Showing posts with label ratno timoer. Show all posts
Showing posts with label ratno timoer. Show all posts

Monday, February 12, 2024

10 PENDEKAR PILIHAN DALAM FILM INDONESIA


Pendekar. Apa yang terbayang dalam fikiran kita ketika di sebut dengan kata pendekar? Sebutan pendekar biasanya mengacu kepada tokoh jagoan dalam yang bertema silat, terutama silat silat klasik. Adakah pendekar yang menjadi jagoan dalam film-film yang pernah di tonton? 

berikut ada 10 pilihan pendekar dalam Film Indonesia yang sering ada di film-film.




1
. Barry Prima

Humbertus Knoch atau lebih di kenal dengan Barry Prima adalah pemain film yang lahir 19 Agustus 1954. Barry Prima menjadi ikon pemain film silat Indonesia hingga saat ini. Memulai karirnya di film Primitif pada tahun 1979 sebagai film pertamanya. Kemudian pada tahun 1981 Jaka Sembung sebuah film bertema kepahlawanan melawan penjajahan Belanda, Barry Prima menjadi tokoh sentralnya sebagai Parmin atau lebih di kenal dengan Jaka Sembung. Dari Film Jaka Sembung yang di angkat dari komik karya Djair inilah nama Barry Prima mulai di kenal luas oleh masyarakat dan tawaran-demi tawaran kian membanjiri dengan tema-tema film silat klasik maupun Modern. 

Kerap bermain sebagai pendekar dalam film-filmnya dengan watak protagonis, Barry Prima menjadi pemenang, meskipun dalam beberapa film sosok Barry Prima bukanlah sebagai aktor laga terus namn daya tariknya tetap menjadi nilai jual tersendiri. Pendekar watak putih, demikian lah yang sering di perankan oleh Barry Prima. Sebutlah film-film Barry Prima seperti Jaka Sembung, Mandala dari Sungai Ular, Pendekar Ksatria, Golok Setan, Malaikat Bayangan, Jurus Dewa Naga, Siluman Srigala Putih dan Kamandaka, dan banyak Lagi meskipun ia juga kalah dan tewas dalam film seperti Menentang Maut, Perhitungan Terakhir, dan Srigala. 

Barry Prima sangat pas sekali berpasangan dengan Eva Arnaz yang juga sempat mejadi istrinya. Dalam beberapa film, Barry Prima kerap sekali bermain dengan lawan antagonis seperti Advent Bangun, maupun Joseph Hungan. Advent Bangun dan Joseph Hungan kerap menjadi musuh bebuyutan dalam film. Sebagai bintang film laga, Barry Prima boleh di bilang menjadi aktor laga Nomor 1 di Indonesia karena hingga saat ini belum menemukan aktor sekaliber Barry Prima dengan tema film-film laganya yang melekat. Sehingga tidak berlebihan kalau Barry Prima merupakan salah satu aktor Legend tanah air. 

Barry Prima masih aktif bermain film maupun sinetron hingga sekarang. 



2. Advent Bangun

    Thomas Advent Perangin angin Bangun atau lebih di kenal sebagai Advent Bangun adalah seorang karateka yang kemudian terjun ke dunia film. Peran-peran Advent bangun cukup bervariasi tidak hanya sebagai orang baik saja namun sebagai orang jahat. Namun demikian, Advent Bangun lebih melekat sebagai tokoh antagonis di bandingkan dengan tokoh protagonis. Pria Kelahiran Kaban Jahe 12 Oktober 1952 ini berperan aktif dalam perfilman Indonesia sebagai aktor yang memerankan baik pendekar maupun bukan. 

Advent Bangun merupakan salah satu aktor laga yang legend, kiprahnya dalam dunia perfilman cukup di perhitungkan dengan kepiawaiannya dalam berakting dengan peran-peran silat/laga. Dalam beberapa film laga, advent Bangun berperan sebagai pendekar baik melawan bangsanya sendiri maupun bersama-sama bangsanya sendiri . Advent bangun juga sering beradu akting dengan Barry Prima seperti dalam film Pendekar Ksatria dan Pendekar Bukit Tengkorak keduanya beradu akting untuk menjadi musuh. Namun demikian selain bermain sebagai tokoh jahat, ia juga berperan sebagai pendekar baik seperti dalam film Satria Bambu Kuning, Buronan Gembong Wulung, Bang Somat Tangan satu dan lainnya. Selain sebagai aktor, di akhir hidupnya Advent Bangun juga di kenal sebagai pendeta. 

Sehingga Advent Bangun layak di sebut sebagai pendekar film Indonesia karena berbagai akting filmnya. Advent Bangun Meninggal dunia pada 10 Februari 2018. 


3. George Rudy

Tjwan Hien (lahir 30 Oktober 1954), lebih dikenal sebagai George Rudy atau lengkapnya George Rudy Abdulhady adalah salah satu aktor Indonesia yang lebih di kenal sebagai aktor spesialis laga. 

