Thursday, June 27, 2019

JAMAL MIRDAD DALAM FILM "AIDS PHOBIA"


JUDUL FILM        : AIDS PHOBIA
SUTRADARA       : ABENUDIN SE
KARYA                 : TUA RAJA RIAHAAN
PRODUKSI           : PT. INEM FILM
PRODUSER          : NY. LEONITA SUTOPO
TAHUN PROD    : 1986
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : ZAINAL ABIDIN, AMINAH CENDRAKASIH, JAMAL MIRDAD, ANWAR FUADY, REPPY ROMPIES, YAYUK SUSENO, GRACE SUWANDI, 

SINOPSIS :

Film AIDS Phobia di produksi tahun 1986 ketika sedang gencar-gencarnya pemberitaan mengenai penyakit AIDS. Orang-orang yang mendengar kata AIDS langsung bergidik ngeri walaupun mereka tidak tahu apa artinya AIDS itu sendiri, sehingga isu AIDS yang di Koran-koran begitu ramai di bicarakan. 

Adegan di buka dengan seorang wanita bernama Elly yang sedang menonton televise mengenai seorang pasien yang dianggap AIDS sehingga Elly merasa ngeri dan bergidik. Disinggung-singgung AIDS berasal dari Amerika, sehingga ketika esoknya Bapak Winata (Zainal Abidin) dan keluarganya pulang ke Indonesia, maka Elly dan Suprapti (Aminah Cenderakasih) serta anaknya bernama Anto ikut menjemput kepulangan keluarga Winata. Keluarga Winata tinggal di rumah Elly. Winata pulang dengan membawa empat anaknya yaitu Wati, Amalia, Andi dan Santy. Wati akhirnya berpacaran dengan Alfian (Jamal Mirdad) , sedangkan Amalia dimemiliki tunangan bernama Anto. 

Selepas kepulangan dari Amerika, anak bungsu Winata yang bernama Santy Sakit keras. Hal ini langsung di hubung-hubungkan dengan AIDS yang dideritanya oleh Elly yang langsung menyebarkannya pada Suprapti. Suprapti adalah calon besan dari Winata karena Anto anak dari Suprapti telah di jodohkan dengan Amelia anak Winata. Namun mendengar penyakit AIDS yang diderita oleh Santy membuat Suprapti turut bergidik.  Bahkan akhirnya Suprapti menyuruh Anto untuk meninggalkan Amelia dengan alas an karena adiknya sedang sakit. Apalagi mereka baru datang dari Amerika, sehingga diduga kalau Santy terkena AIDS menurut dugaan Suprapti yang diperkuat oleh Elly, sehingga akhirnya Suprapti bermaksud untuk membatalkan pertunangan antara Anto dan Amelia. 

Akhirnya Santy pun meninggal dengan tuduhan terkena Aids, walaupun diagnosa sebenarnya adalah terkena Leukemia.

****
Di kantor, Amelia tiba-tiba pingsan dan akhirnya dibawa kerumah sakit. Winata dan keluarganya menyusul kerumah sakit dan langsung masuk keruangan dokter yang sedang memeriksa Amelia.  Setelah melalui pemeriksaan yang intensif, akhirnya Amelia di diagnosis terkena kanker darah atau Leukemia. Leukemia terjadi biasanya karena factor keturunan. Apalagi setelah Winata mengetahui bahwa anak ke empatnya Santy juga meninggal akibat leukemia. 

Elly dengan cepat mengabarkan kepada Suprapti kalau keluarga Winata datang membawa penyakit setelah kepulangannya dari Amerika. Kabar keluarga Winata terkena Aids cepat sekali menyebar bahkan teman-teman dan tetangga juga ikut menjauhi keluarga Winata termasuk Wati yang juga dijauhi oleh Alfian dan Rina Suwandi (Grace Suwandi) temannya. 

Setelah mengetahui kalau Alfian dan Rina juga sempat menjauhi Wati, akhirnya Wati berusaha untuk mencari darimana sumber berita yang mengatakan kalau keluarganya terkena AIDS. Sementara itu Anto anak Suprapti bertekad akan menikahi Amalia dengan resiko apapun yang akan terjadi meski Suprapti menentangnya. Sementara itu Elly tante dari Amalia berkali-kali mengajak pacarnya untuk menikah, namun selalu saja menepisnya dengan berbagai alas an.
Akhirnya Elly kecelakaan ketika sedang jalan-jalan dengan pacarnya, dan mengakui semua kesalahannya pada Winata kalau dialah penyebar isu tentang keluarganya yang terkena AIDS.

