Showing posts with label inem film. Show all posts
Showing posts with label inem film. Show all posts

Monday, January 22, 2024

DIBALIK TERPILIHNYA PT KANTA INDAH FILM YANG MEMPRODUKSI "SAUR SEPUH" SATRIA MADANGKARA

 


Ada apa di balik terpilihnya PT. Kanta Indah Film sebagai rumah produksi yang memproduksi film Saur Sepuh? ternyata sebelum PT. Kanta Indah film ada tiga rumah produksi yang sedianya akan membuat film Saur sepuh. 

Mari Simak petikan artikel Bonus Majalah Film No. 056/24 Tahun IV, 20 Agustus - 2 September 1988 dengan judul "Akhirnya, Inilah Saur Sepuh Itu".

Kesempatan memang menjadi milik orang yang gesit. 

Drama radio "Saur Sepuh" yang di udarakan lewat 250 stasiun radio di berbagai wilayah di Indonesia tiba-tiba seperti melahirkan fenomena tersendiri. 

Para Pendukung sandiwara ini, yang cuma suaranya saja yang di kenal, lalu lebi di dekatkan dengan penggemarnya yang selalu membludag lewat hiburan panggung. Lalu muncul nama-nama populer macam Elly Ermawatie, Ferry Fadly atau Novia Kolopaking, 'dinasti' Saur Sepuh perdana. 

Kepopuleran drama "Saur Sepuh" yang di udarakan ulai Februari 1984 ini, tercium juga bau komersilnya oleh orang film. Syahdan beberapa produser tanpa kencanpun, mulai mengontak Kalbe Farma, perusahaan farmasi yang punya hak milik "Saur Sepuh". Ada Tobali Film, Garuda Film serta Inem Film. 

Dari penjajagan dengan mereka, pihak Kalbe nampaknya lebih condong memilih Garuda Film . Tapi menghubungi produser Garuda tak mudah. Apalagi waktu itu Hendrick Gozali pergi ke Hongkong. Sejak itu putus kontak Kalbe dan Garuda. 

Produser Lain, Kanta Indah Film adu nasib hubungi Kalbe atas desakan Sutradara Imam Tantowi yagn tergiur memfilmkan "Saur Sepuh" yang bisa kolosal. Kanta mulai membujuk Kalbe dengan memutarkan film-film silat yang pernah di produksi macam "Kelabang Seribu", "Mandala", "Pendekar Ksatria", dan lainnya. Kalbe berubah pikiran melihat kesungguhan Kanta dan Imam. "Baik, Kalbe setuju asal yang menyutradarai Imam Tantowi", ujar pihak Kalbe. 

Tobali Film tak mau kalah, Ia tawarkan uang "beli" Saur Sepuh sebanyak Rp. 50 Juta. Tapi mana Kalbe, yang telah di keluarkan duit Rp. 5 Milyard untuk radio Saur Sepuh itu, menganggap uang segitu berharga. 

Bahkan kepada Kanta Film, Kalbe menjanjikan kalau film Saur Sepuh nanti jadi dibuat dan Kanta Kekurangan duit, Kalbe akan bantu. "Dari kami syaratnya cuma satu, bikin film Saur Sepuh sebagus mungkin." ujar A.O Hndriyono, Asisten Manajer Marketing Kalbe Farma di mobil pribadinya saat suting di Lampung kepada Majalah Film. 

Semula Kanta menganggarkan film ini kelak cuma menghabiskan Rp. 70," tut0 juta. Tapi sampai suting terakhir di Pusat Latihan Gajah Way Kambas, Lampung, telah menghabiskan  Rp. 800 juta.

Dan ini tak jadi masalah, sebab menurut orang terpercayadi Kalbe ini, pihaknya juga membantu finansial pada Kanta Indah Film. "Soal besarnya itu rahasia perusahaan," ucapnya. Bagi kami keuntungan dari film ini tak jadi masalah besar. Kalau Masyarakat puas,kami pun cukup puas," tuturnya dalam gaya dipropmasi seorang bisnis. 

Maka Kantapun lalu menghubungi para pemain Saur Sepuh diantaranya Ferry Fadly dan Elly Ermawati. Namun Ferry Fadly yang sudah di kontrak Kanta, Menurut Fadly, sengaja di permainkan pihak Kanta, lantaran Saur Sepuh belum mulai juga saat Ferry di kontrak 4 bulan lalu. 

Dan Tobali Film masuk mencoba membujuk Ferry agar menyeberang ke pihaknya untuk bikin film Saur Sepuh. Maka muncul Saur Sepuh lain kalau mau di sebut "palsu". Gembor-gemborpun mulai. Orang bingun Saur Sepuh model apa ini. Pihak Kalbe perlu turun tangan. Lewat Iklan di koran mereka memberitahu, bahwa hak pemfilman Saur Sepuh hanya di berikan pada Kanta Indah Film. Sejak itu Tobali nyerah lalu merombak skenario Saur Sepuh menjadi Brahmana Manggala. 

Tobali ngebut produksi, bahkan sebelum Saur Sepuh selesai suting pada 25 Juli ini, film Brahmana Manggala sudah beredar. Celakanya beberapa distributor dan pihak gedung bioskop mulai nakal dengan menyebut inilah film Saur Sepuh. 

Tentu Saja Kanta atau sutradara Imam Tantowi yang namanya di bawa-bawa jadi kheki, meski tak mau berbuat banyak. "Akhirnya toh orang tahu bahwa film itu bukan Saur Sepuh," ujar Tantowi. Hal ini juga di akui oleh Kalbe sendiri yang melihat iklan menyesatkan tentang film Brahmana Manggala di beberapa daerah. 

