Tuesday, June 11, 2024

MENGENAL BI SUFI, PEMERAN MBOK MBOK DALAM FILM-FILM LAWAS

 


Tubuhnya ramping, matanya cekung ke dalam, rambutnya di sanggul dan selalu mea beserta kain batik. Dialah Sofia R Amang atau lebih di kenal dengan nama Bi Sufi. Mencari data tentang Bi Sufi cukuplah sulit, karena minim sekali pemberitaan tentangnya, namun berikut rangkuman yang berhasil di dapat tentang Bi Sufi yang diambil dari berbagai sumber termasuk katalog film Indonesia dan mencari filmnya satu persatu. 

Bi Sufi lahir di Solo pada tahun 1927. Bi Sufi di kenal ketika masa-masa di TVRI saat bermain dalam drama TVRI bersama Marlia Hardi dalam acara Cerita Anak. Tokoh yang di perankan juga tidak berubah, sebagai nenek dan sebagai seorang pembantu dalam sebuah keluarga. Juga dalam Serial Pondokan Bi Sufi juga turut bermain, meski peran menjadi pembantu kerap kali di remehkan bahkan oleh pemberi kerja bahkan ia pernah di hardik oleh seorang kru TV, namun ia sadar sebagai seorang pembantu ia tidak bisa marah pada "majikan"nya. Pada Serial Pondokan Bi Sufi merupakan seorang pembantu dari Bu Dedeh yang di perankan oleh Nani Wijaya. Selain sebagai peran dalam serial TV sebenarnya Bi Sufi juga merupakan seorang penyanyi dengan Warna musik keroncong Ia kerap tampil pada Pasar malam di Surabaya, Solo, Jogya, Cirebon dan kota-kota lainnya. Dan menjadi penyanyi tetap di RRI Yogyakarta. 

Bi Sufi dalam drama tv. sumber Majalah film

Dalam karir filmnya, Bi Sufi atau kalau dalam credit tittle filmnya dengan nama Sofia Amang, ia memulai karirnya dengan bermain film "Harum Manis" pada tahun 1950 bersama artis 3 jaman Fifi Young yang di produksi oleh Studio Bintang Surabaya Film. Kemudian pada tahun 1955 ia bermain dalam film "Di Balik Dinding". Sempat vakum cukup lama dari film, kemudian ia kembali ke film pada tahun 1971 melalui film "Beranak Dalam Kubur", Kemudian 1973 dalam film "Napsu Gila", 1976 dalam film "Rajawali Sakti".  Pada tahun 1977 ia kembali bemain dalam film "Aula Cinta", 1978 "Bahaya Penyakit Kelamin" kemudian di tahun 1979 ia bermain di film "Romantika Remaja" yang di bintangi oleh Yenny Rachman dan Roy Marten. 

Pada tahun 1980 Bi Sufi bermain dalam film "Senyummu adalah Tangisku", 1981 "Dalam Lingkaran Cinta", dan "Nila di Gaun Putih". Kemudian 1982 dalam film "Perkawinan 83". Pada tahun 1984 ia bermain dalam tiga film yaitu "Untukmu Kuserahkan Segalanya" bersama Lydia Kandou, "Dalam Pelukan Dosa" dan "Pengabdian". 

Pada tahun 1985 ia berhasil bermain dalam 4 film yaitu "Bila Saatnya Tiba", "Hatiku Bukan Pualam", "Bila Saatnya Tiba" dan "Yang Kukuh yang Runtuh". Tahun 1986 ia bermain dalam film "Takdir Marina".

Bi Sufi mengakhiri karir filmnya pada tahun 1988 dalam film "Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat)". 

Dari data yang di peroleh, tidak di ketahui kapan bi Sufi meninggal dunia. 