Monday, June 24, 2019

PANTAI ATUH NUSA PENIDA YANG EKSOTIS

Keindahan pantai atuh
Bali memang memiliki daya tarik pariwisata yang tidak habis-habisnya. Selain wisata budaya, deretan pantai-pantai indah di Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain Pulau Bali, bagi para wisatawan yang selalu ingin eksplore keindahan, berkunjung ke pantai Atuh merupakan salah satu tujuan yang patut di coba. Untuk mengunjungi Bali , para wisatawan baik backpaker maupun yagn menggunakan tour tidak terlalu kesulitan, karena infrastruktur yang baik dan orangnya yang ramah-ramah. Ketika keBali ada dua pilihan yang bisa dilakukan yaitu jalan sendiri atau dengan menggunakan jasa tour. Jika ingin jalan sendiri dan mengandalkan google map atau waze untuk menuju ke sebuah lokasi, itu akan dengan mudah di temukan. Penyewaan motor dan mobil juga banyak dengan tarif sewa yang nyaris sama satu dengan yang lain.

Pantai Atuh terletak di Nusa Penida, tepatnya di Pejukutan, Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Untuk mencapai tempat ini wisatawan harus menggunakan speed boat untuk menuju ke Nusa Penida. Saya biasanya menyeberang ke Nusa Penida dari Pelabuhan Sanur dengan speed boat yang diinginkan sesuai jam yang terjadwal. Setelah menyeberang maka sesampai de Pelabuhan di Nusa Penida sudah menunggu motor yang kami sewa. Sebelum ke Nusa Penida biasanya saya telah menghubungi penyewaan motor yang ada di sana sehingga ketika sampai sudah menunggu motor di parkiran dan siap di gunakan. Namun kali ini karena berangkatnya banyakan kita memilih menyewa mobil sekaligus drivernya biar gak repot.

Pantai Atuh adalah pantai yang menghadap ke matahari terbit sehingga kami memutuskan untuk menuju Atuh pada pagi dini hari, namun sebelum ini sorenya kita ke kelingking beach dan Broken Beach. Malam ini menginap di penginapan dulu, dan sekitar jam 4 waktu setempat kita siap siap menuju Atuh. Perjalanan cukup jauh namun karena drivernya dari orang lokal kita tinggal duduk manis saja hingga lokasi parkir. Sesampai dilokasi kita turun, hari masih gelap namun kita berjalan kaki menuju ke lokasi. Perjalanannya cukup jauh. Untuk mencapai lokasi ini kita harus menuruni tebing  dengan tangga yang sudah di beton. Tangganya cukup curam sehingga sesekali kita berhenti dan menarik nafas dalam-dalam. Namun akhirnya sampai juga ke bawah.

Mulailah kita mengeluarkan senjata masing-masing, kamera, tripod, dan filter dan berbegas mengambil spot untuk mengabadikan sunrise atau matahari terbit di Pantai Atuh. Wow pantai ini indah banget meski pada pagi hari seperti ini tidak ada pengunjung selain kita. Seperti dalam foto-foto yang beredar di internet, beginilah keindahan pantai Atuh. Selain view dari bawah, para wisatawan juga dapat menikmatinya dari atas. Untuk mengambil spot foto, kita juga harus waspada karena sewaktu-waktu melihat ular pantai. ngeri hehe...... tapi aman kok yang penting waspada.

Pantai Atuh cukup hits bagi kalangan fotografer landscape .

Keindahan atuh ini memang tiada duanya dengan karakter pantai berbatunya.

Sunday, June 23, 2019

LENGGER, SENI TRADISIONAL BANYUMASAN YANG KIAN TERPINGGIRKAN

Lengger
Lengger merupakan kesenian tradisional asli Banyumas  yang dimainkan oleh dua orang penari atau 3 orang dengan iringan musik Calung. Calung adalah gamelan yang terbuat dari bambu biasanya bambu wulung atau bambu petung yang di jadikan sebagai bahan baku calung yang memiliki suara khas. Sedangkan Lengger sendiri merupakan penari dengan dandanan sanggul dan memakai kemben, dengan sarana menarinya adalah selendang yang di selempangkan menutupi bahunya. Mereka akan menari mengikuti irama Calung dan gendang dengan disertai tandak (menyanyi) sambil menari. Seorang lengger pada umumnya adalah seorang yang piawi menari sambil menyanyi. Dua hal yang harus di punyai oleh seorang pelengger.

Pada awal pertunjukkan biasanya lengger menyanyi lagu-lagu jawa , setelah beberapa lama menyanyi sambil duduk bersimpuh kemudian kedua lengger akan berdiri dan memulai menari sambil mengibaskan selendangnya. Lengger bagi masyarakat Banyumas tentu berbeda bagi tayub, karena kalau tayub akan menari sama penonton namun lengger lebih ke pertunjukkan dengan mempertontonkan kepiawaian menyanyinya sambil menari.  Pertunjukkan lengger dapat di temui ketika ada orang hajatan seperti pernikahan atau sunatan, dan di rumah tersebut "nanggap" (membayar) lengger untuk pertunjukkannya. Tak jarang lengger itu memulai pertunjukkan pada sore hari dan dilanjutkan malam hari sesuai dengan permintaan pemilik hajatan. Namun ada juga yang hanya malam hari saja.