Sebuah kesempatan telah terlewati sudah. Dan Kanta film plus Imam Tantowi telah menyergapnya. Tinggal kini menguji sejauh mana kesempatan kolosal ini dimanfaatkan dan di olah untuk di uji oleh masyarakat yang kadung demen sama Saur Sepuh. Dan ini benar-benar tantangan seharga Rp. 1,2 milyard. Sebab pihak Kalbe juga memberi syarat bahwa film ini harus di promosikan secara besar-besaran dengan pesan sponsor perusahaan obat ini, tentu saja.

Dan kesempatan ini terjadi setelah nanti film Saur sepuh dengan Elly Ermawati diedarkan serentak dengan 80 kopi pada 1 September 1988 dan di lanjutkan Saur Sepuh jilid II (yang belum di buat) dan direncanakan beredar 25 Desember. Itupun kalau jadi lho!.

Thursday, June 27, 2019

JAMAL MIRDAD DALAM FILM "AIDS PHOBIA"


JUDUL FILM        : AIDS PHOBIA
SUTRADARA       : ABENUDIN SE
KARYA                 : TUA RAJA RIAHAAN
PRODUKSI           : PT. INEM FILM
PRODUSER          : NY. LEONITA SUTOPO
TAHUN PROD    : 1986
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : ZAINAL ABIDIN, AMINAH CENDRAKASIH, JAMAL MIRDAD, ANWAR FUADY, REPPY ROMPIES, YAYUK SUSENO, GRACE SUWANDI, 

SINOPSIS :

Film AIDS Phobia di produksi tahun 1986 ketika sedang gencar-gencarnya pemberitaan mengenai penyakit AIDS. Orang-orang yang mendengar kata AIDS langsung bergidik ngeri walaupun mereka tidak tahu apa artinya AIDS itu sendiri, sehingga isu AIDS yang di Koran-koran begitu ramai di bicarakan. 

Adegan di buka dengan seorang wanita bernama Elly yang sedang menonton televise mengenai seorang pasien yang dianggap AIDS sehingga Elly merasa ngeri dan bergidik. Disinggung-singgung AIDS berasal dari Amerika, sehingga ketika esoknya Bapak Winata (Zainal Abidin) dan keluarganya pulang ke Indonesia, maka Elly dan Suprapti (Aminah Cenderakasih) serta anaknya bernama Anto ikut menjemput kepulangan keluarga Winata. Keluarga Winata tinggal di rumah Elly. Winata pulang dengan membawa empat anaknya yaitu Wati, Amalia, Andi dan Santy. Wati akhirnya berpacaran dengan Alfian (Jamal Mirdad) , sedangkan Amalia dimemiliki tunangan bernama Anto. 

Selepas kepulangan dari Amerika, anak bungsu Winata yang bernama Santy Sakit keras. Hal ini langsung di hubung-hubungkan dengan AIDS yang dideritanya oleh Elly yang langsung menyebarkannya pada Suprapti. Suprapti adalah calon besan dari Winata karena Anto anak dari Suprapti telah di jodohkan dengan Amelia anak Winata. Namun mendengar penyakit AIDS yang diderita oleh Santy membuat Suprapti turut bergidik.  Bahkan akhirnya Suprapti menyuruh Anto untuk meninggalkan Amelia dengan alas an karena adiknya sedang sakit. Apalagi mereka baru datang dari Amerika, sehingga diduga kalau Santy terkena AIDS menurut dugaan Suprapti yang diperkuat oleh Elly, sehingga akhirnya Suprapti bermaksud untuk membatalkan pertunangan antara Anto dan Amelia. 

Akhirnya Santy pun meninggal dengan tuduhan terkena Aids, walaupun diagnosa sebenarnya adalah terkena Leukemia.

****
Di kantor, Amelia tiba-tiba pingsan dan akhirnya dibawa kerumah sakit. Winata dan keluarganya menyusul kerumah sakit dan langsung masuk keruangan dokter yang sedang memeriksa Amelia.  Setelah melalui pemeriksaan yang intensif, akhirnya Amelia di diagnosis terkena kanker darah atau Leukemia. Leukemia terjadi biasanya karena factor keturunan. Apalagi setelah Winata mengetahui bahwa anak ke empatnya Santy juga meninggal akibat leukemia. 

Elly dengan cepat mengabarkan kepada Suprapti kalau keluarga Winata datang membawa penyakit setelah kepulangannya dari Amerika. Kabar keluarga Winata terkena Aids cepat sekali menyebar bahkan teman-teman dan tetangga juga ikut menjauhi keluarga Winata termasuk Wati yang juga dijauhi oleh Alfian dan Rina Suwandi (Grace Suwandi) temannya. 

Setelah mengetahui kalau Alfian dan Rina juga sempat menjauhi Wati, akhirnya Wati berusaha untuk mencari darimana sumber berita yang mengatakan kalau keluarganya terkena AIDS. Sementara itu Anto anak Suprapti bertekad akan menikahi Amalia dengan resiko apapun yang akan terjadi meski Suprapti menentangnya. Sementara itu Elly tante dari Amalia berkali-kali mengajak pacarnya untuk menikah, namun selalu saja menepisnya dengan berbagai alas an.
Akhirnya Elly kecelakaan ketika sedang jalan-jalan dengan pacarnya, dan mengakui semua kesalahannya pada Winata kalau dialah penyebar isu tentang keluarganya yang terkena AIDS.