Sunday, June 9, 2024

DAFTAR UNGGULAN FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1988

 


Berikut adalah Daftar Unggulan Festival Film Indonesia Tahun 1988 sebagai berikut : 

 UNGGULAN FILM CERITA TERBAIK 

1. Tjoet Nja Dhien

2. Istana Kecantikan

3. Ayahku


UNGGULAN SUTRADARA TERBAIK 

1. Eros Djarot (Tjoet Nja Dhien)

2. Frank Rorimpandey (Akibat Kanker Payudara)

3. Nasri Cepy (Catatan Si Boy)

4. Slamet Rahardjo Djarot (Kasmaran)

5. Wahyu Sihombing (Istana Kecantikan)


UNGGULAN AKTOR TERBAIK 

1. Deddy Mizwar (Ayahku)

2. Mathias Muchus (Istana Kecantikan)

3. Pitrajaya Burnama (Tjoet Nja Dhien)

4. Ray Sahetapy (Tatkala Mimpi Berakhir)


UNGGULAN AKTRIS TERBAIK 

1. Christine Hakim (Tjoet Nja Dhien)

2. Meriam Bellina (Tatkala Mimpi Berakhir)

3. Nurul Arifin (Istana Kecantikan)


UNGGULAN PENULIS CERITA ASLI TERBAIK 

1. Asrul Sani (Istana Kecantikan)

2. Eros Djarot (Tjoet Nja Dhien)

3. Ir. Suwandi (Pernikahan Dini)


UNGGULAN PEMBANTU PRIA TERBAIK 

1. Darussalam (Ayahku)

2. Didi Petet (Cinta Anak Jaman)

3. Remy Silado (Akibat Kanker Payudara)

4. Rudy WOwor (Tjoet Nja Dhien)

5. Slamet Rahardjo Djarot (Tjoet Nja Dhien)


UNGGULAN PEMBANTU WANITA TERBAIK 

1. Ira Wibowo (Kasmaran)

2. Nany Wijaya (Selamat Tinggal Jeanette)

3. Ria Irawan (Selama Tinggal Jeanette)

4. Rina Hashim (Akibat Kanker Payudara)

5. Rita Zahara (Tjoet Nja Dhien)


UNGGULAN PENULIS SKENARIO TERBAIK 

1. Asrul Sani (Istana Kecantikan)

2. Eros Djarot (Tjoet Nja Dhien)

3. Misbach Yusa Biran (Ayahku)

4. Slamet Rahardjo Djarot (Kasmaran)


UNGGULAN PENATA MUSIK TERBAIK 

1. Dodo Zakaria (Catatan Si Boy)

2. Harry Sabar (Saur Sepuh)

3. Idris Sardi (Tjoet Nja Dhien)


UNGGULAN PENATA SUARA TERBAIK 

1. Kemal Redha (Akibat Kanker Payudara)

2. Zakaria Rasyid (Kasmaran)


UNGGULAN KAMERAMAN TERBAIK 

1. George Kamarullah (Tjoet Nja Dhien)

2. George Kamarullah (Selamat tinggal Jeanette)

3. Irwan Tahyar (Akibat Kanker Payudara)

4. Tantra Suryadi (Terang Bulan di Tengah Hari)


UNGGULAN EDITOR TERBAIK 

1. Amin Kertarahardja (AKibat Kanker Payudara)

2. Karsono Hadi (Tjoet Nja Dhien)

3. Karsono Hadi (Kasmaran)

4. Yanis Badar (Saur Sepuh)


UNGGULAN ARTISTIK TERBAIK 

1. Benny Benhardi (Tjoet Nja Dhien)

2. Nazar ALi (Saur Sepuh)

3. Fred Wetik (Pernikahan Berdarah)

4. Sirajul Kahfi (Nada Nada Rindu)


Sumber Buku FFI 1988

Tuesday, June 4, 2024

DAFTAR PERAIH PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1987

Film Terbaik FFI 1987

Setelah mengupas tentang daftar unggulan dalam FFI 1987 seperti dalam tulisan ini Klik di Sini maka kali ini kita akan membahas tentang Daftar Peraih Piala Citra Tahun 1987 sebagai berikut : 


Film Cerita   : Naga Bonar

Sutradara     : Slamet Rahardjo Jarot (Kodrat)

Aktor utama : Deddy Mizwar (Naga Bonar)

Aktris Utama : Widyawati (Arini)

Aktor Pembantu : Darussalam (Kodrat)

Aktris Pembantu : Roldiah Matulessy (Naga Bonar)

Skenario   : Asrul Sani (Naga Bonar)

Editing  : Amile Callebout (Secawan Anggur Kebimbangan)

Musik : Franki Raden (Naga Bonar)

Artistik : A Affandi SM (Cintaku Di Rumah Susun)

Cerita  : Asrul Sani (Naga Bonar)

Suara : Hadi Artomo (Naga Bonar)

Sinematografi : M. Soleh (Kodrat)


Untuk kategori Hadiah-hadiah khusus tidak ditemukan data meskipun ada unggulan untuk Poster film juga. 