Pada setiap pertunjukkan lengger, ketika malam hari jelang tengah malam biasanya akan diramaikan oleh aksi penari laki-lagi, dalam bahasa Banyumas di sebut Badut yang akan menemani kedua lengger untuk menari. Tugas badut adalah menari sambil melucu sehingga membuat suasana kian ramai. Ketika Badut muncul maka sepanjang pertunjukkan hingga akhir pertunjukkan akan di selingi banyolan-banyolan baik tingkah badut maupun joke-joke badut saat sebelum menari. Puncak pertunjukkan lengger adalah saat berakhir pertunjukkan , salah seorang lengger yang senior biasanya akan menari dengan dandanan ala ala gatot kaca , masyarakat Banyumas mengenalnya dengan Renggong.

Bagi masyarakat Banyumas saat lengger masih berjaya, Lengger yang berasal dari Banjarwaru merupakan salah satu lengger yang terkenal, terbukti kesenian lengger Banjarwaru sampai di buat dalam bentuk kaset Pita. Sebut saja Lengger Kampi, Lengger Adminah, Lengger Sopiah ketiganya berasal dari Banjarwaru. Banjarwaru merupakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten Cilacap. Banjarwaru merupakan daerah pencetak lengger yang cukup terkenal bagi Masyarakat Banyumas.

Namun sayangnya seiring perkembangan teknologi, kesenian dan pertunjukkan lengger kian terpinggirkan bahkan penerusnya pun kian sulit di cari. Masyarakat pun kini sudah hampir tidak ada yang nanggap Lengger ketika memiliki hajatan, namun mereka lebih memilih hiburan yang di putar dari VCD atau yang sedang hits adalah campur sari. Nanggap lengger tentu tidak semurah dulu karena memang transportasi dan tetek bengeknya sekarang lumayan mahal, sehingga pilihan hiburan dengan pertunjukan VCD yang di putar di layar TV merupakan hiburan yang murah meriah.

Meski lengger kian terpinggirkan namun saya berhasil melihat lengger di daerah Pantai widara payung meski dengan penari yang masih bocah. Mereka menari diiringi calung di tengah terik matahari dengan mengharapkan uluran rupiah dari para pengunjung pantai. Sebuah pertunjukkan yang kian langka dan salut apabila masih ada generasi penerus yang akan meneruskan atau paling tidak tetap mempertahankan budaya lengger.

Meski Lengger kian punah, namun harapannya masih ada orang-orang yang peduli terhadap kesenian ini.

Friday, June 21, 2019

TAUKAH ANDA RADIO DAN TELEVISI DULU DI KENAKAN PAJAK DAN IURAN?

Penampakan Pajak Radio milik orangtua pada tahun 1988

Kartu Iuran TVRI 1991
Bagi generasi milenial, radio dan televisi sudah menjadi barang biasa karena saat ini kapanpun dan dimanapun dapat mendengarkan radio maupun televisi dengan menontonnya atau mendengarkannya melalui streaming di internet. Pesawat Radio dan Televisi tidak lagi berbentuk sebuah benda namun sudah dalam bentuk genggaman di handphone. Dalam kehidupan sehari-hari boleh jadi anak-anak generasi sekarang tidak lagi mengenal yang namanya pesawat radio dalam bentuk sebuah radio meski untuk pesawat televisi saat ini hampir semua rumah memilikinya, namun untuk pesawat radio saat ini sudah tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus di punya oleh orang orang maupun sebuah keluarga.  Dalam kehidupan sehari-hari radio kian ditinggalkan khususnya bagi masyarakat perkotaan dan lebih fokus ke televisi, meskipun demikian bagi pemilik kendaraan roda empat radio masih menjadi salah satu sarana untuk mencari informasi yang dapat di dengarkan saat berkendara.

Seperti apakah pesawat radio dan televisi itu? era 80/90an radio masih menjadi salah satu sarana hiburan yang murah meriah bagi masyarakat Indonesia. Namun demikian tidak semua rumah dapat memiliki radio sehingga untuk mendengarkannyapun dapat mengikuti atau mendengarkan di tetangga yang sudah memilikinya. Acara-acara seperti sandiwara radio, acara olahraga yang disiarkan secara luas melalui radio menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tanpa gambar namun dapat merasakan dengan imaginasi masing-masing. Bagaimana dengan televisi? Pesawat televisi di era tersebut menjadi sebuah barang atau benda yang cukup mewah karena dalam satu kelurahan boleh di hitung orang yang memiliki televisi. Dan untuk menonton televisi tak jarang orang-orang harus menontonnya di pusat desa meski harus menempuh perjalanan hingga berkilau-kilau. Malam minggu menjadi malam panjang bagi penduduk yang tidak memiliki televisi.

Pesawat radio dan televisi menjadi sebuah barang mewah pada jamannya karena tidak semua warga dapat memiliki kedua barang tersebut, memiliki sebuah radio saja merupakan hal yang mewah. jauh berbeda dengan jaman sekarang ketika semakin luasnya kepemilikan radio dan televisi, bahkan tiap rumah dapat memiliki lebih dari satu pesawat televisi.

