Monday, August 11, 2025

TUTUR TINULAR - PEDANG NAGA PUSPA


Nama Perusahaan : PT. Kanta Indah Film

Penanggungjawab : Handi Mulyono

Panulis Cerita : S. Tidjab

Penulis Skenario : S. Tidjab

Sutradara : Nurhadie Irawan

Penata Kamera : William Samara

Penata Artistik : Lutfianes

Penyunting :  Ermis Thaher

Penata Musik : Idris Sardi

Penata Suara : Hartanto

Pemeran Utama Pria : -

Pemeran Utama Wanita : -

Pemeran Pembantu Pria : Benny G Rahardja

Pemeran Pembantu Wanita : Elly Ermawatie


CERITA : 

Cerita fiktif dengan latar belakang sejarah runtuhnya kerajaan Singasari dan munculnya kerajaan Majapahit. Mpu Hanggareksa adalah seorang pembuat senjata yang tinggal di desa Kurawan dan mempunyai anak : Arya Dwipangga dan Arya Kamandanu. Mpu Hanggareksa  berkeinginan agar kedua anaknya kelak mengikuti jejaknya sebagai pembuat senjata, tetapi kedua anaknya diam-diam belajar ilmu kanuragan dan tidak tertarik sedikitpun dengan keinginan ayahnya. Dengan tidak sepengetahuan ayahnya, Arya Kamandanu belajar ilmu kanuragan pada Mpu Ranubaya, adik seperguruan ayahnya Mpu Hanggareksa. 

Sementara itu di kerajaan Singasari, Prabu Kertanegara kedatangan utusan dari negeri Mongolia yagn membawa pesan dari Kaisar Kubilai Khan yang isinya keinginan Kaisar tersebut untuk menjalin hubungan damai diantara kerajaan Singasari dengan negeri Mongolia didaratan Cina. 

Tetapi keinginan Kubilai Khan ini tidak disambut baik oleh Prabu Kertanegara, malah sebaliknya ia menghina utusan dari Mongolia dengan merobek robek surat Kaisar Kubilai Khan dan mengusir utusan dari Cina itu. 

Cerita selanjutnya berkisar tentang pembuatan Pedang Naga Puspa, munculnya Pendekar Lou dan Meishin yang kemudian terdampar di tanah Jawa Dwipa.


Friday, August 8, 2025

PAK BROTO TENTANG LOSMEN

 


Losmen Srikandi sedang kisruh memang. Tapi pak Broto tenang-tenang saja. 'Suami' Mieke Wijaya yang jadi Bu Broto dalam drama seri TVRI itu seakan tak pedulu dengan banyaknya persoalan yang melingkar di sekitar losmennya.  Dari soal kelanjutan drama seri itu sampai pada popularitas yang diungkit. "Biar masyarakat saja yang menilai. Selama ini masyarakat toh sudah beranggapan Losmen sama dengan Pak Broto, Bu Broto, Mbak Pur, Jeng Sri, Jarot , Tarjo dan Pak Atmo."

"Terserah saja, mau di ganti atau dihentikan sama sekali, bagi saya enggak masalah kok," tambah Pak Broto alias Pung aliasn Mang Udel alias Drs. Purnomo ini.  "Wahyu Sihombing beranggapan dialah yang mengangkat popularitas pendukung Losmen. Menurut saya anggapan itu tidak benar. Malah Mieke Wijaya sudah terkenal lebih dulu sebelum di Losmen. Bahkan sebelum Wahyu Sihombing terjun ke teater," tambah dosen Biologi di Universitas Indonesia ini. 

"Tidak sombong lho, saya sendiri sejak dulu sudah di kenal kok. Saya ini dulu pernah jadi juara musik, pernah dapat Citra. Pokoknya sejak dulu masyarakat sudah tahu saya," katanya lagi. Dan itu berarti saya terkenal bukan karena Losmen," tambahnya bersemangat. Padahal selama main Losmen  di TV honor saja sering kena sunat. Malah kalau dihitung-hitung, sampai sekarang honor saya yang kena sunat lebih dari Rp. 5.000.000,- katanya. 