Saturday, June 1, 2024

DAFTAR UNGGULAN FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1987


Festival film Indonesia menjadi ajang bergengsi bagi insan film. Berikut ini adalah daftar unggulan dari Festival Film Indonesia tahun 1987 sebagai berikut : 

1. PENYUTRADARAAN

a. Arifin C Noer  (Biarkan Bulan Itu)

b. Nya Abbas Akup (Cintaku Di Rumah Susun)

c. Slamet Rahardjo Djarot (Kodrat)

d. Sophan Sphiaan (Arini... Masih ada Kereta yang akan lewat)

e. Wim Umboh (Secawan Anggur Kebimbangan)


2. SKENARIO

a. Arifin C Noer (Biarkan Bulan Itu)

b. Drs. Asrul Sani (Naga Bonar)

c. Franky Rorimpandey (Penyesalan Seumur Hidup)

d. Nya' Abbas Akup ( Cintaku Di Rumah Susun)

e. Slamet Rahardjo Djarot (Kodrat)


3. CERITA ASLI UNTUK FILM 

a. Arifin C Noer (Biarkan Bulan Itu)

b. Drs. Asrul Sani (Naga Bonar)

c. Franky Rorimpandey (Penyesalan Seumur Hidup)

d. Nya' Abbas Akup ( Cintaku Di Rumah Susun)

e. Slamet Rahardjo Djarot (Kodrat)


4. TATA FOTOGRAFI

a. Adrian Susanto (Biarkan Bulan Itu)

b. F.E.S Tarigan (Cintaku Di Rumah Susun)

c. Harry Simon (Arini...Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat)

d. Harry Simon (Secawan ANggur Kebimbangan)

e. M. Soleh Ruslani (Kodrat)


5. PENYUNTINGAN 

a. Emil Callebaut (Secawan Anggur Kebimbangan)

b. Karsono Hadi (kodrat)

c. Karsono Hadi (Naga Bonar)

d. Norman Benny (Biarkan Bulan Itu)

e. S.K Samsuri (Arini...Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat)


6. TATA MUSIK 

a. Billy J Budiardjo (Secawan Anggur Kebimbangan)

b. Embie C Noer (Biarkan Bulan Itu)

c. Eros Djarot (Kodrat)

d. Franky Raden (Naga Bonar)

e. Idris Sardi (Penyesalan Seumur Hidup)


7. TATA SUARA 

a. Hadi Artomo (Naga Bonar)

b. Hartanto (Cintaku Di Rumah Susun)

c. Ibnu Hasan (Penyesalan Seumur Hidup)

d. Ibnu Hassan (Tinggal Sesaat Lagi

e. Zakaria  (Biarkan Bulan Itu)


8. TATA ARTISTIK 

a. Bhakti Salet (Kodrat)

b. El Badrun/Sumantri (Menumpas Teroris)

c. Hendro Tangkilisan (Biarkan Bulan Itu)

d. M. Affandy S.M  (Cintaku Di Rumah Susun)

e. Siradjul Kahfi (Naga Bonar)


9. PEMERAN UTAMA PRIA 

a. Cok SImbara (Penyesalan Seumur Hidup)

b. Deddy Mizwar (Naga Bonar)

c. El Manik (Biarkan Bulan Itu)

d. Rano Karno (Arini... Masih Ada Kereta Yang akan Lewat)

e. Slamet Rahardjo Djarot (Kodrat)


10. PEMAIN UTAMA WANITA 

a. Dewi Yull (Penyesalan Seumur Hidup)

b. Ita Mustafa (Tinggal Sesaat Lagi)

c. Marissa Haque (Biarkan Bulan Itu)

d. Widyawati (Arini... Masih ada kereta  Yang Akan Lewa)

e. Zoraya Perucha  (Secawan Anggur Kebimbangan)