Namun demikian, tahukah kamu bahwa Pesawat Radio dan televisi pernah menjadi barang mewah? dan dikenakan iuran maupun pajak daerah? Ya pada era orde baru pada khususnya Radio merupakan barang mewah dan dikenakan pajak radio yang merupakan pajak daerah yang harus di bayarkan oleh pemilik radio.Bagaimana dengan televisi? Televisi yang saat itu masih memiliki satu stasiun tivi yaitu TVRI juga menerapkan Iuran TVRi yang harus di bayarkan oleh para pemilik pesawat TVRI. Biasanya petugas akan mendatangi rumah rumah penduduk yang memiliki tivi. Biasanya pemilik rumah akan kucing-kucingan dengan petugas TVRi yang akan menarik iuran. Menjadi barang mahal dan untuk mendengarkan serta menontonpun harus 'berbayar'.

Kemarin saat mudik lebaran, saya sempat bongkar bongkar lemari dan meneukan Pajak Radio dan Iuran Televisi pada jama dahulu.

Sehingga bagi generasi jaman sekarang sangat beruntung karena untuk dapat menikmati radio dan televisi tidak perlu di kenakan iuran maupun pajak.


Thursday, June 20, 2019

MUDIK 2019, LANCAR TAK SEPERTI MUDIK TAHUN SEBELUMNYA

Jalan Tol Lancar jaya
Lebaran 2019 baru saja berlalu. Namun ada yang berbeda dari mudik tahun ini, sepanjang arus mudik maupun arus balik minim sekali pemberitaan tentang kepadatan yang padat padat dan padat seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya. Namun Lebaran tahun 2019 di dominasi dengan lancarnya pemberitaan tentang perjalanan mudik. Mudik bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi semacam ritual yang di lakukan oleh para perantau saat lebaran tiba. Seperti halnya tahun ini masyarakat juga berbondong-bondong untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing.

Sempat terjadi kekuatiran akan macetnya perjalanan mudik tahun 2019 ini karena para pemudik banyak yang beralih ke perjalanan darat setelah mahalnya biaya transportasi pesawat udara. Namun kekuatiran itu tidak terbukti. Hal ini tidak serta merta karena ketersediaan infrastruktur yang ada namun juga perencanaan yang baik dari pihak-pihak terkait menyebabkan perjalanan mudik tahun ini pun lancar jaya.

Seperti halnya saya yang pulang ke Bandung dan Jawa Tengah tidak mengalami hambatan yang berarti bahkan cenderung normal dan lebih cepat sampainya. Saat pulang ke Bandung jalan tol juga lancar jaya sehingga berasa aneh dan seru saja mudik kali ini.

Semoga sih next mudik juga makin lancar yaa...

Bagaimana dengan pengalamanmu>

LEBARAN, SILAHTURAHMI DAN TEMU KANGEN ALUMNI AKUTANSI SMEA (SMK) NEGERI 1 BANYUMAS ANGKATAN 96

Alumni Akutansi 96
Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah
Nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta..................
Sepenggal bait lagu Nostalgia SMA dari Paramitha Rusady ini memang mengingatkan kita pada keindahan masa-masa sekolah di SMA. Ah SMA ? gw bukan SMA tapi SMEA hehe....... apapun itu setingkat lah dengan SMA, STM juga setingkat dengan SMA.  Memang masa-masa indah itu masa SMA sih kalau mau kita review. Masa TK, masih ingusan, kemudian menginjak SD ingusnya awal awal sih masih ada tapi bisa lah gede dikit gak ingusan lagi. Masa SMP kayaknya masa mulai puber nih yang cowok suaranya udah berubah, mulai mimpi basah, nah kalau yang cewek mulai haid. Masa SMA hmm yang ini masa pacar-pacaranan gak ya..... ah gak semua dong apalagi anak rohis ya gak hehe. Tapi masa SMA masa yang cukup indah itu memang betul Kalau masa Kuliah beda lagi, ini masa dewasa kita, bebas menentukan pilihan tapi tetap indahnya ya di SMA itu. 
Bagaimana dengan masa setelah SMA? masing-masing mabur, mulai mikirin masa depan, kalau yang cewek mikirin nikah nih kayaknya, kalau yang cowok udah mikirin cari uang. Bagi yang meneruskan kuliah itu beda soal, tapi disinilah mulai menentukan siapa kita atau mau jadi apa kita. Selepas SMA bukan masa yang indah karena disitulah letak masa depan di mulai. Masa minta uang ke orang tuapun tidak semudah dulu, sudah berpikir untuk kebutuhan. sehingga masa inilah masa-masa dimana mulai kehilangan teman, karena bagi yang kuliah maka akan menemukan teman-teman baru di kampus, bagi yang nikah mulai dong ngurusin suami/istrinya dan bagi yang kerja mulai juga nih bagaimana untuk tetap eksis. 
Nah kali ini saya mau sharing nih selepas sekolah mau ngapain. Saat lulus sekolah hal pertama yang aku pikirin adalah nyari uang, pergi ke Jakarta (metropolitan gaess...........) dan pulang membawa uang yang banyak, itu pikiran yang terlintas saat itu. Ya akhirnya kesampaian juga tuh ke Jakarta, kerja kerja kerja boro boro mikirin kuliah, kagak banget haha yang penting cari duit. Ini Jakarta Bung!! apalagi bagi orang kampung biasanya akan menganggap sukses orang-orang yang dari Jakarta. Ah masa iya......... iya banget kali,,,,