Tidak menuntut pak? "Tidak. Saya tidak berniat mengutak utik kekurangan itu. Saya nrimo saja kok. Saya juga nggak tau siapa penyunatnya, " jawab Pak Broto ini. Melanjutkan ceritanya soal honor di TV dan penyunatnya itu, Pak Broto mengatakan honor main di TVRI ibarat naik bis kota. "Jauh dekat sama saja. Malah artis terkenal seperti Zainal Abidin, Maruli Sitompoel, Mieke Wijaya, honornya cuma berkisar Rp. 350.000. Malah terkadang yang sampai ke tangan artis tidak utuh," ujar seniman serba bisa ini. 

Mang udel yang sudah ikut membintangi Losmen sampai seri 30 ini kemdian menuturkan berapa honor yang ia terima dari Losmen. "Ketika pertama kali main Losmen honornya cuma Rp. 75.000,- lalu sedikit demi sedikit naik. Dan pada seri yang ke 30 saya menerima honor Rp. 250.000,-. Tapi itu tetap tidak penuh, "jelasnya. "Memang lumayan jumlah itu. Tapi Sandi Tyas pernah bilang bahwa honor saya main di Losmen sebenarnya Rp. 350.000,-. Baru beberapa hari lalu saya tahu itu. Padahal seri ke 30 drama Losmen saya cuma terima bayaran Rp. 250.000,-. Bayaran termahal yang saya terima selama ini di teve, tambahnya. 


~~ sumber : MF 049/17 Tahun IV 14 - 27 mei 1988

SORGAKU.... NERAKAKU Kekasihku Serong Dengan Sahabat


 Konsorsium 11 an) terdiri dari  PT. Bintang Inova Citra Film , PT. Cancer Mas Film , PT. Citrajaya Cemerlang Film , PT. Garuda Film , PT. Kharisma Jabar Film , PT. Lia , PT. Multi Permai, PT. Sanggar Film, PT. Sarinande Film, PT. Sinema Utama Film dan PT. Soraya Intercine Film dengan penanggung Jawab Produksi Turino Junaidy dan Produser Pelaksana Hendrick Gozali bekerjasama merampungkan film drama ini.

Judul semula Sorga Dunia di Pintu Neraka 2 (Ingin mengulang sukses Sorga Dunia Di PIntu Neraka alias Tandes, Produksi Garuda Film di tahun 1982 arahan Hengky Solaiman yang melejitkan Meriam Bellina dan Rico Tampatty) dirombak jadi Sorgaku....Nerakaku. 

Ceritanya memang bukan sequel film terdahulu, diantara pemain yang sama, cuma Torro Margens (dulu memerankan ayah tiri Meriam Bellina yang durjana) yang kini sekaligus sebagai sutradara. 

Peran utama di bawakan Ayu Azhari, berhadapan dengan James Sahertian dan Willy Dozan dibantu permainan nge seks Yurike Prastica dan Yenny Farida. 

Diceritakan, Ani berangkat dari desa ke ibukota, untuk mencari kekasihnya, Barda. Tidak gampang mencari tanpa alamat yang jelas. Akibatnya, nyaris ia di perko sa pemuda berandalan. Untung bertemu Susana, pramuria yang pulang dalam keadaan mabuk. Ani membimbing Susana masuk ke dalam rumahnya. 

Merasa berterima kasih, Susana menampung Ani bahkan mengajaknya bekerja sebagai pramuria di karaoke yang di pimpin Roberts. Gadis cantik lugu ini mulai berkenalan dengan bermacam perwatakan pria yang menjadi langganan karaoke. Antaranya ada Om Cokro yang kalem, dan Anton yang pemabuk. 

Ternyata bukan tamu, justru Robert sendiri yang dengan  kasar ingin mrenggut keperawanan Ani. Saking ketakutan, Ani lari menghambur dari mobil Robert. Ia di tolong sopir taksi yang bukan lain daripada Barda yang selama ini dicarinya. Sejak itulah Ani keluar dari karaoke, Ia tinggal bersama Barda dan mulai mengusahakan konpeksi kecil-kecilan. Walau tinggal bersama, dan sangan mencintai Barda, namun Ani tetap mampu menjaga diri. Denngar desahnya saat Barda mulai membuka kancing gaunnya. "Mas, aku mau memberikan segalanya pada Mas...di malam pengantin".