11. PEMAIN PEMBANTU PRIA 

a. Afrizal Anoda (Naga Bonar)

b. Darussalam (Kodrat)

c. El Manik (Tujuh Manusia  Harimau)

d. Frans Haryadi (Tinggal Sesaat Lagi)

e. Remy Silado : Tinggal Sesaat lagi


12. PEMAIN PEMBANTU WANITA

a. Joice Erna (Arini... Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat)

b. Rima Melati (Birkan Bunga Itu)

c. Roldiah Matulessy (Naga Bonar)

d. Tuti Kirana (Tinggal Sesaat lagi)


13. FILM CERITA PANJANG

a. Arini.. Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat (PT. Sanggar Film/PT. Elang Perkasa Film)

b. Biarkan Bulan Itu (PT. Rapi Film)

c. Cintaku DI Rumah Susun (PT. Parkit Film)

d. Kodrat  (PT. Multi Permai Film)

e. Naga Bonar (PT. Prasidi Teta Film)


14. FILM CERITA PENDEK 

Tidak Ada film cerita pendek yang di unggulkan karena tidak ada yang memenuhi standar penilaian dewan juri


sumber tulisan : Buku FFI 1987

Friday, May 24, 2024

INILAH TIKA SARI PEMERAN YULIDAR, MURID PERTAMA LASMINI DALAM FILM SAUR SEPUH III

Tika Sari sebagai Yulidar

 Kalau menonton film saur sepuh 3 Kembang Gunung lawu, tentu kita akan melihat sosok gadis belia yang terdampar ke pondokan Lasmini karena tersesat dikala malam disertai juga dengan hujan. Seorang remaja putri dari desa Jalu yang berniat ke kota. Dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan dengan pakaian tipis dibagian dada yang basa , belum lah ia mengetuk pintu, dengan insting yang dimiliki, Lasmini langsung membukakan pintu dengan tenaga dalam dan menutupnya kembali setelah tamunya masuk. Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya pada Lasmini , gadis tersebut mendengar petuah Lasmini yang lebih banyak makan asam garam kehidupan. Niat hati untuk pergi ke kota namun di larang oleh Lasmini karena pergi ke kota hanya akan menemui manusia manusia bejat yang hanya memandang dari pangkat dan derajat. Sehingga bisa saja kalau dia akan di ganggu laki-laki yang ingin menikmati tubuhnya dengah halus ataupun paksa. 

Yulidar dan Lasmini sedang berlatih Jurus

Akhirnya Lasmini memberkan opsi untuk bekerja padanya dan akhirnya di jadikan murid oleh Lasmini. Siapakah gadis tersebut? dia adalah Yulidar yang kelak akan menjadi murid pertama Lasmini. 


Yulidar di perankan oleh Andi Ratu Tika Sari atau lebih dikenal dengan Tika Sari. Gadis berusia 19 tahun saat produksi film Saur Sepuh 3 tersebut merupakan putri dari Andi Bachtiar seorang Perwira ABRI (Sekarang TNI) dengan tinggi 1,61 meter. Sebelum bermain di Saur Sepuh garapan Imam Tantowi, Tika Sari pernah bermain di film anak-anak "Don Aufar" yang pada saat itu belum tayang atau tidak jadi tayang. 

Tika Sari bergabung pada Sanggar Pakarya pimpinan Torro Margens, dan di percaya sebagai sekretaris sanggar.  Lewat Sanggar Tika tampil dalam Pementasan Balada Orang-orang tesingkir, di balai sidang dan juga ikut mendukung sinetron TVRI "Mutiara-mutiara" . Tika juga pernah memperoleh peran kecil lewat film silat "Pancasona" yang dibintangi oleh Barry Prima. 


Dalam Saur Sepuh III, berperan sebagai Yulidar seorang pendekar wanita, Tika terpaksa harus belajar silat jurus-jurus kembangan pada perguruan 12 Naga di Tanjung Priok. 

Demikanlah sosok Tikasari pemeran Yulidar dalam saur sepuh 3 Kembang Gunung Lawu. 