Nasib berkata lain, akhirnya kerja.....mulai tuh nyambi kursus Bahasa Inggris di LIA lembaga bahasa asing yang hits banget deh.. teman temannya campur rata-rata anak SMA dan kuliah. hiii minder juga sih..... gw kan gak kuliah haha secara penampilan juga kampung banget. Medok haha.... nah dari sini mulai deh mikir, kuliah. singkat cerita Kuliah dong sambil kerja. Bisa? bisa banget dengan perjuangan yang luar biasa, karena kuliahnya kan reguler bukan kuliah yang kelas pekerja. Kuliahnya mengikuti jadwal yang sudah di tentukan, kalau pas apes dapet jadwal yang bentrok dengan jam kerja, alhasil banyak banget bolosnya buat kuliah, hadeh pernah tuh gara-gara macet akhirnya telat gak dapet kelas . Digeber waktunya untuk kuliah, masa ini masa yang menyebalkan hampir gak punya waktu untuk bermain. tiap hari cuma kerja dan kuliah. Ada sedihnya ada sukanya, sedihnya ya waktunya terenggut untuk cari ilmu dan kerja, hampir gak pernah punya waktu main, lebih sedih lagi saat puasa tiba hampir seluruh waktu full buka puasa di jalan, berasa gak diakui sih hehe.... Singkat cerita lulus lah...... predikat Sarjana. Alhamdulillah...

******
Banyak Suguhan
Nah ceritanya selese dulu ya, kita Cut ke inti masalah yang ingin diangkat nih,  mulai deh dengan media sosial. Hm Facebook ya dari sinilah mulai lagi nih menemukan teman-teman sekolah. Mulai ada Ikatan ikatan alumnian di FB awal-awal ramai namun akhirnya melempem. Beberapa kali kopi darat lintas generasi, namun karena masing-masing sibuk dan tidak ada yang bertanggungjawab ya akhirnya bubar juga tuh teman sekolah di SMEA negeri banyumas. Sempat kenal kakak kakak kelas yang hadir saat reuni di sekolah juga adik-adik kelas tapi gak ada yang tahan lama sih kenal spik spik dikit ya udah, inilah lintas generasi. Namun ya karena pengurus groupnya juga gak aktif akhirnya ya cuma menguap.

Namun dari FB inilah kita mulai menjalin lagi komunikasi. AKhirnya mulai tuh tukar nomor hp dan akhirnya singkat cerita terbentuklah Grup WA Alumni Galak 96 inisiasi pertama dari sdr Roni Taufan Bayu Sungkowo.... intinya makasih lah sudah terbentuk grup WA walau kadang jarang baca isi grup. 

Awal-awal mulai pernah sih kopdar di SMK Banyumas waktu itu di hadiri oleh Saya, Wasito, Sri Sabarti, Roni, Khusnul, Utami, Widianto, Suryono, Nanik, dan sapa lagi ya kayaknya ini doang. Tahun berikutnya 2017 ternyata di adain kali ini di rumah, yang menjadi tuan Rumah adalah Ika Yuli, Untuk pertama kali kopdar di adain di rumah Ika dalam rangka silahturahmi lebaran. Disinilah cikal bakal dari silahturahmi ini. Terbentuk mini pengurus minimal bagian keuangannya ada. Waktu itu sih saya malah gak bisa hadir di rumah ika.

Kemudian Lebaran tahun 2018 sebagai tuan rumah Sri Sabarti, nah kali ni yng datang lumayan banyak juga nih, kalau mau diabsen seingatku ada Saya, Roni, Sudiyono, Surati, Khusnul, Wahyuningsih, Nanik, Eni, Nislam, Ika Yuli, Iwan,  Wasikhah, Sriyani, Irna, Purwito dan juga ada Sri Utami yang datang terlambat.kalau ada yang gak kesebut, sebutin ya.... Ini pertama kali aku datang ke acara Galak 96 , cukup excited dengan ketemu mereka sih, dengan anak-anak mereka dan tentu saja dengan suasana kekeluargaan yang terjaga , tidak ada senior junior, tidak ada tua muda semua sama rasanya, ya inilah sesuatu yang di harapkan.