Konveksi Ani maju berkat bantuan Om Cokro. Tapi Susana memperingatkan ada ancaman dari Robert yang masih tetap penasaran karena gagal mendapatkan Ani. Sayang kesetiaan Ani ternyata tak diimbangi Barda yang tergiur kemontokan tubuh Susana. 

Lalu bagaimana perjuangan Ani di tengah belantara Ibukota. Apa yang akan dilakukannya demi mengetahui penyelewengan Barda dengan sahabatnya sendiri?

Sorgaku Nerakaku, baik Sorga maupun Neraka memang berpulang padadiri sendiri. 


KILAS BALIK FESTIVAL SINETRON INDONESIA 1995

 


Festival Sinetron Indonesia adalah merupakan ajang penghargaan sinetron-sinetron. Pada tahun 1995, penyelenggaraan malam puncak Festival Sinetron Indonesia atau FSI berlangsung pada 7 Desember 1995 bertempat di Concert Hall 21 - Ratu Plaza Jakarta . Di luar dugaan banyak orang ketika begitu banyak insan teater dan orang-orang senior mendominasi unggulan FSI , justru orang-orang mudalah yang meraih piala Vidia.

Enison sinaro pada FSI 1994 menjadi sutradara terbaik lewat 'Parmin" pada tahun 1995 melahirkan sinetron Terbaik Peraih Piala Vidia Utama, meski dalam kandidat penyutradaraan ia kalah dari seniornya, Arifin C Noer. Dari Enison juga lahir Aktor Terbaik Sandy Nayoan, gelar Drama Seri Terbaik, Penata Sinematografi Terbaik (Rudy Kurwer) dan Penyunting Paska Produksi (Rizal Basri).

Di barisan wanita Cut Keke yang tampil mempesona, sebagai perempuan bengal, penjudi yang galak dalam sinetron Nyai Dasima sebagai Best Actress. Juga Yuningsih bintang muda berwatak dari Yogya yang tampil begitu wajar sebagai gadis desa yang tertipu kekasihnya, sesama pengamen dalam sinetron Topeng Sang Kekasih (TVRI Yogyakarta), ada sekter Pemeran Pembantu Wanita Terbaik. 

Sinetron Pilihan Pemirsa, juga jatuh pada karya anak muda dengan produser, sutradara dan aktor utamanya anak muda : Rano Karno lewat Si Doel Anak Sekolahan II. Bahkan hingga sektor kritikus, pemenang kritik sinetron terbaik juga merupakan anak muda yakni Indra jaya dari Sinar Indonesia Baru. 

Lalu dimana posisi Imam tantowi, Putu Wijaya yang meraih penulis Cerita Asli Terbaik dan menghasilkan drama komedi terbaik tahun ini (1995)?.

Mestilah Ia menjadi "angkatan penghubung" diantaa yang senior dan yunior itu. 

Malam puncak FSI 1995 berlangsung semarak, meski disana sini terjadi kekacauan kecil. Concert Hall 21, tempat pelaksanaan acara berada di daerah "Pusat Kemacetan" ibukota, sehingga sebagian besar pengunjung datang terlambat. Sementara acara siaran langsung tak dapat di tawar-tawar, harus dimulai pukul 19.20.  Akibatnya pada jam itu, sebagian kursi undangan masih kosong, dan panitia harus memasukkan pengunjung tanpa undangan. Dan saat undangan masuk, kursi sudah terisi. 

Berbagai komentar yang di peroleh dari para sineas senior dan junior, juga kritikus dan wartawan, rata-rata menyatakan puas dengan hasil kerja Dewan Juri yang di komandoi oleh Dr. Amaroso Katamsi. "Benar benar objektif, berimbang. 

Berikut Sinetron Terbaik Peraih Piala Vidia tahun 1995 sebagai Berikut. 