Saturday, April 27, 2024

RINI TOMBOY, DARI RADIO KE LAGU DAN FILM


 Masih ingat sandiwara radio Rini Tomboy di awal 90an? kalau di tempat saya di Banyumas, Sandiwara Radio Rini Tomboy di perdengarkan di radio kala itu radio Sumasli pada jam 12.30. sebagai seorang anak sekolah, sulit sekali untuk mendengarkan sandiwara ini karena masih belum pulang sekolah, Hanya bisa sesekali mendengarkan sandiwara ini dimana ada tokoh Rini, Samil, dan juga ada tokoh nenek yang di isi suaranya oleh Asriati yang lekat sekali dengan suara Mak Lampir. Hanya saja di sandiwara ini, Asriati sebagai nenek tidak bersuara semenyeramkan suara Mak Lampir tapi bayangannya tetap nenek yang menyebalkan. Ini adalah sandiwara radio yang mengetengahkan cerita drama, beda sekali dengan sandiwara radio yang sering di dengarkan seperti Saur Sepuh maupun Babad Tanah leluhur yang saat itu juga sudah mulai mengudara. 

Rini Tomboy juga di buatkan lagu oleh Ahmad Albar dengan lirik sebagai berikut : 

RINI TOMBOY - AHMAD ALBAR
Ada gadis di sini acuh dan tak perduliNamanya top Rini TomboyAda banyak lelaki semua mengakuiNaksir berat Rini Tomboy
Rini, Rini TomboyBila sehari kamu tak adaRini, Rini TomboyMereka tanya engkau di manaRini engkau di mana?
Ada yang sok beraniDatang dan pasang aksiRini cabut, gigit jari
Aku punya cerita tetapi rahasiaDan mungkin kau tak percaya
Rini, Rini TomboyBergaul bebas di mana-manaRini, Rini TomboyBebas tapi ada batasnyaRini gadis idola
Semalam di sini aku dan Si RiniDi Taman Ismail MarzukiNonton drama dan seni tari
Tanpa kusengaja kupegang tangannyaDan ternyata dia diam sajaAku bingung entah kenapa
Rini Tomboy
Rini, Rini TomboyBergaul bebas di mana-manaRini, Rini TomboyBebas tapi ada batasnyaRini gadis idola
Semalam di sini aku dan Si RiniDi Taman Ismail MarzukiNonton drama dan seni tari
Tanpa kusengaja kupegang tangannyaDan ternyata dia diam sajaAku bingung entah kenapa
Rini TomboyRini Tomboy

Lagu Rini Tomboy sendiri di buat ahmad Albar berdasarkan Sandiwara Radio dengan judul yang sama dan tata musiknya di kelola oleh Areng Widodo seorang Penata Musik terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 1990.

Ternyata lagu dan Sandiwara Radionya menarik perhatian produser Film Handi Mulyono dari PT. Kanta Indah Film, untuk memfilmkannya dengan Sutradara Noto Bagaskara sebagai film pertama yang ia sutradarai. 

Dan pemain-pemain Rini Tomboy di perankan oleh Cornelia Agatha seorang pendatang baru yang berhasil terpilih dari penyaringan casting. Film Rini Tomboy juga di perankan oleh Tio Pakusadewo, Hendri Hendarto, Rini Tomboy, Inneke Koesherawati dan juga ada penampilan khusus Titi Dwijayati sebagai penyanyi. 


Sunday, March 24, 2024

TUHAN - BIMBO , SEBUAH REFLEKSI


 Tuhan - Bimbo

Tuhan
Tempat aku berteduh
Di mana aku mengeluh
Dengan segala peluh
Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja
Dengan segala doa
Aku jauh, Engkau jauh
Aku dekat, Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dosa bertaruh
Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja
Dengan segala doa
Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja
Dengan segala doa
Aku jauh, Engkau jauh
Aku dekat, Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dosa bertaruh
Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja
Dengan segala doa

Bimbo menjadi salah satu penyanyi yang selalu mewarnai tiap-tiap ramadhan. Tuhan merupakan salah satu lagu yang masih sering terdengar hingga saat ini seperti di minimarket, maupun mall dan tempat umum lainnya. Meski banyak lagu-lagu Bimbo yang sering di putar juga seperti Ada anak bertanya Pada Bapaknya, Jabal Rahmah, Lailatul Qodar, dan lain-lain, tapi Tuhan merupakan lagu sebagai refleksi diri yang membuat kita hambaNya sadar akan siapa diri kita.