Selanjutnya Lebaran 2019 Sebagai tuan rumah adalah Sriyani, yang hadir juga lumayan banyak, selain saya ada Wasito, Surati, khusnul, Sudiyono, Nanik, Paryatiningsih, Irna, Wasikhah, Suryono, Ika, Pariyah, Roni, dan lain-lain saja ya biar cepet.  Disini ada pecel dari Surati yang enake poool, tambah lagi ada Onde Onde spesial dari Semarang yang di buat Pariyah hmm makin nyamleng belum lagi suguhan tuan rumah yang enak-enak dan tentu saja Baso dari Wasito yang makin mantap. Disini bukan makanannya yang di cari tapi rasa kebersamaannya itulah, ada saja cerita-cerita mengenang masa lalu yang terjadi, belum lagi ada yang membawa foto jadul, haduh aku aja sampai lupa ada pose yang aneh hehe.....

Intinya sih dari semuanya semoga silahturahmi tetap terjaga, mini reuni lebaran ini memang perlu di lestarikan karena semua sudah menyebar dan harapannya sih semoga tahun mendatang akan lebih banyak lagi yang datang dan dapat terus bertambah agar silahturahmi ini tetap terjaga. Tiap tahun pasti selalu ada cerita meski mungkin saja cerita yang sama dari tahun sebelumnya tapi nostalgia itu tak akan terlupa. Jangan pernah minder kita siapa, atau kamu siapa, kerja dimana atau gak kerja, semua sama karena harapan utama di reuni Galak 96 bagi saya pribadi sih bukan menunjukkan jati diri kita ini siapa, tapi tunjukkanlah bahwa kita pernah bersama, kita satu sekolah. Tua boleh tapi jiwanya tetep lah jiwa anak sekolah saat ketemu ya gak.......So buat yang belum gabung jangan lupa gabung. rugi lho kalau gak gabung, bagi wanita yang memang sudah bersuami ada baiknya ijin lah barang sekali dua kali untuk datang sekedar bertemu, bernostalgia karena apa? karena tidak ada yang sia sia di pertemuan ini.

Dengan adanya Alumni Galak 96 ini semoga makin memupuk rasa persaudaraan dan ayo yang gak tau informasinya barangkal sedang googling dan menemukan tulisan ini segera gabung ya , semoga kita bisa membuka lagi kisah lama yang hampir lupa...........
Irna

Wasikhah

Paling Banyak ngabisin makanan, coba tebak siapa ini

Say helo dari Pariyah

Onde2 vs Anggur merah

Onde Onde


PANTAI WIDARA PAYUNG CILACAP, PILIHAN LIBURAN SAAT LEBARAN

Pantai Widara Payung
Berwisata ke Pantai merupakan salah satu alternatif liburan yang di idamkan oleh banyak orang, selain karena menikmati alamnya juga bermain ombak dan menikmati deburan ombaknya yang tentu saja menjadi hal yang jarang untuk di temui bagi penduduk yang jauh dari pantai. Nah kali ini saya akan mengajak ke Pantai Widara Payung yang terletak di Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah.

Momen Lebaran menjadi salah satu momen penting bagi umat muslim wabil khusus yang berada di luar kampung halaman. Sebuah tradisi lebaran adalah mudik, tradisi yang sudah dilakukan turun temurun bagi warga yang bekerja di luar kota. Dan seperti biasanya momen lebaran menjadi momen penting bagi saya pribadi karena ada satu momen yang di tunggu yaitu mudik ke kampung halaman. Lebaran kali inipun saya mudik ke kampung halaman di daerah Banyumas Jawa Tengah.

Dan salah satu momen mudik yang biasanya saya lakukan bersama keluarga adalah ke pantai. Kali inipun saya ke Pantai seperti biasa Pantai Widara Payung yang terletak di selatan Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Perjalanan di mulai dari rumah sekitar setengah dua siang. Menuju Buntu untuk kemudian mengambil jalan melalui Kemranjen hingga menemukan pertigaan di ujung, belok kanan sedikit sekitar 10 meter langsung belok kiri di wilayah Kroya tepatnya setelah melewati rel kereta api tidak jauh dari situ akan di temukan pertigaannya. Setelah belok kanan kemudian langsung kiri perjalanan cukup mudah karena dari sini perjalanan tinggal lurus terus tanpa belok belok hingga menemui pantai widara Payung.
Suasana cukup sepi


Menyongsong ombak

Lebaran kali ini saya mengambil hari ke 5 setelah lebaran, dan seperti biasa mengambil waktu di sore hari. Setelah memasuki loket masuk yang di patok Rp. 7.500 untuk satu orang , maka perjalanan di lanjutkan ke parkiran. Parkir Mobil dikenakan tarif Rp. 10.000 untuk sekali parkir. Namun lebaran kali ini terasa sepi tidak seperti biasa, ini terlihat dari parkiran dan jumlah pengunjung yang tidak membludak seperti tahun sebelumnya.