1. Sinetron Terbaik : Menghitung Hari

2. Penyutradaraan : Arifin C Noer (keris)

3. Teleplay : Arifin C Noer (Keris)

4. Penulis Cerita Asli (Imam Tantowi ) : Jejak Sang Guru

5. Penata Sinefotografi : Rudy Kurwet (Menghitung Hari)

6. Penata Artistik : Adji Mamat Borneo, Eddy STB, Dodot Laksono (Indonesia Berbisik)

7. Penyuntingan : Rizal Basri (Menghitung Hari)

8. Penata Suara : Lukman ES (Indonesia Berbisik)

9. Penata Musik : Purwacaraka (Si Doel Anak Sekolaan)

10 Pemeran Utama Pria ; Sandy Nayoan (Menghitung Hari)

11. Pemeran Utama Wanita : Cut Keke (Nyai Dasima)

12. Pemeran Pembantu Wanita : Yuningsing (Topeng Sang Kekasih)

13. Sinetron Drama lepas : Jejak Sang Guru

14. Sinetron Drama Seri terbaik : Menghitung Hari

15. Sinetron Komedi seri : Dukun Palsu 

16. Sinetron Semi Dokumenter : Bambang JP (Teguh karya)

17. Sinetron Pendidikan : Defri Dahler (Anak Jalanan)

18. Penerangan/Penyuluhan : Saiful Arifin (Melompatlah Kau Kutangkap)

19. Budaya : Bambang Sudjati (Gandrung)

20. Pariwisata : Hendro Subroto (Welcome To Jakarta)

21. Kritik Sinetron : Indra Jaya (Sinar Indonesia Baru)

22. Penghargaan Khusus dari Pantap FSI : H. Benyamin Sueb (Alm)

23. Sinetron Pilihan Pemirsa : Si Doel Anak Sekolahan II

24. Televisi Terbanyak menayangkan sinetron Berkualitas : SCTV 

Tuesday, August 5, 2025

MACHO II , GAGAL MEMPEROLEH PENONTON


 Kutipan Sebuah Berita dari Majalah Film 

Heboh kaburnya Zarima pemain wanita dalam film Macho II, memancing Ali Tien pengedar film di jakarta untuk mengedarkan kembali film tersebut di Jakarta dan sejumlah kota lainnya di pulau Jawa. Sebagai tastecase, Ali  "menjajakan" dagangannya itu lewat bioskop Gelora dan Mitra. Hasilnya? "Gagal memperoleh penonton. Dua hari pertunjukan di Mitra, hanya mendapat 310 penonton. Di Gelora lebih parah lagi, Pada pertunjukan hari sabtu , hanya terjaring 30 penonton," akunya. 

Macho II, katanya, kalah saing dengan "Gejolak Nafsu". Prediksi Ali, keberhasilan sebuah film dalam peredaran tergantung pada tema. "Setengah tahun yang lalupun, Macho II ini tidak mendapat sambutan dari masyarakat," paparnya. Di ungkapkan, mengedarkan kembali film dimana Zarima sebagai pemeran wanita, sesungguhnya dimaksudkan untuk lebih mengenalkan "Lady Ectasy" itu pada masyarakat. Dengan begitu masyarakat yang mengetahui keberadaan pemilik 29.677 butir pil ectasy itu bisa melapor pada pihak berwajib. 

Kegagalan "menjaring" penonton sekaligus untuk lebih mengenalkan artis tersebut ke masyarakat, membuat Ali Tien mengurungkan niat mencetak copy baru film Macho II. Pertimbangannya, untuk mencetak satu copy perlu dana sekitar 2 juta. Sedangkan untuk peredaran di 25 gedung di perlukan sekitar 15 copy. Dalam perhitungan , jika satu copy mampu mendatangkan 7ribu penonton di bioskop tahap II, sebagai bisnis, masih rugi. 

Itu sebabnya juga pihaknya menolak permintaan Handi Mulyono , produser film Pt. Elang Perkasa mencetak ulang dan mengedarkan kembali Macho II. Handi juga mengaku telah menarik kembali  dua copy film tersebut dari daerah. Tetapi kalau melihat kegagalan pengedaran macho, ya tentu saja saja tidak berani. Sebab biaya operasional gedung satu hari saja sudah tinggi. Dengan perolehan penonton sedikit, tentu saja pihak bioskop akan rugi," akunya. 