Kadang tak terasa ketika kita sedang mendengarkan lagu ini dan turut larut dalam sebuah penghayatan maka tak terasa akan menetes airmata kita. Karena apa? karena selama ini kita jauh dariNya, kita terlalu bangga dengan kenikmatan-kenikmatan duniawi tapi jauh dari Tuhannya. 

Tuhan tempat aku berteduh dimana aku mengeluh dengan segala peluh, seperti itulah sejujurnya kita akan kembali kepadaNya untuk berteduh dan berkeluh kesah dengan segala peluh, karena hanya Allahlah, Tuhan sekalian alam tempat untuk bersandar dan berpasrah diri. Hanya kepadaNyalah kita dapat berkata jujur, dapat mengeluh tanpa malu mencurahkan segala uneg uneg yang ada di hati hingga merasa plong.

Aku jauh Engkau jauh, Aku dekat Engkau dekat seperti itulah kita harus selalu mendekat pada Allah, karena hanya Allahlah tempat kita meminta, tempat kita untuk selalu berkeluh kesah. Hati adalah cermin tempat pahala dan dosa bertaruh.

Kerena hanya pada Tuhanlah kita meminta dan berkeluh kesah akan setiap keadaan yang kita punya. Jangan pernah menyerah dan tetaplah berdoa. 

Wednesday, March 6, 2024

OONG MARYONO , SALAH SATU PEMERAN "PEMERKOSA" LASMINI DALAM SAUR SEPUH 3


Masih tentang saur sepuh ya, kali ini adalah tentang sosok pemerkosa Lasmini dalam film Saur Sepuh 3. Dalam film Saur Sepuh 3 Kembang Gunung Lawu yang di perankan oleh Murtisaridewi sebagai Lasmini sebagai tokoh sentral dari film ini. Di ceritakan Lasmini adalah istri dari Saudagar ternama bernama Juragan Basra. Namun karena Lasmini justru juga mencintai laki-laki lain yang lebih gagah seperti Ranggawuni, terlebih Juragan Basra juga gagal menahan kepergian Lasmini karena bosan mengikuti juragan Basra sebagai pedagang, maka timbul niat jahat juragan Basra untuk membunuh Lasmini. 

Di tengah jalan , Lasmini di cegat oleh begundal Juragan Basra, kemudian ramai-ramai memperkosa Lasmini dan kemudian Lasmini di buang ke jurang dengan harapan Lasmini akan mati. Namun siapa sangka Lasmini di tolong oleh nenek Lawu yang kelak setelah menerima ilmu yang di ajarkan nenek Lawu di perguruan Anggrek Jingga, Lasmini akan menuntut balas dan membunuh satu persatu pemerkosanya. 

Salah satu dari sosok pemerkosa Lasmini di perankan oleh Oong Maryono. Siapakah Oong Maryono? di kutip dari Majalah Film edisi 089/57 tahun VI , 25 Nov - 8 Des 1989, dia adalah seorang atlet yang pernah dua kali juara dunia silat untuk kelas bebas dan empat kali juara nasional Tae Kwon Do untuk kelas yang sama. Lelaki kelahiran Bondowoso 28 Juli 1957 ini terjun ke dunia film setelah Robert Santoso menariknya  dan memperkenalkan pada Imam Tantowi, sang Sutradara film Saur Sepuh 3. 

Oong Maryono berperan sebagai Ande, anak buah juragan Basra yang ikut memperkosa Lasmini . Ande akhirnya mati ditangan lasmini setelah di tusuk pedang.  Bermain film hanya menjadi ajang percobaan saja bagi Oong karena jika prospeknya cerah maka ia edan terus bermain film namun jika tidak maka ia akan kembali ke pekerjaanya selama ini. 

Pendekar di perguruan silat Nusantara dan Penyandang DAN III Tae Kwon Do serta pemegang sabuk Coklat Jui Jit Su, selain punya prestasi gemilang di seni bela diri yang ditekuninya, juga punya ribuan murid di Brunei Darussalam. 

Oong Maryono juga tercatat pernah bermain di Tutur Tinular dan Jaka Swara.