yang hitam putih menjadi berwarna dengan sentuhan tekhnologi digital. Bagaimana dengan foto hasil cetak? ya tentu saja berbeda, ketika kita melihat sebuah foto kusam, sebuah foto usang maka di situlah letak sejarahnya.

Nah kembali ke Museum Transportasi TMII, setelah memasuki gerbang utama maka selanjutnya adalah langkah yang di tuju mencari jalan menuju Museum Transportasi. Jalannya banyak gaess......, namun agar lebih memudahkan pakailah google maps atau aplikasi waze untuk menuju lokasi tersebut. Menggunakan kendaraan jauh lebih baik dibanding jika harus berjalan kaki (kapan sampainya juga ya hehe)

Nah setelah sampai, maka membayar tiket masuk . Biasanya disini akan di tanya mau motret keperluan apa, kalau misalnya untuk preweding atau yang resmi lainnya ada tarif khusus yang harus di bayarkan, disini resmi kok ada kuitansinya jadi gak perlu kuatir pungli, namun apabila hanya untuk iseng motret motret ya tidak perlu ijin segala sih. Setelah membayar tiket masuk, maka langsung saja menuju lokasi yang ada kereta apinya karena disitulah yang akan kami tuju.

Disini kita dapat melihat jenis-jenis transportasi yang ada termasuk kereta api. Selanjutnya sudah ketebak dong mau ngapain, Ya kali ini hanya memilih kereta api dan rel kereta api sebagai subjek yang akan di foto. Bagaimana hasilnya.....
inilah beberapa hasil foto apa adanya dengan tema vintage kali ini. Sampai jumpa di jalan-jalan berikutnya yaaa....
Apa yang di obrolin ya

Menyusuri jaln panjang

Lorong Waktu

Marahan?

Saturday, February 16, 2019

Curug Muara Jaya Argapura - Majalengka

Curug Muarajaya Majalengka

jalananya cukup baik hingga ke curug
Kalau berbicara Majalengka hal terbersit apa yang ada dalam pikiran? Bandara barunya? Terasiring Argapuranyakah atau Lempeng Tanah yang bergeser? . Nah Bagi pecinta Fotografi buruan utama dari para pecinta fotografi adalah Terasiring Argapura yang kini informasinya memang sudah mendunia dengan keindahannya. Terasiring Argapura merupakan daerah  tempat para petani menanam bawang merah. Pada musim tanam dan ketika daun bawang sedang menghijau biasanya itu yang akan di buru oleh para pecinta fotografi terutama fotografi Landscape. Namun selain  Landscape indah argapura juga saat panen menjadi salah satu daya tarik untuk pecinta foto Human Interest. 

Berbicara lebih jauh tentang fotografi landscape maka selain spot Terasiring, Majalengka juga memiliki banyak spot yang layak untuk di kunjungi seperti goa Lalay dan juga Curug. Nah sebelumnya saya pernah menulis tentang Terasiring Argapura , cekidot : Pesona Argapura
dan juga pernah ke Goa Lalay yang Indah , jangan lupa cek link berikut yaa : Goa Lalay majalengka
maka kali ini saya akan membawa ke sebuah curug bernama Curug Muara Jaya atau di kenal juga dengan curug Apuy. Curug ini terletak di desa Argamukti kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Untuk menuju curug ini biasanya rute yang di tempuh adalah setelah mengunjungi Terasiring Argapura maka turun ke bawah menuju Goa lalay dan Curug ini. Lokasinya tidak berjauhan .

Curug Muara Jaya terletak di aliran Sungai Muarajaya di lereng Gunung Ciremai. Curug ini berada di tengah rerimbunan pohon dan untuk mencapainya harus menuruni anak tangga yang dibuat hingga ke Curug. Fasilitas Curug Muara Jaya juga cukup baik, tersedia parkiran untuk pengunjung, toilet dan warung-warung. Namun demikian yang sangat di sayangkan adalah ketika saya kesana masih ada aja pengunjung yang membuang sampah minuman kemasan sembarangan sehingga membuat pemandangan sedikit terganggu.

Air di Curug Muarajaya cukup dingin, debit airnya menyesuaikan kondisi yang ada ketika hujan maka debit airnya akan besar, Di Lokasi curug terdapat bebatuan yang menambah cantiknya Curug Muarajaya. Jika ingin mandi di curug maka pengunjung dapat mempersiapkan ganti pakaian dari rumah sehingga tidak basah. Curug ini merupakan curug berundak sebanyak 3 tumpuk. Namun saya hanya mendatangi curug yang paling bawah, namun dari kejauhan ketinggian curug yang sekitar 95 meter terlihat jelas.

Untuk menuruni tangga harus mempersiapkan tenaga yang cukup, meski tidak terlalu curam namun cukup memakan tenaga,namun demikian akan terbayar ketika sampai ke air dan mencelupkan kakinya sehingga terasa dingin dan menyegarkan. Anda datang ke Majalengka? cobain deh curug yang satu ini....