Macho II itu sendiri mengisahkan sindikat narkotika, Zarima di percaya sebagai gadis baik-baik. Bersama Barry Prima kemudanya menyikat dan menggulung sindikat narkotika tersebut. Film aksi penuh gedabak gedebuk ini digarap oleh SA Karim dengan penata kelahi Eddy S Jonathan. 


~sumber MF 267/233/XII/7-20 September 1996

Thursday, July 31, 2025

SUTING SI BUTA DARI GOA HANTU EPS. NERAKA PERUT BUMI


 Ingat Si Buta Dari Goa Hantu? Cerita Bergambar karya Ganes TH tersebut memang cukup populer dan laris. Sampai dengan filmnya itu sendiri yang di buat pertama 1971 , juga tercatata sebagai film aksi Indonesia yang paling berhasil. Bahkan untuk peredarannya di luar negeri, khusunya di Malaysia banyak mengatakan sebagai luar biasa. Lewat film ini pula tokoh "Si Buta " Ratno Timoer menjadi begitu populer dan terkenal. 

Film ini kemudian diangkat kembali oleh PT. Rapi Film dengan mengambil judul "Neraka Perut Bumi" dengan peran utama tetap Ratno Timoer, sementara peran-peran pendukung lainnya mengalami perubahan . Tercatat diantaranya Advent Bangun sebagai Raden Parna, Pietrajaya Burnama sebagai Pagido, ayah Sarimbi, Enny Beatrice sebagai Sarimbi sementara sutradaranya ada ditangan pemeran si Buta yaitu Ratno Timoer. 

Pada kesempatan meninjau lokasi pembuatan di desa Cagrek , Ciseeng kabupaten Bogor, kami di buat berdecak kagum. Keadaan gunung yang sedemikian rupa kemudian ditata dan sedikit dilingkari semacam benteng, berhasil membuat image suatu negeri yang kokoh, menyeramkan dan pasti di bawah kekuasaan raja yang ganas dan angker. Sementara di belakang seperti terlihat dalam salah satu gambar dibuat suatu patung besar dengan nama Batara Kala sebagai tempat persembahan dengan "mengorbankan" gadis-gadis cantik. Konon Patung yang di kerjakan oleh art directornya , Hendro,sempat memakan waktu dua bulan dengan lima belas orang pembantunya. Ukuran patung 7x10 meter dan memakan biaya sekitar tujuh juta rupiah. Patung berkerangka besi bambu dan semen itu juga dilengkapi dengan alat elektronik untuk gerak tangan dan lamu sorot mata. "Bukan main, " ujar seorang rombongan.

Saudara-saudara, anda bisa lihat sendiri, ternyata film kita tidak kalah dari film luar negeri. Kita sebenarnya mampu berbuat apa saja, asalkan di beri kesempatan dan dana!" ujar Ratno Timoer. Kesempatan dalam film ini pula holeh Ratno di katakan sebagai suatu tantangan. "Benar-benar bung, ini suatu tantangan buat saya, kepercayaan yang diberikan Rapi Film, bung Gope Samtani rasanya beban berat buat saya. Dan Justru inilah saya akan mempertaruhkan segala daya dan kemampuan saya. Ini pertaruhan saya, karena itu kepada seluruh team pekerja dan segenap pemain saya memohon untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh ,"ungkap Ratno serius. Mamang benar ia tampak selalu tekankan ini dengan suara lantangnya pada saat test dan shot, dengan menggunakan megaphone, yang selalu berada di dekatnya. Maklum medannya yang begitu luas, serta massa pemain yang mencapai 300an orang. 

PIetrajaya Burnama penulis skenarionya menyatakan bahwa film ini bukan sepenuhnya kelanjutan "Si Buta" karya Ganes TH, tapi sudah versi kami, yah versi Rapi Film ,"ungkapnya. Namun yang utama disini adalah tokoh utamanya "Si Buta" yang di kenal sebagai tokoh penyelamat suatu negeri, desa masyarakat dari kejamilam masyarakat, dar kezaliman pihak penguasa. "Nah dasar itulah yang coba kami kembangkan, - lanjutnya.