Jauh sebelum di berlakukan loket masuk, Pantai widara payung merupakan pantai yang murah meriah dan tidak di pungut biaya untuk masuk kesini. Namun sekarang sudah sangat berbeda. Di pinggir pantai juga dipasang beton penahan air. Pantai Widara payung pernah mengalami bencana tsunami dan menelan banyak korban pada tahun 2006. Tentu ini menjadi peringatan bagi warga sekitar untuk selalu tetap waspada. Geliat pariwisata di Widara Payung juga terlihat dengan makin lengkapnya fasilitas pantai seperti toilet umum, mushola dan tentu saja warung-warung penduduk. Disekitar pantai juga terdapat penyewaan dokar/kuda yang bisa berkeliling dengan membayar sejumlah uang tertentu.

Karakter ombak di Pantai widara Payung adalah karakter pantai selatan yakni memiliki ombak yang besar sehingga harus berhati-hati saat harus main air laut dengan ombak yang besar. Pantai Widara Payung memiliki pasir yang berwarna hitam sehingga ketika deburan ombak datang akan terlihat air yang keruh dan coklat, namun hal ini tidak menyurutkan pengunjung untuk bermain-main.

Sepanjang pengamatan saya, meski ada penjaga pantai yang akan memperingatkan dari suara speaker untuk para pengunjung namun di sepanjang pantai tidak terdapat bendera peringatan atau batas peringatan untuk batas aman berenang sehingga ketika kita atau saya sendiri melepas anak untuk bermain-main di ombak akan terasa was-was, terlebih petugas pantainya tidak kelihatan sehingga memang setiap pengunjung harus selalu waspada pada diri sendiri. Dengan membayar tiket Rp. 7.500 seharusnya terdapat banyak petugas pantai yang bertugas mengawasi dan memperingatkan setiap pengunjung yang bermain-main ombak hingga ketengah karena tidak menutup kemungkinan akan terseret ombak. Penjaga pantai tidak saja cukup hanya melalui speaker tapi juga harus terjun ke pinggir pantai sehingga pengunjungpun merasa aman. '

Pantai widara payung bukanlah pantai berbatu namun pantai berpasir dari ujung ke ujung dengan ombak yang cukup besar menjadi salah satu pilihan untuk berlibur saat musim lebaran.
Tertarik mengunjungi tempat ini?


Sunday, May 26, 2019

IBUKU MALANG IBU TERSAYANG, FILM YANG DIANGKAT DARI SANDIWARA RADIO

Ibuku Malang Ibu Tersayang

JUDUL FILM        : IBUKU MALANG IBU TERSAYANG
SUTRADARA       : ABDI WIYONO
KARYA                 : EDDY SUHENDRO
PRODUKSI           : PRODUKSI BERSAMA MULTI PERMAI FILM, SANGGAR FILM, ELANG PERKASA FILM, THEATER IDOLA
SKENARIO           : EDDY SUHENDRO
TAHUN PROD    : 1990
JENIS                     : FILM DRAMA
PEMAIN               : RINA HASIM, AGUST MELASZ, ANDRE RIDWAN, LISA SURYA, MARIA OENTOE, MILA KARMILA, PEGGY SUKMA, VINA POPPY HENDRIANI, DINA LORENZA, UCI BING SLAMET, NOVITASARI, LENNY MARLINA, IDRIS APANDI

SINOPSIS :

Film Ibuku Malang Ibu tersayang diangkat dari serial Sandiwara Radio dengan judul yang sama karya Eddy Suhendro. Film ini bertabur bintang-bintang terkenal pada jamannya. Film ini di produksi tahun 1990. Film ini juga di bintangi oleh bintang sandiwara radio seperti Maria Oentoe dn Idris Apandi.

Adegan dibuka dengan Ibu Sasongko (Rina Hasim) yang marah-marah dan pergi membawa pisau walau dicegah oleh Sasongko (Agus Melasz) untuk pergi kerumah seorang wanita bernama Corie(Mila Karmila). Ibu Sasongko marah-marah karena mengetahui kalau rumah yang ditinggali oleh Corie ternyata adalah pemberian Sasongko suaminya, kemarahan Ibu Sasongko bertambah ketika mengetahui kalau corie mengandung anak Sasongko. Corie di usir, namun sebelum pergi Corie berjanji akan mengajarkan anaknya untuk balas dendam. Sementara itu di rumah Sasongko bersandiwara dengan menuduh bawahannya yang telah menghancurkannya dengan menyebarkan siapa Corie pada istrinya, bahkan akhirnya dia dipaksa mengaku oleh Sasongko baha dialah yang menghamili Corie. Tentu saja akhirnya Ibu sasongko mulai percaya walau itu hanya sandiwara saja.
Delapan belas tahun kemudian, cerita pun berlalu. Di keluarga lain , Keluarga Pras (Elsa Surya) ayah Baskoro dan Istrinya (Maria Oentoe) sedang berlibur dengan anak-anak mereka, Baskoro (Andre Ridwan), Damayanti(Poppy Hendrani) dan Vina (Peggy Melati Sukma). Mereka adalah rival dari keluarga Sasongko. 