Jangan lupa add ig saya yaa @totoandromeda dan @totoandromeda.id

mau endorse jalan jalan? hubungi email saya.
Pesona Curug Muarajaya

Air Mengalir sampai jauh

Curug Muarajaya

Thursday, February 14, 2019

Pantai Green Bowl Ungasan - Bali

Green Bowl Beach
Green Bowl Beach dari dari balik ranting
Masih tentang Bali nih, kali ini saya akan mengajak pembaca untuk menuju Pantai Green Bowl yang terletak di Ungasan - Bali. Posisi pantai ini terletak arah antara Garuda wisnu Kencana dan Uluwatu kalau dari pusat kota. Terdapat petunjuk jalan menuju Green Bowl Beach. Pantai Greed Bowl juga di kenal dengan Bali Clift karena letaknya memang berada di bawah tebing yang tinggi, atau pantai ini dikenal juga dengan Hidden beach karena letaknya yang tersembunyi dan sangat sepi dengan pengunjung. Pantai ini memang tidak sepopuler dengan Pantai Kuta, Dream Land ataupun juga Pantai Pandawa yang sedang hits namun bagi yang suka dengan petualangan apalagi yang senang dengan tracking atau naik gunung, pantai ini sangat cocok untuk di kunjungi. Selain tempatnya yang indah pantai ini juga memiliki hamparan lautan yang biru yang terlihat dari atas dan berpasir putih.

Sejenak setelah sampai ke parkiran Green Bowl, ada baiknya kita membeli air minum sebagai bekal untuk menuju pantai. Di pelataran parkir masih terdapat monyet liar sehingga harus berhati-hati. Dari pelataran parkir kita dapat melihat ke bawah hamparan lautan yang membiru, namun agar lebih afdol maka kita harus turun untuk menyaksikan keindahannya. Untuk menuju pantai Green Bowl kita harus melalui anak tangga yang cukup panjang, jumlahnya ratusan anak tangga yang tentu saja membuat kita ngos ngosan di buatnya. Sesekali berhenti karena kelelahan sambil memandang hamparan birunya laut dari balik ranting-ranting yang terdapat di sepanjang anak tangga.
Tangga menuju Pantai

Sisi Lain Pantai Green Bowl

Sesampai di pantai, rasanya lega, hilang sudah rasa lelah dan terbayar dengan keindahan pantainya. Karakter dari pantai Green bowl ombaknya tidak terlalu besar, dengan bagian tertentu terdapat hamparan pasir putih dan selebihnya hamparan batu karang sesekali ditumbuhi oleh lumut yang menghijau indah dan menyegarkan. Pantai Green Bowl cukup lengang dari para wisatawan, hanya beberapa turis asing yang terlihat di pantai. Di pinggir pantai terdapat semacam goa kecil yang biasanya di gunakan sebagai tempat berteduh dan di pantai ini juga terdapat tukang pijit yang seperti layaknya pantai-pantai di bali menawarkan jasanya untuk para pengunjung.

Menikmati suasana pantai di sini terasa lengang, berada di bawah perbukitan serasa terisoloasi dari segala hingar bingarnya dunia. Sejauh mata memandang hamparan laut biru sementara kalau memandang di belakannya adalah perbukitan sehingga sebagai manusia kita merasakan sangat kecil. Namun tidak perlu berkecil hati dan takut karena inilah salah satu tempat yang indah sekaligus sebagai tempat menyepi dan menyendiri. Namun demikian pengunjung tidak dapat turun ke bawah ketika air laut sedang pasang dan sampai ke pinggir, kecilnya bibir pantai membuat kita harus lebih berhati-hati saat air laut pasang.

Di Pantai Green Bowl kita juga dapat menyaksikan para pemancing yang sedang memancing ikan di tengah sementara sebagian lagi ibu-ibu mencari rumput laut. Sesekali juga terlihat burung burung pantai pencari ikan. Oh ya jangan lupa udara di pantai itu terik, maka pakailah sunblock agar kulit juga aman dari sengatan matahari. Nah setelah puas menikmati keindahan Pantai Green Bowl maka masih ada PR lagi nih untuk naik keatas, siap siap ngos-ngosan dan berkeringat untuk menaiki anak tangga.