Adalah suatu desa yang rakyatnya merasa ketakutan dan di cekam kepanikan oleh kekuasaan sang raja, tuan tanah Raden Parna. Melalui pembantu-pembantunya, ia dengan seenaknya mengambil  hasil tani rakyat sebagai upeti . Bila tidak di penuhi, nyawa jadi tantangannya. 

Suatu saat lewat Si Buta. Ia di ejek dan dihina oleh komplotan penguasa raja. Si Buta dengan terpaksa memberontak dan melawan. Mereka berhasil di taklukkan. Penduduk desa mulai agak sedikit aman, karena seperti punya juru selamat. Malah mereka mulai berani melawan si centeng-centeng tuan tanah itu. Namun dalam kesempatan lain para jagoan itu muncul mencari Si Buta. karena tidak ada, malah penduduk  desa menjadi sasaran amukan mereka. Rakyat banyak  menjadi korban. Sehingga Si Buta terpaksa keluar dari sarangnya untuk menyerahkan diri. 

Begitu si Buta berada di Singgasara Raden Parna, tidak ampun lagi, Si Buta di hajar disiksa yang kemudian di buang ke kali. Seorang gadis desa  menemukannya dan merawatnya. Begitu di ketahui, Sarimbi dan orangtuanya Pagido menolong si Buta, maka Pagido mendapat tekanan lebih berat. Dan bila ingin bebas dirinya diminta menyerahkan putrinya pada raja. Mendengar ini, Sarimbi melarikan diri tapi berhasil di tangkap. Ia dipaksa untuk menari dan menghibur para jagoan. Kesudahannya, mereka juga di bunuh. Si Buta datang terlambat, namun Sarimbi sempat menceritakan siapa-siapa pembunuhnya. 

Tidak ada pilihan lain, Si Buta yang baru saja menyelesaikan pertapaanya erjun ke daerah kekuasaan Raden Parna untuk menuntut balas. Duel seru tak dapat dihindarkan. 

Persembahan gadis-gadis cantik kepada sang dewa, sebenarnya hanya tipu muslihat sang raja. Karena gadis-gadis itu tidak lain jadi "Santapan sang raja" yang sudah mengatur lobang persembahan  itu sedemikian rupa, dimana di bawahnya tersedia kamar khusus tempat pelampiasan nafsu bejatnya. Akhirnya kembali apa yang dikatakan Pietrajaya Burnama, "Bahwa semua kezaliman, pasti akan hancur", yah itulah etik moralnya. 


Sumber : Ria Film 2 sd 8 April 1986

Tuesday, July 29, 2025

SEMUA SAYANG KAMU


 SEMUA SAYANG KAMU, NOMINASI FFI 1989

NAMA PERUSAHAAN : PT. Sinar Permatamas Film
Penanggungjawab : Puji Agung
Cerita, Skenario, Sutradra : Ida Farida
Penata Kamera : Trasta Sembiring
Penata Artistik : Luftianes
Penyunting : S.K. Syamsuri
Penata Suara : Rizki Ichwan
Pemeran Utama Wanita : Neno Warisma, Uci Bing Slamet
Pemeran Utama Pria : Eeng Saptahadi, Dian Hasri
Pemeran Pembantu Wanita : Rina Hassim, Ade Irawan
Pemeran Pembantu Pria : ----

CERITA :

NURAINI melahirkan bayinya lebih awal dari KARTINI. Salahnya tia telah mengambil bayi dari kamar bayi untuk disusui tanpa seizin Suster Puskesmas. Sementara itu KARTINI mulai curiga karena bayi yang ada disisnya brambut hitam lebat, padahal dia tahu pasti bayi yang dilahirkan berambut tipis dan berdahi lebar.

Baik KARTINI maupun suaminya SURIPNO merasa yakin bahwa bayi mereka telah tertukar dengan bayi NURAINI. Kejadian itu segera di laporkan kepada suster untuk diadakan pemeriksaan kembali.