Kerap bermain sebagai Pendekar dalam sebuah film menjadikan nama George Rudy atau kalau di kampung-kampung nama George lebih di kenal sebagai Gege Rudy oleh para penonton Layar tancap maupun video yang sering di putar di hajatan-hajatan. Meski beberapa kali bermain sebagai tokoh jahat namun nama George Rudy di kenal sebagai pemain protagonis, sebagai pendekar baik yang akan menolong terhadap yang lemah. 

Georgeo rudy merupakan salah s atu pendekar yang juga bermain dalam film-film silat klasik maupun modern. Meskipun George Rudy juga bermain dalam film-film drama, namun namanya menjadi salah satu dari deretan pendekar yang ada di Indonesia. 



4. Ratno Timoer

Ahmad Suratno atau lebih di kenal sebagai Ratno Timoer merupakan salah satu pemain film yang layak di sebut sebagai pendekar film Indonesia. Pria Kelahiran 18 Maret 1942 memulai kiprahnya dalam perfilman Indonesia dalam film Si Pendek dan Sri Panggung. Ratno Timur banyak sekali membintangi film-film drama, namun kiprahnya lebih di kenal sebagai Si Buta Dari Gua hantu setelah ia memerankan tokoh Si buta sejak tahun 1970. Barda Mandrawata alias Si Buta menjadi sebuah nama yang ikonik bagi Ratno Timur, karena begitu di sebut Si Buta maka akan terbayang sosok Ratno Timur dengan pakaian khasnya seperti kulit ular. 

Selain sebagai Bintang Film, Ratno Timoer juga di kenal sebagai Produser dan Sutradara Indonesia. Ratno Timoer meninggal Dunia pada 22 Desember 2002.



5. Teddy Purba

Sosok Pendekar yang ke 5 adalah Teddy Purba. Aktor Kelahiran 20 Mei 1956 memulai debutnya pada tahun 1979 melalui film Antara aku dan Dia, kemudian di susul film Benci tapi Rindu dan film ketiganya adalah Manusia berilmu gaib. Dalam film pertama dan ke3 Teddy berperan sebagai pemuda yang buruk rupa.  Nama Teddy kian melambung setelah membintangi film Gundala Putra Petir 1981. 

Namun demikian Teddy Purba juga bermain dalam-film silat klasik seperti Jaka Tingkir, Jaka Umbaran, Ajian Macan Putih, Tendangan Iblis dan Juga Banteng Mataram. Sehingga kehadiran Teddy dalam perfilman Nasional sebagai pendekar-pendekar yang di sukai para penonton. 

Karena minimnya informasi tentang Teddy Purba, tidak di ketahui apakah beliau masih hidup atau sudah meninggal. 


 


6. Willy Dozan

Billy Chong atau lebih di kenal dengan nama Willy Dozan merupakan pendekar ke 6 yang patut di acungi jempol. Aktor kelahiran 10 Februari 1957 memiliki darah Tionghoa ini lebih banyak bermain dalam fim-film Silat modern, namun demikian tidak berlebihan kalau Willy Dozan menjadi salah satu pendekar kebanggaan Indonesia. 

Karate Sabut Hitam merupakan debut dari Willy Dozan dalam perfilman Indonesia. Selain bermain dalam film-film Indonesia, Willy Dozan juga merupakan salah satu bintang kelas dunia dengan membintangi beberapa film Hongkong. Willy Dozan masih aktif dalam perfilman Indonesia hingga sekarang. 



7. Johan Saimima

Pendekar yang ke 7 adalah Johan Saimima. Aktor kelahiran 8 Agustus 1956 ini merupakan aktor spesialis laga, baik laga klasik maupun modern. Titik balik dari Johan Saimima adalah dalam film Ganesha 1983 yang ia bintangi. Sekaligus setelah memerankan film Ganesha nama Johan kian di perhitungkan. Johan Saimima banyak sekali membintangi film-film yang di produksi oleh Inem film. 

Lutung Kasarung dan Keris kalamujeng merupakan dua film Johan dengan pakaian klasih ala pendekar yang kita kenal dalam film-film. Pernah aktif bermain dalam sinetron-sinetron laga tanah air seperti Mahkota mayangkara, Singgasana Brama Kumbara dll. 



8. Tony Hidayat

Tony Hidayat merupakan salah satu pendekar dalam perfilman Indonesia. Sosoknya di kenal setelah bermain dalam film Wiro Sableng. Sehingga Sosok Tony Hidayat begitu ikonik sebagai pemeran Wiro Sableng. Meskipun Tony hidayat juga bermain dalam beberapa film drama seperti Istana Kecantikan yang beradu akting dengan Mathias Muchus dan Nurul Arifin. Namun imej yang melekat sebagai Wiro Sableng tetaplah Tony Hidayat. 

Tidak banyak informasi yang di dapat tentang Tony Hidayat namun demikian namanya akan tetap di kenang sebagai Wiro Sableng. 