Sementara Corie sudah memiliki anak yang menginjak remaja bernama Sony akibat hubungannya dengan Sasongko.  . Sementara itu Sasongko yang sangat licin tetap dengan gayanya yang culas dan licik. Di kantor ia juga memiliki selingkuhan dengan sekretarisnya bernama Etty (Uci Bing Slamet), namun liciknya Sasongko, ketika istrinya datang, selalu saja bisa berkelit dan selalu bersikap manis. Sementara itu Baskoro. 

Suatu hari Sony yang jatuh cinta pada Yashinta (Dina Lorensa) datang kerumahnya, namun sayang sekali Yashinta tidak suka pada Sony hingga ia meninggalkan begitu saja diluar pagar. Ayah Yashinta, Himawan akhirnya keluar menemui Sony, dan akhirnya mengantarkan Sony kerumah orangtuannya. Himawan tanpa sengaja akhirnya bertemu kembali dengan Corie stelah 18 tahun tidak ketemu. Sony curiga dan mendesak Corie untuk menceritakan siapa ayahnya sebenarnya, namun Corrie selalu menutup-nutupinya. Hingga suatu hari Sony bertemu dengan himawan, lelaki yang di ketahui pernah bekerja pada seseorang yang ada hubungannya dengan masalalu Sony. Sony bertekad untuk mencari siapa ayah sebenarnya. 

****
Sasongko makin bertindak sesuka hatinya dengan menghalalkan segala cara. Sasongko menginginkan sebuah gedung untuk dimiliki, namun gedung tersebut adalah milik keluarga Pras (Elsa Surya), dan  Bapak dari Baskoro tidak mau memberikan saham pada Sasongko. Apalagi Ia tahu kalau Sasongko merupakan orang yang licik., sehingga ia tidak mau melepaskan sahamnya pada Sasongko, sedangkan Himawan datang ke kantor Pras. Himawan di puji atas keberhasilannya, namun dengan merendah ia menceritakan kalau dirinya berhasil setelah lepas dari Sasongko. 

Sasongko yang menginginkan sebagian saham dari gedung yang dibuat oleh Pras melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya.  Ia mengumpankan Tante Nur (Leni Marlina) agar tujuannya tercapai. Ia masuk ketika terjadi guncangan di keluarga Baskoro akibat pembangunan gedung yang telah di rencanakan. Bak seorang Dewa, Nur datang menolong menyuntikkan dana dan mau di bayar mundur dengan syarat keluarga Baskoro mau memberikan jaminan , termasuk jaminan rumah. Namun hal ini ternyata salah, karena kedekatan Ayah Baskoro dengan tante Nur berhasil direkam oleh baskoro dan diberikan pada Ibunya. Akhirnya Ayah baskoro menceritakan apa adanya pada istrinya, hingga ia mau mengerti. Namun muasibah kembali menimpa keluarga Baskoro, ketika Tante Nur menghentikan pembiayaan pembangunan gedung akibat tidak keluarnya dana akibat di blokir. Dan ini adalah akal-akalan dari Sasongko untuk menghancurkan keluarga Baskoro.. Akibat kebrangkutan ini akhirnya rumah Tante Nur Sendiri ikut di sita, termasuk juga rumah keluarga Baskoro pun disita oleh Sasongko. 

Namun keluarga Baskoro sudah mempersiapkan mental dan siap tinggal dengan rumah yang lebih kecil sehingga tidak stress dibuatnya. Dibalik kejadian semua itu, Baskoro ingin bangkit.

****

Baskoro mengantarkan Yashinta selepas jalan-jalan. Ketika sampai di pintu masuk, Baskoro mendengar ribut-ribut di rumah Himawan orang tua Yashinta. Ternyata Sony yang datang ingin mengetahui siapa ayah Sony sebenarnya, namun Himawan tidak mau meberitahukan siapa dia. Hingga akhirnya Sony mengeluarkan pisau. Namun akhirnya berhasil di lumpuhkan oleh Baskoro. Esok harinya di sekolah Baskoro bertemu dengan Sony untuk memberikan surat dari Pak Himawan yang berisi siapa ayah Sony sebenarnya. 

Setelah mengetahui siapa ayahnya, akhirnya Sony mendatangi rumah Sasongko. Namun Ibu Sasongko marah besar.  Ia ingin menuntut balas akan perlakuan terhadap Ibunya. Ia merasa betapa malang Ibunya. Sementara itu Ibu Sasongko datang kerumah Etty setelah diberitahu oleh Sony bahwa suaminya sedang bersama selingkuhannya. Namun Ibu Sasongko tidak berhasil menemui Etty.  Ia pulang kerumah, dan seperti biasa disambut Sasongko dengan manisnya. Lelaki bermuka dua…..
*****
Satu episode film Ibuku Malang Ibu Tersayang jelas sangat tidak mencukupi untuk merangkum semua drama seri yang ada di sandiwara radio tersebut. Namun demikian dapat diambil benangmerahnya, siapa sasongko, dan siapa keluarga Baskoro.