NURAINI menolak, dia tetap bersikeras bahwa bayi itu adalah bayinya sendiri. Apalagi setelah ada surat keterangan dari dokter yang menguatkan pengakuannya. Sambil menunggu proses selanjutnya KARTINI membawa pulang bayi yang berambut hitam itu. Tetapi karena usahanya gagal, maka bayi tersebut dikembalikan ke Puskesmas.

Sejak itu masalah tertukarnya bayi menjadi bahan pembicaraan orang, yang akhirnya sampai ke meja hijau.
Sidang yang berlangsung berbulan bulan berakhir dengan keputusan bahwa NURAINI dinyatakan bersalah karena telah menggelapkan bayi yang bukan haknya.

~sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tentang tertukarnya bayi
Film ini masuk nominasi pada FFI 1989 sebagai :
1. Unggulan Film Terbaik
2. Unggulan Pemeran Utama Wanita Terbaik (Neno Warisman)
3. Unggulan Pemeran Utama Pria Terbaik (Eeng Saptahadi)
4. Unggulan Cerita Asli Terbaik (Ida Farida)
5. Unggulan Penata Artistik Terbaik (Lutfianus)
6. Unggulan Sutradara Terbaik (Ida Farida)
7. Unggulan Skenario Terbaik (Ida Farida)
8. Unggulan Penata Suara Terbaik (Rustam Effendy)

dan dari 8 Unggulan tersebut akhirnya yang membuahkan 1 Piala Citra melalui :

Penulis Skenario Terbaik (Ida Farida)

KIPAS KIPAS CARI ANGIN - 1989


KIPAS KIPAS CARI ANGIN - 1989

NAMA PERUSAHAAN : PT. Kanta Indah Film
Penanggungjawab : Handi Muljono
Cerita, skenario, Sutradara : Nyak Abbas Akup
Penata Kamera : F.E.S TARIGAN , M.A
Penata Artistik : Djufri Tanissan
Penyunting : Arturo GP
Penata Musik : Saut Sitompul
Penata Suara : Hartanto
Pemeran Utama : Raja Ema
Pemeran utama Pria : Eeng Saptahadi, Mathias Muchus
Pemeran Pembantu Wanita : Nurul Arifin, Ully Artha
Pemeran Pembantu Pria : Didi Petet, Deddy Mizwar, Djohan Djehan, Tile Bin Bayan

Cerita :
Setelah kawin lebih kurang setahun, BAWUK menyadari betapa runyam dan menderitanya hidup bersuamikan BADRUN yang tidak bekerja dan cuma enak-enakan ganti-ganti cewek. Sementara BAWUK membanting tulang mencari nafkah. Setelah mendapat "tuntunan" dari HINDUN istri ASMUNI yang sukses mengendalikan usahanya maupun mengendalikan suaminya, BAWUK yang tadinya penuut, bersikap lain terhadap BADRUN.

TILE adalah seorang yang bekerja di sebuah hotel megah membelakangi kampung di mana BAWUK tinggal, membawa harapan baru buat penduduk kampung tersebut, dan BAWUK untuk ambil bagian di pekerjakan sebagai TKW di Timur Tengah. BAWUK yang sudah ditinggalkan BADRUN sekedr ingin unjuk gigi ikut ambil bagian. Meski nampaknya dewi fortuna berpihak pada BAWUK, jalan menuju sukses tak semulus yang di harapkan. Dalam kontes, muncul tokoh IKAH yang menjadi pesaing ketat.

BAMBANG yang menyelenggarakan kontes ini dengan tujuan yang tidak terpuji yaitu menjadikan BAWUK sebagai umpan demi keuntungan pribadi.
Halangan rupanya belum juga sudah, BADRUN protes keras dan nyerocos dimana mana bahwa ia akan menuntut panitia yang tidak periksa apakah BAWUK sudah punya suami. Keadaan kembali runyam sebab BADRUN menuntut sejumlah uang juga akan membikin malu BAMBANG.
Tapi GEMO pembantu ASMUNI yang ceridik dan bersimpatik terhadap BAWUK menjadi penyelamat.

Kipas Kipas Cari angin dengan suradara Nyak Abbas Akup, seorang sutradara yang kerap membuat film-film tentang sindiran sosial.