9. Fendy Pradana

Pendekar ke 9 jatuh pada Fendy Pradana.  Slamet Effendy atau lebih di kenal dengan Fendy Pradana kelahiran 13 Februari 1965 merupakan aktor yang di dapatkan dari penjaringan untuk casting film Saur Sepuh pada tahun 1988 hingga akhirnya Fendy terpilih sebagai salah satu pemeran Saur Sepuh sebagai Brama Kumbara. 

Sosok Brama Kumbara merupakan sosok raja Madangkara yang terkenal arif dan bijaksana.Sehingga tidak berlebihan ketika nama Fendy Pradana sososknya sangat melekat sebagai Brama Kumbara. Selain membintangi Saur Sepuh, Fendy juga berperan sebagai Sembara dalam film Misteri Gunung merapi yang diangkat dari serial sandiwara Radio, namun pamor Sembara kalah dibandingkan sebagai Brama Kumbara. Film-film yang dibintangi oleh Fendy kebanyakan merupakan film dengan tema klasik sehingga tidak berlebihan kalau ia menjadi Salah satu pendekar dalam perfilman Indonesia. 



10. Benny G Rahardja

Pendekar ke 10 adalah Benny G Rahardja. Kerap bermain dalam film-film silat klasik, Benny G Rahardja sangat cocok di nobatkan sebagai Pendekar dalam perfilman Indonesia. Sebut saja Film-film yang pernah di bintanginya seperti Lara Jonggrang sebagai Bandung Bondowoso, Tutur Tinular 1 dan 4 sebagai Arya Kamandanu, Aji Pamungkas, Damarwulan Minakjinggo, Jaka Sembung dan Bergola Ijo semuanya merupakan film-film bertema silat klasik yang ia bintangi. 

Selain juga dalam film Sang Pembela , Benny juga berbaku hantam dengan lawan-lawannya. Sosok Arya Kamandanu merupakan sosok yang pas ketika di perankan oleh Benny G Rahardja. 

Namun Sayangnya minim sekali informasi tentang Benny G Rahardja pasca tidak bermain film.



Demikian kesepuluh Pendekar dalam film Indonesia yang perlu untuk diketahui meskipun banyak pemeran lain yang juga pantas di sebut sebagai pendekar, seperti avent Baron Hermanto, Avent Christie, Harry Capri, Chairil JM dan lain-lain. Beda orang beda pula pandangannya tapi paling tidak membuat kita kembali teringat akan sosok pendekar dalam perfilman nasional.  Semoga terhibur.

Saturday, July 20, 2019

SI BUTA DARI GUA HANTU DALAM KISAH " DUEL DI KAWAH BROMO "

Duel di Kawah Bromo

JUDUL FILM        : SI BUTA DARI GUA HANTU; DUEL DI KAWAH BROMO
SUTRADARA       : PITRAJAYA BURNAMA
PENULIS CERITA               : GANES TH
PRODUSER          : CHAN PATTIMURA
TAHUN PROD    : 1977
JENIS                     : FILM SILAT/LAGA
PEMAIN               : RATNO TIMOER, MILA KARMILA, TORRO MARGENS, HADISYAM TAHAK, YULINAR FIRDAUS 

SINOPSIS :

Film Serial Si Buta Dari Goa Hantu adalah merupakan film yang di adaptasi dari komik silat terkenal dengan judul yang sama karya Ganes TH. 

Badra Mandrawata (Ratno Timoer) atau si buta dari goa hantu berada di daerah Sarpala yang sedang dilanda bencana  yang di buat oleh Tarub, seorang penyihir keji. Setelah merasa selesai urusannya, maka Barda berniat pergi dari Sarpala dengan meninggalkan Narisa anak dari Labone seorang pemipin di Sarpala yang telah jatuh hati pada Barda. Namun akhirnya Barda kembali lagi ke Sarpala dan akhirnya menemui banyak sekali kejanggalan. 

Narisa adalah anak dari ketua Sarpala yang telah di jodohkan dengan Latongga (Torro Margens) namun Narisa lebih memilih Barda. Sedangkan Latongga sendiri di kejar-kejar oleh seorang perempuan anak dari petapa Sakti. Radina (Mila Karmila ) mengejar-ngejar Latongga, namun Latongga rupanya lebih memilih Narisa. Sedangkan Barda, akhirnya kehilangan tongkat setelah di rebut oleh Tritaka Ekadewi, yang juga merupakan anak-anak dari petapa sakti yang pikirannya terbawa oleh nafsu dunia. Barda akhirnya di hempaskan ke perut bumi, namun ia bertapa dan mampu menyelamatkan diri.

Sementara itu Tarub, seorang penyihir keji melakukan berbagai cara untuk membunuh Barda termasuk menyandera Narisa dan Labone agar Barda keluar dari persembunyiannya. Namun akhirnya Tarub berhasil di bunuh oleh Barda, dengan dibantu beberapa anak-anak dari petapa sakti.