Anda berkunjung ke Bali? nikmati Pantai Green Bowl dan rasakan sensasi keindahan Bali lainnya yang tidak membosankan.

follow IG @totoandromeda dan @totoandromeda.id

Burung Pencari Ikan

Mencari Rumput Laut

Tuesday, February 12, 2019

Curug Parigi Bekasi, Spot Indah Buruan Para Landscaper

Bersama para Landscaper
Curug Parigi, rasanya belum bosan-bosan juga sih untuk menceritakan tempat yang sangat dekat dengan Jakarta, tepatnya di timur Jakarta alias Bekasi hehe. Namun lebih tepat lagi curug atau air terjun ini terletak diantara dua wilayah yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Curug Parigi masuk ke Gunung Putri - Bogor dan di seberangnya adalah masuk  Bekasi tepatnya Narogong. Untuk mengetahui titik ini dapat di cari di google map atau waze  jika ingin berkunjung ke tempat ini. Ingin memotret Keindahan alam di sekitar Jakarta? tidak perlu jauh-jauh pergi ke Curug Parigi hehe..Sebelumnya saya pernah menulis tentang curug Parigi juga di Indahnya Curug Parigi dalam Jepretan Kamera
silahkan di cek juga di link berikut ini : Curug Parigi  At Glance 

Namun masih menarik untuk menengok sejenak keindahan curug Parigi meski sudah di tulis berkali-kali.

Curug Parigi di waktu sore

Para Landscaper di Curug Parigi

Spot Bawah Curug Parigi

Selamat pagi dari Curug Parigi
Curug Parigi dulu dan Kini sangat berbeda terutama untuk akses menuju tempat ini. Sebelum ke Curug Parigi terlebih dahulu kita harus menentukan Mau Lewat Mana, untuk menuju Curug ini? Ada dua akses yang memang bisa di lalui yaitu melalui Jalan Raya Narogong untuk kemudia masuk melalui Pangkalan V, Pangkalan V terletak di samping PT Hakapole masuk mengikuti jalan hingga sampai pemukiman warga, hingga ada sebuah akses melalui rumah warga yang biasanya akan membukakan pintu untuk masuk tempat ini, namun informasi terakhir terjadi "kisruh' antar warga Pangkalan V karena dianggap tidak dibagi hasil "retribusi" yang ditarik oleh warga sehingga beberapa kali mereka para warga mencegat siapa saja yang mau memasuki curug Parigi.

Kemudian tanah di seputar Curug Parigi yang milik sebuah PT saat ini sudah di ratakan dan akan di bangun pabrik sehingga dengan demikian akses menuju tempat ini praktis di tutup belum ada jalan lain menuju Curug Parigi melalui Jalan Raya Narogong lagi. Akses melalui Pangkalan V lebih di kenal dengan akses Sunrise namun demikian tidak menutup kemungkinan kapan saja fotografer mau memotret dapat melalui tempat ini. Namun akibat kisruh intern antar  warga dan juga akan di bangun pabrik sehingga untuk menuju tempat ini memang sudah tertutup untuk saat ini, harapannya semoga ada jalan menuju tempat ini dan pemerintah Kota Bekasi mau memperhatikan jalan ini dan memberikan jalan keluar sehingga alternatif wisata murah di dekat kota metropolitan dapat terwujud kembali. Namun untuk menuju tempat ini tidak perlu berkecil hati, masih ada satu jalan yang dapat di tempuh.

Setelah akses melalui jalan raya Narogong di tutup maka selanjutnya untuk menuju curug ini dapat melalui Vila Nusa Indah 5. Vila Nusa Indah 5 ini terletak di seberang Curug Parigi. Spot melalui Vila Nusa Indah V lebih di kenal spot sunset. Tentu saja view yang di dapat sangat berbeda dengan view akses Pangkalan 5. Namun demikian kita masih bisa memiliki foto dengan view berbeda syaratnya adalah harus menyeberangi sungai terlebih dahulu. Pastikan kalau mau menyeberang harus memperhatikan debit air yang ada dan jangan ketika musim hujan sedang dalam curah yang tinggi.

Bagaimana nasib landscaper yang ingin berburu foto di Curug Parigi? Saat ini dapat di lalui dengan melewati Vila Nusa Indah 5. Sekelumit cerita di balik Curug Parigi. Ketika hunting terakhir waktu sunset di Curug parigi, seperti biasa magrib di masjid samping Curug Parigi. Nah saya di samperin seorang ibu kalau dicurug Parigi selama kurun waktu 10 tahun sudah menelan korban meninggal dunia 50 jiwa. Jadi mereka memberikan warning agar kita harus berhati-hati.

Terus bagaimana keindahan curug parigi dari berbagai sudut, yuk lihat hasil foto-foto saya. 

Namun demikian, meski sedikit takut namun untuk mendapatkan foto bagus saya dan teman-teman tetap ingin berburu kesana. Ada yang berniat kesana? jangan lupa Follow IG saya @totoandromeda dan @totoandromeda.id

Galery Curug Parigi :
Curug Parigi

Menjepret Moment

Curug Parigi Ketika Surut

Sunrise

Spot Curug Parigi dari Vila Nusa Indah 5

Spot Curug dari Bawah saat Surut

Berbagi Spot dengan para landscaper

Para Landscaper

Spot Sunrise dari atas

Spot Sunrise dari seberang Vila Nusa Indah V

Para Landscaper, ada yang kenal?

Angle Curug Parigi yang lain

Angle Curug Parigi