Showing posts with label saur sepuh 4. Show all posts
Showing posts with label saur sepuh 4. Show all posts

Sunday, November 30, 2025

DEVI PERMATASARI, KABAR DUKA DAN BAHAGIA

 


Di saat isak tangis dan kesedihan menyelimuti keluarganya pada tanggal 30 Juli 1990, Dewi Fortuna tiba tiba datang saat kepergian Abdullah Musa, papa tercinta Devi Permatasari ke haribaanNya.

Singkat cerita via anak Djun Saptohadi yang orang film, Devi Permatasari, maka jadilah ia tokoh Garnis, kakak kandung Raden Bentar anak tiri Brama Kumbara raja dari kerajaan Madangkara yang dalam film saur Sepuh IV di perankan oleh Denny Porlen. Dalam film Saur Sepuh IV akan menumpas pemberontakan Dursila Cs. Bersama sutradara beken Imam Tantowi, Devi langsung mendapat peran utama dalam film Titisan Darah Biru. 

Sutingnya berlokasi di daerah Garut, Pangandaran dan Gresik. Devi, kelahiran Jakarta 11 Juni 1974, kontraknya pada PT. Kanta Indah Film selama satu tahun dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. 


~MF 120/88 TH. VII 2 - 15 Feb 1991

Thursday, November 27, 2025

ANAS ROIZAEN, MURID MANTILI


INILAH PEMERAN MURID MANTILI YANG BERSAMA GARNIS DALAM SAUR SEPUH 4. ANAS ROIZAEN, Pada jaman Sultan Agung dan Diponegoro  para pendekar bergabung menentang kolonial, para empu menciptakan ajang di Timur Tengah untuk menyalurkan para pendekar modern dengan senjata otomatisnya. Para pendekar di jaman kerajaan dulu , telah mewarisi sisa-sisa kepatriotan dan budaya. Silat adalah salah satu warisan budaya yang terus berkembang menjadi seni olahraga bela diri. Pendekar-pendekar silat tidak sedikit yang berangkat ke medan laga untuk menyalurkan lewat dunia film, Anas Roizaen adalah salah satu diantaranya. Pria asal Tegal ini berniat berlaga di film. Di Tegal, ia aktif di organisasi film club, selepas SMA dalam masa-masa pencarian jati dirinya ia sempat nongkron di IAIN Sunan Gunung Jati Cirebon, itu terjadi pada tahun 1987, pada tahun yagn sama pula ia lari dari Sunan Gunung Jati dan mengeram di Pondok Pesantren Kadu Sumur Banten. Akan tetapi tidak lama kemudian kembali lagi ke Tegal dan memperkuat perguruan Silat Trenggani yang di pimpin oleh Benhur. 

Benhur sangat percaya pada bakat anaknya, maka Anas panggilan akrab yang bernama lengkap Mokhamad Nasucha bin Zaenudin Benhur ditugasi menjadi instruktur di perguruan Trenggani. 

Pertama kali bertemu dengan Ki Dalang Imam Tantowi pada acara Film Club di Jakarta. Pada tahun 1989 ia langsung bergabung dalam film "Pancasona" kemudian disusul dengan "Ajian Nyimas Gandasari" "Pertarungan" , "Saur Sepuh III dan berlaga di Saur Sepuh IV. Sampai dengan film kelima tersebut ia belum pernah mendapat kesempata untuk memegang peran utama , kecuali peran peran pembantu. 

Sesuai dengan nama aslinya Nasucha, ia tidak mau meninggalkan sholatnya dan dimana ada kesempatan ia selalu berusaha untuk membaca kitab suci Al Quran baik itu dirumah , masjid maupun di lokasi suting. Ia pernah mengalami kecelakaan kecil di lokasi suting, justru ketika ia hendak menjalani ibadah sholat. Di waktu subuh, ia terpeleset dan masuk kolam comberan, untung ada yang menolong sehingga ia cuma pingsan. Mungkin pagi itu masi cukup gelap sementara kabut menghalangi pemandangan di Sukabumi, sehingga ia tidak bisa melihat daerah yang rawan. Kali ini si jago silat tak bisa berkutik menghadapi comberan. 

"Ya jika mungkin saya ingin menjadi instruktur" tuturnya malu-malu . Anas setiap usai subuhan ia langsung berlatih silat secara rutin serutin sholat itu sendiri. "Menurut saya pesilat jika menjadi instruktur justru akan semakin maju, karena disana mau tidak mau dia dituntut mengembangkan jurus-jurus baru seperti layaknya kerja seorang koreografer", jelas Imam Tantowi. Barangkali itulah yang embuat ia semakin bergairah. 

~MF 120/88 Tahun VII 2 -15 Feb 1991

Saturday, March 2, 2024

SAUR SEPUH IV, TERAKHIR BUAT IMAM TANTOWI


 Serial sandiwara radio Saur Sepuh, yang sampai kini masih di gandrungi masyarakat. Barangkali memang masih akan setia hadir di tengah-tengah penggemarnya. Tapi Saur Sepuh yang juga sukses di layar putih, nampaknya akan berakhir setelah seri keempat di selesaikan Imam Tantowi. 

Lho kenapa? Tantowi sendiri sadar, memang lewat Saur Sepuh imaginasinya bisa tertuang tuntas. Lewat film itu pula namanya menjadi tenar, yang tentu saja diikuti rezeki. "Tapi, rasanya saya akan segera meninggalkan dunia film. Lalu, mengalihkan profesi", tukas sutradara asal kota Tegal, Jawa Tengah, yang kini sedang mempersiapkan Saur Sepuh IV, kepada Majalah Film. 

Yang di jadikan alasan untuk meninggalkan dunia film, di samping sedikit protes terhadap keadaan, juga rasa lelah setelah 8 tahun menjadi sutradara. Tentang protesnya, Towi panggilan akrabnya memang tak mau membeberkan. "Sekarang ini saya masih kerja di film. Kurang baik kalau protes itu di besar-besarkan!" kilah Towi memberi alasan. 

Tentang Saur Sepuh IV, yang katanya film terakhir, setidaknya keterlibatannya dengan PT, Kanta Indah Film, perusahaan yang selama ini memproduksi Saur Sepuh, kabarnya juga tidak melibatkan bebrapa bintang pendukung Saur Sepuh terdahulu, Elly Ermawati, Murtisaridewi, Fendy Pradana. "Dalam seri ini, ceritanya memang Mantili tak ada. Juga Lasmini, yang di mainkan Murti. Sedangkan Fendi Pradana memang mengundurkan diri karena kontraknya sudah habis!", jelas Towi. 

Ia juga jelaskan, rencana suting film "terakhirnya itu," katanya, akan mulai sekitar pertengahan Januari 1991. Lokasinya masih tetap di daerah Pangandaran, Jawa Barat. "Mudah mudahan, walaupun dengan pemain baru, yang selama ini belum banyak di kenal, tapi masih mendapat sambutan Masyarakat. Dulu, pemain-pemain yang kemudian tenar itupun, tak pula di kenal orang kecuali Elly lewat radio!" katanya. 


Demikian kutipan singkat tentang film Saur Sepuh terakhir yang di sutradarai oleh Imam Tantowi yang di ambil dari Majalah film No. 118/86 Tahun VII , 5 - 18 Januari 1991.